Dong Hong membawa Bibi ke lokasi shooting dan Bibi pun bilang bahwa dia merasa
seperti artis karna ada di tempat shooting. Dong Hong bilang bahwa Bibi sudah
bermain film di dalam hatinya. Bibi benar-benar senang dan terharu oleh Dong
Hong.
Dong Hong lalu bilang bahwa dia akan memperkenalkan Bibi pada Sun Nyeon dan
beberapa crew film. Sun Nyeon melihat Dong Hong dan langsung menghamoirinya.
Dong Hong Berkata pada orang-orang bahwa dia akan memperkenalkan seseorang yang
berarti untuknya. Tiba-tiba saja Bibi kentut dan semua orang langsung menutup
hidung. Bibi sangat malu dan berlari pergi.
Dong Hong mengejar Bibi dan Bibi bilang bahwa dia sangat malu karna kentut di
depan anak Dong Hong dan juga di depan karyawan Dong Hong. Dong Hong marah dan
berkata, "Kenapa kamu tidak katakan bahwa kamu adalah Pacar Ban Dong Hong?
Apakah kamu malu?" Bibi menggeleng dan bilang bahwa dia takut bau kentutnya
tercium. Dong Hong bilang bahwa sejak pertama kali bertemu Bibi, Dong Hong
sangat menyukai bau kentut Bibi yang spesial. Bibi terharu dan langsung memeluk
Dong Hong.
Dae Woong sedang berfikir tentang Mi Ho dan dia mengingat kata-kata Mi Ho yang
bilang bahwa dia akan meninggalkan Dae Woong setelah 100 hari. Dae Woong pun
bertanya-tanya, "Apakah aku harus mempersiapkan diri untuk meninggalkan dia juga?"
Dae Woong lalu melihat papan tanggal dan dia berkomentar, "Kenapa banyak sekali
tanggal yang di coret. Ini pasti ada kesalahan." Dae Woong langsung menghapus
tanggal yang telah di coret dan berkata bahwa telah terjadi kesalahan. Dae Woong
melihat poster yang di berikan Mi Ho dan dia ingat bahwa dia pernah mengatakan
akan mengajak Mi Ho ke tempat yang ada di poster itu. Dae Woong bilang bahwa
tempat itu ada di luar negeri dan pasti akan susah mengajak Mi Ho. Dae Woong pun
berfikir untuk mencari tempat yang keren di Korea.
Shooting sedang berlangsung dan Dong Hong sangat senang melihat aksi Mi Ho,
sementara itu Hye In tetap tidak suka melihat Mi Ho. Dong Hong bilang wajah Mi
Ho itu akan lebih bagus jika di perlihatkan di dalam film. Dong Hong sadar bahwa
Hye In ada di sampingnya sehingga Dong Hong pun meminta para crew untuk
beristirahat.
Byung Soo menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa aksi Mi Ho sangat hebat dan Mi Ho
melakukannya dengan sangat baik. Hye In menghampiri Mi Ho dan memuji aksi Mi Ho
yang sangat baik. Mi Ho bertanya, "Ada apa denganmu? Senyummu sangat menyeramkan."
Hye In pun kembali seperti awal dan berkata, "Sesungguhnya aku tidak ingin
tersenyum padamu, tapi aku harus melakukan itu karena aku takut mati." Mi Ho
tersenyum dan berkata, "Benar. Kamu harus seperti itu dan kamu tidak boleh
melakukan apa yang kamu lakukan kemarin."
Hye In bertanya, "Sampai kapan aku harus seperti ini?" Mi Ho menjawab, "Hanya 3
bulan kan?" Mereka berbicang cukup lama dan Mi Ho bilang bahwa Dae Woong akan
lebih mempercayainya dari pada percaya pada Hye In. Hye In sangat kesal dan
bilang bahwa dia ini adalah Manusia. Mi Ho kesal dan berkata, "Omumabalini hoi
hoi hoi. Kau mulai sekarang akan semakin jelek, Wajahmu akan membengkak, Bulu
hidungmu akan panjang, dan lubang hidungmu akan sangat besar. Bibirmu akan
menjadi tebal. Omumabalini Hoi hoi. Aku sedang mengguna-gunaimu" Hye In heran
dan bertanya, "Apa yang kau lakukan hah? Kau tidak mengertahui hal ini. Jangan
bermain-main denganku ya!" Mi Ho berjalan pergi dan berkata, "Baiklah, lihat dan
tunggu saja." Hye In ketakutan dan meminta seseorang untuk membawakan cermin.
Mi Ho masuk ke ruang rias dan bersiap-siap pulang. Byung Soo masuk kedalam ruang
rias dan memberikan sebuah formulir yang harus di isi oleh Mi Ho. Byung Soo
bilang bahwa Dong Hong meminta Mi Ho untuk bekerja menjadi stunt woman secara
tetap. Mi Ho melihat formulir itu yang harus diisi oleh data dirinya dan dia
kebingungan karna dia tidak tahu data dirinya. Byung Soo bilang bahwa formulir
itu mudah diisi dan Mi Ho dapat mengembalikan formulir itu besok hari.
Mi Ho memperlihatkan formulir itu pada Dong Joo dan Dong Joo pun bilang bahwa
Park Sun Joo tentunya bisa mengisi formulir itu dengan mudah. Mi Ho terdiam
sambil melihat kartu identitasnya. Dong Joo lalu berkata pada Mi Ho bahwa besok
adalah hari ulang tahun Park Sun Joo. Mi Ho bertanya, "Benarkah? Hari kelahiran
manusia?" Dong Joo tersenyum dan mengatakan, "Ya kau akan mempunyai itu juga.
Selamat."
Dae Woong mencoba mencari tempat yang mirip dengan tempat yang ada di poster dan
dia menemukan tempat itu ada di Korea. Dae Woong dengan sangat semangat mau
mengajak Mi Ho ke tempat itu jika Mi Ho sudah pulang, namun dia baru ingat bahwa
Mi Ho akan ke rumah Dong Joo dulu jadi pasti Mi Ho akan pulang telat.
Terdengar ada suara pintu yang dibuka dan dae Woong pun dengan semangat
memanggil nama Mi Ho namun ternyata yang datang adalah Kakek. Kakek tersenyum
dan berkata, "Ini aku. Apakah kau kecewa?" Dae Woong kaget melihat Kakeknya dan
tertawa karna Kakeknya itu memanggil Dae Woong dengan sebutan Woongie Oppa. Dae
Woong bertanya, "Kakek, ada apa kemari?" Kakek menjawab, "Aku datang untuk
mengajakmu dan Mi Ho pergi makan diluar. Kemana Mi Ho pergi? Kenapa kau ada
disini sendiri?" Dae Woong pun mendapatkan ide dan meminta Kakek untuk menelfon
Mi Ho.
Kakek menelfon Mi Ho yang sedang ada di dalam mobil bersama Dong Joo. Kakek
mengajak Mi Ho untuk makan di luar dan Mi Ho bilang bahwa dia mau pergi makan
bersama temannya. Dae Woong memberikan isyarat pada Kakek untuk meminta Mi Ho
tetap makan di rumah. Kakek pun bilang bahwa dia sudah jauh-jauh datang ke hanya
untuk mengajak Mi Ho makan bersama. Mi Ho bertanya, "Mungkin membutuhkan waktu
lama untuk pulang ke rumah. Apakah tidak bisa lain hari??" Dae Woong
menggelengkap kepalanya sehingga Kakekpun berkata, "Mi Ho, tubuhku ini sudah tua
jadi sulit berpergian." Mi Ho pada akhirnya bilang bahwa dia akan segera pulang.
Kakek senang dan langsung menutup telfon. Dae Woong juga senang dan mengatakan
bahwa Kakek adalah yang terbaik.
Mi Ho pulang ke rumah dan mencari Kakek namun Kakek sudah pulang karna terlalu
lama menunggu Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Kakek sudah memberikan dia uang
untuk mengajak Mi Ho makan di luar dan sebaiknya mereka berdua segera pergi
bersama ke restaurant yang enak.
Mi Ho melihat papan tanggal dan merasa ada sesuatu yang aneh. Mi Ho sadar bahwa
tanggal yang di coret berkurang dan dia pun langsung mencoret kembali tanggal-tanggal.
Dae Woong melarang Mi Ho namun Mi Ho tetap mencoret tanggal di Papan dan sisa
waktu pun tinggal 77 hari lagi. Dae Woong berkomentar bahwa Mi Ho kini berubah
menjadi sangat dingin. Mi Ho tidak menanggapinya dan bilang bahwa dia akan makan
di rumah saja, namun Dae Woong tetap ingin mengajak Mi Ho makan di luar karna
dia menemukan restaurant yang enak. Mi Ho bilang bahwa dia harus memasang mata
boneka dan juga harus mulai belajar, dan jika Dae Woong ingin makan di
restaurant enak itu maka silahkan Dae Woong pergi sendiri saja.
Akhirnya Dae Woong tidak jadi mengajak Mi Ho makan di luar. Mi Ho sibuk memasang
mata boneka sambil menonton TV dari HPnya dan juga memakan telur dadar. Dae
Woong bertanya, "Apakah kamu akan berhenti makan daging?" Mi Ho menjawab, "Mungkin
aku harus berhenti sementara waktu." Dae Woong mencoba menarik perhatian Mi Ho
dengan memulai bernyanyi Hoi Hoi namun Mi Ho tetap dingin dan tidak
mempedulikannya. Dae Woong pun akhirnya meminta Mi Ho melihat ke arahnya, Mi Ho
mematikan HPnya dan melihat Dae Woong.
Dae Woong membawa poster handycam dan bilang bahwa dulu mereka pernah berencana
pergi ke tempat yang ada di dalam poster itu. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong
berkata kalau tempat itu ada di luar negeri sehingga Mi Ho tidak mungkin pergi
kesana. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia menemukan tempat yang seperti
itu dan ada di depan kampusnya. Tempat itu sangat mirip dengan tempat di dalam
poster bahkan ada katedral dan juga jam yang persis dengan di dalam poster. Mi
Ho tersenyum senang ketika Dae Woong mengajak Mi Ho pergi ke tempat itu besok
hari. Dae Woong sudah merencanakan akan foto di katedral itu dan menyimpan foto
itu di samping poster handycam.
Mi Ho sangat tertarik ingin ikut namun dia ingat bahwa dia harus bersikap dingin
pada Dae Woong sehingga dia pun menolak untuk pergi ke tempat itu. Dae Woong
jelas kesal dan bertanya, "Kenapa kau tidak bisa pergi?" Mi Ho menjawab, "Aku
ada janji." Dae Woong kesal dan kembali bertanya, "Apa janji itu begitu penting?
Apa kau tidak bisa mengundur janjimu itu dan pergi bersamaku? Untuk mencari
tempat seperti ini, aku memerlukan waktu seharian dan akhirnya menemukan tempat
ini. Apakah kau tidak bisa menyempatkan wkatu untuk pergi bersamaku?" Mi Ho
menjawab, "Setelah 100 hari aku akan pergi. Jika aku pergi ke tempat itu
bersamamu, akan susah nantinya. Sudah kubilang bahwa aku sedang berlatih untuk
meninggalkanmu."
Dae Woong sangat kesal pada Mi Ho dan berkata, "Latihanmu itu benar-benar
keterlaluan. Kau menolak apapun yang ingin aku beri, kau tidak menoleh padaku
saat aku berbicara. dan saat aku bilang ingin pergi, kau tidak ingin? Kalau
begitu berpisah saja dari sekarang dan tidak perlu latihan! Hingga 100 hari
selesai, kau boleh tetap tinggal disini dan aku akan kembali ke rumah Kakek!
Jika kita tidak saling bertemu itu akan memudahkan kita berpisah." Dae Woong
langsung pergi keluar dan Mi Ho merasa ingin menangis.
Mi Ho berkata, "Ternyata berlatih itu sangat menyakitkan. Terasa lebih sakit
dari pada kehilangan ekorku." Ternyata Dae Woong tidak benar-benar pergi, dia
duduk di luar rumah sambil melihat cincin di tangannya dan dia pun ingat tentang
cincin Mi Ho yang hilang dan dia langsung pergi ke gudang tempat shooting untuk
mencari cincin Mi Ho. Sementara itu Mi Ho melihat poster handycam dan bilang
bahwa dia ingin sekali pergi ke tempat yang ada di dalam poster itu.
Paginya Byung Soo datang ke gudang dan kaget karna melihat Dae Woong tertidur di
gudang. Byung Soo pun bertanya, "Apakah kau sudah menemukan cincin itu?" Dae
Woong menggelengkan kepalanya karna dia tidak berhasil menemukan cincin Mi Ho.
Byung Soo bilang bahwa dia sedikit sibuk, Jadi bisakah Dae Woong mengambilkan
kertas dari Mi Ho? Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Kertas? Kertas apa?"
Byung Soo mengatakan bahwa dia telah memberikan Mi Ho Formulir Pekerjaan dan
seharusnya Mi Ho mengembalikannya sekarang.
Di rumah, Mi Ho sedang mengisi formulir dengan identitas Park Sun Joo dan dia
bertanya-tanya, "Apakah aku harus mengisi ini semua untuk menjadi manusia
sesungguhnya. Ah hari ini adalah hari lahir Park Sun Jo. Apakah itu artinya aku
adalah Park Sun Jo?" Mi Ho menatap formulir yang dia isi dan mulai membereskan
semua berkas-berkasnya.
Dae Woong mencoba mencari cincin Mi Ho dan pada akhirnya dia berhasil
menemukannya. Dae Woong senang namun kesenangannya itu langsung hilang karna Hye
In tiba-tiba datang dan bertanya, "Apakah ada yang ingin kamu bicarakan?" Dae
Woong bilang bahwa tidak ada yang ingin dia bicarakan pada Hye In. Dae Woong
sudah ingin pergi namun Hye In mencegahnya dan berkata, "Dia... Dia bilang
padaku bahwa dia akan pergi setelah 3 bulan dan dia juga memintaku untuk
menunggu hingga selesai. Ini kebenaran!" Dae Woong pun bilang bahwa hal itu
memang benar. Hye In senang dan bertanya, "Jadi ketika ini berakhi, dia akan
membebaskanmu? Ini sangat melegakan."
Dae Woong tiba-tiba berkata bahwa dia tidak ingin bebas dari Mi Ho dan dia akan
menanyakan hal ini pada Mi Ho. Hye In sangat kaget dan bertanya, "Apakah kau
sudah dirasuki olehnya?" Dae Woong menatap cincin Mi Ho dan menjawab, "Ya. Aku
sudah diraskui dan kehilangan akal pikiranku. Jadi Noona yang bijaksana jangan
mencoba untuk mengerti. Aku benar-benar sudah gila." Dae Woong langsung
meninggalkan Hye In yang benar-benar sangat kesal.
Dong Joo membawa Mi Ho ke sebuah restaurant dan memberikan kue ulang tahun. Mi
Ho bertanya, "Apa ini?" Dong Joo menjawab, "Selamat ulang tahun. Tiuplah llinnya."
Mi Ho pun meniup lilin dan Dong Joo langsung bertepuk tangan, "Selamat
dilahirkan, Park Sun Joo."
Dae Woong pulang ke rumah dan ternyata Mi Ho tidak ada di rumah. Dae Woong
mencoba menelfon Mi Ho tapi ternyata Mi Ho tidak membawa HPnya. Dae Woong
melihat ada sebuah map di dalam tas Mi Ho dan dia pun penasaran makanya dia
membuka map itu untuk melihat kertas formulir yang dimaksud oleh Byung Soo. Dae
Woong melihat data yang di tulis oleh Mi Ho dan dia kaget karna di kertas itu
bertuliskan identitas Mi Ho sebagai Park Sun Joo.
Dae Woong ingat bahwa dulu Mi Ho pernah mengatakan tentang Park Sun Joo yang
merupakan anggota keluarga Dong Joo. Dae Woong melihat isi map dan mendapatkan
passport yang juga bernama Park Sun Joo. Dae Woong jadi bertanya-tanya, "Mi Ho-ku
itu... Adalah Park Sun Joo?"
Mi Ho berterima kasih pada Dong Joo karna sekarang dia telah memiliki hari lahir
seperti manusia yang lainnya. Dong Joo tersenyum dan berkata, "Untukku ini bukan
masalah besar dalam masalah uang dan watu, aku memberikan semua ini untukmu dan
kau jangan merasa terbebani." Mi Ho membalas, "Ini bukan karena itu. Ini karena
aku ingin melakukannya. Aku tidak ingin hanya diam dan tidak melakukan apapun
tapi aku mendapatkan segalanya. Jika seperti itu lalu mengapa aku memilih
meninggalkannya?" Dong Joo berkata, "Kamu memilih untuk meninggalkan Cha Dae
Woong. Jika kamu memih jalanmu sendiri, apakah itu tidak sulit bagimu?" Mi Ho
menjawab, "itu tidak masalah selama aku menjadi manusia sedikit demi sedikit.
Meskipun ini mengambil waktu, maka tidak akan ada jalan kembali pada Dae Woong?"
Dong Joo berkata, "Pada saat itu... Dae Woong tidak akan ada lagi."
Mi Ho kaget dan bertanya apa maksud yang di katakan oleh Dong Joo. Dong Joo
berkata, "Pada saat itu... Dae Woong akan berada di tempat yang tidak bisa kamu
datangi. Dia akan bersama orang yang berbeda." Mi Ho diam dan bilang bahwa
memang pada akhirnya mereka berdua akan berpisah. Dong Joo mengalihkan
pembicaraan dengan bilang bahwa dia akan membawa Mi Ho ke tempat yang ingin Mi
Ho kunjungki karna ini adalah hari ulang tahun Mi Ho. Mi Ho ingat akan sebuah
tempat. Dong Joo mengajak Mi Ho pergi ke tempat itu bersama namun Mi Ho menolak
dan bilang bahwa dia tidak ingin datang ke tempat itu. Mi Ho lalu mengajak Dong
Joo untuk pulang. Dong Joo meminta Mi Ho untuk pergi duluan dan nanti dia akan
menyusul.
Dae Woong berlari masuk ke dalam lift dan menuju ke restaurant tempat Mi Ho
berada dan pada saat yang sama Mi Ho turun melalui lift yang berbeda. Dae Woong
langsung menghampiri Dong Joo.
Dae Woong : "Dimana Mi Ho?"
Dong Joo : "Dia sudah pergi."
Dae Woong : "Siapa itu Park Sun Joo? Apa ini?"
Dong Joo : "Park Sun Joo adalah Gumiho yang hidup menjadi manusia. Park Sun Joo
adalah orang yang aku buat."
Dae Wong : "Kamu juga... Kamu tahu siapa itu Mi Ho?"
Dong Joo : "Benar. Aku mengetahuinya dari awal. Sebagian dari diriku seperti dia...
bukan manusia. Setelah meninggalkanmu dia akan hidup sendiri. Agar dia bisa
meninggalkan segalanya maka aku menyiapkan semua yang dia butuhkan. Jadi ketika
dia mengatakan akan pergi, yang kamu harus lakukan adalah meninggalkannya."
Dae Woong : "Berlatih selama ini dan aku harus membiarkannya pergi?"
Dong Joo : "Benar. Karena kamu adalah manusia biasa maka kamu harus
membiarkannya pergi. Karena kamu mengetahui ini lebih cepat, tanpa waktu untuk
latihan atau persiapan... kamu harus pergi. "
Dae Woong : "Pergi?"
Dae Woong pulang ke rumah dan kembali melihat data diri Park Sun Joo. Dae Woong
berkomentar bahwa nama Park Sun Joo ini sangat biasa. Dae Woong berfikir, "Setelah
menjadi Park Sun Joo... Apakah dia akan tinggal bersama Dong Joo selama 100
tahun atau 10000 tahun? Jika dia tidak kembali kesini... Apa yang harus aku
lakukan?" Dae Woong menatap poster handycam dan berkata, "Dari pada berantem
seperti ini, akan lebih baik jika kita pergi kesana bersama.
"
Dae Woong pada akhirnya datang ke katedral dan dia mengigat saat Mi Ho bilang
bahwa Mi Ho sangat menyukai dirinya. Lalu Dae Woong mengingat pertanyaan Mi Ho,
"Apakah kau bisa menyukaiku?" Dae Woong menatap katedral itu dan berkata, "Mi Ho...
Aku menyukaimu... Aku sangat menyukaimu. Aku menyukaimu. " Dan ternyata Mi Ho
juga pergi ke katedral itu dan melihat Dae Woong dari jauh.
Dae Woong membalikan badannya dan dia tersenyum karna melihat Mi Ho. Mi Ho
bilang bahwa tempat itu sangat keren dan dia tidak menyesal telah datang. Dae
Woong tersenyum lebar dan berkata, "Mi Ho. Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku.
Tetaplah tinggal bersamaku." Mi Ho menatap Dae Woong dan bertanya, "Tapi aku ini
berbeda denganmu, apakah itu tidak menjadi masalah?" Dae Woong menjawab, "Tidak
masalah. Hal itu tidak masuk akal dan sangat tidak penting. Aku tidak baik-baik
saja seperti aku berfikir bahwa aku ini sudah gila. Aku menyukaimu. Aku tidak
menyukaimu karena itu baik-baik saja. Karna kita saling menyukai maka aku pikir
itu akan tetap baik-baik saja."
Mi Ho tersenyum sangat senang dan berkata, "Dae Woong... Karena kau menyukaiku
maka sekarang aku bisa mengatakan padamu bahwa aku... aku akan menjadi manusia.
Melalui mutiara yang kau simpan selama 100 hari, aku akan menjadi manusia." Dae
Woong menyentuh dadanya dan bertanya, "Kau memanfaatkanku agar menjadi manusia?
Kau membutuhkanku. Karena kau membutuhkanku maka kau menyukaiku?" Mi Ho
menggelengkan kepala dan menjawab, "Aku bukan menyukaiku karena membutuhkanmu.
Aku membutuhkanmu karna kau satu-satunya cintaku."
Dae Woong berjalan menghampiri Mi Ho dan berkata, "Jika kau membutuhkan aku maka
kau dapat memilikiku dan memanfaatkan aku. Bahkan, jadilah tanggung jawab
hidupku," Mi Ho mengangguk senang dan Dae Woong pun langsung memeluk Mi Ho.
Jam pasir milih Dong Joo masih terus berjalan hingga 100 hari dan malam ini
adalah malam bulan.
Dae Woong dan Mi Ho duduk di depan rumah. Dae Woong bertanya, "Apakah kamu akan
benar-benar menjadi manusia?" Mi Ho menjawab dengan gembira, "Ya. Mutiara yang
di simpan di dalam tubuhmu selama 100 hari jika aku masukan kembali pada tubuhku
maka aku akan menjadi manusia." Dae Woong kembali bertanya, "Kalau begitu
mengapa kau tidak memberitahuku hal ini dari awal?" Mi Ho menjawab, "Aku hanya
akan memberitahumu jika kau menyukaiku. Kau selalu saja tidak menjawab apakah
kau menyukaiku atau tidak makanya aku tidak memberitahumu." Dae Woong
menganggukkan kepala mengerti.
Dae Woong melihat Mi Ho dan bertanya, "Jadi nama manusiamu adalah Park Sun Joo?"
Mi Ho mengangguk senang, "Ya. Aku meminjam nama itu dan hari ini adalah ulang
tahun Park Sun Jo. Aku mendapatkan kue dan juga hadiah, bahkan aku meniup lilin
ulang tahun." Dae Woong berkata, "Hmm apakah kau menyanyikan lagu ulang tahun?
Tidak? Ah kau melewatkan bagian yang terpenting. Penyanyi hebat bernama Cha akan
menyanyikan lagu untukmu. Selamat ulang tahun... selamat ulang tahun... Ah tidak
ini tidka bagus. Aku akan menyanyikan lagu special untumu. Lihat kemari, lihat
kesana~ Hmmm tidak diduga Mi Ho Mi Hoo... Temanku Mi Ho.. Gumiho yang imut. Hoi-Hoi.
Mi Ho temanku yang keren. Hoi Hoi... Mi Ho... pacar yang aku sukai...."
Mi Ho tersenyum senang karna telah di nyanyikan lagu dan dia bertanya, "Hmm
pacar itu apa?" Dae Woong tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Mi Ho dan mencium
Mi Ho.
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar