Dae Woong berlari menghampiri Hye In dan bilang, "Noona, ini tidak seperti itu.
Perempuan ini bukanlah pacarku. Noona jangan salah paham, hubungan aku dan dia
tidak seperti itu. Karena ada suatu situasi penting jadi kami harus selalu
bersama." Noona menatap Dae Woong dan bertanya, "Situasi? Situasi seperti apa?"
Dae Woong ingin menjelaskan kepada Hye In yang sebenarnya namun dia tidak bisa
menjelaskannya karena Mi Ho ada di sampingnya, "Ah itu.... Ini susah untuk di
jelaskan." Byung Soo yang mendengar omongan itu berkomentar, "Tentu saja sulit
di jelaskan karna ini masalah antara laki-laki dan perempuan." Dae Woong kesal
dan berkata bahwa situasinya benar-benar bukan seperti itu.
Hye In membuka mulut dan bilang kepada Dae Woong agar melupakan hal itu karena
dia merasa bahwa hal ini bukanlah hal penting yang harus dia ketahui apalagi Dae
Woong dan dirinya tidak memiliki hubungan special jadi itu tidak penting. Hye In
lalu bilang bahwa dia akan pergi duluan. Dae Woong menatap Mi Ho kesal dan
bilang bahwa semua ini karena kesalahannya Mi Ho. Dae Woong langsung pergi
berlari mengejar Hye In.
Dae Woong bilang kepada Hye In agar mendengarkan penjelasannya dahulu. Hye In
berkata, "Penyebab kamu tidak menelfonku atau mengirimkan aku sms beberapa hari
yang lalu ternyata karena kencan dengan perempuan itu." Dae Woong mati-matian
bilang bahwa dia tidak pergi kencan dengan Mi Ho. Hye In pun bertanya, "Lalu
kenapa dia bersamamu?" Dae Woong menjawab bahwa Mi Ho lah yang terus mengikuti
dirinya. Dae Woong lalu menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu dia ada
masalah dengan kakeknya masalah karirnya dan dia pun memtuskan untuk pergi ke
luar kota sebentar. Di luar kota itu Mi Ho menolongnya dan akhirnya terus
mengikuti Dae Woong sampai ke Seoul.
Hye In kaget mendengar itu dan bertanya, "Apakah dia kabur dari rumah?" Dae
Woong membenarkan dan bilang bahwa Mi Ho kabur dari rumahnya karena neneknya
sangat menyeramkan. Hye In tetap saja tidak menerima alasan itu karena Dae Woong
telah membawa seorang perempuan. Dae Woong kembali menjelaskan bahwa Mi Ho itu
tidak punya siapa-siapa dan tidak mengenal siapapun di Seoul makanya dia
menolong Mi Ho. Hye In lalu bilang kepada Dae Woong agar Dae Woong tidak terlalu
baik kepada Mi Ho agar tidak di manfaatkan oleh Mi Ho.
Hye In kembali bertanya, "Apakah Kakek dan Bibimu mengetahui hal ini?" Dae Woong
memegang keningnya dan bilang bahwa dia mendapatkan sedikit omelanakan hal itu.
Hye In sadar bahwa ada hansaplast di kening Dae Woong makanya dia bertanya
dengan panik, "Kau terluka? Apa itu sakit?" Dae Woong melepaskan hansaplast itu
dan bilang bahwa dirinya ini baik-baik saja. Dae Woong lalu tersenyum dan
berkata, "Kau terlihat seperti mengkhawatirkan aku. Mendapatkan luka ini
ternyata ada gunanya." Hye In langsung tersenyum malu-malu.
Byung Soo melihat Dae Woong dan Hye In dari jauh dan dia langsung bilang bahwa
Dae Woong harusnya tidak boleh mengejar Noona di depan Mi Ho yang disangka oleh
Byung Soo sebagai pacarnya Dae Woong. Mi Ho nanya, "Pacar? Apakah pacar itu akan
menjadi pasangan menikah?" Byung Soo sulit menjelaskannya tetapi dia bilang
bahwa pacar itu ya seperti pasangan yang akan dinikahi kelak. Mi Ho lalu
bertanya kembali, "Jadi ketika dia bilang bahwa aku ini bukan pacarnya, itu
artinya dia tidak ingin aku jadi pasangan yang di nikahinya kelak? Huh Aku
mengikutinya bukan karna ingin jadi pasangannya nanti." Mi Ho langsung kesal dan
duduk.
Byung Soo memberikan semangat kepada Mi Ho dengan berkata, "Jangan menyerah Mi
Ho. Apakah kau ingin melihat Dae Woong bersama Noona itu?" Mi Ho nanya, "Kenapa?"
Byung Soo pun menjelaskan bahwa Dae Woong menyukai Hye In dan banyak orang yang
mengira bahwa Hye In akan menjadi pacar Dae Woong kelak. Mi Ho jadi panik dan
bertanya, "Apakah Dae Woong ingin menjadikan perempuan itu pasangan menikahnya?
Aah tidak boleh. Akan ada masalah besar nanti!" Mi Ho langsung berlari ingin
menghampiri Dae Woong sementara Byung Soo terus memberikan semangat kepada Mi Ho.
Dae Woong mengantar Hye In ke mobil dan bertanya, "Apakah kau sudah makan?
Bagaimana jika kita makan siang bersama?" Hye In udah setuju tapi tiba-tiba Hye
In bertanya, "Tapi, bagaimana dengan perempuan itu?Aku tidak suka makan dengan
orang asing, kau tau itu kan?" Dae Woong melihat ternyata ada Mi Ho yang berdiri
tidak jauh dari mereka. Dae Woong menatap kesal Mi Ho lalu dia berkata kepada
Hye In, "Ah Noona tunggu sebentar disini. Aku akan berbicara dengannya sebentar.'
Dae Woong langsung menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa dia akan kembali lagi ke
sini setelah makan siang bersama Noona dan sebaiknya Mi Ho meminta Byung Soo
untuk memesankan Ayam saja untuk makan siang Mi Ho. Mi Ho langsung bilang bahwa
dia itu tidak membutuhkan ayam, Mi Ho lalu bertanya "Apakah kamu menyukai
perempuan itu?" Dae Woong kebingungan dengan pertanyaan Mi Ho dan bales bertanya,
"Ada apa denganmu?" Mi Ho kembali lagi bertanya, "Apa kau menyukainya? Apakah
kau akan menikah dengannya?" Dae Woong amat kaget denger pertanyaan itu.
Dari jauh Hye In memanggil Dae Woong dan meminta Dae Woong cepat kembali. Dae
Woong memasang senyum pada Hye In dan meminta menunggu sebentar lagi. Dae Woong
kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho
tidak boleh sembarangan ngomong menikah dan manusia itu berbeda dengan hewan
yang biasa di makan oleh Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan bertanya, "Jadi kau tidak
akan menikah dengannya kan?" Dae Woong menjawab dengan cepat, "Siapa yang bilang
aku tidak mau menikah? Ah kenapa kau peduli, apakah kau cemburu?"
Mi Ho menjawab bahwa yang dia pedulikan itu adalah mutiara titisan yang ada
didalam tubuh Dae Woong sekarang. Dae Woong pun baru ingat akan hal itu. Mi Ho
menyentuh dada Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong tidak bisa dekat dengan
wanita lain karna itu bisa membuat mutiara titisan di tubuh Dae Woong akan
terluka. Hye In lagi-lagi memanggil kembali Dae Woong. Dae Woong kembali meminta
Hye In menunggu sebentar dan Dae Woong melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho,
"Baiklah aku akan menjaganya!" Dae Woong sudah mau pergi ke Hye In namun Mi Ho
menarik Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong tidak akan bisa menjaga mutiara
titisan itu.
Dae Woong kesal dan meminta Mi Ho agar tidak menahannya untuk pergi bersama Hye
In. Mi Ho pun bilang akan membiarkan Dae Woong pergi asalkan dirinya juga ikut.
Dae Woong jelas melarang Mi Ho ikut karena dia takut Hye In akan salah mengerti
kembali. Mi Ho lalu bilang kalau misalnya Dae Woong tidak ingin Mi Ho ikut
dengannya maka Dae Woong tidak boleh pergi bersama Hye In. Dae Woong nanya, "Bagaimana
jika aku tetap pergi bersamanya?" Mi Ho pun menjawab, "Maka aku akan mengambil
kembali mutiara ku itu." Dae Woong jelas ketakutan karna itu artinya jika
mutiara diambil maka dia bisa mati. Mi Ho pun kembali mengancam akan mengambil
mutiara itu jika Dae Woong tetap ingin pergi dengan Hye In.
Hye In sudah kesal menunggu dan meminta Dae Woong cepat. Dae Woong kebingungan
karena Mi Ho juga meminta Dae Woong untuk tetap diam bersamanya. Hye In
kehilangan kesabaran dan akhirnya masuk kedalam mobil dan meninggalkan Dae Woong.
Dae Woong terus berlari Hye In namun Hye In tidak mempedulikannya. Dae Woong
sangat kesal pada Mi Ho dan dia bertanya, "Aku telah mengejar Hye In Noona,
apakah kau akan tetap membunuhku?" Mi Ho ngejawab ga akan membunuh Dae Woong
karna pada intinya Dae Woong tidak pergi bersama dengan Hye In.
Dae Woong lalu bilang kalau saja tadi dia menghampiri Hye In dan bilang tidak
akan ikut pergi makan, itu pasti lebih memalukan lagi. Mi Ho kesenengan dan
nanya, "Apakah kau dari awal berfikir untuk tidak pergi bersamanya?" Dae Woong
jadi marah-marah dan bilang, "Aku ini laki-laki yang tidak bisa pergi dengan
orang yang di sukainya. Apa kamu senang?" Mi Ho menjawab, "Aku hanya berusaha
untuk menyelamatkan kamu. Karna aku ingin kamu selamat maka aku telah memberikan
sesuatu yang paling berharga dalam hidupku ini padamu. Kenapa kamu selalu marah
padaku?" Dae Woong pun menjelaskan bahwa dirinya ini kesal karna merasa harga
dirinya telah di jatuhkan dan dia merasa malu. Dae Woong juga meminta agar Mi Ho
mengerti dan memberikan sedikit ruang kebebasan untuk dia.
Dae Woong langsung meninggalkan Mi Ho dan Mi Ho pun menatap punggung Dae Woong
kesal, "Apakah dia akan mati karena merasa terganggu? Ah yang pasti aku akan
mati kelaparan. Jika aku meminta daging, apakah dia akan marah? Jangan-jangan
dia berakting marah agar tidak memberikanku daging? Aku sangat kelaparan dan dia
tidak mau membelikan aku daging."
Mi Ho pun terus mengikuti kemana saja Dae Woong pergi. dan terlihat ada Dong Joo
yang berdiri di samping sebuah mobil dan terus memperhatikan Mi Ho.
Bibi turun dari dalam mobil sambil menelfon dengan Kakek, "Iya ayah. Aku ada di
tempat Dae Woong selama ini menginap. Aku akan mengemasi barang-barangnya dan
membawa dia pergi dari tempat ini." Bibi menatap papan di depan gedung olahraga
tempat Dae Woong selama ini menginap dan dia berkomentar, "Sekolah aksi? Kenapa
mereka mengajarkan perkelahian di sekolah?" Bibi pun lalu masuk kedalam Gedung
olahraga yang merupakan sebuah sekolah aksi acting.
Di dalam sekolah aksi acting itu ada Dong Hong yang memiliki sekolah itu
sekaligus yang menjadi staff pengajar juga. Dong Hong melihat sebuah buku yang
akan di filmkan dan dia pun membayangkan nanti ada sebuah adegan dibawah cahaya
bulan mengangkat pedang lalu berputar-putar kemudian menghampiri seorang
perempuan dan berkata, "Gadis, darah akan keluar dari tubuhku ini." Asistennya
Dong Hong tiba-tiba berkata, "Bukankah adegan ini sebuah melodrama. Apakah itu
tidak berlebihan?" Dong Hong bilang bahwa segala adegan itu harus di tambahkan
Gaya. Menembak dengan pistol pun harus tetap bergaya! Asistennya pun hanya diam.
Lalu Dong Hong bilang akan memperlihatkan sebuah adegan kepada asistennya itu
namun yang akan memperagakan adegan ini adalah salah satu murid Dong Hong. Dong
Hong bilang kepada muridnya agar beradegan berjalan di kolam dan lama-lama akan
terbang dan nanti muridnya itu akan berputar-putar menggunakan tali pengaman dan
berdiri di loteng.
Bibi mulai masuk ke dalam sekolah aksi acting itu dan tersesat sehingga dia
berada di lantai 2. Bibi melihat ada ribut-ribut di lantai 1 yang merupakan
sedang latihan. Bibi terus berjalan dan dia kaget begitu melihat ada seseorang
yang berdiri seperti mau terjun ke lantai 1. Bibi jelas panik dan berusaha untuk
menolong orang itu tapi yang terjadi justru bibi lah yang terjatuh ke lantai 1.
Dalam adegan slow motion, Dong Hong kaget melihat ada seorang perempuan yang
terjun jatuh dari lantai 2 makanya dia langsung berlari dan akhirnya berhasil
menangkap bibi. Bibi masih shock dan dia tambah shock begitu melihat orang yang
menangkapnya itu adalah Dong Hong yang merupakan laki-laki yang sudah 3 kali
bertemu dengannya dan membuat Bibi jatuh cinta padanya. Dong Hong juga kaget
begitu melihat bibi dan dia malah melepaskan pegangan tangannya sehingga Bibi
pun jatuh ke lantai.
Dong Hong lalu membawa Bibi ke sebuah ruangan yang dipakai oleh Dae Woong selama
ini. Dong Hong bilang, "Teman anakku ada yang menginap disini dan pati itu
adalah keponakanmu." Bibi lalu berfikir sebentar dan memberanikan untuk bertanya,
"Jika umur anakmu tidak beda dengan keponakanku, apakah perempuan muda yang
berjalan denganmu di mall waktu itu adalah anak perempuanmu?" Dong Hong pun
membenarkannya, lalu Dong Hong bilang bahwa Sun Nyeon adalah anaknya yang tanpa
ini karna dia membesarkannya sendiri. Bibi langsung tersenyum dan bertanya, "Apakah
itu artinya Kau Single?"
Bibi langsung berubah ceria dan memuji-muji sekolah aksi acting milik Dong Hong,
"Apakah sekolah ini kay yang punya?" Dong Hong menjawab, "Benar, aku telah
membuat sebuah drama dengan rating yang sangat tinggi dan dalam waktu dekat aku
akan membuat film." Bibi langsung tersenyum kembali dan bilang bahwa nanti dia
akan mencatat film Dong Hong di dalam Blog miliknya. Dong Hong lalu bertanya, "Kau
memiliki Blog?" Bibi menjawab, "Iya aku memiliki blog tentang Poetry, Music and
Love." Lalu Bibi berterima kasih kepada Dong Hong karna telah menyelamatkan
dirinya 3 kali.
Dong Hong tersenyum dan mereka berdua pun saling menatap lama. Tiba-tiba Dong
Hong tersadar dan bilang bahwa Bibi sebaiknya segera bertemu dengan keponakannya
itu. Dong Hong pamit keluar dari ruangan dan Bibi dengan senang langsung berkata,
"Dia single, single, single, single!" Sementara itu Dong Hong di luar ruangan
itu berkata, "Dia sudah memiliki suami, biarkan itu pergi."
Bibi kembali ke rumah dan berkata kepada Kakek agar membiarkan Dae Woong tinggal
di sekolah aksi itu lebih lama. Kakek bertanya, "Kenapa kita membiarkannya?"
Bibi pun beralasan bahwa Dae Woong pasti tidak akan mau kembali ke rumah jika
dibujuk seperti itu jadi sebaiknya di diamkan saja beberapa lama dan Bibi
berjanji setiap hari akan datang melihat keadaan Kakek. Kakek mengira bahwa Bibi
tidak berhasil membujuk Dae Woong makanya Kakek ingin bertindak langsung tetapi
bibi langsung mencegahnya.
Bibi mencegah kakek dan keceplosan berkata, "Jika Dae Woong tidak tinggal disana
lalu apa alasan yang harus aku buat untuk datang kesana?" Kakek kebingungan
mendengarkan kan hal itu dan dia pun bertanya, "Apa maksudmu?" Bibi kesan dan
bilang, "Kau tau kan bahwa menemukan seseorang yang di suka itu sangat sulit."
Kakek lalu kembali bertanya, "Orang yang disuka? Siapa? Apakah Dae Woong
memiliki pacar? Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Bibi pun akhirnya berbohong
dengan mengatakan bahwa pacar Dae Woong itu sangat baik dan Bibi menyukainya.
Kakek senang mendengar kabar itu makanya dia langsung setuju untuk membiarkan
Dae Woong tinggal lebih lama di tempat itu. Kakek bahkan menyuruh Bibi untuk
datang ke tempat itu mengunjungi Dae Woong sambil membawakan buah mangga dan
buah kiwi yang Dae Woong sukai. Bibi tersenyum dan berkata bahwa dia akan
membawa buah-buahan dan snack jika mempir ke tempatnya Dae Woong. Bibi tersenyum
dan berkata, "Ah makanan apa yang di sukai Dong Hong sshi ya?"
Kakek bilang bahwa Bibi itu adalah orang yang tempramentalnya buruk dan jarang
memuji orang, Dae Woong juga adalah orang yang tidak berperilaku dengan baik dan
tidak bergantung pada orang lain. Kakek pun mengambil kesimpulan bahwa pacar Dae
Woong itu pasti sangatlah baik makanya bisa membuat Bibi menyukai perempuan itu
dan juga membuat Dae Woong bergantung pada perempuan itu.
Mi Ho mengikuti Dae Woong duduk di dalam bus tapi mereka duduk di kursi yang
berbeda. Mi Ho menatap brosur makanan daging di dalam bus dan dia menjilat-jilat
brosur itu dan berkata, "Ah ini terasa enak sepertinya. Aaaah aku ingin makan.
Woong-aaah~" Dae Woong yang melihat hal menatap Mi Ho dengan tatapan aneh dan
begitu sadar bahwa Mi Ho sedang menatapnya, Dae Woong pun langsung mengalihkan
pandangannya itu dan memegang HPnya.
Dae Woong mencoba mengirimkan sms permintaan maafnya kepada Hye In dan dia pun
menulis, "Noona, terima lah permintaan maafku ini. Kau akan menerimanya, bukan?"
Dae Woong menatap sms itu sekali lagi dan bilang bahwa dia benar-benar berharap
Hye In akan menerima permintaan maafnya itu.
Di depan kursi Mi Ho ada seorang ibu-ibu yang sedang bermain menggigit tangan
anaknya yang masih kecil. Mi Ho yang melihat itu berkomentar, "Mengapa ibu itu
ingin memakan anaknya sendiri?" Ibunya itu mendapatkan telfon dan sibuk
berbicara di telfon. Anak kecil itu menatap ke Mi Ho dan mengulurkan tangannya.
Mi Ho kebingungan melihat itu dan bilang "Aku tidak akan memakanmu. Ah apakah
aku harus menerima tawaran untuk menggigit tanganmu itu? Ang!" Mi Ho pun mulai
menggigit tangan anak kecil itu.
Dae Woong melihat Mi Ho dan sangat keget karena Mi Ho sedang menggigit tangan
anak kecil. Dae Woong pun langsung berkata, "Apa yang kamu lakukan hah?" Semua
orang di dalam bus pun langsung menatap ke arah Mi Ho dan si anak kecil itu pun
jadi menangis. Dae Woong langsung meminta supir bus untuk menepi dan dia pun
membawa Mi Ho turun.
Dae Woong marah-marah ke Mi Ho karna mau memakan anak kecil itu. Mi Ho
menjelaskan bahwa dia menggigit anak kecil itu karna ibu anak itu juga melakukan
hal itu. Dae Woong bilang bahwa Ibu anak itu pasti tidak akan memakan anaknya
sendiri. Mi Ho pun bilang bahwa tadi dia melihat Ibu itu berkata, "Aigoo anakku,
apakah aku harus menggigit pipimu? Atau menggigit tanganmu? Ang!" Dae Woong
kebingungan dan menirukan adegan seperti menggigit dan bertanya, "Apakah seperti
itu?"
Mi Ho menjelaskan bahwa dia sudah berjanji tidak akan memakan manusia, lagi pula
jika dia akan memakan manusia maka dia akan memilih untuk memakan Dae Woong yang
lebih besar dari pada memakan anak kecil itu. Dae Woong langsung ketkutan tapi
dia lalu berkata, "Aku? Ah baiklah kalau kau tidak akan memakannya maka itu baik-baik
saja." Dae Woong bilang bahwa mereka sekarang turun dari bus tanpa alasan jelas
dan kini mereka tidak punya uang sama sekali.
Dae Woong mencoba mencari HPnya dan baru sadar bahwa HPnya itu terjatuh di dalam
bus tadi. Dae Woong jelas kesal kehilangan HPnya karna dia yakin bahwa Hye In
akan menelfonnya nanti. Dae Woong jadi menyalahkan Mi Ho dan marah-marah kepada
Mi Ho. Dae Woong berusaha meminta tolong kepada orang-orang yang lewat untuk
menelfon HPnya dan berharap ada seseorang di dalam bus yang akan menemukan HPnya
dan nanti mengembalikan padanya.
Mi Ho merasa bersalah juga makanya dia berusaha membantu menemukan HP Dae Woong
dengan cara mengejar Bus yang tadi mereka tumpangi. Dae Woong masih berusaha
menelfon HPnya itu dan langsung kaget begitu ada yang mengangkat telfon itu.
Dae Woong : Hallo... Hallo...
Mi Hooo : Dae Woong..
Dae Woong : Mi Ho? Bagaimana bisa kau yang menjawab telfon?
Dae Woong berusaha mencari Mi Ho di sekitarnya dan dia pun baru sadar bahwa Mi
Ho ternyata tidak ada di sekitarnya.
Mi Ho datang dengan nafas yang ngos-ngosan dan langsung memberikan HP Dae Woong.
Dae Woong jelas masih ga percaya bahwa Mi Ho berlari mengejar Bus itu untuk
mendapatkan HPnya. Mi Ho bilang bahwa dia itu sangat cepat larinya. Dae Woong
memuji Mi Ho dan dia langsung memeriksa HPnya yang ternyata ada sms dari Hye In
yang sudah memaafkan Dae Woong. Jelas saja Dae Woong sangat senang.
Mi Ho melihat Dae Woong yang senang makanya dia bertanya, "Dae Woong, kau senang
karena aku kan?" Dae Woong kebingungan dan menjawab, "Iya. Aku senang karna kau
menemukan HPku ini." Dae Woong melihat Mi Ho yang kelelahan dan dia pun bertanya,
"Kenapa kau kelelahan?" Mi Ho menjawab bahwa dia tadi berlari terlalu kencang
begitu mengejar bus itu dan itu membuat dia kecapean apalagi kini dia tidak
memiliki Mutiara Titisannya makanya dia mudah kecapean.
Dae Woong bertanya, "Apakah mutiara titisan itu sangat berarti untukmu?" Mi Ho
menjawab tentu saja mutiara itu sangat penting untuknya. Dae Woong baru percaya
bahwa mutiara titisan itu sangat penting bagi Mi Ho setelah Mi Ho membuktikannya.
Mi Ho tiba-tiba saja memeluk Dae Woong. Dae Woong jelas kaget namun Mi Ho
meminta agar die memeluk Dae Woong sebentar saja. Akhirnya Dae Woong pun
membiarkan Mi Ho untuk memeluknya. Mereka berpelukan cukup lama dan begitu Mi Ho
melepaskan pelukannya, Dae Woong bilang bahwa dia merasakan perbedaan saat
memeluk Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong berjanji untuk menjaga
mutiara titisan miliknya yang kini ada di tubuh Dae Woong.
Dan terlihat lagi-lagi ada Dong Joo yang melihat kejadian itu dari jauh.
Mi Ho sudah tertidur dan Dae Woong yang belum tertidur pun trus menatap HPnya.
Dae Woong membayangkan teman-temannya yang saat ini pasti sedang bersenang-senang
tanpa dirinya. Dae Woong pun dengan kesal berkata, "Ah jika aku bersama Mi Ho
maka aku tidak bisa pergi ke manapun dan tidak bisa melakukan apapun." Dae Woong
menatap layar HPnya yang ada foto Hye In dan bilang, "Bahkan aku pun tidak bisa
bertemu dengan Noona."
Dae Woong mendengar ada suara Hye In yang memanggil Dae Woong untuk pergi keluar.
Dae Woong melihat kalau Mi Ho sedang tidur makanya dia pun memberanikan diri
pergi keluar untuk bertemu Hye In. Hye In bertanya, "Kau menyukaiku kan?" Dae
Woong menjawab tentu saja dia menyukai Hye In. Hye In lalu kembali bertanya, "Lalu
kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Dae Woong menjawab, "Disini tidak amat
dan lagi jika nanti aku mengatakan padamu aku pasti ingin memelukmu." Tiba-tiba
saja Hye In memeluk Dae Woong.
Jelas Dae Woong kaget karna Hye In tiba-tiba memeluk dirinya. Hye In melepaskan
pelukannya itu dan langsung memejamkan matanya siap di cium. Dae Woong mulai
panik dan berkata bahwa dia tidak boleh melakukan hal itu tapi akhirnya dia pun
tergoda untuk mencium Hye In. Dae Woong udah mau mencium Hye In tapi tiba-tiba
saja sosok Hye In itu berubah menjadi sosok Mi Ho yang marah besar kepada Dae
Woong.
Mi Ho bilang bahwa Dae Woong tidak bisa menepati janjinya. Mi Ho langsung
mencekik Dae Woong dan Dae Woong pun meminta maaf kepada Mi Ho dan kembali
berjanji tidak akan melakukan hal itu. Mi Ho tidak mempercayai janji Dae Woong
dan terus mencekik Dae Woong.
Dae Woong tiba-tiba saja tersadar dari mimpinya dengan nafas yang terburu-buru.
Dae Woong melihat ke tempat tidur Mi Ho dan ternyata Mi Ho tidak ada di tempat
tidurnya. Tiba-tiba saja Mi Ho muncul di depan Dae Woong dan berkata, "Bukankah
kau bilang jika mengumpulkan kupon ini hingga 10 kita dapat makan gratis? Aku
menemukannya 1 di lantai dan aku akan mencari 2 lagi." Mi Ho langsung tersenyum
dan pergi.
Dae Woong lalu berkata, "Berapa lama aku akan diam terus disisinya? Aku harap
tidak lama."
Sun Nyeon pergi minum bersama dengan Byung Soo. Dia bertanya kepada Byung Soo, "Apa
yang membuat Dae Woong tertarik pada gadis itu hah?" Byung Soo menjawab, "Dia
cantik." Jelas Sun Nyeon marah atas jawaban Byung Soo itu makanya Byung Soo
langsung meralat jawabannya itu, "Dia cantik tapi kau lebih cantik di mataku."
Sun Nyeon tetap saja kesal karna Dae Woong malah menyukai perempuan lain. Byung
Soo menjelaskan pada Syn Nyeon bahwa Dae Woong ini seperti laki-laki yang mau
menikah karna sudah tinggal bersama dengan pacarnya itu. Sun Nyeon tambah marah
mendengar hal itu dan bilang bahwa dia akan segera mengusir Dae Woong dan
pacarnya dari tempat ayahnya.
Byung Soo langsung menahan Sun Nyeon dan bilang bahwa besok ada audisi penting
untuk Dae Woong dan sebaiknya Sun Nyeon membiarkan Dae Woong tinggal satu hari
lagi saja. Sun Nyeon tetap tidak mau dan ingin segera mengusir Dae Woong bahkan
Sun Nyeon juga ingin meminta ayahnya agar tidak menerima Dae Woong ketika
melakukan audisi. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong sangat membutuhkan audisi itu
untuk memberi makan Mi Ho. Sun Nyeon semakin kesal mendengar itu.
Sun Nyeon bilang bahwa dia awalnya berfikir akan sangat sulit merayu Dae Woong
makanya dia tidak pernah mencoba Dae Woong. Byung Soo bilang kepada Sun Nyeon
agar mencoba merayu dirinya saja. Sun Nyeon menatap Byung Soo seperti ingin
mencium Byung Soo. Byung Soo juga udah siap-siap di cium sama Sun Nyeon tapi
ternyata yang di dapat oleh Byung Soo adalah sundulan kepada dari Sun Nyeon.
Byung Soo jelas kesakitan dan bilang bahwa Sun Nyeon tidak boleh mabuk karna
nanti dirinya lah yang akan di marahi oleh ayah Sun Nyeon.
Dong Hong mendapatkan telfon dari Byung Soo yang bilang bahwa Sun Nyeon mabuk
makanya dia pun berminat menjemput Sun Nyeon. Di tengah jalan tiba-tiba Mi Ho
muncul dan tertabrak mobil Dong Hong. Tapi anehnya Mi Ho tidak terluka sama
sekali dan langsung berlari pergi. Dong Hong jelas kaget dan langsung keluar
dari mobilnya untuk memeriksa keadaan mobilnya. Dong Hong penasaran dengan sosok
Mi Ho makanya dia pun langsung mencoba mengejar Mi Ho.
Mi Ho sedang membongkar tempat sampah mencoba mencari kupon makan gratis dan
akhirnya menemukan satu buah kupon. Mi Ho jelas senang sekali karna jika dia
berhasilkan mengumpulkan 10 kupon maka dia bisa makan ayam. Tiba-tiba saja kupon
itu terbang terbawa angin dan Mi Ho pun langsung berlari untuk mengejar kupon
itu. Kupon itu terbang semakin tinggi dan Mi Ho pun ikut terbang dan berhasil
mendapatkan kupon itu kembali, tanpa di sadari ada Dong Hong yang melihat aksi
Mi Ho yang sedang terbang tersebut. Mi Ho ga tau kalah Dong Hong melihat dia
terbang makanya dia pun langsung pergi meninggalkan Dong Hong.
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar