Setelah mereka ciuman. Dae Woong mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan
yang di keluarkan ternyata cincin Mi Ho yang waktu itu sempat hilang namun sudah
berhasil di temukan kembali oleh Dae Woong. Mi Ho senang melihat cincinnya sudah
kembali. Dae Woong bilang bahwa kali ini cincin yang mereka pake ini sungguhan.
(Maksudnya kan dulu mereka pura-pura pacaran dan menggunakan cincin itu, nah
sekarang mereka sungguhan pacarannya.)
Dae Woong mau mencium Mi Ho kembali namun tiba-tiba saja dia merasa sakit di
dada. Mi Ho panik dan bilang bahwa Mutiaranya sepertinya marah karna waktu itu
Dae Woong pernah mencium perempuan lain (Hye In). Mi Ho lalu bertanya, "Dae
Woong apa kau sedang memikirkan sebuah pernikahan? Ah mutiaranya sepertinya
marah." Dae Woong menyangkalnya namun Mi Ho tersenyum dan berkata bahwa Dae
Woong tidak dapat berbohong karna Mutiaranya menunjukan hal kebenaran. Dae Woong
tetap tidak mau mengaku.
Mi Ho lalu berkata, "Huh menyebalkan sekali. Hingga Mutiara ini sembuh total,
kita tidak bisa menikah. Kenapa kamu melakukan hal itu dengan wanita lain?" Dae
Woong jadi kesal juga dan bilang bahwa Hye In lah yang tiba-tiba menciumnya. Mi
Ho menatap Dae Woong dan berkata, "Karena Mutiara ini belum sembuh total, Kau
harus melakukannya dengan baik!" Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa dia
sudah pergi melepaskan Hye In.
Mi Ho lalu tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong harus menahan rasa sakitnya. Dae
Woong mengerti dan mencoba mencium Mi Ho kembali namun lagi-lagi dia merasa
kesakitan. Mi Ho tetap meminta Dae Woong menahan rasa sakitnya namun tetap saja
Dae Woong merasa kesakitan saat mau mencium Mi Ho. Mi Ho kesal dan bilang bahwa
sekarang mereka sepertinya harus mengistirahatkan Mutiara itu. Mi Ho mengelus
dada Dae Woong yang terasa sakit dan Dae Woong pun menggenggam tangan Mi Ho.
Mereka mencoba ciuman kembali namun lagi-lagi tidak berhasil karena Dae Woong
terus merasa kesakitan.
Ternyata siang tadi Dong Joo melihat Dae Woong dan Mi Ho yang berpelukan di
katedral. Dong Joo menatap foto sebuah rumah dan berkata, "Kali ini aku tidak
bisa tinggal diam. Aku harus segera mengirim dia pergi ke suatu tempat yang jauh
agar dia tidak bisa bertemu dengan Dae Woong kembali".
Dae Woong selesai mandi dan berjalan menuju ruang tengah. Dae Woong melihat Mi
Ho sedang menulis sesuatu dan dia pun bertanya, "Sedang apa?" Mi Ho menjawab, "Ah
sedang membuat rencana hidupku. Aku menulis hal-hal yang ingin aku lakukan
setelah aku menjadi manusia. Pertama aku ingin berpacaran dengan Dae Woong,
Kedua Menikah dengan Dae Woong, ketiga memiliki anak dengan Dae Woong. Keempat??
Hmmm..."
Dae Woong tertawa melihat rencana hidup Mi Ho dan bilang bahwa Mi Ho itu belum
sepenuhnya menjadi manusia tapi sudah membuat rencana seperti itu. Dae Woong
juga bilang bahwa dia bahkan belum pernah memikirkan tentang menikah dan
memiliki anak. Mi Ho berkata, "Kau harus mengikutiku. Ah Nomor satu akan di
lakukan setelah mutiaraku sembuh, nomor dua setelah 100 hari, nomor tiga akan di
lakukan setelah satu tahun di lakukan nomor satu dan setiap tahunnya aku akan
melahirkan anak, dengan begitu yang nomor empat adalah hidup bahagia bersama Dae
Woong. Wah hebat sekali rencana hidupku."
Dae Woong kaget mendengar itu dan berkomentar, "Kamu mau melakukan smeua yang
kamu rencanakan dalam satu tahun?" Dae Woong membayangkan semua itu dan dia
langsung berteriak saat membayangkan dia memiliki banyak anak dari Mi Ho yang
terus terusan meminta di belikan daging. Dae Woong berkata, "Aku ini baru 21
tahun. Dalam 2-3 bulan kau ingin menikah dan aku akan menjadi Ayah saat berusia
22 tahun?" Mi Ho bilang bahwa dia sudah berusia 500 tahun. Dae Woong bilang
bahwa mereka baru memulai hal ini pada hari ini dan tidak mungkin melakukannya
dalam waktu dekat sehingga Dae Woong tidak setuju dengan rencana yang telah di
buat oleh Mi Ho.
Dae Woong langsung menuju kamarnya dan berkata, "Mutiara ini benar-benar
membantu dengan cepat. Dalam rencana yang telah di buat oleh Mi Ho harus ada rem."
Dae Woong tersenyum dan tertidur.
Mi Ho masih melihat rencana hidup yang di buatnya dan dia berkata, "Jika aku
melakukan ini dengan terburu-buru maka nanti Dae Woong tidak akan mau denganku.
Aku akan meyakinnya secara perlahan-lahan dan bertahan. Ya harus berusaha."
Keesokan paginya, Mi Ho bertemu dengan perempuan tua penjual ayam dan perempuan
tua itu bilang bahwa Laki-laki itu memang perlu di bujuk dan jika terlalu
terburu-buru maka Laki-laki itu akan kabur. Perempuan itu lalu berkata dengan
nada sedih, "Huh sepertinya rencanamu berjalan dengan lancar." Mi Ho pun
bertanya, "Ada apa memangnya?" Perempuan tua itu pun bercerita bahwa dalam waktu
dekat akan ada sebuah restaurant daging yang pindah ke daerah mereka dan itu
membuat dia khawatir restaurant ayamnya tidak akan laku. Mi Ho berkata, "Tenang
saja, Ayam milikmu terasa enak."
Perempuan itu bilang bahwa yang di khawatirkan adalah gedung restaurant daging
yang sangat besar dan telah menghancurkan pohon-pohon di lingkungan mereka. Mi
Ho bilang jika pohon-pohon mulai di tebang maka para penghuni pohon itu pasti
akan marah.
Ada seorang anak Laki-laki (Shin Dong Woo yang memerankan Ma Joon kecil di King
of Baking) yang sedang duduk di bawah pohon dan bilang bahwa duduk di bawah
pohon itu sangat adem sekali. Pada saat itu perempuan tua penjual ayam
kehilangan minuman anggur dan beberapa snack dan ternyata anak laki-laki itu lah
yang mengambil makanan milih perempuan tua.
Mi Ho lewat di depan anak laki-laki itu dan anak laki-laki itu langsung berkata,
"Ah dia seekor rubah. Apa ada sesuatu yang bisa aku ambil dari dia?" Akhirnya
anak laki-laki itu mengikuti Mi Ho berjalan.
Mi Ho seperti biasa mendatangi Dong Joo ke rumah sakit dan dia bercerita tentang
Dae Woong yang tidak keberatan sama sekali dia tetap tinggal bersama Dae Woong
dan Mi Ho bercerita bahwa Dae Woong sudah mengatakan menyukai dia. Dong Joo
bilang bahwa mulai sekarang Mi Ho mungkin tidak akan mendengar apa yang dia
katakan sehingga Dong Joo akan membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Mi Ho
tersenyum senang dan meminta Dong Joo jangan khawatir padanya karna dia akan
baik-baik saja jika bersama Dae Woong.
Dong Joo lalu bilang bahwa dia sepertinya akan pergi sehingga Mi Ho harus
menghadapi semuanya sendiri. Mi Ho kaget mendengar itu. Dong Joo bilang bahwa
dia selalu berpindah-pindah tempat agar identitasnya tidak di ketahui dan dia
merasa sudah terlalu lama tinggal di Seoul sehingga dia mungkin akan pergi
apalagi dulu Dong Joo tidak pernah mengikuti urusan orang lain namun sejak
bertemu dengan Mi Ho, dia selalu mengikuti urusan Mi Ho. Mi Ho bertanya dengan
sedih, "Itu semua karena aku?"Dong Joo mejawab, "Ya ini karena kamu. Aku kini
telah melanggar peraturan yang telah aku buat sejak dulu."
Mi Ho meminta maaf dan Dong Joo pun ikut meminta maaf karna tidak bisa menemai
Mi Ho hingga akhir. Mi Ho lalu bertanya kemana Dong Joo akan pergi dan Dong Joo
bilang bahwa dia sudah lelah tinggal di kota sehingga mungkin dia akan memilih
untuk tinggal di sebuah pulau kecil. Mi Ho bertanya, "Apakah itu berarti tinggal
di pulau yanga da di tengah lautan? Ah aku tidak akan mungkin pergi kesana."
Dong Joo bertanya, "Kenapa?" Mi Ho menjelaskan bahwa dia takut air dan jika dia
hidup di tengah pulau maka itu akan banyak air dan dia takut.
Dong Joo bilang bahwa itu sangat aneh karna seharusnya seekor rubah itu takutnya
pada Api, bukan pada Air. Mi Ho bilang bahwa dia itu dibuat oleh Nenek Sam Shin
dari Api makanya ekornya berwarna biru seperti nyala api. Dong Joo berfikir
sesaat. Mi Ho lalu bilang bahwa Dong Joo belum pernah melihat ekornya sheingga
nanti dia berjanji akan memperlihatkan ekornya pada Dong Joo saat bulan purnama.
Mi Ho bilang akan pulang duluan dan Dong Joo pun mengantarkan Mi Ho keluar dari
rumah sakitnya. Setelah Mi Ho pergi, Dong Joo bilang bahwa tidak mungkin ekor Mi
Ho berwarna biru seperti nyala Api. Tiba-tiba Dong Joo melihat ada sekumpulan
anak perempuan yang berteriak setelah ada anak kecil yang terus mengikuti Mi Ho.
Dong Joo pun mulai penasaran pada anak kecil itu.
Byung Soo bilang bahwa dia memiliki kabar buruk untuk Dae Woong. Dae Woong
bertanya, "Apa itu?" Byung Soo menjawab, "Kau akan mati di china haha tidak.
Maksudku kamu harus pergi ke China untuk mengambil beberapa adeganmu disana."
Dae Woong bilang bahwa dia pikir Sutradara akan membuang adegan di China itu
namun Byung Soo bilang bahwa kini Sutradara tidak jadi membuang adegan itu dan
jika Sutradara bilang bahwa akan ada adegan itu maka itu tidak akan mungkin
berubah.
Byung Soo meggoda Dae Woong dengan bilang bahwa Dae Woong harus bersabar
meninggalkan pacarnya itu tetep di Korea. Byung Soo pergi meninggalkan Dae Woong
yang masih terus berfikir tentang shooting di China dan itu artinya harus
meninggalkan Mi Ho.
Hye In sedang kesal karna di wajahnya ada jerawat besar. Mi Ho tertawa dan
bilang bahwa hati Hye In sudah jelek dan sekarang wajah Hye In pun berubah
menjadi jelek. Hye In sangat kesal dan bilang bahwa wajahnya itu hanya sedikit
mengelupas. Hye In lalu menagih janji Mi Ho untuk meninggalkan Dae Woong namun
Mi Ho malah tersenyum dan bilang bahwa dia tidak akan meninggalkan Dae Woong
tapi dia akan menikah dengan Dae Woong, memiliki anak dan hidup bahagia bersama.
Mi Ho lalu bilang pada Hye In agar tidak mengganggunya, jika Hye In
mengganggunya maka Hye In harus siap-siap bertambah jelek. Hye In benar-benar
kesal pada Mi Ho.
Anal laki-laki tadi menemukan sebuah topeng dan bilang bahwa topeng itu sangat
keren sekali. Lalu Anak laki-laki itu langsung bersembunyi dan mendengarkan
percakapan antara Mi Ho dan Dae Woong.
Mi Ho bilang bahwa Dong Joo sepertinya mau pergi ke tempat yang jauh. Sebenarnya
Dae Woong sangat senang namun Dae Woong tetap bersikap jaim. Mi Ho bilang bahwa
Dong Joo akan pergi ke sebuah pulang. Dae Woong berkata bahwa Mi Ho takut air
jadi Mi Ho tidak boleh pergi menemui Dong Joo. Mi Ho mengerti karna dia memang
takut pada air. Dae Woong tersenyum senang lalu bilang bahwa mereka di undang
datang ke rumah Kakek. Mi Ho senang namun dia langsung cemberut karna dia takut
Kakek tidak akan menyukainya.
Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho dan Kakek itu memiliki beberapa
kemiripan, salah satunya adalah keinginan agar Dae Woong cepat menikah dan
memberikan cucu pada Kakek. Mi Ho tersenyum senang namun Dae Woong langsung
melarang Mi Ho untuk mengatakan rencana hidup pada Kakek karna Kakek pasti akan
sakit kepala jika mendengar rencana hidup Mi Ho. Mi Ho mengerti dan berkata
bahwa dia akan mengikuti apa yang akan dikatakan oleh Kakek.
Anak laki-laki itu terus mengintai Mi Ho dan doa berkata, "Ah rupanya mutiara
rubah itu terdapar di dalam tubuh laki-laki itu." Anak laki-laki itu sengaja
lewat di belakang Dae Woong dan dia bilang "Aneh. Rasanya ada bau api goblin
berasal dari Mutiara rubah itu. Bagus. Aku akan mengambilnya dan memakannya."
Anak laki-laki itu terus mengikuti Dae Woong yang sedang sendiri dan tiba-tiba
saja ada yang menarik kerah bajunya.
Ya yang menarik kerah baju anak laki-laki itu adalah Dong Joo. Anak laki-laki
itu meminta di lepaskan tapi Dong Joo tetap memegang kerah baju anak itu dan
berkata, "Aku tahu bahwa kau ini Goblin." Dong Joo menunjukan pisau yang bisa
dia pakai untuk membunuh Goblin itu dan si Goblin pun jadi kesal.
Dong Joo membawa goblin itu ke tempat yang tertutup. Goblin menjelaskan bahwa
pohon tempatnya dia tinggal itu telah di tebang sehingga dia terpaksa keluar ke
dunia manusia. Dong Joo bertanya, "Lalu mengapa kamu mengikuti Gumiho itu?"
Goblin menjawab, "Aku hanya ingin bertepan dengannya karna kita ini sama." Dong
Joo bilang bahwa dia tahu kalau Goblin itu mempunyai penciuman yang tajam dan
pasti tau bahwa Mutiara rubah itu ada di dalam tubuh Dae Woong dan pastinya
Goblin mau memakan Mutiara itu. Dong Joo menyiapkan pisaunya untuk membunuh
Goblin itu tapi tiba-tiba Goblin itu berkata, "Tidak. Aku hanya ingin berteman
dengannya dan aku mencium bau api goblin dari Mutiara itu." Dong Joo sangat
kaget mendengar hal itu.
Goblin bilang bahwa dia tidak berbohong dan dia memiliki penciuman yang sangat
bagus sehingga dia yakin bahwa Mutiara itu baunya seperti Api Goblin. Dong Joo
bertanya, "Bagaimana bisa Mutiara itu bau Api Goblin?" Goblin menjawab, "Gumiho
itu terbuat dari Api Goblin." Dong Joo masih berfikir dan Goblin itu
memanfaatkan situasi dengan kabur.
Dong Joo mengingat kata-kata Mi Ho yang bilang bahwa dia ini terbuat dari api.
Dan Dong Joo ingat saat pertama kali melihat Mi Ho yang wajahnya sangat mirip
dengan seorang Goblin yang di cintainya, "Jadi... Ini bukan sebuah kebetulan
bahwa wajah mereka sama? Tidak mungkin!" (Jadi ternyata Mi Ho ini adalah
renkarnasi dari seorang Goblin yang di cintai oleh Dong Joo dulu.)
Mi Ho dan Dae Woong datang ke rumah Kakek. Mi Ho menunjukan kemampuannya bermain
fluet dan semuanya pun langsung terpukau oleh Mi Ho. Mi Ho senang dan dia
berkata dengan kalimat yang sangat formal pada Kakek. Mi Ho bertanya pada Kakek,
"Kakek, apakah kau menyukainya? Ah aku dengar kau menyukai hal tradisional,
apakah aku harus menari?" Kakek dan Bibi sangat tidak percaya tapi mereka
bertepuk tangan setelah melihat aksi Mi Ho menari tradisional Korea.
Setelah menari, Mi Ho bertanya, "Aku juga dapat menggambar classic, apakah kau
mau melihatnya?" Kakek, Bibi dan Dae Woong kaget mendengar itu karna menggambar
classic sudah sangat lama sekali. Mi Ho berbisik pada Dae Woong bahwa dia sudah
mempelajari hal itu lama sekali. Kakek benar-benar menyukai Mi Ho yang sangat
cantik dan juga penuh kemampuan.
Pada saat makan siang, Seperti biasa Mi Ho makan daging dengan sangat lahap.
Bibi tiba-tiba bertanya, "Apakah kau tidak menyukai masakanku? Kau hanya memakan
daging padahal aku sudah membuat makanan lainnya. Kau bahkan tidak menyentuh
makanan lainnya, Lihat itu ada kimchi, apakah kau tidak menyukai masakanku hah?"
Dae Woong mencoba membela Mi Ho dengan bilang bahwa Mi Ho sering makan makanan
seperti itu dan pasti merasa bosan sehingga ingin memakan Daging.
Mi Ho tidak ingin membuat Bibi kecewa sehingga dia pun mencoba memakan makanan
lain selain Daging. Tiba-tiba Dae Woong berteriak, "Apa itu di dekat kulkas?"
Kakek dan Bibi langsung membalikan badan dan Mi Ho memberikan makanannya itu
pada Dae Woong. Bibi kembali melihat Mi Ho dan menyangka Mi Ho sudah memakannya
sehingga dia pun senang dan meminta Mi Ho memakan nasi. Mi Ho melirik Dae Woong
dan Dae Woong pun kembali berteriak, "Lihat itu Dong Ja!" Bibi dan Kakek menoleh
ke belakang dan dae Woong langsung memakan nasi milik Mi Ho. Mi Ho tersenyum
senang dan langsung mengambil kimchi. Dae Woong sudah menggelengkan kepala tapi
Mi Ho tetap siap-siap memakan Kimchi sehingga Dae Woong pun kembali berteriak
untuk megalihkan perhatian Kakek dan Bibi lalu memakan makanan Mi Ho.
Dae Woong mengajak Mi Ho ke kamarnya untuk melihat-lihat foto album masa kecil
Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia sangat kenyang sekali karna telah makan 2
mangkok nasi. Mi Ho berkata bahwa Kakek sekarang sangat menyukainya karna dia
memiliki kemampuan tradisional. Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Kakek mungkin
akan pingsan jika tahu bahwa Mi Ho telah berlatih menggambar tradisional selama
500 tahun. Mi Ho bilang bahwa dia belajar hal itu selama 500 tahun ketika di
dalam kuil karna dia merasa sangat bosan dan ternyata sekarang kemampuan itu
sangat berguna untuk di tampilkan di depan rumah calon suaminya.
Dae Woong bilang bahwa dia sangat tidak menyangka bahwa Mi Ho telah mempelajari
hal tradisional selama 500 tahun. Mi Ho melihat foto Dae Woong dan bilang bahwa
Dae Woong sangat berbeda. Dae Woong bilang bahwa dia sangat berbeda karna foto
masa kecilnya itu di ambil 20 tahun lalu. Mi Ho kaget dan bertanya, "Hanya 20
tahun?" Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Mi Ho telah hidup selama 500 tahun
dan pastinya 20 tahun adalah waktu yang sangat sebentar. Dae Woong lalu bertanya,
"Mi Ho... Jika kamu menjadi Gumiho maka kamu bisa hidup lebih dari 500 tahun,
apakah kamu tidak takut jika jadi manusia maka kamu akan bertambah tua dan lemah
dan pasti akan mati?" Mi Ho bilang bahwa dia tidak takut.
Dae Woong bilang bahwa bagi manusia, mati itu adalah hal yang sangat menyeramkan.
Mi Ho bilang bahwa dia sangat ingin tumbuh seperti Dae Woong. Mi Ho juga bilang
bahwa saat di kuil, dia selalu mendengar permintaan banyak orang dan itu
membuatnya sangat iri. Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia ingin sekali
memiliki rencana hidupnya.
Akhirnya Mi Ho membuat rencana hidup barunya, 1.mencari dan menemukan partner
hidup bersama, 2. memiliki keluarga dan anak lalu hidup bahagia. Mi Ho bilang
pada Dae Woong bahwa dia kini sangat ingin menjadi manusia dan hidup bahagia. Mi
Ho juga jujur bahwa dia sangat iri jika melihat manusia memiliki sebuah kenangan
yang sangat menyentuh. Dae Woong berjanji akan memberikan sebuah kenangan pada
Mi Ho dan akhirnya mereka pun berfoto bersama. Dae Woong melihat foto itu dan
bilang bahwa itu adalah kenangan pertama yang telah mereka buat. Dae Woong juga
bilang bahwa dia berharap bahwa nanti mereka berdua akan memiliki banyak
kenangan yang indah.
Dong Joo datang ke kuil dan menatap lukisan, "Makhluk yang kau buat itu apakah
benar terbuat dari Api Goblin? Api Goblin itu apakah yang ditinggalkan oleh Gil
Dal(Perempuan yang di sukai oleh Dong Joo dan wajahnya mirip Mi Ho.)? Lalu
apakah Mi Ho adalah bagian dari Gil Dal? Aku membuat kesalahan yang sama lagi?"
Dong Joo menangis karna dia kembali mengingat kejadian dulu ketika dia membunuh
Gil Dal karna Gil Dal lebih memilih mati dari pada laki-laki manusia yang di
cintai Gil Dal mati.
Mi Ho dan Dae Woong dalam perjalanan pulang dan mereka berpapasan dengan seorang
pasangan yang sedang mesra. Mi Ho kesal karna dia tidak bisa mesra dengan Dae
Woong karna Dae Woong akan merasa sakit di dadanya. Dae Woong lalu bilang bahwa
mereka bisa mengecheck apakah dada Dae Woong akan sakit jika mereka saling
berpegangan tangan dan ternyata itu baik-baik saja. Mi Ho pun merangkul tangan
Dae Woong dan menurut Dae Woong itu baik-baik saja. Mi Ho senang dan meminta Dae
Woong merangkulnya. ae Woong bilang bahwa mereka sepertinya terlalu dekat. Mi Ho
kesal dan Dae Woong tertawa lalu menggandng tangan Mi Ho.
Mereka melewati sebuh supermerket dan Mi Ho bertanya, "Ada apa?" Dae Woong
bilang bahwa ada sesuatu yang mau dia beli sehingga sebaiknya Mi Ho pulang
tersebih dahulu saja. Mi Ho mengreti dan berjalan pulang sendiri.
Ternyata di rumah sudah ada Dong Joo. Dong Joo bilang bahwa mereka sudah lama
sekali tidak bertemu, Mi Ho tersenyum dan berkata bahwa mereka baru saja bertemu
siang tadi. Dong Joo terus menatap Mi Ho dan menyentuh pipi Mi Ho. Mi Ho
kebingungan dan bertanya, "Dong Joo ada apa? Apakah kau kemari untuk
menyampaikan salam perpisahan?" Dong Joo menjawab, "Ya aku kemari untuk
menyampaikan salam padamu, bukan salah perpisahan melainkan salam bahwa aku
sudah sangat lama merindukanmu. Aku datang untuk menemuimu. Dan aku tidak akan
pergi untuk meninggalkanmu. Tidak akan pernah. Aku datang kemari untuk
mengatakan ini."
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar