Kamis, 03 Maret 2011

Episode 11 part 2

Dong Hong membawa Bibi ke lokasi shooting dan Bibi pun bilang bahwa dia merasa 
seperti artis karna ada di tempat shooting. Dong Hong bilang bahwa Bibi sudah 
bermain film di dalam hatinya. Bibi benar-benar senang dan terharu oleh Dong 
Hong.

Dong Hong lalu bilang bahwa dia akan memperkenalkan Bibi pada Sun Nyeon dan 
beberapa crew film. Sun Nyeon melihat Dong Hong dan langsung menghamoirinya. 
Dong Hong Berkata pada orang-orang bahwa dia akan memperkenalkan seseorang yang
berarti untuknya. Tiba-tiba saja Bibi kentut dan semua orang langsung menutup 
hidung. Bibi sangat malu dan berlari pergi.



Dong Hong mengejar Bibi dan Bibi bilang bahwa dia sangat malu karna kentut di 
depan anak Dong Hong dan juga di depan karyawan Dong Hong. Dong Hong marah dan 
berkata, "Kenapa kamu tidak katakan bahwa kamu adalah Pacar Ban Dong Hong? 
Apakah kamu malu?" Bibi menggeleng dan bilang bahwa dia takut bau kentutnya 
tercium. Dong Hong bilang bahwa sejak pertama kali bertemu Bibi, Dong Hong 
sangat menyukai bau kentut Bibi yang spesial. Bibi terharu dan langsung memeluk 
Dong Hong.



Dae Woong sedang berfikir tentang Mi Ho dan dia mengingat kata-kata Mi Ho yang 
bilang bahwa dia akan meninggalkan Dae Woong setelah 100 hari. Dae Woong pun 
bertanya-tanya, "Apakah aku harus mempersiapkan diri untuk meninggalkan dia juga?"

Dae Woong lalu melihat papan tanggal dan dia berkomentar, "Kenapa banyak sekali 
tanggal yang di coret. Ini pasti ada kesalahan." Dae Woong langsung menghapus 
tanggal yang telah di coret dan berkata bahwa telah terjadi kesalahan. Dae Woong 
melihat poster yang di berikan Mi Ho dan dia ingat bahwa dia pernah mengatakan 
akan mengajak Mi Ho ke tempat yang ada di poster itu. Dae Woong bilang bahwa 
tempat itu ada di luar negeri dan pasti akan susah mengajak Mi Ho. Dae Woong pun 
berfikir untuk mencari tempat yang keren di Korea.



Shooting sedang berlangsung dan Dong Hong sangat senang melihat aksi Mi Ho, 
sementara itu Hye In tetap tidak suka melihat Mi Ho. Dong Hong bilang wajah Mi 
Ho itu akan lebih bagus jika di perlihatkan di dalam film. Dong Hong sadar bahwa 
Hye In ada di sampingnya sehingga Dong Hong pun meminta para crew untuk 
beristirahat.



Byung Soo menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa aksi Mi Ho sangat hebat dan Mi Ho 
melakukannya dengan sangat baik. Hye In menghampiri Mi Ho dan memuji aksi Mi Ho 
yang sangat baik. Mi Ho bertanya, "Ada apa denganmu? Senyummu sangat menyeramkan." 
Hye In pun kembali seperti awal dan berkata, "Sesungguhnya aku tidak ingin 
tersenyum padamu, tapi aku harus melakukan itu karena aku takut mati." Mi Ho 
tersenyum dan berkata, "Benar. Kamu harus seperti itu dan kamu tidak boleh 
melakukan apa yang kamu lakukan kemarin."

Hye In bertanya, "Sampai kapan aku harus seperti ini?" Mi Ho menjawab, "Hanya 3 
bulan kan?" Mereka berbicang cukup lama dan Mi Ho bilang bahwa Dae Woong akan 
lebih mempercayainya dari pada percaya pada Hye In. Hye In sangat kesal dan 
bilang bahwa dia ini adalah Manusia. Mi Ho kesal dan berkata, "Omumabalini hoi 
hoi hoi. Kau mulai sekarang akan semakin jelek, Wajahmu akan membengkak, Bulu 
hidungmu akan panjang, dan lubang hidungmu akan sangat besar. Bibirmu akan 
menjadi tebal. Omumabalini Hoi hoi. Aku sedang mengguna-gunaimu" Hye In heran 
dan bertanya, "Apa yang kau lakukan hah? Kau tidak mengertahui hal ini. Jangan 
bermain-main denganku ya!" Mi Ho berjalan pergi dan berkata, "Baiklah, lihat dan 
tunggu saja." Hye In ketakutan dan meminta seseorang untuk membawakan cermin.



Mi Ho masuk ke ruang rias dan bersiap-siap pulang. Byung Soo masuk kedalam ruang 
rias dan memberikan sebuah formulir yang harus di isi oleh Mi Ho. Byung Soo 
bilang bahwa Dong Hong meminta Mi Ho untuk bekerja menjadi stunt woman secara 
tetap. Mi Ho melihat formulir itu yang harus diisi oleh data dirinya dan dia 
kebingungan karna dia tidak tahu data dirinya. Byung Soo bilang bahwa formulir 
itu mudah diisi dan Mi Ho dapat mengembalikan formulir itu besok hari.



Mi Ho memperlihatkan formulir itu pada Dong Joo dan Dong Joo pun bilang bahwa 
Park Sun Joo tentunya bisa mengisi formulir itu dengan mudah. Mi Ho terdiam 
sambil melihat kartu identitasnya. Dong Joo lalu berkata pada Mi Ho bahwa besok 
adalah hari ulang tahun Park Sun Joo. Mi Ho bertanya, "Benarkah? Hari kelahiran 
manusia?" Dong Joo tersenyum dan mengatakan, "Ya kau akan mempunyai itu juga. 
Selamat."



Dae Woong mencoba mencari tempat yang mirip dengan tempat yang ada di poster dan 
dia menemukan tempat itu ada di Korea. Dae Woong dengan sangat semangat mau 
mengajak Mi Ho ke tempat itu jika Mi Ho sudah pulang, namun dia baru ingat bahwa 
Mi Ho akan ke rumah Dong Joo dulu jadi pasti Mi Ho akan pulang telat.

Terdengar ada suara pintu yang dibuka dan dae Woong pun dengan semangat 
memanggil nama Mi Ho namun ternyata yang datang adalah Kakek. Kakek tersenyum 
dan berkata, "Ini aku. Apakah kau kecewa?" Dae Woong kaget melihat Kakeknya dan 
tertawa karna Kakeknya itu memanggil Dae Woong dengan sebutan Woongie Oppa. Dae
Woong bertanya, "Kakek, ada apa kemari?" Kakek menjawab, "Aku datang untuk 
mengajakmu dan Mi Ho pergi makan diluar. Kemana Mi Ho pergi? Kenapa kau ada 
disini sendiri?" Dae Woong pun mendapatkan ide dan meminta Kakek untuk menelfon 
Mi Ho.



Kakek menelfon Mi Ho yang sedang ada di dalam mobil bersama Dong Joo. Kakek 
mengajak Mi Ho untuk makan di luar dan Mi Ho bilang bahwa dia mau pergi makan 
bersama temannya. Dae Woong memberikan isyarat pada Kakek untuk meminta Mi Ho 
tetap makan di rumah. Kakek pun bilang bahwa dia sudah jauh-jauh datang ke hanya 
untuk mengajak Mi Ho makan bersama. Mi Ho bertanya, "Mungkin membutuhkan waktu 
lama untuk pulang ke rumah. Apakah tidak bisa lain hari??" Dae Woong 
menggelengkap kepalanya sehingga Kakekpun berkata, "Mi Ho, tubuhku ini sudah tua 
jadi sulit berpergian." Mi Ho pada akhirnya bilang bahwa dia akan segera pulang. 
Kakek senang dan langsung menutup telfon. Dae Woong juga senang dan mengatakan 
bahwa Kakek adalah yang terbaik.



Mi Ho pulang ke rumah dan mencari Kakek namun Kakek sudah pulang karna terlalu 
lama menunggu Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Kakek sudah memberikan dia uang 
untuk mengajak Mi Ho makan di luar dan sebaiknya mereka berdua segera pergi 
bersama ke restaurant yang enak.

Mi Ho melihat papan tanggal dan merasa ada sesuatu yang aneh. Mi Ho sadar bahwa 
tanggal yang di coret berkurang dan dia pun langsung mencoret kembali tanggal-tanggal. 
Dae Woong melarang Mi Ho namun Mi Ho tetap mencoret tanggal di Papan dan sisa 
waktu pun tinggal 77 hari lagi. Dae Woong berkomentar bahwa Mi Ho kini berubah 
menjadi sangat dingin. Mi Ho tidak menanggapinya dan bilang bahwa dia akan makan 
di rumah saja, namun Dae Woong tetap ingin mengajak Mi Ho makan di luar karna 
dia menemukan restaurant yang enak. Mi Ho bilang bahwa dia harus memasang mata 
boneka dan juga harus mulai belajar, dan jika Dae Woong ingin makan di 
restaurant enak itu maka silahkan Dae Woong pergi sendiri saja.



Akhirnya Dae Woong tidak jadi mengajak Mi Ho makan di luar. Mi Ho sibuk memasang 
mata boneka sambil menonton TV dari HPnya dan juga memakan telur dadar. Dae 
Woong bertanya, "Apakah kamu akan berhenti makan daging?" Mi Ho menjawab, "Mungkin 
aku harus berhenti sementara waktu." Dae Woong mencoba menarik perhatian Mi Ho 
dengan memulai bernyanyi Hoi Hoi namun Mi Ho tetap dingin dan tidak 
mempedulikannya. Dae Woong pun akhirnya meminta Mi Ho melihat ke arahnya, Mi Ho 
mematikan HPnya dan melihat Dae Woong.



Dae Woong membawa poster handycam dan bilang bahwa dulu mereka pernah berencana 
pergi ke tempat yang ada di dalam poster itu. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong 
berkata kalau tempat itu ada di luar negeri sehingga Mi Ho tidak mungkin pergi 
kesana. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia menemukan tempat yang seperti 
itu dan ada di depan kampusnya. Tempat itu sangat mirip dengan tempat di dalam 
poster bahkan ada katedral dan juga jam yang persis dengan di dalam poster. Mi 
Ho tersenyum senang ketika Dae Woong mengajak Mi Ho pergi ke tempat itu besok 
hari. Dae Woong sudah merencanakan akan foto di katedral itu dan menyimpan foto 
itu di samping poster handycam.

Mi Ho sangat tertarik ingin ikut namun dia ingat bahwa dia harus bersikap dingin 
pada Dae Woong sehingga dia pun menolak untuk pergi ke tempat itu. Dae Woong 
jelas kesal dan bertanya, "Kenapa kau tidak bisa pergi?" Mi Ho menjawab, "Aku 
ada janji." Dae Woong kesal dan kembali bertanya, "Apa janji itu begitu penting? 
Apa kau tidak bisa mengundur janjimu itu dan pergi bersamaku? Untuk mencari 
tempat seperti ini, aku memerlukan waktu seharian dan akhirnya menemukan tempat 
ini. Apakah kau tidak bisa menyempatkan wkatu untuk pergi bersamaku?" Mi Ho 
menjawab, "Setelah 100 hari aku akan pergi. Jika aku pergi ke tempat itu 
bersamamu, akan susah nantinya. Sudah kubilang bahwa aku sedang berlatih untuk 
meninggalkanmu."

Dae Woong sangat kesal pada Mi Ho dan berkata, "Latihanmu itu benar-benar 
keterlaluan. Kau menolak apapun yang ingin aku beri, kau tidak menoleh padaku 
saat aku berbicara. dan saat aku bilang ingin pergi, kau tidak ingin? Kalau 
begitu berpisah saja dari sekarang dan tidak perlu latihan! Hingga 100 hari 
selesai, kau boleh tetap tinggal disini dan aku akan kembali ke rumah Kakek! 
Jika kita tidak saling bertemu itu akan memudahkan kita berpisah." Dae Woong 
langsung pergi keluar dan Mi Ho merasa ingin menangis.

Mi Ho berkata, "Ternyata berlatih itu sangat menyakitkan. Terasa lebih sakit 
dari pada kehilangan ekorku." Ternyata Dae Woong tidak benar-benar pergi, dia 
duduk di luar rumah sambil melihat cincin di tangannya dan dia pun ingat tentang 
cincin Mi Ho yang hilang dan dia langsung pergi ke gudang tempat shooting untuk 
mencari cincin Mi Ho. Sementara itu Mi Ho melihat poster handycam dan bilang 
bahwa dia ingin sekali pergi ke tempat yang ada di dalam poster itu.



Paginya Byung Soo datang ke gudang dan kaget karna melihat Dae Woong tertidur di 
gudang. Byung Soo pun bertanya, "Apakah kau sudah menemukan cincin itu?" Dae 
Woong menggelengkan kepalanya karna dia tidak berhasil menemukan cincin Mi Ho. 
Byung Soo bilang bahwa dia sedikit sibuk, Jadi bisakah Dae Woong mengambilkan 
kertas dari Mi Ho? Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Kertas? Kertas apa?" 
Byung Soo mengatakan bahwa dia telah memberikan Mi Ho Formulir Pekerjaan dan 
seharusnya Mi Ho mengembalikannya sekarang.



Di rumah, Mi Ho sedang mengisi formulir dengan identitas Park Sun Joo dan dia 
bertanya-tanya, "Apakah aku harus mengisi ini semua untuk menjadi manusia 
sesungguhnya. Ah hari ini adalah hari lahir Park Sun Jo. Apakah itu artinya aku 
adalah Park Sun Jo?" Mi Ho menatap formulir yang dia isi dan mulai membereskan 
semua berkas-berkasnya.



Dae Woong mencoba mencari cincin Mi Ho dan pada akhirnya dia berhasil 
menemukannya. Dae Woong senang namun kesenangannya itu langsung hilang karna Hye 
In tiba-tiba datang dan bertanya, "Apakah ada yang ingin kamu bicarakan?" Dae 
Woong bilang bahwa tidak ada yang ingin dia bicarakan pada Hye In. Dae Woong 
sudah ingin pergi namun Hye In mencegahnya dan berkata, "Dia... Dia bilang 
padaku bahwa dia akan pergi setelah 3 bulan dan dia juga memintaku untuk 
menunggu hingga selesai. Ini kebenaran!" Dae Woong pun bilang bahwa hal itu 
memang benar. Hye In senang dan bertanya, "Jadi ketika ini berakhi, dia akan 
membebaskanmu? Ini sangat melegakan."

Dae Woong tiba-tiba berkata bahwa dia tidak ingin bebas dari Mi Ho dan dia akan 
menanyakan hal ini pada Mi Ho. Hye In sangat kaget dan bertanya, "Apakah kau 
sudah dirasuki olehnya?" Dae Woong menatap cincin Mi Ho dan menjawab, "Ya. Aku 
sudah diraskui dan kehilangan akal pikiranku. Jadi Noona yang bijaksana jangan 
mencoba untuk mengerti. Aku benar-benar sudah gila." Dae Woong langsung 
meninggalkan Hye In yang benar-benar sangat kesal.



Dong Joo membawa Mi Ho ke sebuah restaurant dan memberikan kue ulang tahun. Mi 
Ho bertanya, "Apa ini?" Dong Joo menjawab, "Selamat ulang tahun. Tiuplah llinnya." 
Mi Ho pun meniup lilin dan Dong Joo langsung bertepuk tangan, "Selamat 
dilahirkan, Park Sun Joo."




Dae Woong pulang ke rumah dan ternyata Mi Ho tidak ada di rumah. Dae Woong 
mencoba menelfon Mi Ho tapi ternyata Mi Ho tidak membawa HPnya. Dae Woong 
melihat ada sebuah map di dalam tas Mi Ho dan dia pun penasaran makanya dia 
membuka map itu untuk melihat kertas formulir yang dimaksud oleh Byung Soo. Dae 
Woong melihat data yang di tulis oleh Mi Ho dan dia kaget karna di kertas itu 
bertuliskan identitas Mi Ho sebagai Park Sun Joo.

Dae Woong ingat bahwa dulu Mi Ho pernah mengatakan tentang Park Sun Joo yang 
merupakan anggota keluarga Dong Joo. Dae Woong melihat isi map dan mendapatkan 
passport yang juga bernama Park Sun Joo. Dae Woong jadi bertanya-tanya, "Mi Ho-ku 
itu... Adalah Park Sun Joo?"



Mi Ho berterima kasih pada Dong Joo karna sekarang dia telah memiliki hari lahir 
seperti manusia yang lainnya. Dong Joo tersenyum dan berkata, "Untukku ini bukan 
masalah besar dalam masalah uang dan watu, aku memberikan semua ini untukmu dan 
kau jangan merasa terbebani." Mi Ho membalas, "Ini bukan karena itu. Ini karena 
aku ingin melakukannya. Aku tidak ingin hanya diam dan tidak melakukan apapun 
tapi aku mendapatkan segalanya. Jika seperti itu lalu mengapa aku memilih 
meninggalkannya?" Dong Joo berkata, "Kamu memilih untuk meninggalkan Cha Dae 
Woong. Jika kamu memih jalanmu sendiri, apakah itu tidak sulit bagimu?" Mi Ho 
menjawab, "itu tidak masalah selama aku menjadi manusia sedikit demi sedikit. 
Meskipun ini mengambil waktu, maka tidak akan ada jalan kembali pada Dae Woong?" 
Dong Joo berkata, "Pada saat itu... Dae Woong tidak akan ada lagi."

Mi Ho kaget dan bertanya apa maksud yang di katakan oleh Dong Joo. Dong Joo 
berkata, "Pada saat itu... Dae Woong akan berada di tempat yang tidak bisa kamu 
datangi. Dia akan bersama orang yang berbeda." Mi Ho diam dan bilang bahwa 
memang pada akhirnya mereka berdua akan berpisah. Dong Joo mengalihkan 
pembicaraan dengan bilang bahwa dia akan membawa Mi Ho ke tempat yang ingin Mi 
Ho kunjungki karna ini adalah hari ulang tahun Mi Ho. Mi Ho ingat akan sebuah 
tempat. Dong Joo mengajak Mi Ho pergi ke tempat itu bersama namun Mi Ho menolak 
dan bilang bahwa dia tidak ingin datang ke tempat itu. Mi Ho lalu mengajak Dong 
Joo untuk pulang. Dong Joo meminta Mi Ho untuk pergi duluan dan nanti dia akan 
menyusul.



Dae Woong berlari masuk ke dalam lift dan menuju ke restaurant tempat Mi Ho 
berada dan pada saat yang sama Mi Ho turun melalui lift yang berbeda. Dae Woong 
langsung menghampiri Dong Joo.

Dae Woong : "Dimana Mi Ho?"
Dong Joo : "Dia sudah pergi."
Dae Woong : "Siapa itu Park Sun Joo? Apa ini?"
Dong Joo : "Park Sun Joo adalah Gumiho yang hidup menjadi manusia. Park Sun Joo 
adalah orang yang aku buat."
Dae Wong : "Kamu juga... Kamu tahu siapa itu Mi Ho?"
Dong Joo : "Benar. Aku mengetahuinya dari awal. Sebagian dari diriku seperti dia... 
bukan manusia. Setelah meninggalkanmu dia akan hidup sendiri. Agar dia bisa 
meninggalkan segalanya maka aku menyiapkan semua yang dia butuhkan. Jadi ketika 
dia mengatakan akan pergi, yang kamu harus lakukan adalah meninggalkannya."
Dae Woong : "Berlatih selama ini dan aku harus membiarkannya pergi?"
Dong Joo : "Benar. Karena kamu adalah manusia biasa maka kamu harus 
membiarkannya pergi. Karena kamu mengetahui ini lebih cepat, tanpa waktu untuk 
latihan atau persiapan... kamu harus pergi. "
Dae Woong : "Pergi?"



Dae Woong pulang ke rumah dan kembali melihat data diri Park Sun Joo. Dae Woong 
berkomentar bahwa nama Park Sun Joo ini sangat biasa. Dae Woong berfikir, "Setelah 
menjadi Park Sun Joo... Apakah dia akan tinggal bersama Dong Joo selama 100 
tahun atau 10000 tahun? Jika dia tidak kembali kesini... Apa yang harus aku 
lakukan?" Dae Woong menatap poster handycam dan berkata, "Dari pada berantem 
seperti ini, akan lebih baik jika kita pergi kesana bersama.
"




Dae Woong pada akhirnya datang ke katedral dan dia mengigat saat Mi Ho bilang 
bahwa Mi Ho sangat menyukai dirinya. Lalu Dae Woong mengingat pertanyaan Mi Ho, 
"Apakah kau bisa menyukaiku?" Dae Woong menatap katedral itu dan berkata, "Mi Ho... 
Aku menyukaimu... Aku sangat menyukaimu. Aku menyukaimu. " Dan ternyata Mi Ho 
juga pergi ke katedral itu dan melihat Dae Woong dari jauh.

Dae Woong membalikan badannya dan dia tersenyum karna melihat Mi Ho. Mi Ho 
bilang bahwa tempat itu sangat keren dan dia tidak menyesal telah datang. Dae 
Woong tersenyum lebar dan berkata, "Mi Ho. Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. 
Tetaplah tinggal bersamaku." Mi Ho menatap Dae Woong dan bertanya, "Tapi aku ini 
berbeda denganmu, apakah itu tidak menjadi masalah?" Dae Woong menjawab, "Tidak 
masalah. Hal itu tidak masuk akal dan sangat tidak penting. Aku tidak baik-baik 
saja seperti aku berfikir bahwa aku ini sudah gila. Aku menyukaimu. Aku tidak 
menyukaimu karena itu baik-baik saja. Karna kita saling menyukai maka aku pikir 
itu akan tetap baik-baik saja."



Mi Ho tersenyum sangat senang dan berkata, "Dae Woong... Karena kau menyukaiku 
maka sekarang aku bisa mengatakan padamu bahwa aku... aku akan menjadi manusia. 
Melalui mutiara yang kau simpan selama 100 hari, aku akan menjadi manusia." Dae 
Woong menyentuh dadanya dan bertanya, "Kau memanfaatkanku agar menjadi manusia? 
Kau membutuhkanku. Karena kau membutuhkanku maka kau menyukaiku?" Mi Ho 
menggelengkan kepala dan menjawab, "Aku bukan menyukaiku karena membutuhkanmu. 
Aku membutuhkanmu karna kau satu-satunya cintaku."

Dae Woong berjalan menghampiri Mi Ho dan berkata, "Jika kau membutuhkan aku maka 
kau dapat memilikiku dan memanfaatkan aku. Bahkan, jadilah tanggung jawab 
hidupku," Mi Ho mengangguk senang dan Dae Woong pun langsung memeluk Mi Ho.



Jam pasir milih Dong Joo masih terus berjalan hingga 100 hari dan malam ini 
adalah malam bulan.



Dae Woong dan Mi Ho duduk di depan rumah. Dae Woong bertanya, "Apakah kamu akan 
benar-benar menjadi manusia?" Mi Ho menjawab dengan gembira, "Ya. Mutiara yang 
di simpan di dalam tubuhmu selama 100 hari jika aku masukan kembali pada tubuhku 
maka aku akan menjadi manusia." Dae Woong kembali bertanya, "Kalau begitu 
mengapa kau tidak memberitahuku hal ini dari awal?" Mi Ho menjawab, "Aku hanya 
akan memberitahumu jika kau menyukaiku. Kau selalu saja tidak menjawab apakah 
kau menyukaiku atau tidak makanya aku tidak memberitahumu." Dae Woong 
menganggukkan kepala mengerti.

Dae Woong melihat Mi Ho dan bertanya, "Jadi nama manusiamu adalah Park Sun Joo?" 
Mi Ho mengangguk senang, "Ya. Aku meminjam nama itu dan hari ini adalah ulang 
tahun Park Sun Jo. Aku mendapatkan kue dan juga hadiah, bahkan aku meniup lilin 
ulang tahun." Dae Woong berkata, "Hmm apakah kau menyanyikan lagu ulang tahun? 
Tidak? Ah kau melewatkan bagian yang terpenting. Penyanyi hebat bernama Cha akan 
menyanyikan lagu untukmu. Selamat ulang tahun... selamat ulang tahun... Ah tidak 
ini tidka bagus. Aku akan menyanyikan lagu special untumu. Lihat kemari, lihat 
kesana~ Hmmm tidak diduga Mi Ho Mi Hoo... Temanku Mi Ho.. Gumiho yang imut. Hoi-Hoi. 
Mi Ho temanku yang keren. Hoi Hoi... Mi Ho... pacar yang aku sukai...."



Mi Ho tersenyum senang karna telah di nyanyikan lagu dan dia bertanya, "Hmm 
pacar itu apa?" Dae Woong tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Mi Ho dan mencium 
Mi Ho.


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: