Kamis, 03 Maret 2011

Episode 12 part 1

Setelah mereka ciuman. Dae Woong mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan 
yang di keluarkan ternyata cincin Mi Ho yang waktu itu sempat hilang namun sudah 
berhasil di temukan kembali oleh Dae Woong. Mi Ho senang melihat cincinnya sudah 
kembali. Dae Woong bilang bahwa kali ini cincin yang mereka pake ini sungguhan. 
(Maksudnya kan dulu mereka pura-pura pacaran dan menggunakan cincin itu, nah 
sekarang mereka sungguhan pacarannya.)

Dae Woong mau mencium Mi Ho kembali namun tiba-tiba saja dia merasa sakit di 
dada. Mi Ho panik dan bilang bahwa Mutiaranya sepertinya marah karna waktu itu 
Dae Woong pernah mencium perempuan lain (Hye In). Mi Ho lalu bertanya, "Dae 
Woong apa kau sedang memikirkan sebuah pernikahan? Ah mutiaranya sepertinya 
marah." Dae Woong menyangkalnya namun Mi Ho tersenyum dan berkata bahwa Dae 
Woong tidak dapat berbohong karna Mutiaranya menunjukan hal kebenaran. Dae Woong 
tetap tidak mau mengaku.

Mi Ho lalu berkata, "Huh menyebalkan sekali. Hingga Mutiara ini sembuh total, 
kita tidak bisa menikah. Kenapa kamu melakukan hal itu dengan wanita lain?" Dae 
Woong jadi kesal juga dan bilang bahwa Hye In lah yang tiba-tiba menciumnya. Mi 
Ho menatap Dae Woong dan berkata, "Karena Mutiara ini belum sembuh total, Kau 
harus melakukannya dengan baik!" Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa dia 
sudah pergi melepaskan Hye In.

Mi Ho lalu tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong harus menahan rasa sakitnya. Dae 
Woong mengerti dan mencoba mencium Mi Ho kembali namun lagi-lagi dia merasa 
kesakitan. Mi Ho tetap meminta Dae Woong menahan rasa sakitnya namun tetap saja 
Dae Woong merasa kesakitan saat mau mencium Mi Ho. Mi Ho kesal dan bilang bahwa 
sekarang mereka sepertinya harus mengistirahatkan Mutiara itu. Mi Ho mengelus 
dada Dae Woong yang terasa sakit dan Dae Woong pun menggenggam tangan Mi Ho. 
Mereka mencoba ciuman kembali namun lagi-lagi tidak berhasil karena Dae Woong 
terus merasa kesakitan.



Ternyata siang tadi Dong Joo melihat Dae Woong dan Mi Ho yang berpelukan di 
katedral. Dong Joo menatap foto sebuah rumah dan berkata, "Kali ini aku tidak 
bisa tinggal diam. Aku harus segera mengirim dia pergi ke suatu tempat yang jauh 
agar dia tidak bisa bertemu dengan Dae Woong kembali".



Dae Woong selesai mandi dan berjalan menuju ruang tengah. Dae Woong melihat Mi 
Ho sedang menulis sesuatu dan dia pun bertanya, "Sedang apa?" Mi Ho menjawab, "Ah 
sedang membuat rencana hidupku. Aku menulis hal-hal yang ingin aku lakukan 
setelah aku menjadi manusia. Pertama aku ingin berpacaran dengan Dae Woong, 
Kedua Menikah dengan Dae Woong, ketiga memiliki anak dengan Dae Woong. Keempat?? 
Hmmm..."

Dae Woong tertawa melihat rencana hidup Mi Ho dan bilang bahwa Mi Ho itu belum 
sepenuhnya menjadi manusia tapi sudah membuat rencana seperti itu. Dae Woong 
juga bilang bahwa dia bahkan belum pernah memikirkan tentang menikah dan 
memiliki anak. Mi Ho berkata, "Kau harus mengikutiku. Ah Nomor satu akan di 
lakukan setelah mutiaraku sembuh, nomor dua setelah 100 hari, nomor tiga akan di 
lakukan setelah satu tahun di lakukan nomor satu dan setiap tahunnya aku akan 
melahirkan anak, dengan begitu yang nomor empat adalah hidup bahagia bersama Dae 
Woong. Wah hebat sekali rencana hidupku."



Dae Woong kaget mendengar itu dan berkomentar, "Kamu mau melakukan smeua yang 
kamu rencanakan dalam satu tahun?" Dae Woong membayangkan semua itu dan dia 
langsung berteriak saat membayangkan dia memiliki banyak anak dari Mi Ho yang 
terus terusan meminta di belikan daging. Dae Woong berkata, "Aku ini baru 21 
tahun. Dalam 2-3 bulan kau ingin menikah dan aku akan menjadi Ayah saat berusia 
22 tahun?" Mi Ho bilang bahwa dia sudah berusia 500 tahun. Dae Woong bilang 
bahwa mereka baru memulai hal ini pada hari ini dan tidak mungkin melakukannya 
dalam waktu dekat sehingga Dae Woong tidak setuju dengan rencana yang telah di 
buat oleh Mi Ho.

Dae Woong langsung menuju kamarnya dan berkata, "Mutiara ini benar-benar 
membantu dengan cepat. Dalam rencana yang telah di buat oleh Mi Ho harus ada rem." 
Dae Woong tersenyum dan tertidur.



Mi Ho masih melihat rencana hidup yang di buatnya dan dia berkata, "Jika aku 
melakukan ini dengan terburu-buru maka nanti Dae Woong tidak akan mau denganku. 
Aku akan meyakinnya secara perlahan-lahan dan bertahan. Ya harus berusaha."



Keesokan paginya, Mi Ho bertemu dengan perempuan tua penjual ayam dan perempuan
tua itu bilang bahwa Laki-laki itu memang perlu di bujuk dan jika terlalu 
terburu-buru maka Laki-laki itu akan kabur. Perempuan itu lalu berkata dengan 
nada sedih, "Huh sepertinya rencanamu berjalan dengan lancar." Mi Ho pun 
bertanya, "Ada apa memangnya?" Perempuan tua itu pun bercerita bahwa dalam waktu 
dekat akan ada sebuah restaurant daging yang pindah ke daerah mereka dan itu 
membuat dia khawatir restaurant ayamnya tidak akan laku. Mi Ho berkata, "Tenang 
saja, Ayam milikmu terasa enak."

Perempuan itu bilang bahwa yang di khawatirkan adalah gedung restaurant daging 
yang sangat besar dan telah menghancurkan pohon-pohon di lingkungan mereka. Mi 
Ho bilang jika pohon-pohon mulai di tebang maka para penghuni pohon itu pasti 
akan marah.



Ada seorang anak Laki-laki (Shin Dong Woo yang memerankan Ma Joon kecil di King 
of Baking) yang sedang duduk di bawah pohon dan bilang bahwa duduk di bawah 
pohon itu sangat adem sekali. Pada saat itu perempuan tua penjual ayam 
kehilangan minuman anggur dan beberapa snack dan ternyata anak laki-laki itu lah 
yang mengambil makanan milih perempuan tua.

Mi Ho lewat di depan anak laki-laki itu dan anak laki-laki itu langsung berkata, 
"Ah dia seekor rubah. Apa ada sesuatu yang bisa aku ambil dari dia?" Akhirnya 
anak laki-laki itu mengikuti Mi Ho berjalan.



Mi Ho seperti biasa mendatangi Dong Joo ke rumah sakit dan dia bercerita tentang 
Dae Woong yang tidak keberatan sama sekali dia tetap tinggal bersama Dae Woong 
dan Mi Ho bercerita bahwa Dae Woong sudah mengatakan menyukai dia. Dong Joo 
bilang bahwa mulai sekarang Mi Ho mungkin tidak akan mendengar apa yang dia 
katakan sehingga Dong Joo akan membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Mi Ho 
tersenyum senang dan meminta Dong Joo jangan khawatir padanya karna dia akan 
baik-baik saja jika bersama Dae Woong.

Dong Joo lalu bilang bahwa dia sepertinya akan pergi sehingga Mi Ho harus 
menghadapi semuanya sendiri. Mi Ho kaget mendengar itu. Dong Joo bilang bahwa 
dia selalu berpindah-pindah tempat agar identitasnya tidak di ketahui dan dia 
merasa sudah terlalu lama tinggal di Seoul sehingga dia mungkin akan pergi 
apalagi dulu Dong Joo tidak pernah mengikuti urusan orang lain namun sejak 
bertemu dengan Mi Ho, dia selalu mengikuti urusan Mi Ho. Mi Ho bertanya dengan 
sedih, "Itu semua karena aku?"Dong Joo mejawab, "Ya ini karena kamu. Aku kini 
telah melanggar peraturan yang telah aku buat sejak dulu."

Mi Ho meminta maaf dan Dong Joo pun ikut meminta maaf karna tidak bisa menemai 
Mi Ho hingga akhir. Mi Ho lalu bertanya kemana Dong Joo akan pergi dan Dong Joo 
bilang bahwa dia sudah lelah tinggal di kota sehingga mungkin dia akan memilih 
untuk tinggal di sebuah pulau kecil. Mi Ho bertanya, "Apakah itu berarti tinggal 
di pulau yanga da di tengah lautan? Ah aku tidak akan mungkin pergi kesana." 
Dong Joo bertanya, "Kenapa?" Mi Ho menjelaskan bahwa dia takut air dan jika dia 
hidup di tengah pulau maka itu akan banyak air dan dia takut.

Dong Joo bilang bahwa itu sangat aneh karna seharusnya seekor rubah itu takutnya 
pada Api, bukan pada Air. Mi Ho bilang bahwa dia itu dibuat oleh Nenek Sam Shin 
dari Api makanya ekornya berwarna biru seperti nyala api. Dong Joo berfikir 
sesaat. Mi Ho lalu bilang bahwa Dong Joo belum pernah melihat ekornya sheingga 
nanti dia berjanji akan memperlihatkan ekornya pada Dong Joo saat bulan purnama.



Mi Ho bilang akan pulang duluan dan Dong Joo pun mengantarkan Mi Ho keluar dari 
rumah sakitnya. Setelah Mi Ho pergi, Dong Joo bilang bahwa tidak mungkin ekor Mi 
Ho berwarna biru seperti nyala Api. Tiba-tiba Dong Joo melihat ada sekumpulan 
anak perempuan yang berteriak setelah ada anak kecil yang terus mengikuti Mi Ho. 
Dong Joo pun mulai penasaran pada anak kecil itu.



Byung Soo bilang bahwa dia memiliki kabar buruk untuk Dae Woong. Dae Woong 
bertanya, "Apa itu?" Byung Soo menjawab, "Kau akan mati di china haha tidak. 
Maksudku kamu harus pergi ke China untuk mengambil beberapa adeganmu disana." 
Dae Woong bilang bahwa dia pikir Sutradara akan membuang adegan di China itu 
namun Byung Soo bilang bahwa kini Sutradara tidak jadi membuang adegan itu dan 
jika Sutradara bilang bahwa akan ada adegan itu maka itu tidak akan mungkin 
berubah.

Byung Soo meggoda Dae Woong dengan bilang bahwa Dae Woong harus bersabar 
meninggalkan pacarnya itu tetep di Korea. Byung Soo pergi meninggalkan Dae Woong 
yang masih terus berfikir tentang shooting di China dan itu artinya harus 
meninggalkan Mi Ho.



Hye In sedang kesal karna di wajahnya ada jerawat besar. Mi Ho tertawa dan 
bilang bahwa hati Hye In sudah jelek dan sekarang wajah Hye In pun berubah 
menjadi jelek. Hye In sangat kesal dan bilang bahwa wajahnya itu hanya sedikit 
mengelupas. Hye In lalu menagih janji Mi Ho untuk meninggalkan Dae Woong namun 
Mi Ho malah tersenyum dan bilang bahwa dia tidak akan meninggalkan Dae Woong 
tapi dia akan menikah dengan Dae Woong, memiliki anak dan hidup bahagia bersama. 
Mi Ho lalu bilang pada Hye In agar tidak mengganggunya, jika Hye In 
mengganggunya maka Hye In harus siap-siap bertambah jelek. Hye In benar-benar 
kesal pada Mi Ho.



Anal laki-laki tadi menemukan sebuah topeng dan bilang bahwa topeng itu sangat 
keren sekali. Lalu Anak laki-laki itu langsung bersembunyi dan mendengarkan 
percakapan antara Mi Ho dan Dae Woong.



Mi Ho bilang bahwa Dong Joo sepertinya mau pergi ke tempat yang jauh. Sebenarnya 
Dae Woong sangat senang namun Dae Woong tetap bersikap jaim. Mi Ho bilang bahwa 
Dong Joo akan pergi ke sebuah pulang. Dae Woong berkata bahwa Mi Ho takut air 
jadi Mi Ho tidak boleh pergi menemui Dong Joo. Mi Ho mengerti karna dia memang 
takut pada air. Dae Woong tersenyum senang lalu bilang bahwa mereka di undang 
datang ke rumah Kakek. Mi Ho senang namun dia langsung cemberut karna dia takut 
Kakek tidak akan menyukainya.

Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho dan Kakek itu memiliki beberapa 
kemiripan, salah satunya adalah keinginan agar Dae Woong cepat menikah dan 
memberikan cucu pada Kakek. Mi Ho tersenyum senang namun Dae Woong langsung 
melarang Mi Ho untuk mengatakan rencana hidup pada Kakek karna Kakek pasti akan 
sakit kepala jika mendengar rencana hidup Mi Ho. Mi Ho mengerti dan berkata 
bahwa dia akan mengikuti apa yang akan dikatakan oleh Kakek.



Anak laki-laki itu terus mengintai Mi Ho dan doa berkata, "Ah rupanya mutiara 
rubah itu terdapar di dalam tubuh laki-laki itu." Anak laki-laki itu sengaja 
lewat di belakang Dae Woong dan dia bilang "Aneh. Rasanya ada bau api goblin 
berasal dari Mutiara rubah itu. Bagus. Aku akan mengambilnya dan memakannya." 
Anak laki-laki itu terus mengikuti Dae Woong yang sedang sendiri dan tiba-tiba 
saja ada yang menarik kerah bajunya.

Ya yang menarik kerah baju anak laki-laki itu adalah Dong Joo. Anak laki-laki 
itu meminta di lepaskan tapi Dong Joo tetap memegang kerah baju anak itu dan 
berkata, "Aku tahu bahwa kau ini Goblin." Dong Joo menunjukan pisau yang bisa 
dia pakai untuk membunuh Goblin itu dan si Goblin pun jadi kesal.



Dong Joo membawa goblin itu ke tempat yang tertutup. Goblin menjelaskan bahwa 
pohon tempatnya dia tinggal itu telah di tebang sehingga dia terpaksa keluar ke 
dunia manusia. Dong Joo bertanya, "Lalu mengapa kamu mengikuti Gumiho itu?" 
Goblin menjawab, "Aku hanya ingin bertepan dengannya karna kita ini sama." Dong 
Joo bilang bahwa dia tahu kalau Goblin itu mempunyai penciuman yang tajam dan 
pasti tau bahwa Mutiara rubah itu ada di dalam tubuh Dae Woong dan pastinya 
Goblin mau memakan Mutiara itu. Dong Joo menyiapkan pisaunya untuk membunuh 
Goblin itu tapi tiba-tiba Goblin itu berkata, "Tidak. Aku hanya ingin berteman 
dengannya dan aku mencium bau api goblin dari Mutiara itu." Dong Joo sangat 
kaget mendengar hal itu.

Goblin bilang bahwa dia tidak berbohong dan dia memiliki penciuman yang sangat 
bagus sehingga dia yakin bahwa Mutiara itu baunya seperti Api Goblin. Dong Joo 
bertanya, "Bagaimana bisa Mutiara itu bau Api Goblin?" Goblin menjawab, "Gumiho 
itu terbuat dari Api Goblin." Dong Joo masih berfikir dan Goblin itu 
memanfaatkan situasi dengan kabur.



Dong Joo mengingat kata-kata Mi Ho yang bilang bahwa dia ini terbuat dari api. 
Dan Dong Joo ingat saat pertama kali melihat Mi Ho yang wajahnya sangat mirip 
dengan seorang Goblin yang di cintainya, "Jadi... Ini bukan sebuah kebetulan 
bahwa wajah mereka sama? Tidak mungkin!" (Jadi ternyata Mi Ho ini adalah 
renkarnasi dari seorang Goblin yang di cintai oleh Dong Joo dulu.)



Mi Ho dan Dae Woong datang ke rumah Kakek. Mi Ho menunjukan kemampuannya bermain 
fluet dan semuanya pun langsung terpukau oleh Mi Ho. Mi Ho senang dan dia 
berkata dengan kalimat yang sangat formal pada Kakek. Mi Ho bertanya pada Kakek, 
"Kakek, apakah kau menyukainya? Ah aku dengar kau menyukai hal tradisional, 
apakah aku harus menari?" Kakek dan Bibi sangat tidak percaya tapi mereka 
bertepuk tangan setelah melihat aksi Mi Ho menari tradisional Korea.

Setelah menari, Mi Ho bertanya, "Aku juga dapat menggambar classic, apakah kau 
mau melihatnya?" Kakek, Bibi dan Dae Woong kaget mendengar itu karna menggambar 
classic sudah sangat lama sekali. Mi Ho berbisik pada Dae Woong bahwa dia sudah 
mempelajari hal itu lama sekali. Kakek benar-benar menyukai Mi Ho yang sangat 
cantik dan juga penuh kemampuan.



Pada saat makan siang, Seperti biasa Mi Ho makan daging dengan sangat lahap. 
Bibi tiba-tiba bertanya, "Apakah kau tidak menyukai masakanku? Kau hanya memakan 
daging padahal aku sudah membuat makanan lainnya. Kau bahkan tidak menyentuh 
makanan lainnya, Lihat itu ada kimchi, apakah kau tidak menyukai masakanku hah?" 
Dae Woong mencoba membela Mi Ho dengan bilang bahwa Mi Ho sering makan makanan 
seperti itu dan pasti merasa bosan sehingga ingin memakan Daging.

Mi Ho tidak ingin membuat Bibi kecewa sehingga dia pun mencoba memakan makanan 
lain selain Daging. Tiba-tiba Dae Woong berteriak, "Apa itu di dekat kulkas?" 
Kakek dan Bibi langsung membalikan badan dan Mi Ho memberikan makanannya itu 
pada Dae Woong. Bibi kembali melihat Mi Ho dan menyangka Mi Ho sudah memakannya 
sehingga dia pun senang dan meminta Mi Ho memakan nasi. Mi Ho melirik Dae Woong 
dan Dae Woong pun kembali berteriak, "Lihat itu Dong Ja!" Bibi dan Kakek menoleh 
ke belakang dan dae Woong langsung memakan nasi milik Mi Ho. Mi Ho tersenyum 
senang dan langsung mengambil kimchi. Dae Woong sudah menggelengkan kepala tapi 
Mi Ho tetap siap-siap memakan Kimchi sehingga Dae Woong pun kembali berteriak 
untuk megalihkan perhatian Kakek dan Bibi lalu memakan makanan Mi Ho.



Dae Woong mengajak Mi Ho ke kamarnya untuk melihat-lihat foto album masa kecil 
Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia sangat kenyang sekali karna telah makan 2 
mangkok nasi. Mi Ho berkata bahwa Kakek sekarang sangat menyukainya karna dia 
memiliki kemampuan tradisional. Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Kakek mungkin 
akan pingsan jika tahu bahwa Mi Ho telah berlatih menggambar tradisional selama 
500 tahun. Mi Ho bilang bahwa dia belajar hal itu selama 500 tahun ketika di 
dalam kuil karna dia merasa sangat bosan dan ternyata sekarang kemampuan itu 
sangat berguna untuk di tampilkan di depan rumah calon suaminya.

Dae Woong bilang bahwa dia sangat tidak menyangka bahwa Mi Ho telah mempelajari 
hal tradisional selama 500 tahun. Mi Ho melihat foto Dae Woong dan bilang bahwa 
Dae Woong sangat berbeda. Dae Woong bilang bahwa dia sangat berbeda karna foto 
masa kecilnya itu di ambil 20 tahun lalu. Mi Ho kaget dan bertanya, "Hanya 20 
tahun?" Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Mi Ho telah hidup selama 500 tahun 
dan pastinya 20 tahun adalah waktu yang sangat sebentar. Dae Woong lalu bertanya, 
"Mi Ho... Jika kamu menjadi Gumiho maka kamu bisa hidup lebih dari 500 tahun, 
apakah kamu tidak takut jika jadi manusia maka kamu akan bertambah tua dan lemah 
dan pasti akan mati?" Mi Ho bilang bahwa dia tidak takut.



Dae Woong bilang bahwa bagi manusia, mati itu adalah hal yang sangat menyeramkan. 
Mi Ho bilang bahwa dia sangat ingin tumbuh seperti Dae Woong. Mi Ho juga bilang 
bahwa saat di kuil, dia selalu mendengar permintaan banyak orang dan itu 
membuatnya sangat iri. Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia ingin sekali 
memiliki rencana hidupnya.

Akhirnya Mi Ho membuat rencana hidup barunya, 1.mencari dan menemukan partner 
hidup bersama, 2. memiliki keluarga dan anak lalu hidup bahagia. Mi Ho bilang 
pada Dae Woong bahwa dia kini sangat ingin menjadi manusia dan hidup bahagia. Mi 
Ho juga jujur bahwa dia sangat iri jika melihat manusia memiliki sebuah kenangan 
yang sangat menyentuh. Dae Woong berjanji akan memberikan sebuah kenangan pada 
Mi Ho dan akhirnya mereka pun berfoto bersama. Dae Woong melihat foto itu dan 
bilang bahwa itu adalah kenangan pertama yang telah mereka buat. Dae Woong juga 
bilang bahwa dia berharap bahwa nanti mereka berdua akan memiliki banyak 
kenangan yang indah.



Dong Joo datang ke kuil dan menatap lukisan, "Makhluk yang kau buat itu apakah 
benar terbuat dari Api Goblin? Api Goblin itu apakah yang ditinggalkan oleh Gil 
Dal(Perempuan yang di sukai oleh Dong Joo dan wajahnya mirip Mi Ho.)? Lalu 
apakah Mi Ho adalah bagian dari Gil Dal? Aku membuat kesalahan yang sama lagi?" 
Dong Joo menangis karna dia kembali mengingat kejadian dulu ketika dia membunuh 
Gil Dal karna Gil Dal lebih memilih mati dari pada laki-laki manusia yang di 
cintai Gil Dal mati.



Mi Ho dan Dae Woong dalam perjalanan pulang dan mereka berpapasan dengan seorang 
pasangan yang sedang mesra. Mi Ho kesal karna dia tidak bisa mesra dengan Dae 
Woong karna Dae Woong akan merasa sakit di dadanya. Dae Woong lalu bilang bahwa 
mereka bisa mengecheck apakah dada Dae Woong akan sakit jika mereka saling 
berpegangan tangan dan ternyata itu baik-baik saja. Mi Ho pun merangkul tangan 
Dae Woong dan menurut Dae Woong itu baik-baik saja. Mi Ho senang dan meminta Dae 
Woong merangkulnya. ae Woong bilang bahwa mereka sepertinya terlalu dekat. Mi Ho 
kesal dan Dae Woong tertawa lalu menggandng tangan Mi Ho.

Mereka melewati sebuh supermerket dan Mi Ho bertanya, "Ada apa?" Dae Woong 
bilang bahwa ada sesuatu yang mau dia beli sehingga sebaiknya Mi Ho pulang 
tersebih dahulu saja. Mi Ho mengreti dan berjalan pulang sendiri.



Ternyata di rumah sudah ada Dong Joo. Dong Joo bilang bahwa mereka sudah lama 
sekali tidak bertemu, Mi Ho tersenyum dan berkata bahwa mereka baru saja bertemu 
siang tadi. Dong Joo terus menatap Mi Ho dan menyentuh pipi Mi Ho. Mi Ho 
kebingungan dan bertanya, "Dong Joo ada apa? Apakah kau kemari untuk 
menyampaikan salam perpisahan?" Dong Joo menjawab, "Ya aku kemari untuk 
menyampaikan salam padamu, bukan salah perpisahan melainkan salam bahwa aku 
sudah sangat lama merindukanmu. Aku datang untuk menemuimu. Dan aku tidak akan 
pergi untuk meninggalkanmu. Tidak akan pernah. Aku datang kemari untuk 
mengatakan ini."


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: