Mi Ho langsung menutup telfonnya dan itu membuat Dae Woong kesal sekali. Dae
Woong melemparkan HPnya dan bilang bahwa dia tidak akan menelfon Mi Ho kembali.
Tapi ternyata semalaman Dae Woong menunggu Mi Ho yang tidak juga pulang. Dae
Woong bilang bahwa dia tidak akan menunggu Mi Ho lagi tapi lagi-lagi Dae Woong
ternyata menunggu Mi Ho pulang. Dae Woong akhirnya menelfon Mi Ho kembali dan
bertanya, "Mi Ho ya, kenapa kau belum pulang juga?" Mi Ho menjawab bahwa dia
sangat sibuk dan ada apa Dae Woong menelfonnya? Dae Woong bilang bahwa Mi Ho itu
perempuan dan tidak baik perempuan ada di luar rumah malam-malam begini. Mi Ho
lalu berbisik, "Woong-ah, aku ini Gumiho. Aku tutup ya telfonnya." Dae Woong
baru sadar dan dia pun bertanya pada dirinya sendiri, "Kenapa aku menelfonnya?
Aku tidak akan menelfonnya lagi. Baiklah aku akan mengeluarkan Batrai HPnya.
Dae Woong pun memilih tidur namun tetap saja dia tidak berhasil memejamkan
matanya. Ketika dia melihat ke tempat tidur Mi Ho, Dae Woong kaget karna Mi Ho
sudah pulang. Dae Woong pun marah-marah "Kapan kau pulang? Aku tidak menunggumu
aku ini orang yang tinggal bersamamu. Heh Gumiho, aku pikir aku harus tahu apa
yang kau lakukan. Biarkan aku tahu maka aku bisa tidur dengan tenang." Mi Ho
tidak mempedulikan kata-kata Dae Woong dan dia hanya berkata, "Woong ah- aku
sibuk, aku pergi." Dae Woong benar-benar kaget melihat Mi Ho yang pergi dengan
teruru-buru.
Mi Ho terus bekerja dan berkata, "Ayo cari uang." Sementara itu Dae Woong mulai
merasa kesepian karna dia harus makan sendirian karna Mi Ho lagi-lagi pulang
terlambat. Dae Woong menghampiri papan tanggal dan langsung mencoret satu
tanggal lagi.
Dae Woong menunggu kepulangan Mi Ho dengan bermain bola.Dae Woong terus menunggu
Mi Ho dan dia pun mencoba menelfon Mi Ho namun lagi-lagi HP Mi Ho mati. Sampai
pagi Dae Woong menunggu Mi Ho namun Mi Ho tidak pulang juga. Dae Woong pun mulai
berfikir, "Apakah aku harus menghubungi Dong Joo? Tidak.. Aku tidak boleh panik
dan harus bersabar."
Akhirnya Mi Ho pulang dan Dae Woong pun langsung menghampiri Mi Ho, "Kau sudah
pulang?" Mi Ho menjawab, "Ya. Aku benar-benar sibuk sekali." Dae Woong langsung
bertanya, "Apakah kau selama ini bersama Dong Joo?" Mi Ho hanya tersenyum dan
itu semakin membuat Dae Woong kesal dan berkata, "Jika kamu terus tiur di luar
tanpa memberitahu aku terelbih dahulu, sebaiknya kau keluar saja!" Mi Ho juga
kesal di usir seperti itu makanya dia bilang, "Baiklah! Aku akan tinggal bersama
Dong Joo saja." Ketika Mi Ho mau pergi, Dae Woong menahan tangan Mi Ho dan
berkata, "Kenapa kau melakukan ini semua padaku? Apa arti Dong Joo bagimu hah?"
Mi Ho menjawab, "Jika kamu itu sapi, Dong Joo adalah sapi liar untukku. Aku
tidak tertarik pada sapi jinak sepertimu. Aku akan menjinakan sapi liar lainnya."
Mi Ho tertawa puas dan akhirnya Dae Woong terbangun dari mimpinya.
Dae Woong berkata, "Kenapa aku bisa bermimpi seperti ini? Karna menunggunya maka
aku bermimpi tentang sapi gila. Aku tidak perlu cemas..." Dae Woong menghampiri
papan tanggal dan mencoret satu tanggal lagi dan dia berkata, "Waktu ternyata
berjalan begitu cepat."
Mi Ho makan bersama dengan perempuan tua dan dia bilang bahwa mencari uang itu
ternyata tidak mudah bahkan karena terlalu sibuk mencari uang kini dia jarang
bertemu dengan Dae Woong. Perempuan tua itu pun bertanya, "Apakah kau benar-benar
membutuhkan uang? Apakah kamu mau mencari uang denganku?" Mi Ho pun langsung
tersenyum senang.
Ternyata mencari uang yang di maksud oleh perempuan tua itu adalah ikut shooting
promosi daging. Dan tugas Mi Ho hanya makan daging sambil terus tersenyum. Iklan
mengenai daging itu di tayangkan live dan di tempat Dae Woong dan Byung Soo
sedang makan pun iklan itu di putar tetapi mereka berdua tidak menyadari iklan
tersebut.
Byung Soo bertanya pada Dae Woong, "Kenapa kau begitu lelah? Apakah kau tidak
tidur semalam?" Dae Woong menjawab, "Aku tidur nyenyak sekali. Karena tidur
terlalu nyenyak maka mukaku mengembang." Byung Soo tersenyum lalu menanyakan
kabar hubungan Dae Woong dan Mi Ho. Dae Woong berkata bahwa hubungannya dengan
Mi Ho baik-baik saja. Dae Woong tidak melihat ke TV dan bertanya-tanya, "Apa
yang sedang di lakukan oleh Mi Ho?"
Shooting Iklan itu terus berlanjut dan produser pun meminta kameramen terus
mengarahkan kamera ke Mi Ho karna banyak sekali panggilan telfon berkat ada Mi
Ho.
Hubungan Bibi dan Dong Hong semakin baik dan mereka pun berniat untuk pergi
makan sup udon bersama. Dae Woong berkata, "Mi Ho pasti sedang makan daging di
suatu tempat sambil tersenyum senang." Byung Soo melihat TV dan langsung kaget
karna ada Mi Ho. Dae Woong juga sama kagetnya dengan Byung Soo dan dia bertanya,
"Bagaimana bisa dia ada disana?" Tiba-tiba Bibi dan Dong Hong datang menghampiri
Dae Woong. Dae Woong takut Dong Hong melihat Mi Ho di TV makanya dia berusaha
menghalangi TV agar Dong Hong tidak bisa melihat TV.
Bibi mengajak Dae Woong makan bersama namun Dae Woong menolaknya. Dong Hong
mendengar siaran TV yang membahas daging iga makanya Dong Hong pun mengajak Bibi
makan sup Iga Bakar. Bibi setuju dan langsung pergi bersama Dong Hong. Dae Woong
menatap TV dan terlihat ada Mi Ho dan juga Perempuan tua penjual ayam. Dae Woong
berkata, "Aku sangat mengkhawatirkannya tapi ternyata dia sedang bersenang-senang."
Shooting selesai dan Mi Ho dan perempuan tua itu mendapatkan bayaran. Si pembawa
acara menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa kerja Mi Ho sangatlah baik dan dia
harap Mi Ho mau menjadi model acara iklan seperti ini lagi. Mi Ho tersenyum
senang dan menciumi uang yang dia dapat.
Dae Woong pulang ke rumah dan Mi Ho pun langsung menghampiri Dae Woong dan
berkata, "Dae Woong sejak kemarin kita belum saling bertemu kan?" Dae Woong
bersikap cuek dan bilang, "Benarkah? Aku tidak ingat." Mi Ho bilang, "Woong ah,
aku benar-benar sibuk. Saking sibuknya aku tidak sempat bertemu denganmu. Aku
rindu sekali padamu..." Dae Woong berkata bahwa dia tadi melihat Mi Ho sangat
senang memakan daging sapi. Mi Ho bilang bahwa dia diajak oleh Perempuan tua
penjual ayam untuk shooting iklan itu.
Mi Ho sadar kalau Dae Woong wajahnya terlihat kesal makanya dia bertanya, "Dae
Woong, apakah kamu marah?" Dae Woong menjawab, "Mau kau bergaul dengan perempuan
tua penjual ayam atau dengan Dong Joo.. itu bukan urusanku. Tapi kenapa kau
tidak bisa menghubungi aku? Bukankah itu keterlaluan?" Mi Ho bilang bahwa
kemarin itu banyak sekali piring panggangan yang mesti dicuci makanya dia tidak
bisa mengangkat telfon dari Dae Woong. Dae Woong kaget mendengar hal itu dan
bertanya, "Untuk apa kau mencuci piring panggangan?" Dengan polosnya Mi Ho
menjawab, "Untuk mencari uang..." Dae Woong bertanya kembali, "Untuk apa kau
mencari uang?" Mi Ho menjawab, "Untuk membelikan barang yang kau suka." Mi Ho
tersenyum senang sementara Dae Woong terdiam.
Mi Ho bilang bahwa dia sudah berjanji akan membelikan benda yang diinginkan oleh
Dae Woong makanya dia bekerja mencuci piring panggangan agar mendapatkan uang
untuk membelikan benda yang disukai Dae Woong. Dae Woong mulai sadar dan
bertanya, "Jadi kau tidak pulang ke rumah dan bilang sangat sibuk... bukan
karena kau pergi main, tetapi mencari uang?" Mi Ho mengangguk dan berkata bahwa
mencari uang ternyata bukanlah hal yang mudah dan hidup di dunia manusia juga
bukanlah hal yang mudah. Dae Woong berkomentar bahwa Mi Ho adalah Gumiho yang
sangat aneh karna mau melakukan hal seperti itu.
Mi Ho lalu bilang, "Woong Ah, apakah kamu mau lihat benda yang aku beli untukmu?"
Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Apa yang aku suka?" Mi Ho berkata bahwa
waktu pergi ke bioskop, Dae Woong melihat benda ini dan bilang bahwa benda ini
sangat keren. Dae Woong berfikir dan kaget, "Apakah kau membelikannya? Itu kan
benda yang sangat mahal... Berapa banyak piring panggangan yang kamu cuci untuk
membelinya?" Mi Ho tersenyum dan bilang, "Buntutku rasanya seperti akan putus
karna terus mencuci. Aku akan berikan hadiah ini untukmu... Kau akan terkejut.
Lihat saja..."
Mi Ho membawa benda yang ternyata sebuah poster handycam yang waktu itu dilihat
oleh Dae Woong. Dae Woong jelas kaget melihat itu dan berkata, "Ini benar-benar
mengejutkanku." Mi Ho bertanya, "Apakah kau tidak menyukainya?" Dae Woong
tersenyum lalu bertepuk tangan dan berkata, "Terima kasih banyak. Ini dia yang
aku sangat inginkan. Mi Ho... kau benar-benar memiliki selera yang sangat bagus
dalam memilih hadiah. Aku akan memajangnya di samping tempat tidurku. Aku sangat
menyukainya hingga aku ingin menangis." Mi Ho jelas senang dan bertanya, "Apakah
kau benar-benar menyukainya?" Dae Woong menjawab, "Ya, aku sangat menyukainya."
Dae Woong lalu bilang bahwa Mi Ho sekarang semakin seperti manusia. Mi Ho ikut
senang dan bilang bahwa ekornya seperti mau keluar karna senang melihat Dae
Woong yang sangat senang menerima hadiahnya. Akhirnya poster itu pun di simpan
oleh Dae Woong di samping tempat tdiurnya.
Mereka berdua makan daging seperti biasa. Mi Ho bilang bahwa pembawa acara tadi
memintanya datang kembali ke tempat itu dan mereka memberikan daging padanya
untuk di bawa pulang. Dae Woong bilang jika Mi Ho seperti ini maka mungkin Mi Ho
bisa menjadi model home shopping. Mi Ho bilang bahwa dirinya ini special jadi
banyak orang yang menginginkannya. Lalu Mi Ho berkata bahwa pemilik toko daging
meminta dia mencuci piring panggangan setiap hari. Dae Woong bertanya, "Bukankah
sulit mencuci piring panggangan itu?" Mi Ho menjawab, "Iya sangat sulit."
Dae Woong bertanya, "Kau pasti mendapatkan banyak uang dari mencuci piring itu.
Berapa yang kau dapatkan?" Mi Ho menjawab, "Hanya 1 lembar." Dae Woong kaget dan
bertanya, "1 Lembar? 10000 won?" Mi Ho menggelengkan kepala. Dae Woong tambah
kaget, "1000 won?" Mi Ho menganggukan kepala. Dae Woong benar-benar kaget dan
langsung mendatangi pemilik toko daging.
Dae Woong langsung marah-marah pada pemilik toko karna menyuruh Mi Ho mencuci
semua panggangan dan hanya membayar sedikit. Pemilik toko bilang bahwa identitas
Mi Ho itu tidak jelas makanya dia tidak bisa membayar Mi Ho seperti membayar
yang lainnya. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho bisa tampil dalam iklan di TV besar,
sementara si pemilik toko itu malah memperlakukan Mi Ho seperti ini. Dae Woong
pun mengancam pemilik toko itu dengan bilang bahwa dia akan melaporkan hal ini
pada sebuah stasiun TV. Pemilik toko itu langsung kaget dan panik.
Akhirnya pemilik toko itu membayar gajih Mi Ho sama seperti gajih karyawan
lainnya. Mi Ho bilang pada Dae Woong bahwa dia pikir dia memang akan menerima
sedikit uang. Mi Ho juga bilang bahwa wajahnya pasti terlihat bodoh makanya
mudah di bodohi orang-orang. Dae Woong mencoba menghibur Mi Ho dengan bilang
bahwa Mi Ho itu adalah Gumiho dan berbeda dari manusia. Mi Ho berkata, "Betul.
Aku ini Gumiho dan tidak gampang menjadi manusia." Dae Woong terus memberikan
semangat pada Mi Ho, "Mi Ho ya, jangan patah semangat. ayo percaya diri!"
Hye In dan Sun Nyeon pergi ke toko elektronik dan Hye In membeli handycam
terbaru yang sebenarnya diinginkan oleh Dae Woong. Hye In bilang bahwa dia
membeli handycam itu untuk berlatih aktingnya karna akan lebih mudah jika
aktingnya itu di rekam secara langsung. Hye In bertanya pada Sun Nyeon, "Kenapa
kamu tidak membeli juga?" Sun Nyeon menjawab "Bagianku hanya 2 baris saja." Hye
In teringat Dae Woong dan dia pun meminta petugas membungkuskan 1 handycam lagi.
Sun Nyeon bertanya, "Untuk siapa?" Hye In menjawab, "Untuk Dae Woong. Karena
kami akan tampil bersama jadi akan sangat berguna dan lebih baik jika aku
belikan untuknya juga."
Sun Nyeon bilang, "Kalau soal membantu dalam akting, itu pasti bukan Hye In tapi
Mi Ho yang akan membantunya. Walaupun Dae Woong cedera tapi jika dia bersama Mi
Ho maka dia akan baik-baik saja." Hye In sangat kesal dan bertanya, "Jadi
sesakit apapun dia, dia akan tetap shooting demi Mi Ho?" Sun Nyeon mengangguk
dan menjawab, "Ya. meski dokter melarangnya tapi dia pasti bisa melakukannya."
Dae Woong membawa Mi Ho ke kantor Dong Hong dan meminta Mi Ho untuk menunggu
sebentar sementara dia akan melihat kostum untuk shooting film nanti. Mi Ho
mengangguk mengerti. Dae Woong menghampiri Mi Ho kembali dan bilang bahwa
setelah selesai maka mereka akan pergi jalan dan makan bersama. Mi Ho senang dan
bertanya, "Kencan?" Dae Woong kembali menegaskan, "Jalan-jalan!" Mi Ho cemberut
dan melambaikan tangan pada Dae Woong.
Bibi dan Dong Hong selesai makan dan Bibi berkata bahwa dia sangat menikmati
makan siangnya itu. Bibi mulai memberanikan diri untuk menggandeng Dong Hong dan
Dong Hong juga tersenyum senang. Tiba-tiba Dong Hong melihat Sun Nyeon datang
dan dia pun terpaksa mendorong Bibi ke dalam sebuah ruangan hingga terjatuh. Sun
Nyeon mengahmpiri Dong Hong dan berkata, "Papa, aku sangat lapar. Kau belum
makan bukan? Ayo makan bersama." Dong Hong menjawab bahwa dia sudah makan dan
tidak memiliki uang lagi. Dong Hong benar-benar mersa tidak enak pada Bibi yang
menatapnya sedih. Sun Nyeon terus memaksa Dong Hong untuk pergi makan dan
membeli handycam untuk membantunya dalam latihan akting. Sun Nyeon memaksa pergi
sehingga Dong Hong tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan langsung pergi
meninggalkan Bibi.
Bibi jelas kesal karna ternyata Dong Hong belum bercerita tentang dirinya pada
Sun Nyeon. Hye In melihat bibi yang terjatuh dan dia pun bertanya, "Apakah kau
baik-baik saja?" Bibi menjawab, "Ya. aku tidak apa-apa." Ketika Hye In mau pergi,
Bibi menghentikannya dan bertanya "Apakah kau ini temannya Dae Woong?" Hye In
menganggukan kepalanya.
Mi Ho menunggu Dae Woong sambil melihat uangnya dan dia bertanya, "Jika aku
memiliki uang ini.. apakah aku akan menjadi manusia yang berguna?" Pendengaran
Mi Ho menangkap suara seseorang yang sedang membicarakan Dae Woong. dan orang
yang sedang membicarakan Dae Woong itu adalah Bibi dan Hye In.
Bibi bilang bahwa dia melihat foto Hye In di HP Dae Woong dan mengira bahwa Hye
In adalah pacar Dae Woong. Hye In bilang bahwa Dae Woong memiliki pacar tapi
bukan dirinya. Bibi meminta maaf karna salah mengira. Hye In mulai menjelek-jelekan
Mi Ho di depan Bibi dengan berkata, "Aku tidak bisa menilai orang lain tapi aku
benar-benar khawatir pada Dae Woong sehingga aku mengatakan hal ini padamu.
Pacar Dae Woong itu sengaja mendekati Dae Woong agar mengambil keuntungan dari
Dae Woong. Bahkan Dae Woong menyembunyikan identitas pacarnya itu. Sejak Dae
Woong tinggal dengan pacarnya, Dae Woong benar-benar berubah. Bahkan Dae Woong
dulu sempat gagal ikut audisi namun dia di terima ulang oleh Sutradara." Bibi
jelas kaget mendnegar hal itu karna Kakek sudah bertemu dengan pacar Dae Woong
dan Kakek menilai bahwa pacar Dae Woong itu sangat baik.
Hye In terus menjelek-jelekan Mi Ho dan berkata, "Apakah kau tahu bahwa Dae
Woong ini cedera parah namun tetap memaksakan ikut shooting?" Bibi jelas semakin
panik mendengar itu. Hye In bilang bahwa Dae Woong mendapatkan cedera saat
bertemu dengan pacarnya, Dokter sudah melarang Dae Woong untuk shooting, bahkan
dirinya pun sudah membujuk Dae Woong namun Dae Woong tetap ingin shooting karena
pacarnya Dae Woong yang memintanya. Bibi kaget mendegar itu dan bilang bahwa dia
akan segera pergi.
Hye In senang sudah mengatakan semua itu pada Bibi dan ketika dia berbalik mau
pergi, dia kaget karna ternyata ada Mi Ho. Hye In bertanya, "Kau menguping
semuanya dari belakang hah?" Mi Ho marah dan berkata, "Kau bahkan tidak tahu
apapun tapi kau menyebarkan rumor yang tidak benar!" Hye In berkomentar, "Apa?
Apa ada yang salah? Semua itu memang benar. Kau ini sudah bodoh tapi tetap terus
mengikuti Dae Woong, bukankah ini benar?" Mi Ho bilang, "Aku bukan bodoh tetapi
berbeda!" Hye In kebingungan dan bertanya, "Berbeda? Berbeda seperti apa?" Mi Ho
menjawab, "Jika kamu mengetahuinya, kamu akan mati!" Hye In kaget dan langsung
pergi meninggalkan Mi Ho.
Hye In menuju mobilnya dan berkata, "Dasar perempuan aneh. Berani sekali dia
mengancamku. Aku benar-benar tersinggung. Lihat saja... Aku akan memberikannya
pelajaran." Hye In melihat handycam yang mau di berikan pada Dae Woong dan dia
pun berkata, "Jika aku memberinya langsung pada Dae Woong maka Dae Woong tidak
akan memberi tahu pacarnya bahwa benda itu dari aku..."
Dae Woong kesal karna Mi Ho ternyata langsung pulang tanpa menunggu dirinya
terlebih dahulu. Di rumah, Mi Ho membersihkan poster dan dia berkata, "Huh
kenapa aku sangat bodoh bisa membelikan apa yang dia inginkan? Huh dia bahkan
tidak mengatahui apapun juga."
Tiba-tiba pintu rumah di ketuk dan ada seseorang yang datang untuk mengantarkan
sebuah paket. Mi Ho menerima paket itu yang ternyata dikirim oleh Hye In. Mi Ho
membuka paket itu dan isinya adalah handycam. Mi Ho pun akhirnya sadar bahwa
hadiah yang sebenarnya diinginkan oleh Dae Woong itu adalah handycam, bukan
poster bergambar handycam.
Bibi menceritakan semua yang dia dengar dari Hye In pada Kakek dan Kakek sangat
marah mendengar semua itu apalagi Bibi bilang jika Dae Woong terlalu memaksakan
diri maka kemungkinan terburuk adalah Dae Woong tidak bisa berjalan kembali.
Kakek juga semakin marah karna ternyata Mi Ho bukannya melarang tapi terus
memaksa Dae Woong untuk melanjutkan shooting.
Mi Ho pergi ke Dong Joo dan mulai bercerita, "Aku pikir dia menyukai poster yang
aku berikan.." Dong Joo bilang bhwa petugas toko itu sangat kejam karna menjual
poster seperti itu seharga $100. Mi Ho bilang bahwa itu adalah uang dari hasil
mencuci panggangan. Dong Joo juga berkomentar bahwa pemilik toko daging sapi itu
juga orang yang jahat karna hanya membayar $10 per-harinya. Mi Ho bilang bahwa
dia ini bukanlah orang bodoh tetapi berbeda. Dong Joo berkata, "Benar... kau ini
berbeda. dan berbeda ini lebih sulit dari pada bodoh. Kalau kau bodoh... kau
dapat mengejar dengan cara belajar dan mencari ilmu.. namun kalau berbeda... kau
tidak bisa melakukan apapun juga untuk merubahnya. tapi kau bisa dengan bersikap
seperti manusia."
Mi Ho bertanya, "Jika aku menjadi manusia... apakah aku bisa mengetahui apa yang
Dae Woong suka?" Dong Joo menjawab, "Dae Woong sudah tahu kalau kau ini berbeda,
Lebih baik jika kau tinggal dengan orang yang menyangka bahwa kau ini bodoh
karna bekerjasama dengan mereka akan lebih mudah. Sulit belajar dengan seseorang
yang sudah mengetahui bahwa kau ini berbeda."
Semua tugas Dae Woong sudah selesai dan Byung Soo pun mengajak Dae Woong untuk
pergi minum namun Dae Woong menolaknya karna dia sudah ada janji dengan Mi Ho.
Dae Woong juga bilang bahwa dia akan pergi membeli daging dulu sebelum pulang.
Byung Soo heran dan berkata, "Kau membelikannya daging? Bukankah seharusnya kau
membelikan dia bunga?" Dae Woong menjawab, "Mi Ho itu berbeda. dia suka daging
dari pada bunga." Byung Soo bertanya, "Dia tidak menyukai bunga?" Dae Woong
menjawab, "Ya. Hmm Mi Ho suka bunga tidak ya? Ah aku belum sempat tanyakan
padanya. Hmm sepertinya dia tidak menyukai bunga." Byung Soo bilang, "Bagaimana
bisa kau berkata bahwa dia tidak menyukai bunga padahal kau belum menanyakannya
hah?" Byung Soo tersenyum dan pergi meninggalkan Dae Woong.
Dae Woong berfikir lama, "Mi Ho itu kan berbeda... Apakah dia juga menyukai
bunga? Hmmm..."
Akhirnya Dae Woong pulang ke rumah dengan membawa bunga. Dae Woong berkata, "Huh
seberapa besar aku memikirkannya, aku rasa bunga ini tidak cocok untuknya.
Gumiho dan Bunga.. hmm benar-benar komedi." Dae Woong mau membuang bunga itu
namun dia langsung kaget begitu melihat poster handycam ada di tempat sampah.
Akhirnya Dae Woong membawa poster handycam dan bunga itu ke dalam rumah. Dae
Woong melihat ada kotak handycam di atas meja dan Dae Woong berkata, "Sepertinya
Mi Ho menyadarinya..."
Mi Ho pulang ke rumah dan dia kaget karna melihat poster handycam itu ada di
dalam rumah. Dae Woong muncul dari belakang poster itu dan bertanya, "Hey,
kenapa poster sebagus ini kau buang?" Mi Ho pun menjawab, "Sebenarnya kau tidak
menyukainya kan." Dae Woong berkata, "Benar... awalnya aku tidak menyukai poster
ini. Namun karena ini pemberian darimu maka aku harus menyukainya mulai sekarang.
Aku tidak tahu apakah kau akan menyukai ini atau tidak... tapi aku sudah
menyiapkan hadiah sebagai balasan untukmu." Dae Woong mengeluarkan bunganya dan
Mi Ho pun tersenyum senang.
Dae Woong bertanya, "Apakah kau menyukai bunga juga?" Mi Ho menjawab, "Tentu
saja. Aku sangat menyukainya." Dae Woong berkata, "Aku pikir karna kau berbeda
maka kau tidak akan menyukainya. Tapi ternyata aku salah. Jika kau menyukai
bunga itu, aku lega." Mi Ho bilang, "Aku belum pernah memberikan apapun yang kau
suka." Dae Woong menggelengkan kepalanya dan bilang, "Kau hanya salah mengerti
saja. Kau tidak mengetahui apa yang aku suka karena kau belum mengenalku jadi
kau salah paham. Dengan adanya perbedaan, kita bisa saling mengenal satu sama
lain dengan saling bertanya."
Mi Ho tersenyum dan berkata, "Baiklah aku akan bertanya apapun yang ingin aku
tanyakan." Dae Woong ikut tersenyum dan bilang, "Baiklah..." Mi Ho pun mulai
bertanya, "Woong Ah, Sekarang... seberapa besar kau takut padaku?" Dae Woong pun
terdiam sesaat dan menjawab, "Sejujurnya aku tidak takut sama sekali padamu. Aku
hanya ingin memastikan hubungan kita makanya aku pura-pura ketakutan." Mi Ho
kembali bertanya, "Apakah kamu masih tidak suka jika aku ada di dekatmu?" Dae
Woong menjawab, "Sejjujurnya... aku tidak membencimu. Bahkan sekarang aku sudah
terbiasa."
Dae Woong mengalihkan pembicaraan dengan bilang bahwa tempat di dalam poster itu
sangat bagus dan suatu saat nanti Dae Woong akan mengajak Mi Ho kesana. Mi Ho
senang dan bertanya, "Woong Ah, bisakah mulai sekarang kau menyukaiku? Walaupun
aku berbeda denganmu... bisakah kau menyukaiku?" Dae Woong kaget mendengar
pertanyaan itu dan dia terdiam lama. Ada daun dari bunga yang terjatuh dan Dae
Woong pun menangkap daun itu. Dae Woong menggenggam erat daun itu dan siap
menjawab tapi tiba-tiba saja Kakek masuk kedalam rumah dan berkata, "Kalian
berdua tidak bisa bersama! Putuskan hubungan kalian! Dae Woong cepat kemasi
barang-barangmu!"
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar