Di rumah, Bibi bilang bahwa dia sudah membekukan kartu kredit milik Dae Woong.
Kakek masih heran kenapa Dae Woong belum juga kembali ke rumah padahal dia yakin
kalau Dae Woong tidak akan kuat hidup tanpa uang. Bibi lalu bilang, "Dia itu
jatuh cinta. Dia akan menemukan hidupnya karena cinta memang seperti itu." Kakek
kebingungan dengan sifat aneh Bibi makanya dia langsung nanya, "Ckckck Apakah
kau membuat puisi lagi? Apa kau di tolak lagi? Kau selalu membuat puisi jika di
tolak." Bibi hanya menjawab kalau dia bahkan belum melakukan pendekatan.
Kakek meminum air putih yang di berikan es dan langsung mengunyak es-nya itu.
Bibi yang melihat hal itu ingat kejadian tadi siang dan dia pun langsung bilang,
"Tunggulah sampai esnya mencair dan berhati-hatilah mengunyahnya." Bibi langsung
menangis dan pergi ke kamarnya. Kakek yang melihat hal itu berkomentar, "Sepertinya
dia jatuh cinta kembali."
Dae Woong mencoba menjelaskan kepada Byung Soo namun dia sendiri tidak berani
menyebutkan bahwa Gumiho itu adalah seorang siluman rubah., sementara itu Gumiho
duduk di kursi yang tidak cukup jauh dari Dae Woong dan Byung Soo Byung Soo
sendiri terlihat tidak curiga dan dia hanya bilang, "Ah kau jatuh hati padanya?
Kau keluar dari rumah tanpa uang dan hidup bersamanya bahkan kau tidak terikat
dengannya. " Dae Woong mencoba menjelaskan bahwa situasinya dia sekarang cukup
sulit dan Byung Soo harus berjanji tidak memberi tau siapa pun juga.
Byung Soo nanya, "Tadi dia bilang bahwa dia itu Gumiho yang mengikutimu terus?"
Dae Woong mencari akal dan dia berbohong dengan mengatakan bahwa nama Gumiho itu
adalah Mi Ho dan Gu adalah nama marganya. Gumiho yang menguping pun langsung
tersenyum karena akhirnya dia memiliki nama manusia. Lalu Dae Woong juga bilang
kalau Gumiho tidak senang di panggil Gumiho makanya sebaiknya di panggil Mi Ho
saja. Byung Soo mengerti lalu dia bilang kalau Dae Woong ini keadaannya pasti
sedang sangat kesusahan karna kabur dari rumah makanya Byung Soo memberikan
sebagian uangnya untuk Dae Woong. Dae Woong sangat berterima kasih karna Byung
Soo sudah mengerti dirinya.
Byung Soo ingin memperkenalkan diri ke Gumiho tapi Dae Woong langsung
melarangnya dan menyuruh Byung Soo cepat pergi kerja saja. Byung Soo ketawa dan
bilang bahwa Dae Woong sudah berubah banyak sejak memiliki pacar. Gumiho
menghampiri Byung Soo dan Byung Soo pun pamit ke Gumiho.
Gumiho awalnya ingin kenalan sama Byung Soo juga tapi Dae Woong melarangnya.
Gumiho lalu nanya, "Apakah kamu tadi bilang bahwa aku ini Gumiho?" Dae Woong
ketakutan dan langsung bilang bahwa dia sama sekali tidak memberi tau apa-apa
kepada Byung Soo dan Byung Soo itu temannya Dae Woong jadi sebaiknya Gumiho
tidak mengganggu Byung Soo. Gumiho ketawa dan bilang kalau maksud pertanyaan dia
itu adalah tentang nama. Gumiho nanya, "Kenapa kamu memberiku nama Mi Ho? Bukan
kah katamu aku ini bukan manusia dan tidak mempunyai nama?" Dae Wooong pun
menjawab kalau selama ini dia selalu memanggil Gumiho dengan sebutan Mi Ho jadi
sebaiknya itu menjadi nama Gumiho saja.
Gumiho aga kecewa dengar alasan Dae Woong tadi tapi Dae Woong langsung
menjelaskan, "Kau bilang kau ingin tampak seperti manusia kan? Mi Ho adalah nama
yang cocok untukmu dan dapat menyembunyikan identitasmu. Bukankah itu bagus?
Jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu Mi Ho." Gumiho pun amat sangat senang
karna dia akhirnya memiliki nama dan ingin di panggil Mi Ho. Dae Woong lalu
meminta Mi Ho agar tidak menyakiti Byung Soo karena Byung Soo itu adalah teman
baiknya. Mi Ho langsung berjanji tidak akan menyakiti temannya Dae Woong. Dari
belakang terlihat temannya Dae Woong yang tadi di lempar bola basket oleh Mi Ho
dan Mi Ho pun langsung tersenyum.
Dae Woong ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho mengenai lukisan itu
tapi tiba-tiba saja HPnya berbunyi dan itu telfon dari Dong Joo yang berbohong
dengan mengatakan ada sebuah paket untuk Dae Woong dan sebaiknya Dae Woong
segera datang ke kantor kampus untuk mengambil paket itu. Dae Woong sendiri
kebingungan mengenai paket.
Dong Joo bersiap di suatu ruangan sambil membawa pedang miliknya itu. Dia bilang
bahwa pedang itu akan menunjukan keberadaan Gumiho. Ketika Dae Woong melintas
ruangan itu, pedang tidak bereaksi sama sekali dan Dong Jo yakin bahwa Gumiho
tidak sedang ada di sekitarnya Dae Woong.
Gumiho di minta menunggu di luar gedung oleh Dae Woong dan ketika dia melihat
ada penjual yang memakai kostum ayam pun dia langsung mengejar penjual itu. Tiba-tiba
Pedang yang di bawa Dong Joo bersinar dan Dong Joo langsung berlari keluar
ruangan untuk mencari sosok Gumiho. Dong Joo terus mengejar Gumiho yang juga
mengejar penjual berkostum ayam itu. Dong Joo melihat sekilas wajah Gumiho dan
dia pun langsung berhenti mengejar karena ingat sesuatu.
Flashback...
Dong Joo di masa lalu tiba-tiba saja menusuk Gumiho dengan pisaunya. Dong Joo
menangis dan meminta maaf karna telah melakukan hal itu kepada Gumiho. Gumiho
memegang wajah Dong Joo dan dia pun langsung lenyap menjadi sisa-sisa abu yang
bertebaran. Dong Joo sangat terpukul atas kejadian itu dan langsung berteriak
kencang memohon maaf kepada Gumiho.
Masa Sekarang...
Dong Joo berhenti mengejar Gumiho dan duduk di pinggir lapangan. Wajah Dong Joo
terlihat penuh tekanan dan dia pun berkata, "Dia terbunuh oleh tanganku. Tapi
itu bukan dia. Hanya wajah mereka saja yang sama."
Dae Woong kesal karna ternyata paket yang katakanya untuk dirinya itu tidak ada.
Dae Woong pun jadi merasa sial sejak dia dekat dengan Gumiho. Dae Woong keluar
gedung dan mencari sosok Gumiho tapi tidak ada. Dae Woong pun berfikir, "Bagaimana
aku lepas darinya? Kemana dia? Apakah dia sendiri yang pergi dariku?" Tapi tiba-tiba
saja terdengar suara Gumiho yang datang dan langsung memperlihatkan sebuah
brosur makanan ayam. Dae Woong bilang, "Kau asalnya dari gambar kan? Kalau
begitu masuklah ke dalam brosur ini untuk memakannya." Gumiho bilang kalau dia
tidak bisa masuk ke dalam brosur itu.
Dae Woong lalu nanya, "Dimana Nenek Sam Shin yang sudah mempenjarakanmu itu?"
Gumiho curiga dan bales nanya, "Ada apa kamu mencarinya?" Dae Woong kebingungan
dan bilang, "Apa dia ada di kuil? Ah aku tidak ada maksud untuk memanggilnya."
Gumiho lalu bilang, "Dia tidak disana. Lagian kau tidak akan bisa memanggilnya."
Dae Woong diam sebentar memikirkan apa kelemahannya Gumiho lalu dia mendapatkan
sebuah ide, "Ah kau bilang kau suka soda kan? Baiklah ikut aku!"
Dae Woong kini tinggal di dalam gor olahraga itu dan dia pun membeli banyak
kaleng alkohol untuk membuat Gumiho mabuk agar bisa berkata jujur. Dae Woong
terus menyuruh Gumiho minum alkohol itu bahkan dia main Gunting Kertas Batu dan
yang kalah harus minum alkohol itu. Dae Woong sendiri pura-pura minum dan
langsung membuang minuman itu. Sudah berkaleng-kaleng minuman alkohol yang di
minum oleh Gumiho tapi Gumiho tidak mabuk juga dan itu membuat Dae Woong
kebingungan.
Dae Woong bilang kalau dia merasa jalan besar di antara mereka sepertinya sudah
mulai mendekat. Gumiho bilang walaupun mereka seperti ini tapi tetap saja Dae
Woong terlihat membenci dirinya. Dae Woong pun jujur kalau pertama kali Gumiho
bilang akan memakannya itu sangat menakutkan. Dae Woong juga bilang bahwa
keadaannya ini sangat sulit dan tidak bisa membelikan Gumiho daging sapi apalagi
teman-temannya Dae Woong banyak yang mengkhianatinya. Dae Woong lalu bilang
bahwa dia lebih senang orang seperti Gumiho yang jujur akan memakan dirinya dari
pada teman-temannya yang berbohong.
Gumiho bilang kalau dia ini bukanlah manusia. Dae Woong aga sewot dan nanya, "Memangnya
kenapa kalau kau bukan manusia? Kamu lebih cantik dari gadis lainnya. Jujur
ketika pertama kali bertemu denganmu aku sangat terkejut karena kau terlalu
cantik. " Gumiho berkata, "Sebenarnya aku tidak suka hal seperti ini, meskipun
aku cantik dari pada manusia tapi itu tidak berguna untukku. Kau kan tau kalau
aki ini ingin menjadi manusia." Dae Woong mencoba menghibur Gumiho dengan bilang
muskipun Gumiho bukan manusia tetapi Gumiho memiliki banyak hal spesial seperti
berlari dengan sangat cepat, melompat tinggi dan banyak makan. Gumiho senang dan
nanya, "Kau berfikiran seperti itu?" Dae Woong menjawab, "Iya, asalahkan kau
tidak akan memekanku." Gumiho pun langsung berjanji tidak akan memakan Dae Woong.
Dae Woong lalu nanya, "Jadi kau ingin berteman?" Tentu saja Gumiho ingin tapi
dia bingung dan bertanya, "Apakah kita bisa berteman muskipun aku bukan manusia?"
Dae Woong bilang bahwa pertemanan itu tidak mengenal batasan bahkan dalam kartun
Korea pun ada yang berteman dengan makhluk angksa lainnya. Gumiho nanya
bagaimana cara tokoh dalam kartun itu bisa berteman? Dae Woong memikirkan cara
dan bilang bahwa mereka bisa berteman dengan cara menyatukan jari telunjuk
mereka dan mengucapkan kata "Hoi-Hoi!" Gumiho pun langsung tertarik mencobanya
dan akhirnya mereka pun berteman.
Asistennya Dong Joo masuk ke ruangannya Dong Joo dan bertaya kenapa Dong Joo
terlihat lemas sepanjang hari? Apakah karena Dong Joo tidak berhasil menemukan
apa yang Dong Joo inginkan? Dong Joo menjawab kalau dia menemukan apa yang dia
inginkan tapi tidak berhasil menangkapnya. Asistennya pun menyarankan agar lain
kali Dong Joo menangkap apa yang Dong Joo inginkan.
Dong Joo masuk kedalam ruang pribadinya dimana dia selalu mencari info tentang
Gumiho. Dong Joo bilang bahwa dia perlu melihat sosok Gumiho sekali lagi untuk
memastikan bahwa Gumiho itu bukanlah wanita yang pernah dia tusuk pada masa lalu.
Gumiho cerita pada Dae Woong bahwa dia mengikuti Dae Woong sampai ke Seoul
dengan masuk kedalam bagasi Bis yang membawa Dae Woong ke Seoul. Dae Woong
membayangkan hal itu pun langsung tertawa puas karna awalnya dia menyangka bahwa
Gumiho itu menghilang atau terbang untuk sampai ke Seoul. Gumiho bilang bahwa
dia sebenarnya bisa saja melakukan hal itu tapi karena mutiara titisan miliknya
itu ada di tubuh Dae Woong jadi kemampuannya itu pun jadi berkurang. Dae Woong
lalu bertanya, "Kalau begitu, apakah pendengaran dan penciuman mu masih tajam
seperti anjing?" Gumiho langsung kesal dan bilang bahwa kemampuannya itu lebih
hebat dari pada Anjing.
Dae Woong bilang bahwa sekarang dia merasa lebih dekat dengan Gumiho setelah
melakukan perbincangan seperti ini. Dae Woong lalu bertanya, "Kau pasti memiliki
kelemahan kan?" Gumiho menjawab bahwa dirinya itu tidak memiliki kelemahan sama
sekali. Dae Woong langsung lesu dan kembali bertanya, "Jadi ku tidak memiliki
satu hal yang di takuti atau di benci?" Gumiho kali ini menjawab bahwa dia takut
Air. Dae Woong melihat ada air mineral dan berniat menakut-nakuti Gumiho dengan
itu tapi akhirnya dia malah meminum air mineral itu. Gumiho bilang bahwa air
yang sedikit sih dia takut, yang dia takuti itu adalah sungai dan laut.
Dae Woong masuk kedalam gor dan dia langsung bilang, "Air. Dia takut air. Mi Ho!
Mi Ho! Aku rasa dia tidak mendengarkan aku dari arah sini. Ternyata dia tidak
begitu sulit untuk di taklukan." Tiba-tiba saja Gumiho masuk ke dalam Gor dan
bilang, "Sepertinya ekorku akan keluar, ayo aku akan menunjukannya padamu. Ayo
lah aku akan menunjukannya padamu." Dae Woong ketakutan dan bilang dia belum
siap namun Gumiho terus menariknya keluar Gor untuk melihat Ekor Gumiho yang
akan keluar jika terkena sinar bulan. Gumiho pun memperlihatkan ekornya yang ada
sembilan namun Dae Woong tidak mau melihatnya dan menunduk karena takut.
Pagi-pagi Gumiho langsung membangunkan Dae Woong untuk makan sapi. Makan siang
pun Gumiho meminta makan sapi. Dae Woong sudah kesal dan ingin memukul Gumiho
dengan teplon tapi dia tidak berani. Malam hari pun lagi-lagi Gumiho meminta
makan sapi dan itu langsung membuat Dae Woong benar-benar kesal namun dia tidak
bisa menolak sama sekali.
Besok paginya Gumiho membawa Dae Woong ke sebuah restaurant sapi. Dae Woong
menolak untuk membeli makanan sapi lagi untuk Gumiho. Mata Gumiho tiba-tiba
berubah menjadi biru dan ada sebuah pot bunga yang hampir jatuh mengenai kepala
Dae Woong tapi Gumiho menyelamatkannya dengan cara terbang dan menendang pot
bunga itu agar tidak jatuh mengenai Dae Woong. Gumiho lalu nanya, "Makan sapi ya?"
Dae Woong pun tidak bisa menolak dan membolehkan Gumiho untuk makan sapi kembali.
Gumiho pun kembali ceria dan langsung masuk ke dalam restaurant sapi itu.
Bibi pergi ke departemen store lagi karena dia ingin bertemu dengan laki-laki
yang waktu itu apalagi bibi selal bertemu laki-laki itu di departemen store
makanya dia berharap akan bertemu lagi dengannya. Bibi sudah berdandan dan ingin
memperlihatkan sifatnya yang anggun ini kepada laki-laki itu. dan benar saja
laki-laki itu ada di departemen store itu sedang melihat-lihat pakaian. Bibi pun
bermaksud menghampiri laki-laki itu tapi tiba-tiba dia berhenti karena muncul
Sun Nyeon yang langsung memeluk laki-laki itu dan berkata "Ah Dong Hong-sshi aku
belanja terlalu banyak, tidak apa-apa kan? Ayo kita pilih baju untukmu, aku
tidak suka bajumu ini." Bibi jelas kaget sekali melihat hal itu.
Laki-laki yang ternyata bernama Dong Hong itu juga melihat Bibi dan sama-sama
kaget. Bibi langsung lari pergi dan Dong Hong langsung menyurun Sun Nyeon untuk
menunggu sebentar. Sun Nyeon kebingungan dan bertanya, "Ayah, ada apa?" Bibi
masuk ke dalam counter pakaian dalam dan bilang bahwa dirinya ini terlalu
berharap banyak pada laki-laki asing tersebut. Dong Hong datang mau menghampiri
bibi tapi tiba-tiba seorang pegawai toko datang menghampiri bibi dan bertanya, "Apakah
and mau membelikan sesuatu untuk suamimu?" Bibi menjawab, "Iya untuk suamiku."
Dong Hong yang mendengar itu pun langsung lemas.
Sun Nyeon menghampiri Dong Hong dan bertanya, "Ada apa?" Dong Hong langsung
memakai kacamata hitamnya dan pergi meninggalkan bibi. Bibi pun langsung lemes
melihat hal itu.
Dae Woong, Gumiho dan juga Byung Soo sedang duduk-duduk di dekat sebuah sungai
besar. Byung Soo mulai dekat dengan Gumiho dan mereka pun bermain tebak koin.
Gumiho selalu menang melawan Byung Soo dan Dae Woong pun langsung bilang, "Percuma
kau melawannya dia akan selalu menang." Byung Soo pun langsung memuji Gumiho, "Kaka
ipar, kau sangat hebat."
Dae Woong melemparkan roti pada sungai yang ada ikannya. Dae Woong ngomong dalam
hati, "Jika aku melemparkannya ke air seperti ini, mungkin aku akan mati duluan.
Ah bagaimana cara aku mendapatkan uang? Uangku sudah habis dan aku harus tetap
membelikan daging. Ah aku hampir gila." Byung Soo yang melihat Dae Woong teus
melempar-lempar roti ke kolam pun langsung bilang, "Hey hentikan memberi makan
seperti itu! Pemilik ikan koi itu mungkin akan sangat marah padamu. Mereka itu
mahal tau!" Dae Woong berkomentar, "Mereka ini murah. Kakekku memiliki ikan koi
asli dan itu baru sangat mahal." Dae Woong diam sebentar dan dia pun mendaparkan
sebuah ide.
Dae Woong langsung bilang pada Gumiho, "Mi Ho diamlah disini sebentar dengan
Byung Soo. Aku akan mendapatkan uang untuk membeli daging!"
Ya ide Dae Woong itu adalah masuk ke dalam rumahnya untuk mencuri ikan koi milik
kakeknya itu. Ada anjing di rumah Dae Woong yang langsung menggonggong saat Dae
Woong masuk, Dae Woong pun langsung menyuruh anjingnya itu agar diam. Dae Woong
bilang bahwa dia hanya ingin mengambil sesuau dan nanti akan pergi, jika dirinya
ketauan oleh kakeknya maka dia akan benar-benar mati.
Dae Woong memulai aksinya itu dengan datang ke kolam ikan. DaeWoong bilang, "Yang
paling besar pasti yang paling mahal. Tidak! Yang paling berwarna dan cantik
pasti yang mahal. Baiklah aku akan menangkap yang paling cantik!" Dae Woong pun
turun ke dalam kolam untuk menangkap ikan koi yang langsung dia simpan di dalam
ember, Dae Woong berkata, "Tenang lah Oppa akan membawamu ke tempat yang lebih
bagus dari pada disini." Tiba-tiba ada suara "Dimana itu Oppa?" Dae Woong
langsung kaget karna itu adalah suara kakek.
Kakek marah-marah, "Kau kabur dari rumah dan kembali ke sini hanya untuk mencuri
ikanku?" Dae Woong diam-diam memakai sepatunya dan bilang bahwa semalam itu dia
bermimpi ikan koi milik kakek ada yang mati dan mengambang makanya dia datang
hanya untuk menolongnya.
Kakek awalnya percaya tapi begitu melihat ember yang di pegang oleh Dae Woong
tiba-tiba bergerak, kakek pun yakin kalau ikan itu masih hidup. Dae Woong
memasukan jarinya ke dalam ember dan berteriak-teriak panik "Ah jariku di makan!"
Kakek juga ikutan panik dan menyuruh Dae Woong untuk melepas jarinya itu. Dae
Woong mengeluarkan jarinya yang ternyata tidak di gigit dan langsung kabur
keluar. Bibi yang baru datang pun kaget melihat Kakek yang tiba-tiba mengejar
Dae Woong.
Dae Woong terus berlari dan dia pun tidak sadar bahwa ada sebuah truk yang
datang. Dae Woong, Kakek dan Bibi pun kaget dan terlihat ember yang Dae Woong
pegang pun terbang ke atas dan si ikan terjatuh.
Mereka pergi ke dokter dan Kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkannya.
Dokter meminta maaf karena dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tiba-tiba muncul
Dae Woong dari belakang. Ternyata yang mati itu adalah ikan koinya, sementara
Dae Woong hanya terluka pada keningnya. Kakek benar-benar kesal melihat Dae
Woong.
Kakek menyuruh Dae Woong untuk pulang ke rumah dan berbicara. Dae Woong bilang
bahwa dia tidak bisa pulang sekarang karena perempuan itu pasti akan membunuhnya
jika dia meninggalkannya jadi sebaiknya Kakek memberikan dia uang saja. Kakek
nanya, "Seperti apa perempuan itu?" Dae Woong meminta maaf tidak bisa
menjelaskan hal ini karna ini semua demi kebaikan kakek juga. Kakek pun lalu
meminta Dae Woong untuk membawa perempuan itu ke rumah agar mereka bisa
menilainya.
Tapi Dae Woong langsung menolaknya lagi. Kakek bener-bener marah dan bilang, "Kami
harus melihat perempuan itu agar kami bisa menilainya apakah dia pantas kau
nikahi atau tidak." Dae Woong langsung sewot dan bilang, "Menikahi dia? Kenapa
aku harus menikahinya? Aku hanya tinggal dengannya sebentar dan aku akan
mengembalikan dia ke tempatnya." Kakek langsung menampar Dae Woong dan itu benar-benar
membuat Bibi dan Dae Woong kaget. Kakek langsung berkata, "Baiklah terserah
dirimu. "
Kakek langsung masuk ke dalam mobil. Bibi bilang bahwa ini semua karena
kesalahannya Dae Woong. Dae Woong lalu berkata, "Kakek tidak mengetahui hal yang
sebenarnya."
Ketika berjalan pergi, Sun Nyeon datang menghampiri Dae Woong dan bertanya, "Dae
Woong, sampai kapan kamu akan tinggal di gedung olahraga milik ayahku itu huh?"
Dae Woong menjawab, "Bukankah kau bilang kalau aku boleh tinggal selama yang aku
mau?" Sun Nyeon kesal dan bilang kalau dia sudah merubahnya karena Dae Woong
tingal disana bersama perempuan lain dan Dae Woong tidak juga mencari pekerjaan.
Dae Woong bingung kenapa tiba-tiba saja Sun Nyeon berubah pikiran seperti ini.
Sun Nyeon lalu bilang, "Ah aku melihat Hye-In Unnie, dia bersama dengan pacarmu
dan juga Byung Soo." Dae Woong panik dan langsung berlari ke arah tempat Byung
Soo dan Gumiho berada, "Noona tidak boleh melihat Mi Ho atau nanti dia akan
menjadi salah paham."
Hye In bertanya ke Byung Soo, "Sepertinya dia bukan murid sini. Apakah dia
pacarmu Byung Soo?" Byung Soo langsung bilang bahwa Gumiho itu bukan pacarnya.
Gumiho pun langsung bilang, "Namaku Mi Ho. Mi Ho!" Dae Woong yang masih berlari
menuju tempat itu ingat kalau Gumiho bisa mendengar omongannya dari jarak jauh
makanya dia bilang, "Mi Ho! Tolong jangan katakan apapun juga!" Mi Ho yang
mendengar suara Dae Woong langsung bilang, "Ah ini Dae Woong." Hye In lalu
bertanya, "Dae Woong? Kau kenal dia?" Gumiho mengangguk danbilang kalau mereka
itu berteman. Hye In bertanya, "Apakah kamu pacar Dae Woong?" Mi Ho kembali
mengangguk dan berkata, "Iya. Teman."
Dae Woong datang dan langsung bilang kepada Hye In, "Noona. Dia bukan pacarku!"
Gumiho yang melihat itu pun langsung menatap Dae Woong kesal.
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar