Kamis, 03 Maret 2011

Episode 1 part 2

Dae Woong lalu bilang kalau Gumiho terperangkap di kuil itu pasti ulah neneknya, 
Dae Woong mengerti situasi Gumiho karna dia juga memiliki kakek yang selalu 
melakukan hal itu kepadanya. Dae Woong nanya, "Berapa lama kau terperangkap 
disana?" Gumiho menjawab, "500 tahun!" Dae Woong yang awalnya berjalan langsung 
terdiam kebingungan "500 tahun?" Gumiho cerita bahwa dia itu ditangkap oleh 
Nenek Sam Shin dan sudah lebih dari 500 tahun ada di kuil itu. Dae Woong 
langsung ketawa, "Nenek Sam Shin? Lalu siapa kamu itu?" Gumiho pun jujur 
mengakui bahwa dirinya ini Gumiho.



Dae Woong ga langsung lari ketakutan melainkan dia heran, "Gumiho? Ah itu 
sebabnya kau memintaku untuk menggambarkan 9 ekor pada rubah itu?" Gumiho 
mengangguk dan berkata, "Tapi aku juga sudah menyelamatkanmu. Itu lah sebabnya 
kau tidak merasa sakit sama sekali karna aku menyimpan manik rubahku di dalam 
tubuhmu." Dae Woong kesal dan langsung bilang bahwa Gumiho ini pasti kabur dari 
sebuah lembaga sakit jiwa dan jika Gumiho itu sakit jiwa maka akan percuma saja 
meminta pertanggung jawaban Gumiho atas gambaran ekor di lukisan itu dan itu 
artinya dia akan mendapatkan masalah.

Gumiho nanya, "Kau tidak mempercayai aku? Kamu itu hidup karena aku!" Dae Woong 
bales jawab, "Aku mati karena mu! Kenapa kau bersikap seperti orang normal? 
Seharusnya kau memakai bunga jika kau ini gila! Ah kau bilang kau ini Gumiho, 
mana ekor mu itu?" Gumiho ngejawab, "Kau tidak bisa melihatnya sekarang, nanti 
kau akan melihatnya ketika ada cahaya bulan." Dae Woong makin stress karna 
ucapan Gumiho ini dan dia berniat untuk pergi sendiri. Si Gumiho nanya mau 
kemana Dae Woong pergi? Dan Dae Woong pun bilang bahwa dia mau pergi ke Seoul 
dan sebaiknya Gumiho pergi ke arah jalan yang berbeda. Dae Woong langsung 
meninggalkan Gumiho. Gumiho lalu bilang bahwa di jalan yang Dae Woong lalui itu 
ada babi hutan, namun Dae Woong tidak mendengarkannya.



Dae Woong pergi jauh dari Gumiho dan merasa tenang karna Gumiho sudah tidak 
mengikutinya lagi. Tiba-tiba terdengar suara aneh dan Dae Woong kaget karna 
suara itu berasal dari babi hutan yang ada di dekat Dae Woong. Dae Woong sudah 
mau lari jauh dari si babi hutan namun dia ingat sosok Gumiho makanya dia 
langsung berlari mencoba mencari Gumiho. Gumiho yang sudah tau kalau Dae Woong 
akan datang menghampirinya pun hanya menunggu dan dia langsung tersenyum karna 
benar saja Dae Woong datang menghampirinya dan langsung mengajaknya berlari 
karena ada babi hutan di belakang mereka.

Dae Woong dan Gumiho lalu bersembunyi di balik sebuah pohon untuk menghindari 
babi hutan itu. Gumiho hanya tertawa senang karna melihat wajah Dae Woong yang 
ketakutan. Setelah di rasa sudah aman, Mereka pun keluar dari hutan menuju ke 
jalanan.



Dae Woong melihat penampilan Gumiho dan bilang kepada Gumiho agar kembali ke 
kuil dan tidak berkeliaran lagi di hutan karna banyak babi hutan. Gumiho bilang 
bahwa dia tidak takut babi hutan sama sekali. Dae Woong mengerti dan bilang 
bahwa akan sangat berbahaya jika Gumiho berkeliaran di hutan dengan penampilan 
yang berantakan itu. Lalu Dae Woong melapaskan kemeja yang dia pakai dan 
memberikannya kepada Gumiho. Gumiho tersenyum dan bilang kalau Dae Woong 
ternyata cukup bermanfaat. Dae Woong menyuruh Gumiho kembali ke kuil dan mengaku 
pada biksu kalau dia sudah mencoret lukisan itu. Dae Woong lalu pamit pergi.



Kakek bertanya kepada Bibi, "Apakah kau sudah mencarinya ke semua tempat?" Bibi 
menjawab bahwa dia sudah mencari Dae Woong. Bibi lalu bilang kalau Kake harusnya 
melepaskan Dae Woong saja jika Dae Woong memang ingin pergi. Tentu saja Kake 
tidak mau melepaskan Dae Woong dan dia mulai memikirkan untuk menjual motor Dae 
Woong agar Dae Woong nantinya mau kembali ke rumah. Lalu Kake bertanya pada 
dirinya sendiri, "Tunggu. Apakah aku kalah lagi oleh anak itu?"



Byung Soo dan Sun Nyeon sedang berjalan bersama sambil membicarakan Dae Woong 
yang berani kabur dari kakenya. Byung Soo bilang bahwa dia seharusnya bisa 
mencoba sekali mengendarai motornya Dae Woong sebelum di sita oleh kakenya itu, 
sementara Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong amat sangat keren karna berani kabur 
seperti ini. Byung Soo lalu nanya, "Apakah aku akan terlihat keren juga jika 
kabur seperti Dae Woong?" Sun Nyeon langsung memukul Byung Soo dan bilang kalau 
misalnya Byung Soo kabur justru akan terlihat bahwa Byung Soo itu pembuat 
masalah.

Byung Soo tidak terima di ejek seperti itu makanya dia bilang bahwa Dae Woong 
itu kuno karna memiliki rambut keritung yang berputar seperti bibi-bibi. Sun 
Nyeon malah semakin menyukai Dae Woong dan bilang, "Keriting dan berputar? Ah 
dia sangat lucu." Byung Soo pun tidak berkomentar apapun lagi. Sun Nyeon lalu 
bilang kalau misalnya Dae Woong datang padanya maka dia akan melindungi Dae 
Woong dan jika Byung Soo tau dimana keberadaannya Dae Woong maka Byung Soo harus 
segera memberitahukan dirinya.



Kake Biksu memanggil Dong Joo ke kuil untuk melihat keadaan si anjing yang sejak 
semakam selalu menggonggong dan dia khawatir kalau Anjing itu sakit karna anjing 
itu adalah pemberian yang berharga dari Dong Joo. Dong Joo bilang kalau dia 
kebetulan ada urusan bisnis di daerah situ makanya dia pun sekalian mampir ke 
kuil. Dong Joo lalu bertanya, "Apakah ada sesuatu yang terjadi tadi malam?" Kake 
Biksu pun membawa Dong Joo ke kuil Gumiho dan memperlihatkan lukisan yang sosok 
rubahnya menghilang.

Kake Biksu keluar dari kuil terlebih dahulu sementara itu Dong Joo diam di dalam 
kuil itu sambil terus melihat ke arah lukisan. Dong Joo lalu berkata, "Aku 
sengaja menyimpan anjing itu di kuil ini untuk melindunginya. Aku kira dia kabur 
dan ada seseorang yang membantunya. Siapa itu?"



Dae Woong memutuskan menjual kalungnya untuk mendapatkan uang. Ketika dia ada di 
telfon umum, Dae Woong melihat Gumiho sedang duduk di sebuah kursi dan dia pun 
langsung kesal karna lagi-lagi Gumiho itu mengikutinya. Gumiho duduk di sebuah 
kursi dan dia bilang bahwa dunia ini benar-benar sudah berubah. Ketika ada 
seseorang yang membuang kaleng minuman soda ke tempat sampah, Gumiho mengambil
kaleng itu dan meminum sisa minuman yang ada di kaleng. Dae Woong yang melihat 
itu langsung berkomentar, "Dia cukup cantik."

Ternyata Dae Woong menelfon ke Universitasnya untuk menanyakan apakah uang 
kuliahnya sudah di bayar atau belum. Pihak Universitas memintanya menunggu 
sebentar untuk memeriksanya. Dan diam-diam Gumiho yang memiliki pendengaran 
cukup tajam pun menguping pembicaraan Dae Woong dengan pihak Universitas.

Selagi menunggu Pihak Universitas mencari kabar, Dae Woong ngomong sendiri "Aku 
ada audisi penting dan entah kenapa aku ragu meninggalkannya. Ah semua akan 
berjalan baik-baik saja karna dia tidak mengetahui tentang aku." Pihak 
Universitas lalu memberi kabar kepada Dae Woong kalau uang kuliah Dae Woong 
sudah di bayar oleh Kakek. Dae Woong pun menutup telfon dan dia bilang bahwa 
masalah sudah selesai dan sekarang dia sebaiknya pergi makan enak.



Gumiho yang melihat Dae Woong keluar dari telfon umum pun langsung mengikuti Dae 
Woong kembali. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kenapa kamu mengikutiku hah?" 
Gumiho ngejawab, "Biarkan aku makan denganmu. Aku ingin daging. Selama di kuil 
aku tidak pernah memakan daging. Sapi, ya aku ingin memakan sapi." Dae Woong 
menghampiri Gumiho dan bilang, "Putri Gumiho, kita tidak saking mengenal jadi 
sebaiknya kita pergi ke jalan yang berbeda."

Dae Woong udah mau meninggalkan Gumiho tapi tiba-tiba dia berhenti berjalan 
karna Gumiho memanggilnya, "Biarkan aku memakan sapi, Dae Woong." Dae Woong 
memutar badan menatap Gumiho. "Dari mana kau tau namaku?" Gumiho menjawab, "Kamu 
adalah Mahasiswa jurusan seni di Han Gang Universitas angkatan 2009. Dae Woong 
itulah yang kamu katakan." Gumiho langsung tersenyum sementara Dae Woong 
kebingungan.



Akhirnya Dae Woong pun mengajak Gumiho ikut makan daging bersamanya. Dae Woong
bilang kalau Gumiho bisa tau informasi tentangnya itu pasti karena menguping. 
Tapi Dae Woong bilang lagi kalau jarak antara telfon dan kursi tempat duduk 
Gumiho itu terlalu jauh dan tidak mungkin Gumiho bisa mendengarnya. Gumiho 
bilang bahwa dia bisa melakukan hal itu semenjak jadi Gumiho. Dae Woong mengerti 
dan bilang, "Ah sejak otakmu melemah maka bagian tubuhmu yang lainnya semakin 
kuat."

Lalu Dae Woong membuat kesepakatan dengan Gumiho, "Karna aku membelikanmu daging 
maka kamu tidak boleh menceritakan hal apapun tentang kejadian di kuil." Gumiho 
juga bilang bahwa Dae Woong harus berjanji tidak akan memberi tau orang-orang 
bahwa dirinya itu Gumiho. Dae Woong setuju untuk saling menjaga rahasia mereka.

Gumiho yang melihat daging mentah sudah ingin memakannya namun dia langsung 
menyimpan daging mentah itu karna memakan daging mentah bukanlah sifat manusia. 
Dae Woong nanya, "Kamu itu Gumiho, kenapa tidak memakan daging mentah? Kenapa 
memakan daging yang sudah di masak?" Gumiho menjawab kalau dia ini sangat 
berusaha untuk menjadi seperti manusia makanya harus makan daging yang sudah di 
masak juga. Dae Woong mengejek Gumiho dengan bilang kalau hal yang di lakukan 
Gumiho itu terdengar mudah. Gumiho langsung bilang bahwa menjadi seperti manusia 
itu sangatlah sulit.



Daging yang di masak sudah matang dan Gumiho pun langsung memakannya dengan 
lahap. Dae Woong berkomentar, "Ah pasti sangat sulit untuk tinggal di kuil 
apalagi kau sangat menyukai daging. Apakah kamu mau menelfon rumahmu? Dimana 
orang tuamu?" Gumiho ngejawab kalau dia ini tidak memiliki siapapun. Dae Woong 
yang mendengarnya pun hanya terdiam. Dae Woong nanya, "Kau tidak memiliki orang 
tua?" Gumiho terus memakan daging dan menjawab, "Aku ini bukan manusia." Dae 
Woong semakin kesal dan bilang, "Ah benar. Kau ini adalah rubah berekor sembilan! 
Apakah aku bisa melakukan percakapan serius dengan perempuan ini??"

Gumiho memakan hampir semua daging yag dimasak dan itu membuat Gumiho dan Dae 
Woong berebutan satu daging yang tersisa. Ketika Dae Woong mau memakannya, 
Gumiho langsung membentak dan marah besar, Akhirnya Dae Woong pun memberikan 
daging itu kepada Gumiho dan Gumiho langsung kembali ceria. Dae Woong lalu 
bilang mau pergi ke kamar mandi dulu dan sebaiknya Gumiho menunggu di restaurant 
itu.



Ternyata Dae Woong bukan pergi ke kamar mandi, dia pergi ke sebuah telfon umum 
dam menelfon kuil untuk memberi tau bahwa ada orang yang kabur dari kuil itu. 
Selesai menelfon, Dae Woong kembali berfikir, "Apakah kuil itu akan menerima 
jika mengetahui bahwa orang gila itu lah yang mencoret lukisan itu?" Dae Woong 
menghilangkan pikirannya itu dan pergi dari telfon umum.



Gumiho yang mulai penasaran kemana perginya Dae Woong pun mulai mencari Dae 
Woong ke kamar mandi sambil membawa tulang daging dan dia tidak menemukan Dae 
Woong sama sekali. Ketika melihat ada closet, Gumiho terlihat takjub dan bilang, 
"Kenapa ada kursi di sini? Aaah ini bukan kursi melainkan sumber air. Tempatnya 
terlihat bagus namun airnya tidak bersih." Secara tidak sengaja tulang daging 
yang di bawa oleh Gumiho itu jatuh ke Closet dan ketika Gumiho mau mengambilnya 
tulang daging itu suah di sedot oleh kloset. Gumiho mau kembali mengambil tulang 
daging itu namun dia mendengar ada suara Kake Biksu di kuil sehingga dia pun 
bersembunyi.



Kakek Biksu, Dong Joo dan beberapa polisi dateng ke restaurant daging itu untuk 
mencari Dae Woong dan juga Gumiho. Si pemilik restaurant bilang bahwa tadi 
memang ada seorang laki-laki datang bersama dengan pacarnya yang sangat cantik. 
Dong Joo terlihat sedikit cemburu ketika dibilang bahwa Gumiho itu pacarnya Dae 
Woong. Kakek Biksu lalu bilang bahwa kemungkinan besar kemarin itu Dae Woong 
meminjam HP untuk menelfon perempuan yang berada bersama dengan Dae Woong saat 
ini. Dong Joo tiba-tiba bilang bahwa dia mau meminjam telfon yang dipinjam oleh 
Dae Woong kemarin dan jika dia menemukan sesuatu maka dia akan mengatakannya 
pada Kakek Biksu. Dong Joo pun mengambil HP itu dan pamit pergi ke Seoul.

Di dalam perjalanan ke Seoul, Dong Joo bilang ke asistennya bahwa dirinya bisa 
menemukan Orang hilang itu dari telfon. Asistennya Dong Joo mengira bahwa yang 
hilang itu adalah hewan peliharaan makanya dia bertanya, "Apakah hewan 
peliharaanmu hilang lagi?" Dong Joo lalu menjawab, "Ini sedikit seram untuk di 
katakan sebagai hewan peliharaan dan ini juga sedikit berbahaya." Asistennya 
kembali bertanya, "Lalu seperti apa hewan ini?" Dong Joo mejawab, "Kita bisa 
menyebutnya sejenis Mutan."



Gumiho naik ke atas sebuah gedung untuk mencari sosok Dae Woong dan dia mencari 
Dae Woong dengan mengandalkan indra penciumannya itu. Gumiho mencium bau Dae 
Woong di dekat terminal makanya dia pun langsung turun dari atas gedung itu 
untuk menuju terminal. Ketika berjalan menuju terminal, Gumiho melihat ada bapa-bapa 
yang membeli minuman soda seperti minuman yang tadi dia temukan di tempat sampah. 
Bapa-bapa itu tau kalau Gumiho pasti ingin minuman itu makanya dia pun 
memberikan minuman soda itu kepada Gumiho. Gumiho meminumnya dan langsung 
berkomentar, "Ini semua penuh gelembung dan ini adalah pengalaman pertamaku 
mencoba minuman unik dan mengejutkan."



Mobilnya Dong Joo melintasi Gumiho namun dia tidak mengetahui bahwa perempuan 
itu adalah Gumiho. Asistennya nanya, "Seperti apa dia itu?" Dong Joo menjawb, "Aku 
belum pernah melihat dia di dunia nyata. Tapi pasti dia sangat cantik dan 
kecantikannya itu cukup untuk menggoda para pria."



Bibinya Dae Woong pergi ke sebuah mall dan dia menelfon Byung Soo untuk meminta 
kabar Dae Woong. Bibinya Dae Woong lalu masuk kedalam lift, di dalam lift dia 
tidak sengaja kentut karna merasa tidak enak badan. Tiba-tiba lift berhenti di 
sebuah lantai dan dia pun langsung panik untuk menghilangkan bau kentutnya itu. 
Ada seorang laki-laki yang sepertinya seusia dengannya masuk ke dalam lift. Bibi 
Dae Woong pun langsung bersikap tenang dan pura-pura tidak mengetahui bau 
kentutnya itu.

Lalu lift berhenti di sebuah lantai lagi dan ada 2 ibu-ibu yang masuk ke dalam 
lift. Ketika pintu lift ditutup, ibu-ibu itu langsung mengomel karna di lift ada 
bau tidak sedap. si laki-laki itu tiba-tiba mengaku bahwa dia yang kentut karna 
sedang tidak enak badan. Bibi Dae Woong pun kaget mendengar hal itu. Pintu lift 
kembali terbuka dan laki-laki itu pun keluar, sebelum pintu lift tertutup Bibi 
Dae Woong tersenyum berterima kasih kepada laki-laki itu. Dan di luar lift laki-laki 
itu langsung bilang, "Ah dia manis."



Dae Woong berniat meninggalkan Gumiho makanya dia masuk kedalam bis yang akan 
membawanya ke Seoul. Di dalam bis, Dae Woong membeli sebuah masker wajah dan 
memakainya.Kondektur datang ke arah Dae Woong dan meminta Dae Woong memberikan 
tiket. Dae Woong yang matanya terpejam pun mengambil tiketnya dan memberikan 
kepada Kondektur. Kondektur bilang kalau Dae Woong harus memberikan 2 buah tiket 
kepadanya.

Dae Woong kebingungan dengan maksud Kondektur itu dan ketika dia membuka matanya 
pun dia kaget melihat ada Gumiho yang duduk di kursi bis sampingnya. Dae Woong 
berteriak kaget dan itu membuat orang-orang di dalam bis jadi melihat ke arahnya. 
Dae Woong nanya, "Ngapain kamu ada disini?" Gumiho lalu menjawab, "Kita harus 
pergi bersama-sama."



Dae Woong pun langsung menarik Gumiho turun dari bis dan meminta Gumiho untuk 
tidak mengikutinya lagi. Gumiho bilang kalau dia mengikuti Dae Woong dengan cara 
mencium bau Dae Woong. Gumiho lalu melihat Dae Woong membawa sebuah plastik 
hitam dan dia pun bilang, "Ah kau punya greentea seperti yang di miliki Kakek 
Biksu. Kau juga memiliki sosis dan strawberry." Dae Woong kebingungan dan nanya, 
"Dari mana kamu tau? Apakah kamu terus mengikutiku dan melihat apa yang aku beli?" 
Gumiho sekali lagi bilang bahwa dia bisa mengetahui hal itu dengan mencium 
baunya Dae Woong.

Dae Woong udah bener-bener kesal makanya dia nanya, "Kenapa kamu mengikutiku 
terus?" Dengan polosnya Gumiho itu ngejawab, "Karena aku menyukaimu." Dae Woong 
mulai marah dan langsung mendorong Gumiho, "Kamu bertingkah seperti orang gila 
hanya untuk mengikutiku kan? Aku sudah sering melihat wanita yang meggoda laki-laki 
tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan wanita yang berfikiran sempit 
sepertimu. Sensasional! Iya aku mengakui bahwa metode gila mu itu benar-benar 
segar tetapi aneh. Kau benar-benar seram dan seperti penguntit."

Gumiho bilang bahwa dia ini tidak berbohong. Dae Woong nanya, "Jadi kau ini 
Gumiho?" Gumiho mengaku Iya. Dae Woong kembali nanya, "Gumiho itu menarik laki-laki... 
Gumiho itu rubah berekor sembilan... Apakah Gumiho seperti itu? Gumiho itu 
menggali dan mengambil hati laki-laki untuk di makan. Gumiho seperti itu?" 
Gumiho bilang bahwa dia sudah menyelamatkan hidup Dae Woong. Dae Woong kesal 
karna menyangka Gumiho tetap berpura-pura gila. Dae Woong pun langsung menantang
Gumiho, "Aku akan pergi dan silahkan saja kau ikuti bauku. Ketika bulan muncul, 
keluarkan ekormu itu. dan Keluarkan titisan rubahmu itu agar aku percaya!"



Dae Woong langsung berjalan meninggalkan Gumiho dan si Gumiho bilang, "Aku akan 
mengikutimu dan membuatmu percaya. Lalu kau akan mati!" Dae Woong tidak 
mempedulikannya dan langsung masuk ke dalam bis. Di dalam bis, Dae Woong melihat 
keluar jendela dan melihat sosok Gumiho yang menatapnya tajam. Ketika untuk 
kedua kalinya Dae Woong melihat keluar, sosok Gumiho itu sudah menghilang.



Akhirnya Dae Woong sampai di terminal Seoul dan dia merasa ada seseorang yang 
terus mengikutinya. Ketika di dalam kereta pun Dae Woong melihat ada sosok 
perempuan menggunakan gaun putih dan berambut panjang, Dae Woong sudah ketakutan 
tapi ternyata perempuan itu bukanlah Gumiho. Ketika berjalan di dekat sebuah 
taman, tiba-tiba ada yang menepuk punggung Dae Woong. Dae Woong berteriak 
ketakutan dan ternyata yang menepuknya itu adalah Byung Soo dan juga Sun Nyeon.

Mereka pun pergi ke sebuah gor tempat latihan basket. Byung Soo memberikan 
sebuah tas dan juga HP kepada Dae Woong dan dia bilang bahwa Bibinya Dae Woong 
meminta dia memberikan barang itu kepada Dae Woong dan Dae Woong sebaiknya tidak
pulang ke rumah dulu sampai Bibinya Dae Woong berhasil menenangkan Kakek. Sun 
Nyeon bilang bahwa untuk sementara waktu Dae Woong boleh menginap di gor itu dan 
dia akan pergi ke luar sebentar untuk mencari kuncinya.



Dae Woog mencium bau tidak sedap dan dia pun berfikir untuk melepaskan bajunya. 
Byung Soo melihat ke punggung Dae Woong yang penuh memar dan bertanya, "Kau 
mendapat luka dan sepertinya luka ini membuat tulangmu ada yang patah. Apakah 
kau tidak merasakan sakit?" Dae Woong ngejawab, "Tidak terasa sakit sama sekali." 
Dae Woong ingat kalau waktu itu dia jatuh dari hutan dan mungkin itu lah yang 
membuat punggungnya terluka namun anehnya tidak terasa sakit sama sekali. Lalu 
Dae Woong ingat kata-kata Gumiho yang bilang telah menyelamatkan hidupnya Dae 
Woong. Dae Woong langsung menyangkal bahwa yang di katakan oleh Gumiho itu tidak 
mungkin benar.

Byung Soo nanya, "Tidak mungkin apa?" Dae Woong pun lalu menceritakan bahwa dia 
bertemu dengan seorang perempuan aneh hari ini yang mengaku sebagai Gumiho. "Aku 
bertemu perempuan aneh dan dia bilang bahwa dia itu Gumiho. Ah aku tidak boleh 
mengatakan ini pada siapapun atau dia bilang akan membunuhku." Byung Soo lalu 
bilang kalau misalnya perempuan itu Gumiho maka Dae Woong tidak boleh 
menceritakan hal itu kepada dirinya karna di cerita-cerita jaman dahulu Gumiho 
selalu meminta agar orang-orang tidak mengetahui dirinya itu dan jika rahasia 
terbongkar maka Gumiho akan memakan hati laki-laki. Dae Woong pun jadi panik 
namun Byung Soo langsung bilang bahwa itu hanyalah sebuah cerita.



Sun Nyeon lalu datang sambil membawakan kunci. Byung Soo bilang bahwa dia harus 
pergi kerja sambilan dulu. Dae Woong meminta mereka agar tetap diam di gor 
bersamanya dan Sun Nyeon dengan senang hati bilang akan menemani Dae Woong. 
Byung Soo cemburu dan bilang kalau Sun Nyeon itu harus pulang cepat agar ayahnya 
tidak khawatir. Dae Woong pun jadi takut di tinggal sendiri apalagi Byung Soo 
bilang ke Dae Woong untuk menjaga hatinya agar tidak di makan Gumiho. Ketika 
Byung Soo dan Sun Nyeon pergi keluar, Dae Woong berteriak "Jangan matikan 
lampunya!" Tapi lampu di gor justru di matikan.



Dae Woong pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengganti bajunya lalu 
dia ingat kat-kata si Gumiho, "Aku akan menemukanmu dan membuatmu percaya. Dan 
saat waktunya tiba, kau akan mati!" Dae Woong bilang bahwa hal itu cukup 
mengerikan.

Untuk menghilangkan perasaan takutnya pun Dae Woong main basket di dalam gor. 
Bola basketnya terlepas dari tangan Dae Woong dan ketika Dae Woong mau 
mengambilnya, bola basket itu dengan sendirinya datang menghampiri Dae Woong. 
Dae Woong mencoba berfikiran bahwa bola basket itu memantul ketembok sehingga 
bola itu kembali kepadanya. Tiba-tiba saja semua bola yang ada di dalam gor itu 
menghampirinya dan dari jauh Gumiho juga datang menghampirinya.



Dae Woong kaget melihat Gumiho. Gumiho bilang bahwa sebelumnya dia sudah 
mengatakan akan menemukan Dae Woong. Dae Woong tidak bisa berkata apa-apa lagi 
dan hanya bilang bahwa Gumiho itu sangat luar biasa hebat. Gumiho bilang bahwa 
dia itu memang Gumiho dan dia akan menunjukan sesuatu kepada Dae Woong ketika 
bulan muncul. Gumiho berjalan menjauh dari Dae Woong dan ketika bulan benar-benar 
terlihat jelas, sembilan ekor milik Gumiho itu keluar dan itu membuat Dae Woong 
tercengang sampai-sampai menjatuhkan bola basket yang di pegangnya.

Gumiho bilang bahwa dia ini memang Gumiho dan sekarang dia akan mengambil 
titisan rubah yang dia simpan di Dae Woong. Gumiho pun mulai mendekat ke Dae 
Woong dan menempelkan bibirnya ke bibir Dae Woong untuk mengambil kembali 
titisan rubah yang sudah dia simpan di tubuh Dae Woong.
m


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: