Kamis, 03 Maret 2011

Episode 5 part 1

Dae Woong mencari Mi Ho di dalam rumah namun tidak menemukannya, dia berfikir 
mungkin Mi Ho pergi keluar untuk mencari daging dari tong sampah orang lain. Dae 
Woong merasa tubuhnya sangat sakit dan lehernya terasa kaku dan dia pun bertanya-tanya, 
"Apakah aku terjatuh semalam sehingga tubuhku terasa sakit?" Dae Woong melihat 
daging yang kemarin dia bawa dari rumah kakek masih ada di dapur dan belum di 
makan sama sekali, seharusnya jika memang masih ada daging maka Mi Ho tidak 
mungkin pergi keluar rumah. Dae Woong mengingat kejadian semalam ketika dia 
mabuk dan dia pun ingat kalau semalam dia masih bertemu dengan Mi Ho, tetapi Dae 
Woong belum ingat bahwa dia meminta Mi Ho pergi dari kehidupannya.


Dae Woong tidak sengaja membuat kantong berisi daging itu jatuh dan mengenai 
kakinya. Jelas Dae Woong langsung merasa kesakitan dan bilang bahwa jari-jari 
kakinya benar-benar terasa seperti yang mau putus. Tiba-tiba Dae Woong berfikir 
bahwa dia tidak akan merasa kesakitan apabila memiliki Mutiara milik Mi Ho dan 
akhirnya dia pun bertanya-tanya, "Apakah Mutiara itu sudah tidak ada di tubuhku? 
Lalu... Apakah Mi Ho pergi?"

Dae Woong pergi keluar rumah dan berteriak memanggil nama Mi Ho, bahkan Dae 
Woong berteriak menyuruh Mi Ho kembali untuk sarapan pagi daging tetapi Mi Ho 
tidak juga datang. Dae Woong berkata, "Seberapa besar aku mencoba memanggilnya 
tapi dia tidak ada. Bahkan ketika aku memintanya kembali pun dia tidak muncul. 
Mi Ho bena-benar pergi. Jadi dia pergi..." Dae Woong menutup kepalanya terlihat 
sedih namun tiba-tiba dia tersenyum dan berkata, "Dia pergi. Hari ini, akhirnya 
benar-benar datang." Dae Woong pergi keluar rumah dan langsung berteriak kencang, 
"FREEDOOOOOM!"



Dae Woong masuk kedalam rumah kembali dan membereskan semua barang-barangnya.
Dia bilang bahwa dirinya harus segera pergi dan menyembunyikan diri sebelum Mi 
Ho kembali. Dae Woong membereskan tempat tidur Mi Ho dan menemukan kupon makan 
gratis yang ada 9 dan sudah di kumpulkan oleh Mi Ho. Dae Woong merasa kasihan 
kepada Mi Ho yang sudah mengumpulkan sampai 9 namun tidak mendapatkan kesempatan 
untuk mencoba makan gratis. Dae Woong lalu sadar dan bilang bahwa Mi Ho mungkin 
tidak akan mengumpulkan kupon itu lagi, dia pun tetap menyimpan kupon itu di 
balik tempat tidur Mi Ho dan langsung pergi keluar rumah sambil membawa tas dan 
barang-barang miliknya.



Ternyata Mi Ho masih berada di sekitar rumah itu dan dia sedih karna Dae Woong 
tampak benar-benar bahagia karna dia sudah pergi. Dae Woong berjalan sambil 
tersenyum dan bilang bahwa cuaca hari ini benar-benar verah, tiba-tiba ada air 
yang turun dan mengenai Dae Woong. Dae Woong kaget dan langsung menatap ke 
langit namun tidak ada air lagi yang turun. Ternyata air itu berasal dari 
seorang Paman yang sedang mencuci mobil. Dae Woong jelas kesal kepada Paman itu 
dan bilang bahwa dia kaget dan menyangka turun hujan. Paman itu pun langsung 
meminta maaf.

Dae Woong lalu berbicara pada dirinya sendiri. "Takut tanpa alasan. Mulai 
sekarang, Jika aku melihat Hujan di tengah hari yang cerah akan terasa tidak 
nyaman. Tunggu dulu... Ini tidak berarti hanya ada satu rubah di dunia ini. 
Rubah dari kutub dan rubah dari gurun pun dapat menangis. Ya itu benar!" Dae 
Woong pun melanjutkan berjalan dan benar-benar pergi dari rumah itu. Mi Ho 
melihat hal itu dan diam saja. Dae Woong lalu berkata lagi, "Tapi ini bukan 
hujan di gurun. Apakah Rubah Gurun dapat menangis?"

Mi Ho menatap sedih ke Dae Woong dan dia bilang, "Woong Ah, Bye!" Tiba-tiba ada 
air lagi yang mengenai Dae Woong, Dae Woong berbalik dan ingin memarahi paman 
yang sedang mencuci mobil itu tapi ternyata tidak ada paman yang sedang mencuci 
mobil. Dae Woong pun kebingungan dan bertanya, "Lalu... Dari mana ini berasal?"




Dae Woong pulang ke rumah kakek dan bilang bahwa Perempuan yang bersamanya itu 
sudah pergi sebelum Dae Woong bangun. Kakek jelas kaget dan memarahi Dae Woong 
karna meninggalkan perempuan itu dan tidak mencarinya. Dae Woong balik bertanya 
pada kakek, "Mengapa aku harus mencarinya? Dia pergi dari rumah atas 
keinginannya. Kakek jangan berbicara seperti itu padaku!" Dae Woong langsung 
pergi menuju ke kamarnya.

Bibi menenangkan Kakek dan berkata, "Sudahlah Ayah biarkan saja. Jujru saja, 
ketika kau bilang bahwa dia sudah mulai bertanggung jawab dan dapat di andalkan, 
aku membiarkannya. Dia main-main dengan perempuan yang tidak jelas asal usulnya, 
aku hanya merasa sedikit tidak nyaman saja." Kakek bilang, "Tetap saja.. 
Perempuan itu merubah anak itu menjadi seorang manusia terhormat. Bukankah kamu 
bilang dulu kamu menyukai perempuan itu?" Bibi kebingungan dan hanya berkata 
bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi karna sudah berakhir seperti ini. 
Kakek berkata bahwa dirinya hanya ingin Dae Woong menjadi manusia yang terhormat, 
dan jika perempuan itu pergi Apakah Dae Woong akan berubah seperti dahulu 
kembali?



Dae Woong masuk kedalam kamarnya dan berkata, "Kakek tidak tau apa yang terjadi. 
Ah ini bagus. Karena aku sudah ada di kamarku, aku merasa Gumiho itu sudah benar-benar 
hilang. Tapi... Kenapa aku merasa hampa dan tidak nyaman? Selain dari Mutiara 
itu, apakah dia mengambil sesuatu dari tubuhku?" Tiba-tiba HP Dae Woong berbunyi 
dan ada panggilan dari Hye In.



Hye In mengajak ketemuan dengan Dae Woong di sebuah Cafe dan Hye In pun bilang 
kepada Dae Woong bahwa dia benar-benar senang karna Dae Woong bertindak cepat 
untuk mengambil suatu keputusan. Dae Woong lalu berkata, "Karena sebuah situasi 
aku tidak bisa bersamamu, tapi hatiku tetap selalu milikmu. Noona kamu tidak 
bisa melihatnya dan kamu salah paham." Hye In bilang bahwa mulai sekarang Dae 
Woong jangan membuat dirinya salah paham lagi dan jika Mi Ho menelfon Dae Woong 
dan mencari Dae Woong maka Dae Woong tidak boleh pergi kemanapun juga. Dae Woong 
menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak mendapatkan telfon dari Mi Ho dan tidak 
tahu kemana Mi Ho pergi.

Dae Woong berkata, "Tidak perlu melihat dia lagi, dia sudah pergi tanpa kata-kata. 
Sekarang aku berfikir, dia benar-benar sudah pergi tanpa mengatakan selamat 
tinggal. Ya ampun, bahkan kamu sudah saling terbiasa satu sama lain, bagaimana 
bisa dia tidak mengatakan selamat tinggal? Sudahlah... Dia bukanlah seseorang 
yang mengerti kesetiaan dan persahabatan." Hye In yang mendengar kata-kata Dae 
Woong barusan jelas kesal dan bertanya, "Kamu sedih ya karna dia pergi?" Dae 
Woong berusaha mengelak dengan bilang bahwa dia sama sekali tidak sedih namun 
dia masih terus memikirkan Mi Ho, "Apakah dia minum minuman kaleng dari tempat 
sampah?"



Malamnya, di kampus Dae Woong ada satpam yang sedang berkeliling dan dia melihat 
mesin penjual minuman dan minuman sodanya sudah hampir habis. Dia kebingungan 
karna minuman soda itu sudah hampir habis padahal tidak ada mahasiswa di kampus 
saat ini. Tiba-tiba terdengar ada bunyi kaleng yang berjatuhan dan satpam itu 
langsung kaget begitu melihat ada sosok perempuan yang sedang menjilati kaleng 
itu. Ya itu adalah sosok Mi Ho. Satpam itu mencoba memastikan kembali keberadaan 
Mi Ho tapi Mi Ho sudah tidak ada.

Ada seorang mahasiswa yang ingin mengembalikan buku ke perpustakaan. Ketika dia 
berjalan, dia melihat ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang. 
Mahasiswa itu penasaran dan terus mengikuti sosok perempuan itu yang tiba-tiba 
saja menghilang. Mahasiswa itu langsung kaget begitu sosok perempuan itu muncul 
di depannya dan berjalan semakin dekat ke arahnya. Mahasiswa itu berteriak panik 
dan berlari keluar. Dan lagi-lagi sosok perempuan itu adalah Mi Ho.



Di sebuah ruang seni, ada mahasiswi seni yang sedang melukis (UEE from You're 
Beautiful). Mi Ho tiba-tiba lewat di hadapan mereka dan menjatuhkan sebuah 
patung dan cat lukis berwarna merak. Para mahasiswi itu kaget dan memilih untuk 
beristirahat sebentar dengan memakan hamburger yang sudah mereka pesan. namun 
mereka kebingungan karna daging di hamburger mereka semua tidak ada. Ya lagi-lagi 
itu ulah Mi Ho. Mi Ho lah yang menggambil daging di dalam hamburger dan 
menikmatinya sendiri di taman kampus.



Ketika Mi Ho sedang memakan daging hamburger, Mi Ho tiba-tiba memakannya dengan 
cepat dan berlari pergi karna ada Dong Joo datang. Mi Ho terus menghindar dari 
Dong Joo tapi pada akhirnya Dong Joo berhasil menangkapnya dan memukul Leher Mi 
Ho untuk mengeluarkan Mutiara yang ada di dalam tubuh Mi Ho. Mi Ho pun langsung 
terjatuh pingsan.



Dae Woong dan teman-temannya merayakan kesuksesan Dae Woong dalam audisi. Dae 
Woong berkata kepada teman-temannya bahwa jika dia sudah menjadi artis terkenal 
dan sibuk, dia akan tetap mencoba meluangkan waktunya agar bisa berkumpul 
bersama teman-temannya seperti ini. Byung Soo bertanya, "Apakah Mi Ho tahu kamu 
mendapatkan peran?" Dae Woong tidak suka pertanyaan itu dan balik bertanya, "Apakah 
penting dia mengetahui hal ini?" Sun Nyeon bilang bahwa Mi Ho pasti tau kalau 
Dae Woong akan menjadi terkenal makanya Mi Ho meninggalkan Dae Woong, Dae Woong 
kembali menjelaskan bahwa dirinya ini dan Mi Ho tidak sedang pacaran dan hanya 
berteman biasa, dan lagi Mi Ho pergi karna keinginannya sendiri.

Sun Nyeon lalu bilang, Jika memang Mi Ho adalah teman maka sebaiknya Mi Ho 
diundang juga karna semua yang merayakan kesuksesan Dae Woong ini adalah teman-teman 
Dae Woong juga. Byung Soo mendukung Sun Nyeon dan berkata kepada Dae Woong agar 
mengundang Mi Ho datang juga karna akan lebih baik jika merayakannya bersama-sama.
Dae Woong kesal dan berkata, "Meski aku ingin menelfonnya, aku tidak bisa... 
Senang kalian?"



Sepualng dari acara perayaan itu, Dae Woong datang ke rumah yang dulu dia 
tempati bersama Mi Ho dan dia bilang bahwa dia tau kalau Mi Ho tidak akan 
kembali lagi dan Mi Ho benar-benar sudah pergi. Dae Woong juga bilang bahwa 
sebenarnya ini adalah hal yang bagus karna perasaan terbebani sudah hilang namun 
tetap saja dia merasa kesepian.

Dae Woong menghabiskan malam dengan duduk di luar rumah dan menyiapkan minuman 
soda kesukaan Mi Ho. Dae Woong bertanya-tanya, "Kenapa dia pergi seperti ini?" 
Dae Woong lalu bernyanyi sebuah lagu yang menjadi OST Cartoon Hoi-Hoi, "Aneh... 
Mi Ho Mi Ho~ Temanku Mi Ho~ Lucu~ Gumiho yang seram~ Hoi Hoi.. Mi Ho adalah... 
Temanku Gumiho~ Hoi Hoi... Mi Ho adalah... Temanku yang seram~"



Dong Joo memabawa Mi Ho ke apartemennya dan dia menunjukan sebuah botol biru 
yang berisikan mutiara Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Kamu tidak menangkapku dan 
melenyapkanku?" Dong Joo menjawab, bahwa dia mengambil mutiara Mi Ho agar Mi Ho 
tidak membuat masalah selama di dunia manusia. Mi Ho lalu kembali bertanya, "Apa 
yang aku lakukan?" Dong Joo tertawa dan berkata, "Seorang legenda Gumiho menakut-nakuti 
mahasiswa dan mencuri daging di dalam hamburger, bahkan mengorek tempat sampah. 
Apa kamu tidak malu?" Mi Ho menjawab, "Tidak ada yang tahu bahwa akulah yang 
melakukannya."

Dong Joo lalu bilang, "Melihatmu seperti ini, kamu pasti menanyakan pada Dae 
Woong mengenai mutiara di tubuhnya selama 100 hari dan dia pasti menolakmu." Mi 
Ho langsung berkata bahwa dia belum sempat menanyakan ha itu kepada Dae Woong. 
Dong Joo bilang jika Mi Ho tidak menanyakan hal itu maka Mi Ho akan menyesal, Mi 
Ho mengangguk dan bilang bahwa Dae Woong hanya menganggapnya teman dan 
sepertinya Dae Woong tidak menyukai kenyataan bahwa dirinya ini adalah Gumiho 
dan lagi Dae Woong memintanya pergi.

Dong Joo bertanya, "Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan 
menyerah untuk menjadi manusia?"Mi Ho menjawab bahwa dia tidak tahu. Dong Joo 
lalu memperlihatkan 2 buah botol, botol merah dan botol biru. Jika Mi Ho meminum 
botol biru yang berisi mutiara miliknya maka itu artinya Mi Ho lebih memilih 
untuk kembali ke dalam lukisan. Sedangkan jika Mi Ho meminum botol merah maka 
itu artinya Mi Ho memilih untuk tinggal di dunia sebagai manusia. Dong Joo lalu 
memberikan Mi Ho kesempatan untuk berfikir terlebih dahulu dan Mi Ho dapat 
tinggal di tempatnya untuk sementara waktu. Mi Ho langsung bertanya, "Aku boleh 
tinggal disini?" Dong Joo tersenyum dan menjawab, "Ya.. Disini rumah sakit hewan 
maka banyak hewan sepertimu, jadi kau boleh tinggal disini."




Dae Woong mendatangi kantor Dong Hong untuk melakukan tanda tangan kontrak film 
dan Dae Woong benar-benar sangat senang karna akhirnya dia menggapai apa yang 
dia inginkan.

Selesai dari kantor Dong Hong, Dae Woong pergi ke sebuah cafe dengan Manager Hye 
In. Manager Hye In itu bilang bahwa banyak artis terkenal di Korea yang berasal 
dari agensi mereka dan Manager itu yakin akan kemampuan Dae Woong makanya dia 
mengajak Dae Woong untuk bergabung dengan agensi mereka. Dae Woong pun langsung 
menjawab bahwa dia tentu saja ingin bergabung dengan agensi itu.



Dae Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon pergi ke sebuah dealer mobil. Dae Woong 
menceritakan bahwa dia di ajak untuk bergabung dengan Agensi Dodo dan Byung Soo 
pun langsung mendukung Dae Woong untuk bergabung dengan agensi itu karna Agensi 
Dodo memanglah agensi yang terbaik. Byung Soo langsung menyuruh Dae Woong untuk
menandatangani kontrak dengan Agensi Dodo namun Dae Woong bilang bahwa dia 
mendapatkan peran atas audisi ini berkat usahanya sendiri, dan jika dia menerima 
ajakan untuk bergabung dengan agensi itu sekarang maka agensi itu akan mengambil 
untuk banyak darinya, jadi Dae Woong akan memikirnya dengan matang terlebih 
dahulu.

Byung Soo langsung menarik Dae Woong dan berkata, "Jika film ini gagal maka ini 
akan menjadi akhir bagimu!" Sun Nyeon memukul Byung Soo dan bilang, "Kamu!Apakah 
kamu bilang bahwa film ayahku akan berakhir dengan kegagalan?" Byung Soo pun 
menunduk dan langsung meminta maaf. Sun Nyeon lalu nanya ke Dae Woong, "Ngomong-ngomong 
dengan bayaranmu untuk satu peran... Kamu tidak akan bisa bermimpi untuk membeli 
mobil ini.. Kenapa kamu melakukannya?" Dae Woong menjawabnya, "Bayaran peran ini 
hanya untuk tambahan uang saku.. Mobil pasti kakek akan membelikannya untukku." 
Sun Nyeon langsung memarahi Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong harus 
membelikan sesuatu untuk kakeknya dari gajih pertama yang di dapat oleh Dae 
Woong, Dae Woong pun berkata bahwa dia akan membelikan pakaian dalam untuk kakek
dari uang gajih pertamanya (Di Korea, gajih pertama itu harus di belikan sebuah 
hadiah untuk keluarga dan untuk orang tua biasanya pakaian dalam).



Dae Woong pergi keluar dealer mobil dan dia bilang bahwa banyak sekali yang 
mesti dia tandatangani dan sepertinya dia akan mulai membuat tanda tangan baru. 
Ketika Dae Woong melangkah, tiba-tiba saja ada motor yang lewat dan menyerepet 
Dae Woong. Dae Woong pun dibawa ke rumah sakit dan hanya terluka kecil di tangan. 
Dae Woong bertanya kepada dokter, "Tidak ada masalah besar kan?" Dokter melihat 
hasil ronsen dan balik bertanya kepada Dae Woong, "Cha Dae Woong, apakah kau 
mengalami kecelakaan besar baru-baru ini?" Dae Woong ingat kejadian dia jatuh di 
hutan dan dia pun bilang bahwa dia pernah mengalami sebuah kecelakaan namun dia 
tidak merasa sakit sama sekali. Dokter bilang muskipun Dae Woong sudah membaik 
namun banyak tulang Dae Woong yang terluka parah.

Dae Woong lalu bertanya, "Aku akan bermain film, apakah itu tidak apa-apa?" 
Dokter bilang bahwa itu tidak apa-apa. Dae Woong sudah tersenyum senang namun 
kemudian Dokter melanjutkan omongannya, "Asalkan bukan film aksi lagi." Dae 
Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon pun kaget mendengar itu. Dokter bilang jika Dae 
Woong terlalu memaksakan tulangnya maka Dae Woong bisa sampai lumpuh. Dae Woong 
pun bertanya, "Berapa lama ini akan sembuh?" Dokter menjawab, "Mungkin 2 bulan." 
Dae Woong jelas panik karna dia akan memulai shooting film ini minggu depan. 
Dokter hanya bilang bahwa Dae Woong harus keluar dari film itu jika memang ingin 
sembuh.




Dae Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon keluar dari ruangan dokter. Sun Nyeon bilang 
bahwa Dae Woong sebaiknya menyerah untuk film aksi tersebut. Byung Soo juga 
bilang bahwa selama ini dia tidak menyangka Dae Woong terluka parah karna Dae 
Woong terlihat benar-benar normal. Daw Woong pun langsung bilang bahwa dia 
terlihat normal karna Mi Ho. Byung Soo jelas tidak mengerti apa yang di katakan 
oleh Dae Woong. Dae Woong lalu berkata, "Mutiara itu... Aku butuh Mi Ho. Mi Ho 
sudah pergi, apa yang harus aku lakukan?"



Mi Ho menjilati tulang anjing yang baunya seperti daging. Mi Ho melihat Dong Joo 
sedang duduk sambil menonton TV dan dia pun bertanya, "Kau kan bukan manusia, 
kenapa kamu menonton acara manusia?" Dong Joo menjawab, "Saat kamu hidup bersama 
manusia maka kamu harus tahu apa yang terjadi pada mereka." Mi Ho lalu bilang 
bahwa dia juga ingin terlihat seperti manusia dan akan ikut menonton bersama 
dengan Dong Joo.

Mi Ho : Kenapa mereka menendangi bola kesana kemari?
Dong Joo : Mereka bermain bola. Saat piala dunia, banyak sekali orang yang akan 
menonton mereka.
Mi Ho : Saat itu pasti menyenangkan pergi kesana dan menendang bola.
(Dong Joo langsung menatap Mi Ho)
Mi Ho : Tenang saja aku tidak akan melakukannya.

Mi Ho : Mengapa perempuan tua itu membentak perempuan muda ?
Dong Joo : Itu Ibu mertua dan menantunya. Sudah biasa seperti itu.
Mi Ho : Ah perempuan muda itu balas membentak permpuan tua.

(Ada adegan kissing)
Mi Ho : Ah aku tahu itu. Mereka berciuman...
(Dong Joo mengganti channel)
Mi Ho : Hey kenapa kamu menggantinya? Ah itu sapi. Banyak sekali sapi. Apakah 
manusia itu yang memiliki sapi?
Dong Joo : Kenapa kau tidak mencari tahu sendiri?
Mi Ho : Apakah ada jalan untuk mengetahuinya?
Dong Joo : Aku tidak tahu apa yang akan kamu lakukan jadi sebaiknya aku tidak 
mengatakannya padamu.




Dong Joo membawa Mi Ho ke klinik hewan dan Mi Ho pun terus berkata bahwa dia 
ingin makan daging. Mi Ho menggendong seekor anjing dan Dong Joo langsung 
berkata, "Jangan makan anjing itu!" Mi Ho menurunkan anjing itu dan berkata 
bahwa dia tidak akan memakan anjing itu. Lalu Mi Ho bertanya, "Apakah kau 
menyimpan anjing-anjing ini agar ka dapat memakan mereka?" Dong Joo tersenyum 
dan bilang bahwa tempat ini adalahrumah sakit, bukannya restaurant, dan lagi 
Dong Joo tidak memakan daging sama sekali. Mi Ho pun akhirnya mengerti kenapa di 
rumah Dong Joo sama sekali tidak ada daging.

Mi Ho terus bilang bahwa dia ingin makan daging namun Dong Joo tidak 
menghiraukannya dan bertanya, "Apakah menurutmu disini lebih buruk dari pada di 
kuil?" Dong Joo menepuk pundak Mi Ho dan pergi keluar dari ruangannya. Mi Ho 
kesal dan bilang bahwa dia percuma membujuk Dong Joo untuk membelikannya daging 
karna Dong Joo tidak akan membelikan daging untuknya. Mi Ho mencium bau uang dan 
dia pun menemukan sebuah kotak yang isinya uang. Dong Joo diam-diam mengintip Mi 
Ho dari pintu dan langsung tersenyum. Mi Ho menggelengkan kepala dan menyimpan 
kembali uang-uang itu.

Ketika Mi Ho mau keluar dari ruangan Dong Joo, dia berpapasan dengan Dong Joo 
dan Mi Ho pun bilang bahwa dia akan pergi keluar untuk mencari daging dan nanti 
akan kembali lagi. Mi Ho pun pergi dan Dong Joo hanya bisa tersenyum.



Mi Ho pergi ke sebuah restaurant daging dan makan dengan lahap. Penjualnya 
menghampiri Mi Ho dan Mi Ho berkomentar bahwa daging ini sangat enak. Penjual 
pun memunji selera Mi Ho dan bertanya, "Nona, apakah kau memiliki uang?" Mi Ho 
menjawab bahwa dia sama sekali tidam memiliki uang. Penjual marah dan menyuruh 
Mi Ho untuk mencuci perlengkapan dapur sebagai gantinya.

Mi Ho justru senang mengerjakan tugasnya itu dan dengan cepat dia langsung 
menyelesaikan tugasnya itu. Si penjual kagum melihat hasil pekerjaan Mi Ho dan 
menawari Mi Ho untuk kerja di restaurant miliknya, namun Mi Ho menolaknya dengan 
alasan Mi Ho sedang tidak ingin makan daging sekarang. Mi Ho pun langsung pergi 
meninggalkan restaurant itu.


Mi Ho bilang bahwa setelah makan kenyang maka sebaiknya minum minuman soda. Mi 
Ho menghampiri mesin penjual minuman dan dia bilang bahwa dia tidak mungkin 
menendang mesin itu untuk mendapatkan minuman soda. Akhirnya Mi Ho mengangkat 
mesin minum itu dan menemukan 2 buak koin di bawah mesin itu. Mi Ho langsung 
tersenyum senang karna mendapatkan uang untuk membeli minuman soda kesukaannya. 
Tapi ternyata ada 2 orang anak yang melihat aksi Mi Ho tersebut dan Mi Ho pun 
berkata, "Aku akan menyelesaikan masalah ini seperti manusia." Yang di lakukan 
oleh Mi Ho pun memberikan 1 buah koin kepada 2 anak kecil itu dan meminta mereka 
untuk tutup mulut.



Mi Ho akhirnya mendapatkan minuman soda dan langsung meminumnya. Lalu Mi Ho 
berkata, "Aku pikir aku sudah melakukan pekerjaan dengan baik, menyembunyikan 
jadi diriku sebagai Gumiho dan berakting seperti manusia sesungguhnya. Tapi 
tetap saja jika aku menjadi manusia sesungguhnya... Itu akan lebih baik." Mi Ho 
melihat ada sepasang kekasih yang lewat di hadapannya dan Mi Ho pun berkata, "Lalu 
aku akan punya seseorang di sampingku dan alangkah baiknya jika orang itu adalah 
Dae Woong..."

Dae Woong datang ke rumah dulu dia tinggal bersama Mi Ho dan dia terus mencari 
sebuah petunjuk kemana perginya Mi Ho. Dae Woong lagi-lagi menemukan kupon yang 
di kumpulkan Mi Ho dan dia berkata, "Bagaimana mungkin yang dia tinggalkan 
hanyalan kupon ini? Jika dia megoleksinya seharusnya dia mengumpulkannya hingga 
10. Bagaimana mungkin dia pergi begitu saja? Aigooo..." Dae Woong duduk di 
tempat tidur Mi Ho dan mencoba mengingat pecakapan yang terjadi semalam sebelum 
Mi Ho pergi begitu saja namun dia tidak berhasil

Dae Woong tiduran di tempat tidur Mi Ho dan bertanya-tanya, "Mi Ho.. Bagaimana 
bisa kamu pergi seperti ini? Aku kira kita teman... Teman?" Dae Woong mulai 
ingat kejadian semalam ketika dia meminta Mi Ho untuk pergi dari kehidupannya. 
Dae Woong pun baru sadar bahwa Mi Ho pergi karna dia yang menyuruhnya. Dae Woong 
pergi ke depan rumah dan dia pun menatap kupon-kupon yang di kumpulkan Mi Ho, 
sementara itu Mi Ho masih duduk di kursi taman sambil melihat botol merah yang 
diberikan oleh Dong Joo.
Bibi mulai bergaya ala film-film aksi dengan menggunakan pakaian hitam-hitam. 
Dia berkata, "Terasa masih ada yang kurang... Aku sudah tinggi bahkan sudah 
melangsingkan badan. Ah ya bibir..." Bibi pun mengeluarkan lipstiknya dan 
memulasnya ke bibir. Ketika bibi berjalan, Dia terjatuh dan mencium pantat 
sebuah patung lelaki. Bibi jelas panik karna ada cap bibir di pantat patung itu. 
Saat bibi mencoba menghilangkan cap bibir itu tiba-tiba ada yang berkata, "Jika 
kau melakukan itu maka akan semakin lebar." Bibi kaget karna kata-kata itu 
keluar dari mulut Dong Hong!

Dong Hong bilang bahwa lisptik itu terbuat dari bahan-bahan yang susah hilang 
jika terkena ke patung itu. Bibi benar-benar malu dan bilang bahwa dia tidak 
melakukannya dengan sengaja tapi ada sebuah kecelakaan kecil yang terjadi dan 
Bibi bilang bahwa dirinya ini bukanlah orang sesat yang menciumi pantat patung. 
Dong Hong berkata bahwa dirinya tidak mudah menuduh orang sesat tapi jika orang-orang 
melihat tangan bibi yang sedang memegang pantat patung itu maka orang-orang itu 
pasti akan salah paham. Bibi berusaha menutupi bekas pistik itu dengan tangannya 
dan meminta Dong Hong pergi saja.


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: