Dae Woong mengingat kata-kata Mi Ho yang berkata, "Jika hujan turun di hari yang
cerah, maka itu artinya aku sedang menangis." Dae Woong mencoba melupakan hal
itu dan bilang bahwa hal itu adalah hal yang mustahil, Dae Woong meyakinkan
dirinya sendiri bahwa Mi Ho tidak sedang menangis, "Ini mustahil. Apakah Salnju
akan turun ketika dia membersihkan hidungnya? Atau Taifun akan datang ketika dia
bersin?" Dae Woong berjalan semakin menjauhi pelabuhan namun dia kembali ingat
kata-kata Mi Ho yang bilang bahwa Mi Ho sangat senang mendapatkan teman seperti
Dae Woong.
Dae Woong bilang bahwa selama ini dia hanya memberikan Mi Ho makanan dan
menjaganya saja. Dae Woong kembali ingat kata-kata Mi Ho yang meminta dirinya
berjanji untuk menjaga Mutiara titisan milik Mi Ho yang kini ada di tubuh Dae
Woong. Dae Woong pun berteriak, "Kenapa Hujan turun di hari yang cerah? Kenapa?
KENAPA?" Tapi pada akhirnya Dae Woong berlari kembali menuju ke pelabuhan dan
mencoba mengejar kapal ferry itu.
Dong Joo yang merupakan seorang dokter hewan di sebuah klinik. Ketika dia keluar
dari kliniknya dan melihat bahwa hujan turun pada saat cuaca cerah, dia
sepertinya tau bahwa Mi Ho sedang sedih dan menangis sehingga hujan pun turun.
Sementara itu Mi Ho masih menunduk duduk di kapal ferry itu. Mi Ho bilang bahwa
dia kini ada di tempat asing dan Mutiara titisannya sudah pergi jauh jadi
sebaiknya dia tidak boleh menangis lagi karna menangis amat sangat percuma.
Ada seorang anak kecil di kapal ferry itu yang membawa seekor anjing, anjingnya
itu terus menggonggong ketika ada di dekat Mi Ho dan anak kecil itu pun jadi
panik dan terus bertanya, "Kenapa jadi seperti ini?" Anak kecil itu melihat Mi
Ho yang sedang duduk dan dia kaget begitu melihat warna mata Mi Ho yang berubah
menjadi Biru. Anak kecil itu ketakutan dan langsung menangis. Ibu Anak kecil itu
bertanya pada anaknya, "Ada apa?" Anak kecil itu bilang bahwa Mi Ho sangat aneh.
Ibunya itu pun kembali bertanya, "Apa yang Noona itu lakukan?" Anak kecil itu
hanya menjawab bahwa Mi Ho sangat menyeramkan.
Mi Ho sangat panik dan langsung menutupi wajahnya dan berlari menghindari Anak
kecil itu dan Ibunya. Ketika berlari menuju bagian dalam kapal ferry, Mi Ho
menabrak seorang pelayan di kapal Ferry dan itu membuatnya semakin mencoba
menutupi wajahnya. Ibu dari anak kecil itu menghampiri Mi Ho dan mencoba
berbicara dengan Mi Ho namun Mi Ho langsung kabur dan berlari menuju ke kamar
mandi.
Di dalam kamar mandi Mi Ho melihat wajahnya di cermin dan berkata, "Apa yang
harus aku lakukan? Wajahku berubah karna aku kehilangan kekuatanku. Ah aku dalam
masalah besar." Tiba-tiba saja pintu kamar mandi di ketok-ketok oleh Ibu-ibu
yang tadi dan meminta Mi Ho segera keluar dari kamar mandi. Mi Ho jelas jadi
semakin panik dan hanya bisa tertunduk di lantai. Si pelayan yang tadi
bertabrakan dengan Mi Ho pun bertanya ada masalah apa antara Ibu-ibu itu dan Mi
Ho, Ibu-ibu itu bilang bahwa Mi Ho telah membuat anaknya menangis. Ibu-ibu itu
terus meminta Mi Ho untuk keluar agar menjelaskan apa yang telah di buat olehnya
sehingga anaknya menangis seperti itu, namun Mi Ho tetap tidak ingin keluar.
Dae Woong sampai ke pelabuhan kapal ferry yang sudah berlabuh. Ketika masuk
kedalam kapal ferry itu, Dae Woong mendengarkan omongan seorang ibu dan anaknya
yang bilang bahwa tadi ada seorang perempuan yang sangat aneh dan terlihat
seperti Monster. Dae Woong kaget mendengar itu dan bertanya-tanya, "Monster?
Apakah dia berubah? Lalu Mi Ho..." Dae Woong pun langsung masuk kedalam kapal
ferry itu untuk mencari Mi Ho.
Dae Woong melihat ada sebuah ekor yang seperti ekor rubah, Dae Woong menyangka
itu adalah Mi Ho makanya dia berkata, "Apakah itu kamu Mi Ho? Mi Ho... Bagaimana
bisa kau menjadi seperti ini di sini?" Dae Woong sudah mau memegang ekor itu
namun tiba-tiba saja Ibu-ibu yang tadi datang dan memeluk hewan yang ternyata
adalah Anjing bukanlah Rubah. Ibu-ibu itu meninggalkan Dae Woong dengan muka
sinis dan Dae Woong pun bernafas lega karna itu bukanlah Mi Ho. Dae Woong
terdiam lalu bertanya, "Jadi itu anjing. Lalu dimana Mi Ho?"
Mi Ho mendengar ada yang menyebut namanya dan dia yakin bahwa Dae Woong ada di
kapal itu juga. Si petugas kapal ferry itu meminta Mi Ho agar segera keluar dari
kamar mandi atau engga nanti mereka akan menggambil kunci serep untuk membuka
pintu itu. Dae Woong mendengar pembicaraan itu dan cukup yakin bahwa Mi Ho ada
di dalam kamar mandi. Petugas kapal ferry itu meninggalkan kamar mandi untuk
mengambil knci dan Dae Woong pun memanfaatkan kesempatan ini untuk membawa Mi Ho
pergi.
Dae Woong meminta Mi Ho segera keluar dari dalam kamar mandi itu namun Mi Ho
bilang bahwa dia tidak bisa keluar kamar mandi sekarang karna akan membuat Dae
Woong terkejut jika melihat dirinay sekarang. Dae Woong mengira kalau ekor Mi Ho
keluar makanya dia bilang bahwa dirinya sudah tidak aan terkejut lagi jika
melihat ekor Mi Ho karna sudah pernah melihatnya beberapa kali. Mi Ho bilang
bukan ekornya yang keluar sekarang. Dae Woong pun bertanya, "Lalu apa?" Mi Ho
bilang bahwa dirinya kehilangan kekuatan maka dia pun berubah. Dae Woong meminta
Mi Ho cepat keluar dan dia tidak akan terkejut melihat Mi Ho.
Mi Ho memberanikan membuka pintu dan ternyata benar saja Dae Woong langsung
kaget begitu melihat wajah Mi Ho. Dae Woong tidak berani melihat wajah Mi Ho dan
dia pun bilang, "Yeah kau benar. Ini sedikit mengejutkan..." Dae Woong mengambil
sebuah kain di dekat kamar mandi dan menutupi badan Mi Ho dengan kain itu agar
orang-orang tidak bisa melihat perubahan Mi Ho. Dae Woong lalu merangkul Mi Ho
dan mengajak Mi Ho pergi dari kapal ferry itu.
Dae Woong terus menutupi tubuh Mi Ho dengan kain itu dan membawa keluar dari
kapal ferry, banyak orang-orang yang melihat ke arah mereka aneh. Dae Woong
bertanya, "Kenapa kau bisa berubah seperti ini?" Mi Ho malah balik bertanya, "Kenapa
kau tadi meninggalkanku?" Dae Woong kaget mendengar pertanyaan itu dan dia pun
berbohong dengan bilang bahwa tadi dia hanya keluar sebentar dari kapal dan
ternyata kapal itu malah meninggalkan dia. Dae Woong juga bilang seharusnya Mi
Ho menikmati makanan di dalam kapal dan menikmati waktu saja, bukannya menangis.
Mi Ho bertanya, "Kau kembali karena aku menangis?" Dae Woong menjawab, "Jika
hujan di haru yang cerah, itu akan membuat rencana orang piknin hancur jadi
jangan menangis." Dae Woong merangkul Mi Ho dan mencoba pergi dari pelabuhan.
Pelayan di kapal ferry itu melihat Mi Ho memakai kain dari kapal ferry makanya
dia memanggil-manggil Dae Woong dan menarik kain itu dari tubuh Mi Ho. Dae Woong
panik dan langsung memeluk rapat Mi Ho agar wajah Mi Ho tidak di lihat oleh
orang lain. Cuaca yang awalnya mendung pun kembali cerah. Karna tidak ada lagi
kain yang bisa menutupi Mi Ho maka Dae Woong pun terus memeluk Mi Ho dan bilang
bahwa dia akan membawa Mi Ho pergi.
Mi Ho menatap Dae Woong dan Dae Woong pun senang karna Mi Ho sudah kembali
seperti semula kembali. Ketika Dae Woong mau melepaskan pelukannya, Mi Ho
melarang dan meminta Dae Woong memeluknya kembali hanya untuk beberapa menit
saja. Dae Woong pun jadi salah tingkah dan tetap memeluk Mi Ho. Mi Ho bilang
bahwa tadi dia kehilangan kekuatannya makanya dia ingin merasa lebih dekat
dengan Mutiara Titisan miliknya itu hanya untuk sesaat. Mi Ho benar-benar
kembali ceria ketika memeluk Dae Woong dan berkata, "Aku ingin tetap seperti ini
sebentar saja."
Dong Joo datang ke Kuil dan bertemu dengan Kakek Biksu. Dong Joo bilang bahwa
dia sudah ketemu dengan rubah itu dan dia akan membantu membawa rubah itu
kembali ke dalam lukisan. Kakek Biksu lega mendengar hal itu dan siap menunggu
agar Rubah itu bisa kembali ke dalam lukisan karena Nenek Samsin pasti kesepian
ditinggal rubah itu. Dong Joo tersenyum dan bilang bahwa dia akan mengembalikan
Rubah itu ke jalan yang sebenarnya.
Di rumah, Kakek mengeluarkan koper yang sisinya barang-barang Dae Woong dan
meminta Bibi untuk memberikan koper itu kepada Dae Woong karna Dae Woong pasti
membutuhkan barang-barangnya saat mencoba mencari uang. Kakek benar-benar senang
melihat perubahan Dae Woong yang kini sudah ada kemauan untuk mencari uang
sendiri makanya Kakek benar-benar ingin membantu Dae Woong dan Mi Ho agar
menjadi pasangan yang bahagia.
Bibi pun datang ke tempat Dae Woong membawa koper itu dan duduk di kursi taman.
Bibi kebingungan dengan maksud kakek yang bilang bahwa Dae Woong sekarang sudah
ada niat mencari uang. Meskipun bibi kebingungan, tetapi bibi tidak
mempermasalahkan masalah itu karna pada intinya dia memang ingin datang ke
tempat Dae Woong untuk bertemu dengan Dong Hong. Bibi tersenyum dan berkata, "Ah
Dae Woong akan sukses menggapai mimpinya dan aku akan sukses menggapai cintaku."
Bibi kebetulan datang ke tempat Dae Woong sambil membawakan makanan yang dia
masak khusus untuk Dong Hong dan bibi bertanya-tanya bagaimana tanggapan Dong
Hong mengenai masakannya. Karena seharian Bibi menyiapkan makanan untuk Dong
Hong maka kini Bibi merasa ngantuk dan dia pun tertidur di kursi taman.
Dong Hong dan Asistennya melihat Bibi dan Dong Hong merasa kasian pada Bibi yang
tertidur di kursi taman yang terkena panas matahari makanya Dong Hong sengaja
berdiri di depan Bibi untuk menghalangi sinar matahari ke Bibi. Dong Hong terus
berdiri di depan Bibi sampai-sampai Dong Hong keringetan karna terkena cahaya
matahari. Begitu matahari mulai tertutup awan dan cuaca sudah teduh, Dong Hong
pun langsung pergi meninggalkan Bibi yang masih tetap tertidur.
Setelah kepergian Dong Hong, Bibi bangun dari tidurnya dan bilang bahwa dia
tidak boleh tidur sekarang karena harus tetap menunggu kedatangan Dong Hong.
Hye In, Sun Nyeon dan juga Byung Soo pergi makan es krim bersama-sama. Hye In
bilang bahwa Dae Woong tidak mengikuti audisi karena Mi Ho membuat masalah dan
mengacaukan semuanya. Sun Nyeon bilang pada Byung Soo bahwa sejak awal Sun Nyon
sudah tau kalau Mi Ho itu pembawa kesialan. Byung Soo menjelaskan bahwa Dae
Woong itu tidak bisa ikut audisi karena mencari baju untuk Hye In, bukannya
karena Mi Ho. jelas saja Hye In dan Sun Nyeon langsung menatap kesal ke Byung
Soo karna malah membela Mi Ho.
Hye In lalu nanya ke Sun Nyeon, "Ah aku dengar kalau Director Dong Hong sedang
mencari pemeran utama perempuan, apakah kau tau siapa itu?" Sun Nyeon pun
menjawab bahwa ayahnya itu melihat seorang wanita aneh di antara tetangganya
yang benar-benar sangat menggoda. Hye In jelas merasa kesal mendengar hal itu.
Malamnya, Dong Hong mencoba menelusuri jalan yang kemarin malam dia lewati untuk
mencari sosok wanita yang dia lihat kemarin. Dong Hong bilang bahwa kemarin dia
melihat ada wanita di dekat tempatsampah dan benar-benar terbang tanpa bantuan
kabel. Dong Hong lalu berkata, "Orang itu terbang ke langit tanpa kabel. Apakah
aku bermimpi? Real Action... My Dream.. Where-where... Dimana kamu?"
Dae Woong membelikan ayam untuk makan malam Mi Ho. Mi Ho mengeluh dan bertanya,
"Ayam lagi? Kapan kita akan makan sapi?" Dae Woong menjawab bahwa hari ini tidak
berjalan lancar rencananya sehingga mereka hanya bisa makan ayam. Dae Woong lalu
berkata, "Hey, jika kau menanyakan sapi dalam situasi seperti ini. Kau benar-benar
tidak tau tata krama." Mi Ho bilang bahwa waktu itu Dae Woong pernah berkata
bahwa dirinya ini bukan manusia jadi tidak apa-apa jika dia tidak memiliki tata
krama juga. Dae Woong bilang seharusnya Mi Ho itu cerdas jika tidak memiliki
tata krama.
Dae Woong lalu berkata bahwa mimpinya hancur dan kini tidak memiliki uang jadi
rasanya tidak mungkin sapi akn tiba-tiba muncul. Mi Ho bertanya, "Mimpimu hancur?"
Dae Woong membenarkannya bahwa kini mimpinya hancur di depan matanya sendiri dan
mimpi dia itu adalah menjadi Bintang Aksi. Mi Ho tidak tau apa itu Bintang Aksi
makanya dia bertanya apa arti dari itu? Dae Woong menjawab kalau Bintang Aksi
itu adalah hal yang memang dia ahli dalam bidang itu. Mi Ho menjawab, "Kau ahli
dalam bidangnya? Ah kabur!" Dae Woong kesal di bilangs eperti itu makanya dia
pun berkata, "Mungkin didepanmu aku ini selalu kabur dan memberikanmu makanan,
tetapi di depan gadis lainnya aku selalu terlihat keren.Aku mengendarai motor
dan berlari saat latihan dan juga terbang menggunakan kabel. Aku melakukan itu
dan semua wanita pun pingsan. " Mi Ho tersenyum dan bilang, "Woong Ah, muskipun
aku bukan manusia tetapi aku pikir bahwa kau sangat keren."
Dae Woong mendapatkan pujian seperti itu pun jadi semakin besar kepala dan
bilang bahwa anjingnya pun menggonggong dengan berbeda jika dia ada. Mi Ho
bilang kalau Dae Woong pasti lebih keren kalau melakukan sebuah aksi. Dae Woong
pun langsung tertarik untuk mempertunjukan bakatnya itu di depan Mi Ho.
Dong Hong mau memulai mencari sosok Mi Ho tetapi dia bilang bahwa dirinya akan
pergi ke kamar mandi dulu sebelum pergi mencari Mi Ho.
Imajinasi Dae Woong pun mulai membayangkan bahwa dirinya sedang diserang oleh
para Ninja dan Dae Woong akan melawan 5 orang Ninja itu sendirian. Dae Woong
menggunakan tusukan sate itu sebagai pedang dan terus berpura-pura sedang
melawan Ninja. Dae Woong menutup aksinya itu dengan memukau dan Mi Ho pun
langsung bertepuk tangan memuji Dae Woong, "Dae Woong ah, itu sangat bagus
sekali dan menyenangkan." Dae Woong bilang bahwa seharusnya kemampuannya itu
ditunjukan di depan Sutradara saat audisi tapi dia justru melewatkan audisi itu.
Dae Woong mematahkan tusukan sate yang dia pegang dan Mi Ho pun mengikuti yang
di lakukan oleh Dae Woong. Ketika Dae Woong menendang batu, Mi Ho juga ikut-ikutan
menendang batu. Dae Woong menendang tembok dan Mi Ho juga menendang tembok.
Karena kekuatan Mi Ho sebagai Gumiho itu sangat besar, maka tembok yang di
tendangnya itu pun mulai retak. Dae Woong jelas amat kaget. Ketika Mi Ho mau
memegang tembok yang retak itu, Dae Woong melarangnya karna takut tembok itu
jadi hancur. Mi Ho berkata bahwa ada seseorang yang sedang berjalan mendekat ke
arah mereka. Dae Woong cepat-cepat membawa Mi Ho untuk bersembunyi di ujung
jalan.
Ternyata yang sedang berjalan mendekat ke arah mereka itu adalah Dong Hong. Dong
Hong sudah berusaha mencari kamar mandi terdekat namun karena tidak menemukannya
makanya Dong Hong memilih untuk buang air di pinggir jalan saja. Ketika Dong
Hong sedang buang air kecil di dekat tembok yang retak itu, tembok tiba-tiba
rubuh dan ada seorang perempuan yang kaget melihat Dong Hong dan langsung
berteriak ketakutan. Dong Hong hanya meminta maaf.
Karna kejadian tembok runtuh itu, Dong Hong di panggil ke kantor polisi dan di
introgasi. Polisi itu yakin bahwa tembok runtuh akibat dari ulah Dong Hong. Dong
Hong menjelaskan bahwa dia hanya menumpang buang air kecil di dekat tembok itu
dan sama sekali tidak merusak si tembok. Jelas saja Polisi tidak percaya
mendengar penjelasan dari Dong Hong dan menyebut Dong Hong sebagai laki-laki
cabul. Dong Hong bilang kalau dia bersedia mendapatkan hukuman atas perbuatannya
yang buang air kecil di tempat sembarangan, dan dia juga bersedia membayar semua
biaya perbaikan dari runtuhnya tembok itu namun dia tidak mau jika di panggil
laki-laki cabul.
Tiba-tiba muncul Dae Woong yang bilang kepada polisi bahwa dia tadi melihat Dong
Hong hanya buang air kecil dan tidak merusak tembok itu sama sekali. Akhirnya
polisi percaya Dong Hong dan membebaskan Dong Hong.
Dong Hong berterima kasih kepada Dae Woong karna sudah menyelamatkannya. Dae
Woong lalu memperkenalkan diri bahwa dia itu temannya Sun Nyeon yang kini
tinggal di sekolah aktingnya Dong Hong. Dae Woong juga bilang bahwa dirinya amat
sangat menghormati Dong Hong dan kagum kepada Dong Hong. Dae Woong bilang bahwa
semestinya pertemuan pertama mereka itu di tempat audisi namun karna ada
keperluan dia pun tidak datang ke tempat audisi itu. Dong Hong mendengar dari
asistennya bahwa Dae Woong memang tidak datang ke tempat audisi itu. Dong Hong
pun memberikan kesempatan kepada Dae Woong untuk audisi ulang sebagai rasa
berterima kasih Dong Hong dan juga sebagai rasa senang Dong Hong karna Dae Woong
sangat menghormatinya dan menyukai karyanya.
Dae Woong jelas amat sangat senang karna di berikan kesempatan kedua untuk
mengikuti audisi. Dong Hong bilang bahwa dia akan memberikan audisi ulang tapi
Dae Woong harus berjanji tutup mulut mengenai kejadian yang terjadi hari ini.
Dae Woong siap berjanji dan Dong Hong pun pamit pulang duluan.
Ketika Dong Hong keluar dari kantor polisi, terlihat ada Mi Ho yang sedang
berjongkok di depan tempat sampah tetapi Dong Hong tidak melihat sosok Mi Ho dan
langsung pergi. Dae Woong menghampiri Mi Ho dan kaget begitu melihat Mi Ho
sedang memakan daging yang di temukan di tempat sampah. Dae Woong langsung
menyuruh Mi Ho membuang tulang yang sedang digigitnya tetapi Mi Ho tidak mau,
ketika Dae Woong berkata "Aku akan membelikanmu daging!" Mi Ho langsung membuang
daging itu dan semangat membeli daging.
Mi Ho berkata bahwa dia tidak enak meminta di belikan daging oleh Dae Woong
setelah dirinya merusakan tembok makanya dia mencoba mencari daging itu sendiri.
Dae Woong menatap Mi Ho dari atas sampai bawah dan berkomentar, "Kau itu
terlihat seperti Gumiho yang kehilangan Mutiaranya dan menjadi lemah dan juga
lelah. Kau juga terlihat kotor dan tak rapih." Dae Woong lalu bilang bahwa dia
akan mengajak Mi Ho pergi untuk membeli perlengkapan lainnya.
Ya Dae Woong mengajak Mi Ho pergi ke Supermarket. Mi Ho langsung menciumi bau
daging tapi Dae Woong berkata bahwa mereka harus membeli perlengkapan yang
lainnya dulu baru membeli daging. Dae Woong membeli banyak perlengkapan baru
untuk Mi Ho, seperti Sikat gigi, busa, baju, dan juga beberapa perlengkapan
lainnya. Di tengah Dae Woong sedang sibuk memilih barang-barang, Mi Ho diam-diam
kabur dan kembali ke keranjang belanjaan sambil membawa daging.
Sampai di rumah, Dae Woong langsung mengajarkan Mi Ho menggosok gigi namun Mi Ho
malah memakan odolnya dan berkata, "Ah ini lezat." Jelas saja Dae Woong langsung
marah-marah dan bilang bahwa itu bukan makanan. Dae Woong selanjutnya
mengajarkan Mi Ho untuk memakai sabun busa, dan lagi-lagi Mi Ho malah memakan
sabun itu dan berkata bahwa rasanya sangat lezat. Dae Woong menyuruh Mi Ho untuk
mandi, sementara itu Dae Woong menunggu Mi Ho di ruang tengah.
Selesai Mi Ho mandi dan berganti baju, Dae Woong melihat ke Mi Ho dan dia
terpesona karna Mi Ho terlihat sangat cantik. Dae Woong mengajarkan Mi Ho untuk
memakai pelembab wajah dan lagi-lagi Mi Ho malah mencicipi pelembab itu.Dae
Woong benar-benar sudah cape mengajarkan Mi Ho dan dia pun berkata, "Berhentilah
memakan itu!"
Dae Woong memasakan Daging sapi untuk Mi Ho sementara Mi Ho duduk di depan kipas
angin. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho terlihat seperti manusia yang normal setelah
berpenampilan seperti ini. Mi Ho yang duduk di depan kipas bilang kepada Dae
Woong bahwa dia benar-benar berterima kasih kepada Dae Woong yang telah
membuatnya seperti manusia. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho
sepertinya sedang dalam mood yang bagus.
Dae Woong bertanya, "Bisakan kamu memberi tahu aku sampai kapan mutiaramu ini
ada di dalam tubuhku?" Mi Ho yang semula sedang tersenyum langsung terdiam dan
senyumnya itu pun hilang. Mi Ho bilang bahwa sebenarnya Dae Woong sudah sehat
namun masih ada sesuatu. Dae Woong memotong kalimat Mi Ho dan meminta sebuah
kepastian dari Mi Ho kapan mutiara itu akan di lepas dari tubuhnya. Mi Ho
langsung bilang bahwa dia lelah dan akan segera tidur. Dae Woong yang mendengar
itu jadi kebingungan dan berkata, "Bagaimana daging ini?" Mi Ho menjawab bahwa
dia akan memakan daging itu nanti. Dae Woong bener-bener kebingungan melihat
sikap Mi Ho yang tiba-tiba memilih untuk tidur dari pada makan daging. Dae Woong
pun berfikir bahwa Mi Ho pasti benar-benar lelah makanya meninggalkan Daging.
Dong Joo seperti biasa sedang diam di ruangannya dan memegang pisau yang akan
dia gunakan untuk membunuh Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa dia tidak akan
mengembalikan Mi Ho ke tempat seharusnya Mi Ho berada, dia akan membuat Mi Ho
sendiri lah yang menginginkan pulang.
Di kuil, Kakek Biksu menatap lukisan yang seharusnya terdapat Nenek Sam Shin dan
juga rubah. Kakek Biksu itu lalu bertanya-tanya, "Apakah mungkin Rubah itu akan
kembali ke dalam lukisan ini?"
Ketika Dae Woong tertidur, Mi Ho duduk di samping Dae Woong dan berkata, "Kamu
hampir sehat. Jika aku mengatakan padamu bahwa kau sudah sehat, kau pasti akan
memintaku untuk mengambil kembali mutiara itu dan memintaku untuk pergi." Mi Ho
kembali mengingat masa-masa yang dulu pernah di lewati bersama dengan Dae Woong.
Ada nyamuk di sekitar Dae Woong dan Mi Ho pun langsung membunuh nyamuk-nyamuk
itu dan dia berkata, "Dia pasti tidak akan senang jika mengetahui aku duduk
disampingnya dan membunuh nyamuk ini untuknya karna aku ini bukan manusia."
Hye In dihampiri oleh Managernya yang memberikan selamat karna Hye In berhasil
mendapatkan peran dan lolos audisi. Hye In snenag karna berhasil audisi namun
dia masih tidak puas karna tidak mendapatkan peran utama makanya dia bertanya
pada Managernya, "Manager, apakah pemeran utama belum di tentukan?" Managernya
hanya menjawab bahwa pemeran utama memang belum di tentukan. Hye In pun langsung
bilang bahwa dia akan ikut kursus di sekolah akting aksi milik Dong Hong.
Manager bertanya, "Kenapa kau mau ikut kursus aksi akting? Peranmu sama sekali
tidak ada aksinya. Hey kamu, apakah kamu ingin menjadi pemeran utama?" Hye In
menjawab bahwa saat ini pemeran utama belum ditentukan jadi dia masih memiliki
kesempatan dan dia juga ingin menunjukan bakatnya itu kepada Dong Hong. Manager
tidak melarangnya dan hanya meminta kepada Hye In agar tidak terlalu berlebihan
dalam melakukan aksinya itu.
Sun Nyeon bilang kepada Byung Soo bahwa ayahnya itu benar-benar sangat
berlebihan karna tidak membuat dirinya menjadi pemeran utama dalam film padahal
dirinya benar-benar menginginkan peran itu dari pada peran itu di berikan kepada
Hye In. Byung Soo bilang bahwa Dong Hong itu memiliki ambisi yang besar dan
tentunya tidak akan membiarkan anak perempuannya menghncurkan filmnya nanti. Sun
Nyeon jelas merasa tersinggung mendengar kata-kata Byung Soo itu. Byung Soo pun
langsung bilang kalau Sun Nyeon tetap leih cantik dari pada Hye In tapi
sayangnya Sun Nyeon tidak memiliki pengalaman akting sama sekali.
Sun Nyeon bilang bahwa dirinya ini setidaknya lebihbaik ikut audisi dari pada
Dae Woong yang sama sekali tidak mengikuti audisi. Byung Soo bertanya kepada Sun
Nyeon, "Apakah aku harus membujuk Dong Hong agar Dae Woong dapat mengikuti
audisi ulang?" Sun Nyeon bilang bahwa ayahnya itu seperti pisau dan tidak akan
memberikan kesempatan kedua.
Di kantornya, Dong Hong memberi tau asistennya bahwa dia akan memberikan
kesempatan ulang audisi untuk Dae Woong. Asistennya itu jelas kebingungan karna
tiba-tiba saja Dong Hong berubah fikiran untuk memberikan kesempatan ulang,
Asistennya itu bertanya "Apakah perempuan yang waktu itu(Maksudnya Bibi) yang
meminta ini padamu?" Dong Hong menjawab pertanyaan asistennya itu dengan
mengatakan bahwa dalam film-film aksi, biasanya orang yang suka ikut campur akan
mati duluan.
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar