Kamis, 03 Maret 2011

Episode 1 part 1

Mi Ho sosok wanita cantik itu melihat Dae Woong yang menuruni tangga di dekat 
kampus Dae Woong dan dia pun langsung memanggil-manggil Dae Woong. Dae Woong 
kaget ketika melihat sosok Mi Ho dan dia pun langsung merubah arah jalannya 
sambil pura-pura menerima telfon. Dae Woong terus berusaha menghindar dari Mi Ho 
namun sayangnya Mi Ho berhasil menemukan Dae Woong kembali dan langsung 
menghampirinya.

Mi Ho nanya, "Apakah kau tidak mendengarkan panggilanku?" Dae Woong langsung 
bilang bahwa dia tadi tidak mendengar panggilan Mi Ho karna tadi dia sedang 
menelfon temannya. Mi Ho langsung tersenyum dan mengatakan, "Ah, Jika kamu tidak 
ingin mati, aku kira kamu tidak akan berpura-pura tidak mendengarkanku." Dae 
Woong tersenyum terpaksa dan bilang kalau dia masih ingin hidup. Mi Ho pun 
langsung menarik tangan Dae Woong untuk menunjukan sesuatu yang baru dia temukan. 
Dae Woong bertanya apa yang ditemukan oleh Mi Ho namun Mi Ho tidak menjawabnya 
dan terus menarik tangan Dae Woong untuk melihat yang ia temukan.

Mi Ho terus menarik tangan Dae Woong dan Dae Woong pun berbicara dalam hati, "Ini 
adalah pacarku, semua laki-laki iri padaku karna aku memiliki pacar yang sangat 
cantik." Semua laki-laki yang melihat mereka berdua pun langsung menatap iri 
kepada Dae Woong karna Mi Ho benar-benar sangat cantik.



Dae Woong nanya ke Mi Ho, "Kemana kau akan membawaku?" Mi Ho menjawab, "Kau akan 
melihatnya. Hari ini adalah hari yang sangat special." Mi Ho terus menarik Dae 
Woong sampai akhirnya dia melepaskan tangan Dae Woong dan bilang kepada Dae 
Woong, "Di restaurant sebelah sana ada sapi yang baru di potong, aku ingin makan 
sapi, kumohon." Dae Woong terlihat kaget dan bilang, "Makan sapi LAGI? Tidak! Mi 
Ho, aku sedang tidak punya uang jadi tidak ada sapi untuk hari ini!"

Mi Ho keliatan marah dan berbisik ke telinga Dae Woong, "Kalau begitu aku akan 
memakanmu." Jelas Dae Woong langsung panik dan terdiam. Min Ho mencolek pipi Dae 
Woong lalu bilang, "Ah rasanya pasti lezat." Mi Ho lalu mulai bernyanyi, "Woong 
Woong, apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu makan? Aku makan nasi. Apa yang akan 
kamu makan dengan nasi? Dae Woong yang akan menjadi lauknya." Dae Woong jelas 
jadi semakin ketakutan sementara Mi Ho malah semakin senang mengganggu Dae Woong. 
"Apakah dia hidup? Atau dia mati? Ah dia hidup. Dae Woong cepat belikan aku sapi 
dan aku tidak akan memakanmu!"

Mi Ho langsung berlari senang menuju restaurant sapi itu sementara Dae Woong 
masih berdiri dengan wajah yang ketakutan dan dia bilang dalam hati "Perempuan 
yang mau memakanku itu adalah... Pacarku... Dia Gumiho."



Kenapa Dae Woong bisa ketemu Mi Ho? Kita flashback dulu ya...

Dae Woong bersama teman-temannya sedang melakukan shooting di dalam Gedung 
Olahraga. Dae Woong berperan sebagai super hero yang mengalahkan tiga ninja dan 
dia melakukan aksi super heronya ini sambil terbang dengan menggunakan bantuan 
kawat-kawat yang di tarik oleh teman-temannya. Selesai mengalahkan tiga ninja 
itu, Dae Woong bertanya kepada Seon Nyun "Apakah aku keren?" Seon Nyun yang 
bertugas merekam aksi tadi langsung bilang bahwa Dae Woong benar-benar terlihat 
tampan. Dae Woong tersenyum senang dan memerintahkan teman-temannya yang lain 
untuk membantu menurunkannya.



Selesai shooting kecil-kecilan itu, Dae Woong langsung melihat rekaman itu dan 
berkomentar, "Bukankah aku terlihat seperti Raja Action? Ah jika dilihat sekilas 
kawat itu tidak terlihat dan aku benar-benar seperti terbang di udara." Teman-temannya
Dae Woong yang sedang makan hanya mangut-mangut setuju. Dae Woong nanya, "Bagaimana 
es krimnya? Apakah aku harus memesan ayam juga?" Teman-temannya Dae Woong 
langsung setuju.

Byung Soo yang merupakan salah satu teman dekat Dae Woong bilang, "Jika kita 
menyimpan video itu di internet, apakah kau pikir kau akan jadi bintang UCC? Ah 
aku pikir lebih baik kita buat sebuah video lain dan memasukannya ke acara Star 
King saja." Dae Woong langsung berkomentar "Yang ada di acara Star King hanyalah 
orang-orang umum, aku ini aktor masa depan jadi Star King itu tidak bagus untuk 
image debutku nanti." Byung Soo mengerti maksud dari Dae Woong dan melanjutkan 
makan es krimnya.

HP Dae Woong berbunyi dan Dae Woong pun langsung mengangkatnya, "Hallo Noona, 
kau ada di sekolah? Baiklah aku akan segera kesana. Hitung lah sampai 100 dan 
aku akan ada di sana." Dae Woong langsung mematikan HPnya dan berlari keluar 
dari gedung olah raga itu sementara teman-temannya Dae Woong bingung mau kemana 
perginya Dae Woong.



Dae Woong langsung mengendarai motornya menuju ke Kampusnya untuk bertemu orang 
yang di maksud Noona olehnya. Noona yang di maksud oleh Dae Woong ini adalah 
seniornya di kampus dan Dae Woong ini sebenernya suka sama Noona yang namanya 
itu Hye In.

Hye In menunggu Dae Woong di sebuah ruangan dan Dae Woong pun langsung 
menghampirinya. Hye In melihat sebuah buku dan Dae Woong langsung bilang bahwa 
dia mengikuti audisi untuk Film yang di adaptasi dari buku itu dan kemungkinan 
besar kalau dia akan di terima audisi film itu. Hye In ikut senang dan langsung 
mengacak-acak rambutnya Dae Woong. Dae Woong langsung melepaskan tangan Hye In 
dan bilang, "Jika aku terkenal nanti, kau tidak akan bisa menyentuhku seperti 
ini. Tapi baiklah aku akan memberimu kesempatan untuk menyentuh wajahku, 
pundakku, hmmm Apakah aku harus memberikanmu pelukan juga?" Hye In sedikit 
bengong tapi dia langsung tertawa dan bilang, "Aku merasa bersyukur mengenalmu 
jadi sepertinya tidak usah memelukmu. " Dae Woong lalu bilang lagi, "Aku akan 
terkenal suatu saat nanti jadi tunggu dan lihat saja!"



Dae Woong bersama dengan Seon Nyun dan Byung Soo sedang ada di salon milik 
kakenya Dae Woong. Dae Woong berusaha membaca Buku yang akan di filmkan itu dan 
mencoba mendalami peran di dalam buku. Byung Soo tiba-tiba nanya, "Bukankah ini 
audisi untuk film sejarah? Apakah baik-baik saja jika rambutmu itu keriting?" 
Dae Woong baru sadar dan dia pun berniat untuk bertanya segera tentang rambutnya.

Seon Nyun yang lagi ikut perawatan di salon itu nanya ke Dae Woong, "Dae Woong, 
Semenjak salon ini milik kakemu, apakah ini gratis?" Dae Woong bilang bahwa 
nanti kakenya akan memotong biaya salon itu dari uang bulanannya. Byung Soo 
langsung berkomentar bahwa hiduo Dae Woong ini sangat enak karna mendapatkan 
uang bulanan dari kekenya dan itu membuat Dae Woong bebas makan dan bermain. 
Seon Nyun juga ikut berkomentar bahwa dia sebaiknya lebih berteman dekat dengan 
Dae Woong. Dae Woong hanya tertawa sekilas dan berniat menanyakan tentang 
rambutnya itu.



Dae Woong keluar dari ruangan perawatan rambut dan dia langsung kaget begitu 
bertemu dengan Kakenya. Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Apakah aku menyuruhmu 
untuk datang ke salon ini gratis lagi? Dan kenapa kamu membawa teman-temanmu?" 
Dae Woong melihat ke Kasir salon yang aga judes ke dirinya dan Dae Woong 
langsung bilang ke kakenya, "Kata siapa aku disalon ini gratis? Aku akan 
membayarnya dan aku punya uang." Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Uang? Itu 
bukan uang kuliahmu kan? Aku mendapatkan telfon dari kampusmu dan mereka bilang 
bahwa kau belum membayar kuliah. Apa yang kamu lakukan dengan uang kuliahmu itu 
hah?" Dae Woong langsung panik dan bilang, "Ah sepertinya aku lupa membayarnya. 
Aku harus menyelesaikan rambutku dulu dan nanti kita bicarakan masalah ini lagi 
ya." Dae Woong sudah mau kabur namun Kakenya langsung menahannya.

"Kemana kamu akan pergi hah? Aku dengar kau membeli sebuah motor baru dari uang 
kuliah itu. Bibimu mengatakan semuanya padaku!" Suara Kakenya Dae Woong yang 
besar itu membuat Seon Nyun dan Byung Soo langsung keluar dari ruang perawatan 
dan kaget melihat Dae Woong yang di tahan pergi oleh kakenya itu. Dae Woong 
langsung bilang bahwa dia akan memberikan motornya itu kepada kakenya nanti dan 
sekarang dia harus membereskan masalah rambutnya dahulu karna jika semakin lama 
rambutnya itu mendapatkan perawatan maka nanti rambutnya akan menjadi super 
keriting. Kakenya ga peduli dan malah bilang bahwa dia ingin mencukur habis 
rambutnya Dae Woong. Dae Woong mati-matian bilang bahwa dia akan ikut pergi 
dengan kakenya asalahkan dia boleh membereskan masalah rambutnya itu dulu.

Byung Soo ikut membela Dae Woong dengan meminta Kake melepaskan Dae Woong untuk 
menyelesaikan masalah rambutnya itu dulu karna jika di biarkan lama maka nanti 
rambutnya Dae Woong akan semakin keriting. Akhirnya Kake pun melepaskan tangan 
Dae Woong dan menyuruh Dae Woong agar segera menyelesaikan masalah rambutnya 
terdahulu. Dae Woong akhinya di lepaskan oleh kakenya dan dia langsung kabur 
dari kakenya itu. Kakenya Langung teriak-teriak memanggil Dae Woong namun Dae 
Woong tidak mempedulikannya dan langsung kabur dengan menggunakan motornya itu.



Karena Dae Woong tidak menggunakan Helm maka Polisi pun langsung menilangnya. 
Dae Woong bilang bahwa dia sedang buru-buru sehingga lupa memakai helm. Si 
polisi bilang bahwa Dae Woong harus ikut ke kantor polisi karena motor Dae Woong 
ini di laporkan motor curian. Jelas Dae Woong jadi kaget.

Akhirnya mau ga mau Dae Woong di bawa ke kantor polisi dan di penjarakan. Dae 
Woong meminta ke si polisi agar dia pergi ke salon dulu untuk menyelesaikan 
masalah rambutnya terlebih dahulu namun polisi tidak mempedulikannya. Dae Woong 
terus mengoceh meminta di bebaskan, "Aku ini aktor masa depan dan aku akan ada 
audisi yang sangat penting. Jika rambutku semakin keriting maka aku akan meminta 
pertanggung jawaban dari pemerintah!" Lagi-lagi tidak ada satu pun polisi yang 
mendengar omelan Dae Woong itu.



Bibinya Dae Woong datang dan bilang bahwa Dae Woong sudah boleh keluar dari 
penjara dan kini kakenya menunggu di luar kantor polisi. Dae Woong takut-takut 
keluar dari kantor polisi dan kakenya itu langsung bilang bahwa hal pertama yang 
mereka harus lakukan adalah pergi ke salon untuk mengurus rambutnya Dae Woong.



Akhirnya mereka pergi ke salon untuk mengurus masalah rambut Dae Woong. Bibinya 
Dae Woong langsung bilang kepada Kakek, "Kau terlalu kejam kepadanya, Ayah. Dia 
itu satu-satunya cucumu tapi kau malah melaporkan bahwa motornya itu adalah 
motor curian." Kake bilang bahwa dia melakukan hal ini semua justru karna Dae 
Woong lah cucunya. Kakeknya ini sudah terlalu banyak membiarkan apa saja yang 
diingin kan oleh Dae Woong bahkan dia sudah membiarkan Dae Woong mengambil 
kuliah jurusan Film.

Kakenya itu masih tidak habis pikir uang kuliah yang di berikan kepada Dae Woong 
itu malah di pakai membeli motor. Bibi bilang bahwa Kake lah yang selalu 
menuruti semua yang diinginkan oleh Dae Woong karna orang tua Dae Woong sudah 
meninggal dan itu membuat Kake merasa sangat bersalah. Kake lalu bilang bahwa 
mulai hari ini dia akan membuat Dae Woong seperti orang biasa-biasa saja.

Dae Woong sudah menyelesaikan rambutnya dan dia meminta maaf kepada kakenya. 
Kakenya langsung bilang bahwa mereka harus segera masuk kedalam mobil. Di mobil, 
kake bilang bahwa Dae Woong harus mengikuti sebuah ujian perguruan tinggi. Jelas 
Dae Woong langsung menolaknya apalagi beberapa hari lagi dia ada sebuah audisi 
penting. Kakek tidak mau tau dan bilang bahwa Dae Woong harus belajar di tempat 
itu dan boleh kembali ke rumah jika Dae Woong sudah benar-benar menjadi manusia 
benar. Dae Woong meminta bibinya agar menepikan mobil namun Kakek menyuruh bibi 
mempercepat mobil agar segera sampai ke tempat tujuan mereka.



Di sebuah kuil, ada seorang kake-kake yang menjelaskan kepada tamunya tentang 
sebuah lukisan yang ada gambar seorang Nenek Sam Shin dan seekor serigala. Kake 
itu lalu bilang bahwa serigala itu adalah Gumiho yang sangat cantik sekali dan 
selalu berusaha untuk menjadi manusia dan Gumiho itu datang ke dunia manusia. 
Karna kecantikan Gumiho yang terlalu cantik itu membuat semua laki-laki jatuh 
cinta dan menimbulkan banyak masalah. Para istri dari laki-laki yang jatuh cinta 
ke Gumiho pun mulai mengadu kepada Nenek Sam Sihn dan akhirnya Nenek Sam Shin 
berfikir jika Gumiho mendapatkan seorang suami maka keadaan akan kembali damai 
namun karna para ibu-ibu menyebarkan isu buruk tentang Gumiho maka tidak ada 
satu laki-laki pun yang mau menikah dengan Gumiho.

Gumiho yang awalnya ceria menunggu laki-laki yang akan menikahinya pun mulai 
sedih karna tidak ada seorang laki-laki pun yang datang untuk menjadi suaminya. 
Akhirnya Nenek Sam Shin pun memotong semua ekor Gumiho dan memenjarakannya di 
dalam sebuah lukisan.



Para tamu yang datang pun bilang bahwa Gumiho itu memiliki nasib yang amat 
sangat malang. Kake itu bilang bahwa mereka sebaiknya pergi dari kuil itu dan 
berdoa di luar. Para tamu itu pun berniat keluar dari kuil namun dia kaget 
begitu melihat bahwa sosis yang dia bawa itu tiba-tiba menghilang. Tamu yang 
satu lagi bilang bahwa sosis itu pasti sudah di makan tadi pagi jadi sebaiknya 
mereka pergi makan di kantin yang ada di dekat kuil saja.

Kake itu dan para tamu pun langsung keluar dari kuil. Gumiho yang ada di dalam 
kuil itu kesal melihat kake tua itu dan langsung berkomentar, "Ah biksu palsu 
itu sangat menyebalkan. Kenapa dia membawa tamu kedalam kuil ini? Dulu ketika 
dia kecil dia amat sangat lucu tapi ketika dia tua, dia jadi sangat cerewet. Dia 
seenaknya saja bercerita tentangku padahal dia tidak tau cerita sesungguhnya." 
Gumiho lalu mengeluarkan Sosis yang tadi dia ambil dan dia langsung 
memuntahkannya karna itu bukanlah daging beneran. Gumiho pun langsung berteriak, 
"Aaaaaah, aku benar-benar ingin memakan daging!"



Dae Woong dan Kakeknya itu singgah di sebuah tempat peristirahatan di pinggir 
jalan untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Kake terus ingin mengawasi Dae Woong 
dan Dae Woong pun meminta agar Kake tidak mengikutinya sampai ke kamar mandi, 
lagi pula HP dan dompet Dae Woong sudah ada di kakenya jadi tidak mungkin dia 
akan kabur. Kake pun lalu meminta jaminan satu buah sepatu Dae Woong. Dae Woong 
memberikan satu buah sepatunya dan pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Dae Woong bilang bahwa dia sudah menonton banyak film 
action tapi dia tidak pernah melihat ada pemeran utama yang melarikan diri 
dengan menggunakan satu kaki saja. Dae Woong lalu melihat ada sebuah jendela di 
dalam kamar mandi dan dia mendapatkan sebuah ide. Sementara itu Kake menunggu di 
luar kamar mandi sambil senyum-senyum senang karna memegang sepatunya Dae Woong 
sehingga dia pikir kalau Dae Woong tidak akan bisa kabur.



Kake mulai kesal menunggu di luar dan dia pun mencoba ngecheck kedalam kamar 
mandi dan ternyata tidak ada sosok Dae Woong di kamar mandi. Kake melihat ada 
jendela di kamar mandi yang terbuka dan langsung curiga kalau Dae Woong kabur. 
Kake marah besar dan langsung melemparkan sepatunya Dae Woong itu dan pergi 
keluar dari kamar mandi untuk mencari Dae Woong. Ketika Kake pergi, Dae Woong 
keluar dari sebuah plastik hitam yang sangat besar di dalam kamar mandi dan 
langsung tersenyum sambil memakai sepatu yang tadi di lempar oleh Kake.



Kake menghampiri Bibi dan bilang bahwa Dae Woong kabur. Bibi yang sejak tadi 
menunggu dluar bilang bahwa dirinya sama sekali tidak melihat Dae Woong keluar 
dari dalam kamar mandi. Selagi kake dan Bibi sibuk berdebat, Dae Woong keluar 
dari kamar mandi dan langsung naik kedalam truk sayuran. Truk sayuran itu mulai 
jalan dan kake terlihat kesal sekaligus sedih karna Dae Woong malah pergi.



Truk sayur yang membawa Dae Woong berhenti disuatu tempat dan Dae Woong pun 
langsung turun dari dalam truk itu. Hari sudah gelap dan mulai turun hujan. Dae 
Woong bingung mau kemana dia pergi dan dia mulai merasa menyesal karna kabur 
terlalu terburu-buru. Ada sebuah mobil yang melintas dan ternyata itu adalah 
mobil dari Kake Biksu di kuil, Dae Woong pun meminta tumpangan dan Kake Biksu 
itu mengijinkannya menumpang.

Kake Biksu memberikan makanan dan juga memperbolehkan Dae Woong untuk menginap
di sebuah kamar yang ada di Kuil itu. Dae Woong lalu meminta ijin untuk meminjam 
HPnya Biksu untuk menelfon Bibinya. Kake Biksu pun meminjamkannya HP. Dae Woong 
berusaha menelfon Bibinya namun dia sedikit lupa nomor telfon bibinya sehingga 
dia harus mencoba menelfonnya satu per satu. Karna sinyal yang tidak begitu 
bagus dan baterai HP s udah mulai habis, Dae Woong berusaha mencari sinyal 
dengan berkeliling kuil. Ketika akhirnya dia menemukan sinyal yang bagus, Dae 
Woong melihat ada sebuah kuil doa dan hujan tiba-tiba turun sehingga Dae Woong 
pun berusaha berteduh di kuil doa tersebut.



Dae Woong terus berusaha berteduh di kuil doa itu sambil menelfon bibinya. Dan 
ternyata kuil doa itu adalah kuil tempat Gumiho berada. Akhirnya telfon Dae 
Woong itu tersambung namun bukan tersambung ke nomor Bibinya melainkan 
tersambung ke Gumiho. Si Gumiho itu langsung bilang bahwa dia senang karna 
akhirnya ada seseorang yang datang. Dae Woong menyangka kalau Gumiho itu adalah 
perempuan yang suka mencari teman kencan melalui telfon salah sambung makanya 
dia bilang bahwa dia tidak tertarik sama sekali pada Gumiho.

Gumiho lalu nanya, "Apakah kamu laki-laki muda yang baru saja melepaskan topinya? 
Kau terlihat lebih manis ketika topimu di lepas" Kebetulan pada saat itu Dae 
Woong baru saja melepaskan topinya. Dae Woong jadi bingung dan berfikir bahwa 
dia melakukan video call tapi ternyata ketika Dae Woong memeriksa HPnya itu, si 
HP sudah mati karna abis batre. Dae Woong dengan takut-takut meletakan HP di 
kupingnya dan nanya, "Hallo?" Gumiho langsung bilang, "Kenapa mengatakan Halo? 
Sekarang juga aku sedang menatapmu." Dae Woong semakin ketakutan dan mencoba 
melihat ke sekelilingnya. Gumiho tiba-tiba nanya, "Apakah kamu mencoba mencari 
aku? Kau tidak akan melihatku!"



Dae Woong makin ketakutan dan berniat kabur namun Gumiho langsung mencegahnya 
dan bilang kalau misalnya Dae Woong kabur maka dirinya ini akan sangat marah ke 
Dae Woong. Dae Woong udah lemes dan nanya, "Kenapa kau melakukan hal ini padaku?" 
Si Gumiho lalu bilang bahwa dia ingin Dae Woong melakukan sesuatu untuknya. 
Gumiho pun meminta Dae Woong masuk ke dalam Kuil itu dan melihat sebuah lukisan. 
Dae Woong bilang bahwa dia melihat ada sebuah lukisan seorang nenek dan anjing. 
Gumiho pun langsung meralat bahwa itu bukanlah lukisan anjing melainkan seekor 
rubah. Dae Woong langsung meminta maaf atas kesalahannya itu.

Gumiho bilang, "Kau lihat kan kalau dilukisan itu si rubah tidak memiliki ekor, 
gambarkanlah 9 ekor." Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa jika dirinya 
ketauan menggambar di sebuah lukisan bersejaran maka dirinya ini bisa di masukan 
ke penjara. Gumiho bilang bahwa itu bukanlah sebuah masalah. Dae Woong pun mulai 
menggambar ekor pada rubah di lukisan dan hujan pun turun semakin lebat. Anjing 
yang ada di kuil tiba-tiba saja menggonggong dan Kakek Biksu pun langsung keluar 
dari kuilnya.

Gumiho meminta Dae Woong agar menggambar ekor itu lebih cepat karna Para biksu 
di kuil sepertinya sudah mulai mau datang ke kuil tempatnya itu. Akhirnya Dae 
Woong selesai membuat gambar ekor di rubah itu. Hujan semakin besar dan angin 
besar pun membuat seluruh lilin di dalam kuil pun mati. Dae Woong yang ketakutan 
pun langsung kabur keluar dari kuil dan dia memasuki hutan dengan terburu-buru.



Para Biksu datang ke kuil itu dan kaget begitu melihat bahwa tidak ada gambar 
rubah dalam lukisan itu.



Dae Woong masih berlari di dalam hutan dan dia tersandung sehingga dia pun 
terjatuh. Gumiho menghampiri Dae Woong yang terjatuh dan tampak sangat kesakitan. 
Gumiho bilang bahwa Dae Woong seperti yang mau mati dan dia akan menyelamatkan 
Dae Woong karna Dae Woong sudah membebaskan dirinya. Akhirnya Gumiho itu pun 
membantu menyembuhkan Dae Woong yang tampak kesakitan.



Esok paginya, Dae Woong bangun dan dia kaget karna dia ada di atas pohon. Dae 
Woong mengingat kejadian semalam dan dia jadi bingung karna badannya itu baik-baik 
saja padahal semalam dia jatuh dari gunung. Gumiho muncul dan menanyakan 
kabarnya Dae Woong. Dae Woong terpesona oleh kecantikannya Gumiho. Gumiho bilang
bahwa dia menaikan Dae Woong ke atas pohon karna tadi ada babi hutan yang lewat.

Dae Woong nanya, "Siapa kamu?" Gumiho langsung senyum dan bales nanya, "Kau 
tidak ingat aku? Kemarin kita mengobrol." Dae Woong yang masih terpesona sama 
Gumiho kembali nanya, "Kapan?" Gumiho tersenyum dan bilang kalau wajah Dae Woong 
tampak lebih manis ketika terkena cahaya matahari seperti ini. Dae Woong tiba-tiba 
ingat bahwa kemarin malam wakita di telfon juga mengatakannya manis makanya dia 
panik dan terjatuh dari atas pohon. Dae Woong langsung ketakutan dan bilang "Ha..Ha...Hantu. 
Pergi sana!" Gumiho menghampiri Dae Woong dan bilang bahwa dirinya ini bukan lah 
hantu. Dae Woong lalu bilang kalau siang hari itu ga ada alasan hantu keluar 
makanya dia mulai percaya kalau Gumiho itu manusia. Gumiho kesenangan di kira 
manusia dan langsung nanya, "Apakah aku terlihat seperti itu?"



Kake Biksu di kuil melaporkan hilangnya gambar rubah di lukisan itu kepada 
polisi. Si polisi datang bersama dengan seorang wartawan. Wartawan itu nanya, "Apakah 
anjing itu selalu menggonggong?" Kake Biksu menjawab kalau Anjing itu sudah 
menggonggong sejak semalam dan semalam ada seorang laki-laki muda yang 
sepertinya datang ke kuil itu karena Kake Biksu menemukan HP di kuil itu. Si 
polisi bilang bahwa di kuil ini seperti tidak terlihat ada seorang pun yang 
masuk. Kake Biksu pun menjelaskan bahwa dirinya ini bukannya mau mencurigai laki-laki 
muda itu, dia hanya khawatir akan terjadi sesuatu.



Dae Woong bilang bahwa semalam itu permainan yang di lakukan oleh Gumiho benar-benar 
membuatnya ketakutan. Gumiho menambahkan kalau Dae Woong itu saking ketakutannya 
sampai-sampai menggambar ekor di dalam lukisan. Dae Woong baru ingat tentang 
lukisan dan dia meminta Gumiho datang ke kuil untuk bertanggug jawab karna telah 
merusak sebuah benda bersejarah.

Gumiho bilang bahwa dia tidak mau datang ke kuil itu lagi. Dae Woong langsung 
menggandeng tangan Gumiho menuju ke kuil dan bilang bahwa Gumiho harus 
bertanggung jawab karna sudah membuat dirinya menggambar di atas lukisan tua. 
Gumiho membela diri dengan mengatakan bahwa dia melakukan hal itu karna dia 
sudah lama terperangkap di kuil dan dia ingin bebas. Dae Woong berfikir bahwa 
Gumiho pasti memiliki sebuah masalah makanya di simpan di dalam kuil itu.


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: