Kamis, 03 Maret 2011

Episode 9 part 2

Mi Ho datang ke rumah Kakek Dae Woong dan ingin sekali bertemu Dae Woong. Di 
saat yang bersamaan Dae Woong berjalan menuju rumah kakek dan dia berkata pada 
Dong Ja, "Hey Dong Ja, kau pasti kecewa karna tidak bertemu dengannya kan?" (Kenapa 
gak ngaku aja sih kalo sebenernya yang kecewa itu Dae Woong? Hahahaha :-)) Dae 
Woong bernyanyi lagu tentang Mi Ho dan dia berkata bahwa Mi Ho adalah Gumiho 
yang cute.

Mi Ho masih duduk menunggu di luar rumah Kakek Dae Woong. Mi Ho tidak berani 
masuk karna takut nanti Kakek akan semakin membencinya. Mi Ho pun memutuskan 
pergi dan pada saat itu Dae Woong berjalan mendekati rumah. Mereka berdua tidak 
berpapasan karna Mi Ho mengambil jalan yang lain. Dong Ja menggonggong beberapa 
kali dan Dae Woong melihat ada kelopak bunga yang di tempel menggunakan lem di 
jalan dan kelopak bunga tu membentuk tulisan 'Woong-ah'. Dae Woong pun berfikir, 
"Apakah dia kemari dan meninggalkan ini?"

Mi Ho berjalan pulang dengan lesu dan terus berkata, "Ingin sekali bertemu Woong 
ah. Woong ah.. Woong Ah... Woong Ah.." Tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Mi 
Ho dari belakang dan itu adalah Dae Woong! Mi Ho jelas senang sekali bertemu 
dengan Dae Woong makanya dia langsung memeluk Dae Woong, Dae Woong meminta di
lepaskan tetapi Mi Ho tidak mau. Dae Woong meminta dilepaskan sekali lagi karena 
takut banyak orang yang melihat dan akhirnya Mi Ho pun melepaskan pelukannya 
tetapi dia langsung menutup mata Dae Woong.



Dae Woong tertawa dan bertanya, "Kenapa? Apa kau ini ayam hah?" Mi Ho kesal dan 
berkata, "Dulu kau menyebutku anjing, lalu ular, dan sekarang ayam?" Dae Woong 
kemabli tertawa dan dia melihat rambut Mi Ho yang di ikat di atas dan dia 
bertanya, "Kenapa rambutmu ini? Apa ini perbuatan temanmu yang fashionista itu (Perempuan 
tua penjual ayam)?"



Hye In menemui ayahnya yang melihat hasil rontgen Dae Woong dan Hye In bertanya, 
"Appa, bukankah itu luka yang serius?" Ayahnya Hye In menjawab, "Ya ini cukup 
serius. Harus beristirahat selama 3 sampai 4 bulan. Sepertinya temanmu ini 
mengalami kecelakaan yang sangat parah." Hye In kebingungan dan bertanya, "Jika 
lukanya sangat serius, bukankah tidak mungkin dia kini dapat berjalan?" Ayah Hye 
In menjawab, "Sangat tidak mungkin dia dapat berjalan. Kecuali ada sebuah 
keajaiban."

Hye In kaget dan kembali bertanya, "Dia tidak mungkin sembuh dalam beberapa hari 
saja, bukan?" Ayah Hye In menjawab, "Tentu saja tidak mungkin. Kau sepertinya 
sangat khawatir. Bawalah temanmu ke sini dan aku akan memeriksanya." Hye In 
pergi keluar ruangan ayahnya dan dia berkata, "Dae Woong tiba-tiba saja sembuh 
secara total karena perempuan itu. Karena itukah Dae Woong sangat membutuhkan 
perempuan itu? Siapa perempuan itu sebenarnya?"



Dae Woong, Mi Ho dan juga Dong Ja duduk di sebuah kursi di taman. Dae Woong 
memperkenalkan Dong Ja pada Mi Ho dan juga memperkenalkan Mi Ho pada Dong Ja. Mi 
Ho dan Dong Ja bersalaman dan Mi Ho terlihat senang. Mi Ho bertanya pada Dae 
Woong, "Apakah kau bilang padanya bahwa aku ini Rubah?" Dae Woong menjawab, "Aku 
harus mengatakan apa lagi?" Mi Ho lalu menatap Dong Ja senang dan memperkenalkan 
dirinya, "Hallo Dong Ja. Aku Mi Ho pacar Dae Woong. Bahkan aku mendapatkan 
cincin ini dari dia." Dae Woong tertawa dan memperlihatkan kalung yang di pakai 
oleh Dong Ja yang merupakan pemberian dari dia juga. Mi Ho berkomentar, "Wah 
kalungnya sangat bagus. Dong Ja, kau juga fashionista."

Mi Ho lalu bertanya, "Woong Ah, apakah Kakek-mu baik-baik saja?" Dae Woong 
menjawab, "Dia tidak sakit. Dia hanya makan bubur sehingga tidak memiliki energi." 
Mi Ho bilang selama Dae Woong membawa mutiara rubahnya maka Dae Woong akan tetap 
baik-baik daja. Dae Woong berkata bahwa Kakek tidak mengetahui masalah itu 
makanya sangat mengkhawatirkan Dae Woong. Dae Woong cerita bahwa Kakek jadi 
sangat khawatir padanya sejak kedua orang tua Dae Woong meninggal. Dae Woong 
berkata, "Ah andai saja ada mutiara ini pada saat itu.. Orang tuaku pasti 
selamat."

Mi Ho bertanya, "Apakah orang tuamu terluka parah?" Dae Woong menjawab, "Pada 
saat aku kecil. Kami pergi liburan dan terjadi kecelakaan yang membuat orang 
tuaku meninggal. Hanya aku saja yang selamat. Awalnya semua orang berkata bahwa 
aku akan mati juga tetapi berkat kakek-ku maka aku beruntung bisa selamat. 
Katanya, Kakekku tidak melepaskan tanganku selama 100 hari." Mi Ho berkata, "Berarti 
Kakekmu adalah Mutiara rubahmu juga." Dae Woong tersneyum dan bilang, "Mungkin. 
Ternyata kakekku ini sehebat Gumiho."



Kakek berada di kamar Dae Woong dan dia melihat foto Dae Woong bersama Bibi dan 
Kakek. Kakek lalu berkomentar, "Seharusnya anak itu tidak memaksakan diri jika 
terluka. Apa yang harus aku lakukan? Ah benar-benar anak itu..."



Dae Woong, Mi Ho dan Dong Ja pergi berjalan-jalan ke taman. Dae Woong bilang 
bahwa dia ingin hidup sukses demi Kakek. Mi Ho mulai mengikuti semua yang di 
lakukan Dae Woong dan Mereka pun tertawa. Mi Ho melihat ada yang sedang bermain 
badminton dan dia pun bertanay, "Woong Ah, apa itu?" Dae Woong menjelaskan 
tentang Badminton dan mengajak Mi Ho untuk bermain badminton dan ternyata Mi Ho 
memukulnya dengan kekuatannya sehingga kok pun melayang jauh.

Mi Ho dan Dong Ja terus melihat orang yang sedang makan daging. Dae Woong 
meminta mereka berdua berdiri namun Mi Ho tidak mau. Dae Woong bilahg bahwa 
melihat orang lain sedang makan itu tidak sopan. Akhirnya Mi Ho pun mau berdiri 
dan pergi.



Dae Woong membelikan Mi Ho burger dan Mi Ho dengan lahap langsung memakannya. 
Dae Woong bilang bahwa dia sudah kenyang makanya dia memberikan daging iu pada 
Mi Ho. Mi Ho mengambil daging dengan senang dan dia memotong daging itu menjadi 
2 bagian, untuk dirinya dan juga untuk Dong Ja. Dae Woong yang melihat itu 
langsung tersenyum.

Dae Woong mengajak Mi Ho naik sepedah pasangan dan Mi Ho justru terus bersandar 
pada Dae Woong. Sepenjang perjalanan menaiki sepedah, Mi Ho terus menatap Dae 
Woong dan Dae Woong pun berkata, "Sudah cukup kau terus menatapku sejak tadi. 
sekarang kau harus membantuku mengendarai sepedah ini." Mi Ho tersenyum dan 
dengan semangat langsung mengayuh sepedah. Dae Woong kaget dan bilang, "Ini 
terlalu cepat...."



Selesai bermain sepedah, Mi Ho dan Dae Woong kembali duduk di kursi taman 
bersama Dong Ja. Dae Woong bilang bahwa sekarang ini sudah waktunya kakek makan 
jadi dia harus segera pulang. Mi Ho tidak rela melepas Dae Woong secepat ini 
tapi akhirnya dia membiarkan Dae Woong pergi dan meminta Dae Woong untuk 
menelfonnya jika Dae Woong sudah sampai di rumah. Dae Woong ingat mengenai HP Mi 
Ho dan langsung memarahi Mi Ho karna tidak membawa HP itu keluar bersama Mi Ho. 
Mi Ho bilang bahwa batrai HPnya habis sehingga dia membiarkannya di rumah. Dae 
Woong bilang bahwa Mi Ho harus mengchargernya dan membawanya jika batrai terisi 
penuh.

Mi Ho bertanya, "Woong Ah, apakah kau tadi ke rumah sekolah aksi? Kenapa kamu 
pergi kesana?" Dae Woong berbohong dengan menjawab, "Tadi aku kebetulan lewat 
saja." Mi Ho terus memaksa Dae Woong jujur dan Dae Woong mengalihkan 
perhatiannya pada Dong Ja namun Mi Ho terus memaksanya, "Woong Ah, kenapa kau ke 
rumah? Apakah kau kangen? Woong Ah aku datang ke rumah kakek karna aku kangen 
padamu dan ternyata kau juga datang ke rumah karna kangen padaku." Dae Woong 
tetap tidak jujur dan bilang bahwa dia hanya membawa Dong Ja jalan-jalan dan 
berhenti sesaat di rumah itu. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong untuk 
mengatakan bahwa dia kangen Mi Ho karna nanti dia akan mengatakan sesuatu yang 
penting juga. Dae Woong bingung dan bilang bahwa dia akan segera pulang.

Dae Woong berjalan pergi sambil membawa Dong Ja dan dari belakang Mi Ho 
berteriak, "Woong ah, kau kangen padaku bukan? Ah aku benar. Aku benar-benar 
ingin sekali melihatmu Woong Ah. Woong Ah, aku benar-benar menyukaimu." Dae 
Woong benar-benar malu dan langsung pergi membawa Dong Ja. Dan terlihat Dae 
Woong tersenyum.



Kakek dan Bibi sedang makan semangka dan Bibi langsung berkata, "Ayah, ada Dae 
Woong." Kakek kaget dan oura-pura sakit kembali. Ketika Dae Woong mau berjalan 
menuju kamarnya, Kakek menghentikannya dan bertanya, "Karna kau sangat ingin 
menemuinya, Apakah kamu bertemu dengannya?" Bibi juga ikut bertanya, "Baru pisah 
sebentar saja, kamu sudah kangen dia?" Dae Woong kesal dan membentak, "Sudah 
kukatakan bukan! Aku sama sekali tidak ingin bertemu dia! Kenapa semua orang 
berfikir seperti itu hah?" Dae Woong langsung pergi ke kamarnya sementra Bibi 
dan Kakek sama-sama heran.

Dae Woong masuk ke kamar dan bekata, "Benar-benar... Ini membuatku seperti 
terlihat benar-benar kangen padanya! Aku harus menyangkalnya dengan tegas!"



Mi Ho berjalan sambil bernyanyi ceria, "Dae Woong rindu padaku~ Dan dia 
menyukaiku~ Karna itu aku akan mengatakan padanya kalau aku akan menjadi manusia~" 
Tiba-tiba ada suara klakson yang berasal dari mobil Dong Joo. Dong Joo keluar 
dari mobil dan berkata, "Aku pikir kau kesepian makanya aku akan mengajakmu ke 
restaurant daging tapi sepertinya kau cukup senang." Mi Ho bilang bahwa dia akan 
mengatakan pada Dae Woong bahwa dia akan segera menjadi manusia. Dong Joo kaget
mendengar itu.



Bibi menemui Dong Hong dan menceritakan tentang Dae Woong. Dong Hong bilang 
bahwa dia benar-benar tidak tahu mengenai Dae Woong yang terluka parah. Dong 
Hong sendiri heran karena Dae Woong benar-benar bisa melakukan aksi yang hebat 
meskipun sedang terluka. Bibi bilang bahwa Kakek sangat cemas dan Bibi harap 
Dong Hong bisa membujuk Dae Woong agar berhenti bermin film. Dong Hong mengerti 
dan bilang bahwa hal ini sangat di sayangkan sekali.

Bibi lalu mengajak Dong Hong untuk makan bersama dan Bibi bertanya, "Apakah kau 
ada rencana pergi dengan anakmu setelah makan bersama?" Dong Hong menjawab, "Sepertinya 
aku akan menelfon padanya dan memberitahu bahwa aku tidak pulang hari ini." Bibi 
tertawa dan dia takjub melihat banyak penghargaan yang di dapat oleh Dong Hong. 
Dong Hong bilang bahwa dia mungkin cepat atau lambat akan mendapatkan 
penghargaan lagi. Dong Hong juga bilang bahwa jika dia mendapatkan penghargaan 
lagi maka dia akan menyebutkan nama Bibi. Bibi tersenyum senang dan bilang bahwa 
dia pasti akan sangat malu. Dong Hong lalu bertanya, "Bagaimana jika aku 
mengucapkannya dengan gerakan yang hanya kita berdua saja yang tahu?" Bibi 
tertawa dan bilang bahwa hal itu akan sangat aneh.

Bibi tertawa dan dia terpeleset sehingga kopi yang di pegangnya itu terjatuh dan 
mengenai sebuah kaset. Bibi bilang bahwa dirinya tidak apa-apa. Dong Hong 
melihat kaset yang terkena tumpahan kopi dan langsung mearahi Bibi, "Kenapa kau 
ini sangat ceroboh? Seharusnya kau lebih berhati-hati! Kau menumpahkan kopi pada 
kaset yang di jual terbatas! " Bibi bilang bahwa dia akan mengganti kaset itu 
namun Dong Hong marah dan bilang bahwa kaset itu sangat terbatas dan langsung di 
tanda tangani oleh aktor Hong Hong. Bibi juga jadi kesal dan bilang bahwa dia 
akan langsung terabng ke Hong Kong untuk membeli kaset itu an meminta tanda 
tangan aktor Hong Kong. Bibi pergi meninggalkan Dong Hong dan Dong Hong langsung 
memanggil namanya. Dong Hong bertanya, "Kemana kau akan pergi?" Bibi dengan 
kesal menjawab, "Ke Hong Kong!" Bibi langsung keluar dari ruangan Dong Hong 
dengan penuh amarah.



Bibi mengomel karna selama ini dia selalu di nomor dua-kan oleh Dong Hong. Dong 
Hong bahkan lebih memilih kaset itu dari pada dirinya. HP Bibi berbunyi dan itu 
telfon dari Hye In yang mengajak bibi bertemu untuk membahas mengenai Dae Woong.



Mi Ho pergi makan bersama Dong Joo. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong kangen padanya 
dan tidak akan lari muskipun tau bahwa Mi Ho akan menjadi manusia. Dong Joo 
membantu memotongkan daging untuk Mi Ho dan bilang bahwa dia sepertinya tidak 
perlu mengkhawatirkan Mi Ho lagi karna sepertinya Dae Woong tidak akan 
mengkhianati Mi Ho. Dong Joo bertanya, "Manusia bernama Cha Dae Woong ini... 
Apakah kau benar-benar menyukainya?" Mi Ho langsung menjawab, "Tentu saja. Aku 
sangat menyukainya." Dong Joo terlihat kesal dan kembali berkata, "Jika Dae 
Woong tidak bersamamu setelah kau menjadi manusia, bagaimana manurutmu? Meskipun 
sekarang kau membutuhkan Dae Woong agar kau menjadi manusia, setelah kau menjadi 
manusia itu bukanlah sebuah masalah benar?" Mi Ho bilang bahwa dia harus bersama 
Dae Woong karna dia sangat meyukai Dae Woong. Dong Joo yang sedang memotong 
daging untuk Mi Ho pun langsung terdiam karna Mi Ho bilang bahwa alasan dia 
ingin menjadi manusia itu adalah Dae Woong.

Dong Joo berkata, "Akan lebih baik jika kau bersama seseorang yang tidak tahu 
siapa kau sebenarnya. Untuk itu... setelah 100 hari maka kau harus berpisah 
dengan Dae Woong." Mi Ho langsung menolaknya. Dong Joo bilang jika Mi Ho tidak 
mau maka Dong Joo tidak akan membantu Mi Ho lagi. Dong Joo juga bilang bahwa dia 
belum menyebutkan semua hal untuk menjadi manusia secara utuh dan jika Mi Ho 
ingin menjadi manusia maka Mi Ho sangat membutuhkan bantuannya. Dong Joo berkata 
bahwa dia harap Mi Ho tidak akan mati dan Mi Ho harus melupakan Dae Woong.

Mi Ho heran dan bertanya, "Dong Joo.. ada apa denganmu? Kenapa aku tidak boleh 
disisi Dae Woong?" Dong Joo menjawab, "Aku belum mengatakan segalanya jadi ikuti 
saja apa yang aku katakan." Mi Ho menolak dan bilang bahwa dia tidak akan pergi 
dari Dae Woong selama Dae Woong tidak mangatakan membencinya. Mi Ho 
menyelesaikan makanannya dan langsung pergi. Dong Joo berkata, "Aku hanya 
mengkhawatirkanmu... Aku khawatir kau sulit menerima kematian Dae Woong setelah 
100 hari bersamanya."



Mi Ho ada di rumah dan dia mencoret tanggal di papan yang di buat Dae Woong. Mi 
Ho bilang setelah 100 hari berlalu maka dia akan menjadi manusia dan tetap 
berada di samping Dae Woong.



Kakek bilang pada Dae Woong untuk pergi ke rumah sakit bersama Bibi. Dae Woong 
bilang bahwa kakek ini benar-benar tidak percaya bahwa dirinya sudah sehat, 
Kakek bilang bahwa mereka akan membahas mengenai itu jika hasilnya sudah keluar. 
Tapi pada akhirnya Dae Woong setuju untuk pergi ke rumah sakit. Dae Woong 
kembali ke kamarnya dan Kakek bertanya pada Bibi, "Jika itu rumah sakit ada Ayah 
dari seniornya Dae Woong, apakah mungkin mereka bersekongkol dengan Dae Woong 
untuk membohongi kita??" Bibi menjawab, "Tidak mungkin. Justru senior Dae Woong 
ini lah yang memberi tahu kita bahwa Dae Woong terluka. Dia ingin menolong Dae 
Woong bahkan dia ini sangat manis sekali."

Kakek bertanya, "Hye In ini apakah bermain film bersama Dae Woong juga?" Bibi 
menjawab, "Ya. Ayahnya dokter di rumah sakit besar dan dia terlihat pintar. Hmm 
sepertinya dia tertarik pada Dae Woong. Hye In ini jauh lebih baik dari pada 
perempuan bernama Mi Ho itu!" Kakek berkomentar, "Mi Ho.. dia tidak bermasalah 
bagiku..."



Hye In bertemu dengan Byung Soo dan Sun Nyeon dan dia meminta Byung Soo dan Sun 
Nyeon agar membawa Mi Ho ke rumah sakit agar melihat keadaan Dae Woong juga. 
Byung Soo setuju dan bilang bawa Mi Ho pasti bisa membujuk Dae Woong agar 
menyerah dalam film. Sun Nyeon kesal dan bilang, "Huh sejak kapan Dae Woong akan 
mengikuti kata-kata perempuan itu. Huh menyebalkan." Hye In meminta agar Dae 
Woong jangan sampai tahu bahwa Mi Ho di bawa ke rumah sakit juga karna Dae Woong 
tidak ingin Mi Ho mengetahui kondisi sebenarnya.



Di dalam mobil, Hye In menelfon ayahnya dan bilang bahwa besok dia akan datang 
ke rumah sakit bersama seorang perempuan juga yang terlihat aneh sehingga Hye In 
meminta ayahnya untuk mengecheck perempuan itu juga. Hye In tersenyum licik.



Di rumah, Mi Ho benar-benar merasa kesepian dan dia langsung ceria saat melihat 
ada telfon dari Dae Woong. Mi Ho berkata, "Woong ah, aku benar-benar ingin 
mendengar suaramu. Pasti kau menelfonku karna ingin mendengar suaraku juga kan?" 
Dae Woong menjawab, "Tidak. Aku menelfon karna ada sesuatu yang ingin aku 
tanyakan. Karna mutiara itu sudah ada di dalam tubuhku selama 10 hari... Apakah 
tubuhku sudah sembuh total?" Mi Ho menjawab, "Sudah. Bahkan saat kau akan mati 
dulu... kamu sembuh dalam waktu 10 hari. Ada apa? Apa kau sudah tidak 
membutuhkannya sehingga kau ingin mengembalikannya hah?" Dae Woong menjawab, "Bukan 
begitu. Kalau aku ingin meyakinkan kakek maka aku harus benar-benar sehat. 
Selama 100 hari, aku akan mengambil manfaat dari mutiara ini."

Mi Ho bertanya, "Woong ah, kau baru saja sesaat tidak melihatku.. Apakah kau 
kangen padaku?" Dae Woong menjawab, "Tidak.. sudah kukatakan tidak, kau ini 
selalu memaksa." Mi Ho kemabli bertanya, "Bagaimana jika setelah 100 hari kau 
tidak melihatku. apakah kau akan kangen padaku?" Dae Woong kebinungan menjawab 
dan berkata, "Mana aku tahu. Sudah dulu. aku sudah selesai bertanya padamu. Aku 
tutup telfonnya ya."



Mi Ho menatap HPnya dan bilang, "Harusnya kau bilang kangen padaku agar kau bisa 
meyakinkan Dong Joo bahwa aku bisa hidup bersamamu." Setelah menutup telfonnya, 
Dae Woong bilang pada dirinya sendiri, "Dia membuatku bingung... "



Pagi-pagi Byung Soo dan Sun Nyeon datang ke rumah sekolah aksi dan mengajak Mi 
Ho pergi ke rumah sakit. Mi Ho menolak karna Dae Woong tidak memintanya pergi. 
Sun Nyeon membujuk Mi Ho dengan berkata bahwa Mi Ho bisa bertemu Dae Woong di 
rumah sakit. Mi Ho pun akhirnya setuju pergi.

Kakek, Bibi dan Dae Woong pergi ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan Ayah 
Hye In. Kakek meminta dokter agar memeriksa Dae Woong dengan teliti. Di luar 
ruangan, Byung Soo, Sun Nyeon dan Mi Ho baru sampai dan Mi Ho merasa tidak 
nyaman di dalam rumah sakit karna baunya yang aneh. Dari jauh terlihat Hye In 
yang menatap Mi Ho. Byung Soo mencoba menelfon Dae Woong namun tidak diangkat 
juga. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong pasti sedang di periksa. Sun Nyeon 
mengajak Byung Soo untuk bertanya dan Mi Ho tidak ikut.



Hye In menghampiri Mi Ho dan Mi Ho menyebut Hye In sebagai pembuat masalah. Hye 
In bertanya pada Mi Ho, "Bukankah kau datang kemari untuk bertemu Dae Woong? 
Ikut aku dan aku akan menujukannya." Mi Ho ragu-ragu dan melihat ke arah Byung 
Soo dan Sun Nyeon sedang berdiri jauh. Hye In bilang bahwa Mereka nanti akan 
menyusul jadi sebaiknya mereka pergi duluan. Mi Ho pun akhirnya mengikuti Hye In.



Dae Woong sudah selesai pemeriksaan dan bilang pada Kakek bahwa hasilnya akan 
segera keluar. Kakek bilang jika hasil tes buruk maka Dae Woong harus mengikuti 
apa yang dia minta. Dae Woong juga bilang jika ternyata dia ini tidak apa-apa 
maka Kakek tidak boleh ikut campur masalahnya lagi.



Mi Ho bilang bahwa bau rumah sakit ini sangat menyengat sehingga dia tidak bisa 
mencium bau Dae Woong. Hye In bertanya, "Kau bahkan selalu bisa menemukan 
keberadaannya hah? Aneh sekali... Bagaimana caranya?" Hye In membawa Mi Ho ke 
ruang periksa dan bilang bahwa dia akan memeriksa Mi Ho karna waktu itu dia 
hampir saja menabrak Mi Ho. Mi ho tidak mau di periksa namun Hye In tetap 
memaksa dan langsung mengunci Mi ho dari luar. Hye In bilang bahwa dokter akan 
segera datang dan Mi Ho sebaiknya menunggu saja. Hye In berkata, "Bukankah kau 
dulu pernah terjatuh dari atas gedung? Bahkan kau di cari oleh Dong Hong karna 
kau terbang. Bukankah dulu juga kau bilang bahwa kau ini berbeda? Apa yang 
berbeda darimu hah? Siapa kau ini sebenarnya? Apa kau ini monster? Aku sangat 
penasaran maka dari itu aku membawamu kemari."

Hye In meninggalkan ruangan itu dan Mi Ho sangat panik karna dia tidak mau 
identitasnya kebongkar. Baru saja Hye In berjalan beberapa langkah, tiba-tiba 
terdengar suara keras dan ternyata Mi Ho berhasil kabur dari ruangan yang di 
kunci. Hye In kaget karna ternyata Mi Ho merusak pintu. Hye In mengejar Mi Ho 
dan berteriak, "Kenapa kau takut? Pasti ada sebuah alasan akan semua ini. 
Baiklah aku akan datang pada Dae Woong dan aku akan mengatakan semuanya di depan 
keluarga Dae Woong dan teman-temannya bahwa kau ini aneh! Tentang siapa kamu 
sebenarnya, aku akan mencari tahu hal itu dari dae Woong!"

Mi Ho akhirnya muncul dan bertanya pada Hye In, "Apa hubungannya aku dan kamu? 
Kenapa kamu seperti ini padaku?" Hye In menjawab, "Aku tidak suka jika Dae Woong 
bersama makhluk aneh sepertimu! Apa yang kau lakukan pada tubuh Dae Woong hah? 
Bahkan dia tidak sadar bahwa dirinya itu terluka parah." Mi Ho bilang bahwa dia 
tidak berbuat apa-apa, dia hanya menyembuhkan Dae Woong. Hye In ketakutan dan 
bertanya, "Kau ini sebenarnya makhluk apa?" Mi Ho menjawab bahwa dia ini 
bukanlah makhluk jahat dan dia ini hanyalah berbeda. Hye In mengancam Mi Ho 
dengan berkata, "Baiklah aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang kamu tapi 
aku minta kau pergi. Jika kamu menghilang maka aku akan membiarkanmu." Mi Ho 
diam sesaat dan bertanya, "Kau memintaku untuk menghilang hah?"



Hasil kesehatan Dae Woong sudah keluar dan dokter bilang bahwa keadaan Dae Woong 
baik-baik saja bahkan tidak usah di khawatirkan. Kakek dan Bibi langsung kaget 
mendengarnya. Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia memang tidak 
terluka parah. Dae Woong lalu bertanya pada Kakek, "Sekarang aku boleh pergi kan?" 
Bibi dan Kakek sama-sama malu dan bilang, "Apa kau akan pergi sekarang? Pergilah 
makan terlebih dahulu." Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia akan 
pergi duluan.



Ayah Hye In bilang pada Hye In bahwa Dae Woong baik-baik saja dan pasti ada 
kesalahan yang terjadi pada awal pemeriksaan yang terdahulu.Hye In tersenyum 
senang. Ayah Hye In bertanya tentang Mi Ho dan Hye In bilang bahwa semua 
berjalan dengan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.



Mi Ho pergi ke taman dan bilang, "Aku harus pergi.Aku tidak punya pilihan lain." 
Di saat yang bersamaan, Dae Woong datang ke rumah sekolah aksi. Dae Woong 
menyiapkan daging untuk Mi Ho. Dae Woong berkata, "Aku pikir dia akan senang 
jika melihatku disini tapi kemana dia pergi? Ah bunga ini belum layu artinya aku 
tidak lama pergi dari sini." HP Dae Woong berbunyi dan dia pun langsung 
mengangkatnya karna itu telfon dari Mi Ho.

Mi Ho : "Kau dimana? Apa bisa kau pulang cepat?"
Dae Woong : "Hmm... aku tidak kangen padamu jadi aku tidak berniat untuk pulang 
cepat. Kenapa?"
Mi Ho : "Jadi kau tidak kangen padaku? Hmm baguslah kalau begitu."
Dae Woong : "Mi Ho ya sebenarnya..."
Mi Ho : "Woong Ah, ada yang ingin kukatakan. Kamu akan menjaga mutiaraku 
walaupun aku tidak menakutimu kan?"
Dae Woong : "Ya."
Mi Ho : "Walaupun kau tidak membutuhkannya, kau akan menjaganya kan?"
Dae Woong : "Tentu saja. Apa kau masih tidak percaya padaku?"
Mi Ho : "Aku percaya padamu. Maka dari itu jika aku tidak bersamamu maka kau 
harus tetap menjaga mutiaraku."
Dae Woong : "Apa?"
Mi Ho : "Dae Woong-ah... Aku sepertinya harus pergi dari sisimu."


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: