Kamis, 03 Maret 2011

Episode 5 part 2

Dong Hong bilang bahwa dia akan membantu bibi. Bibi pun menyingkir dari patung 
itu dan Dong Hong membuka bajunya untuk mengambil koyo dan menempelkannya di 
bagian pantat patung yang terkena lisptik. Dong Hong bilang untuk sementara itu 
akan tertutup dan nanti dia akan mengurusnya jika keaaan sudah sepi. Bibi benar-benar 
kagum melihat sikap Dong Hong tersebut.



Bibi dan Dong Hong akhirnya berbincang-bincang di kantornya Dong Hong. Dong Hong 
bilang bahwa dia sudah lama berkecimpung di dunia aksi laga makanya dia memiliki 
banyak koyo di tubuhnya. Bibi tersenyum dan bilang, "Aku tau kau memiliki wangi 
khas, ternyata wangi koyo... Aku pikir itu wangi minyak wangi." Dong Hong 
berkata bahwa dirinya bukanlah tipe laki-laki yang suka memakai parfume tapi dia 
lebih suka memakai koyo yang wanginya lebih keras. Bibi pun langsung berkata, "Ya 
aku suka yang keras. Aku suka wangi koyo dan memakan apel menggunakan kulitnya. 
Dan menggunakan spons dengan kuat saat mandi." Dong Hong masih stay cool dan 
bilang bahwa dia pikir Bibi itu menyukai wangi yang elegant diantara artis barat. 
Bahkan Dong Hong berkata bahwa Bibi ini terlihat seperti Audrey Hepburn.

Bibi tidak mengetahui Audrey Hepburn tapi dia bilang bahwa dia itu tidak seperti 
Audrey Hepburn, dan jika Dong Hong mengetahui dirinya lebih dalam maka Dong Hong 
akan mengetahui karakter keras di Bibi seperti Angelina Jolie. Dong Hong lalu 
berkata, "Hmm Jolie... Jolie..." Bibi lalu mulai pendekatan ke Dong Hong dengan 
menawarkan makan bersama ke restaurant Udon. Dong Hong awalnya mau tapi dia 
langsung berdiri dan menolak. Bibi kaget dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau sibuk?" 
Dong Hong menjawab, "Jolie adalah pasangan Pitt. Aku tidak bisa pergi dengan 
seseorang yang sudah memiliki pasangan. Jolie adalah pasangan Pitt dan kau 
adalah Jolie yang tak bisa bersamaku." Dong Hong langsung meninggalkan Bibi yang 
benar-benar sedih karna di tolak.



Dong Hong juga sedih untuk menolak Bibi namun dia masih menyangka bahwa Bibi 
sudah mempunyai suami makanya dia melakukan hal ini. Dong Hong langsung kembali 
stay cool karna ternyata ada Dae Woong yang menunggu di ruangannya. Dae Woong 
datang ke Dong Hong untuk menanyakan jadwal film karna jika bisa maka Dae Woong 
ingin memindahkan jadwalnya menjadi di akhir shooting saja. Dong Hong membuka 
kacamatanya dan langsung berkata kepada Dae Woong, "Apa yang ingin kau katakan 
padaku? Tatap mataku dan katakan sekali lagi!" Dae Woong ketakutan dan dia 
bilang bahwa kemampuan dia bermain pedang masih belum baik dan ingin lebih 
banyak berlatih kembali.

Dong Hong berkata bahwa dia bukanlah orang yang mudah mengabaikan pendapat orang 
tapi mulai besok Dae Woong harus bekerja keras untuk latihan di sekolah aksi 
miliknya. Dae Woong kaget dan bertanya, "Besok?" Dong Hong menatap Dae Woong dan 
bertanya, "Kenapa? Kau takut?" Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia tentu 
saja tidak takut sama sekali. Dae Woong mau pergi dari ruangan Dong Hong tapi 
Dong Hong langsung memanggil Dae Woong.

Dong Hong : "Jika kau pergi keluar gedung ada patung laki-laki dan ada masalah 
pada bagian bokongnya. Dari pada aku yang memperbaiki maka sebaiknya kamu saja 
yang memperbaikinya sebagai keponakannya. Pertama-tama kau pergilah ke kamar 
mandi untuk menggambil sikat. Lagi pula... Bibimu sepertinya malu tentang 
pamanmu, jangan katakan pada siapapun!"
Dae Wong : "Paman? Aku tidak punya paman."
Dong Hong : "Kamu memiliki bibi tapi tidak memiliki paman?"
Dae Woong : "Ya. Bibiku belum menikah."

Dong Hong benar-benar kaget mendengar berita bahwa Bibi sebenarnya belum 
memiliki suami.


Di mobil, Bibi benar-benar menangis sampai make-upnya luntur. Bibi berkata, "Terbebani? 
Membebani seseorang? Apakah berpenampilan menarik seperti ini untukmu itu 
membebani? Ban Dong Hong! Kau pikir kau tidak membebani dirimu sendiri? Kamu 
juga terlihat membebani seperti Terik Panas!" Bibi benar-benar sedih dan kecewa 
kepada Dong Hong.

Dong Hong datang ke tempat dia tadi duduk bersama dengan Bibi dan berkata, "Aku 
membuat sebuah kesalahan besar atas sedikit kesalahpahaman kecil."



Dae Woong menghubungi Kuil tempat Mi Ho dulu berada dan dia pun bertanya, Apakah 
lukisan rubah yang ada di kuil sudah kembali seperti semula? Dae Woong menutup 
Telfonnya karna ternyata Mi Ho tidak pulang ke kuil. Dae Woong lalu ingat bahwa 
beberapa hari yanglalu Mi Ho pernah meninggalkan pesan suara dan Dae Woong pun 
mencoba mencari telfon itu untuk mencari Mi Ho.



Perempuan tua dan ibu-ibu sedang bergossip. Mereka membicarakan seorang pemilik 
restaurant yang sering berselingkuh dengan para janda. Di luar tempat para ibu-ibu 
itu bergossip, Mi Ho sedang jalan-jalan sambil melihat 1 kupon yang dia waktu 
itu perebutkan dengn si perempuan tua. Mi Ho bertanya-tanya, Apakah Dae Woong 
menggunaan kupon kupon miliknya itu untuk makan ayam? Ibu-ibu yang bergossip itu 
bilang ke perempuan tua itu bahwa HPnya berbunyi. Ketika perempuan tua itu mau 
mengambil HPnya, dia melihat Mi Ho yang tersenyum dan melambaikan tangan padanya.
Perempuan tua itu pun balik melambaikan tangan pada Mi Ho dan Mi Ho pun pergi.

Perempuan tua itu mengangkat telfonnya dan Dae Woong langsung tersenyum senang 
karna akhirnya telfon itu di angkat.



Mi Ho pergi ke rumah itu dan akhirnya dia bisa mengumpulkan 10 kupon itu namun 
sayangnya tidak ada Dae Woong. Mi Ho bilang bahwa sepertinya Dae Woong tidak 
akan kembali lagi ke tempat itu dan Mi Ho sangat merindukan Dae Woong. Mi Ho 
lalu berkata, "Dae Woong.. Aku bisa mendengar dan melihat dari kejauhan namun 
aku tidak bisa melihatmu dan itu artinya kau berada di tempat yang sangat jauh. 
Karena aku sudah hidup dalam waktu yang sangat lama.. Sehingga aku sekarang 
sering lupa waktu. Tetapi ketika aku hidup denganmu, aku menyadari waktuku. Aku 
ingin berada di sisimu sedikit lebih lama lagi, tetapi waktu berjalan begitu 
cepat denganmu. Ketika kau pergi, aku merindukanmu dan waktu berjalan begitu 
lambat.Begini Dae Woong... Karna aku telah jatuh hati padamu. Kupikir waktu 
sangatlah nyata bagiku."

Di saat yang bersamaan, Dae Woong pergi mencari taxi dan berlari menuju ke rumah 
itu. Mi Ho tiba-tiba mencium bau Dae Woong dan dia pun senang karna bau Dae 
Woong semakin mendekat. Akhirnya Dae Woong muncul di hadapan Mi Ho dan Mi Ho pun
merasa senang karna Dae Woong mencarinya. Dae Woong juga bilang bahwa dia benar-benar 
berusaha mencari Mi Ho selama ini.




Di apartemennya Dong Joo, dia selesai berbelanja dan dia sengaja membelikan 
daging untuk Mi Ho. Padahal Mi Ho sedang berada bersama Dae Woong. Dae Woong 
bilang kepada Mi Ho bahwa dirinya sangat sedih dan kaget begitu Mi Ho pergi. Mi 
Ho berkata bahwa dia pernah melihat Dae Woong pergi dengan begitu gembira. Dae 
Woong kaget mendengar itu dan dia pun beralasan, "Ya kau benar. Awalnya aku 
senang tetapi hanya sebentar saja."



Mi Ho senang mendengarnya dan bertanya, "Kau benar-benar sedih begitu aku pergi?" 
Dae Woong menjawab, "Tentu saja. Kau kira hubungan kita seperti apa? Aku bahkan 
menjaga mutiaramu yang paling berharga. Ketika kau pergi, meski karna mutiaramu 
tapi hatiku terasa hampa. Ketika kusadari hubungan special dengamu tercipta, alu 
juga menyadari menjaga mutiaramu begitu menyenangkan." Mi Ho jelas senang 
mendengar kata-kata Dae Woong dan bilang bahwa dia juga sangat merindukan Dae 
Woong.

Dae Woong lalu bilang bahwa mereka kembali seperti dulu dan Mi Ho pun mau 
tinggal bersama dengan Dae Woong lagi jika Dae Woong yang meminta. Lalu akhirnya 
mereka pun melakukan Hoi Hoi. Dae Woong memberikan minuman soda yang baru ke Mi 
Ho namun Mi Ho menolak karna masih ada minuman soda yang kemarin di beli oleh 
Dae Woong dan di simpan di rumah itu. Mi Ho bertanya, "Apakah kau kemarin-kemarin 
datang kemari?" Dae Woong menjawab, "Yah.. Aku mampir untuk melihat apakah kau 
kembali." Mi Ho langsung tersenyum dan berkata bahwa itu artinya Dae Woong benar-benar 
mencari Mi Ho. Mi Ho kembali bertanya, "Apakah kau datang kemari setiap hari?" 
Dae Woong menjawab, "Yah beberapa kali. Ketika seseorang menghilang, Kamu bisa 
mengharapkan mereka kembali. Jika Mi Ho menghilang... Kupikir kau akan pergi 
selamanya dan aku berfikir bahwa aku tak akan bertemu denganmu kembali. Tapi aku 
pikir kau akan kembali lagi suatu hari nanti jadi aku sering datang. Aku senang 
karna kau ada disini kembali minum soda bersamaku. Ayo minum."

Mi Ho lalu bertanya, "Dae Woong... Apa kau bisa menjaga mutiaraku dan tinggal 
denganku?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja. Ini bukan pertama kalinya dan aku 
yakin." Mi Ho kemabli bertanya, "benarkah kau dapat menjaga mutiaraku dalam 
waktu lama?" Dae Woong menjawab, "Jika aku menjaga mutiaramu, aku bangun dengan 
segar dan tidur dengan nyenyak. Aku diciptakan untuk menjaganya." Mi Ho jelas 
sangat senang. Dae Woong udah siap mau diberikan Mutiara itu kembali tapi Mi Ho 
baru ingat bahwa mutiaranya itu sedang tidak ada di dirinya.



Dong Joo sudah memasak makanan untuk Mi Ho dan menyimpan mutiara Mi Ho itu di 
atas meja. Dae Woong panik dan bilang, "Bagaimana bisa kau meninggalkan 
mutiaramu yang berhaga itu begitu saja?" Mi Ho bilang bahwa dia akan 
mengambilnya dan datang kembali. Dae Woong bertanya, "Haruskah aku ikut denganmu?" 
Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong tidak usah ikut karna dia akan 
berlari dengan cepat dan kembali lagi. Ketika Mi Ho mau pergi, Mi Ho tiba-tiba 
berhenti dan bertanya pada Dae Woong, "Jika aku datang terlambat, apakah kau 
akan tetap disini?" Dae Woong bilang bahwa dia akan mengepak tasnya untuk 
kembali ke rumah ini.

Mi Ho tersenyum dan Dae Woong bilang bahwa Mi Ho tidak boleh berlari terlalu 
cepat dan harus menjaga mutiara itu. Mi Ho mengerti dan langsung pergi keluar 
rumah. Dae Woong ikut keluar rumah untuk melambaikan tangan pada Mi Ho tapi 
ternyata Mi Ho sudah pergi jauh dan Dae Woong pun sangat senang dan bilang bahwa 
dia juga akan pulang ke rumah kakek untuk mengambil barang-barangnya.



Dong Joo sudah membuat daging untuk Mi Ho tapi sayangnya Mi Ho belum juga 
kembali dan daging sudah dingin. Dong Joo lalu bertanya-tanya, "Apakah aku harus 
memanaskannya ketika dia kembali? Menunggu seseorang kembali..." Tiba-tiba Mi Ho 
datang dengan gembira dan berkata, "Dae Woong kembali. Dia kembali padaku." 
Senyuman di bibir Dong Joo pun langsung hilang.



Dae Woong pulang ke rumahnya untuk mengemasi barang-barangnya dan kakek yang 
melihat hal itu pun bertanya, "Seperti apa film yang akan kau perankan?" Dae 
Woong bilang bahwa dia iniseperti seseorang yag mau mengikuti olimpiade dan 
harus di latihan, jadinya dia akan kembali tinggal di sekolak aksi laga milik 
Dong Hong untuk melatih kemampuannya. Kakek bertanya, "Berapa lama?" Dae Woong 
pun menjawab, "3-4 Hari hmm seminggu. Ah sebulan. Selama itu kakek tidak boleh 
menjengukku tapi aku pasti akan menelfonmu." Kakek hanya tersenyum dan mendukung 
Dae Woong agar berlatih dengan giat.

Dae Woong tiba-tiba berkata, "Kakek... Ini pertama kalinya kau membiarkan aku 
pergi dan mendukungku." Kakek bilang bakalau selama ini Dae Woong tidak pernah 
serius makanya dia tidak pernah mengizinkn Dae Woong. Tapi sekarang dia tidak 
bisa menghalangi Dae Woong yang benar-benar ingin bekerja keras. Dae Woong pun 
jadi semangat dan bilang bahwa dia akan kerja banting tulang. Tiba-tiba kakek 
marah dan bilang bahwa Dae Woong tidak boleh kerja terlalu keras dan perlu 
siasat. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia tentu aja akan menggunakan 
sebuah siasat.

Kakek benar-benar senang Dae Woong bekerja keras makanya dia membantu mengangkat 
koper Dae Woong turun dan menyuruh Bibi untuk mengantar Dae Woong ke sekolah 
aksi. Bibi menatap Kakek dan Dae Woong dan berkata bahwa dia tidak mau pergi ke 
sekolah aksi dan tidak mau membicarakan mengenai aksi laga lagi. Kakek tertawa 
dan bilang bahwa bibi sepertinya di tolak kembali. Dae Woong berkata kepada 
Kakek jika nanti Bibi tidak menikah terus maka Dae Woong akan mengurus Bibi dan 
tidak merasa terbebani. Bibi marah-marah dan berkata, "Beban? Apakah aku ini 
beban bahkan untukmu?" Bibi menangis dan langsung meninggalkan Dae Woong dan 
Kakek.

Kakek dan Dae Woong sama-sama menggelengkan kepala melihat sikap Bibi. Kakek 
lalu membujuk Bibi agar tidak terus terusan makan es krim dan Dae Woong pun 
bilang kepada Kakek akan pergi duluan. Tiba-tiba HPnya berbunyi dan dia baru 
ingat kalau dia sudah janjian makan malam bersama dengan Hye In. Dae Woong pun 
jadi kebingungan memikirkan hal itu.



Hye In bilang ke Managernya bahwa nanti dia akan pergi makan malam bersama Dae 
Woong dan sebaiknya kontrak Agensi Dodo yang harus di tanda tanganin oleh Dae 
Woong dititipkan saja kepadanya. Manager bilang bahwa dulu Hye In memang pernah 
merekomendasikan Dae Woong dan ternyata sekarang terbukti Dae Woong memiliki 
kemampuan. Hye In senyum licik dan bilang jika Dae Woong menjadi aktor terkenal 
maka dunianya bersama Dae Woong akan berubah menjadi lebih baik.

Manager bertanya. "Apakah dia benar junior di kampusmu? Jangan buat skandal yang 
aneh." Hye In bilang bahwa Dae Woong itu hanya juniornya dan dia tidak akan 
membuat hal bodoh dalam keadaan seperti ini.Manager lalu berkata, "Karna kau 
pintar jadi meski kalian berdua akan berpacaran, maka kau harus merahasiakan hal 
itu." Hye In melihat ada Dong Hong makanya dia meminta Managernya itu pergi 
duluan dan dia langsung menghampiri Dong Hong.



Hye In berpura-pura baik dan bertanya, "Ah apakah anda dengan Sun Nyeon akan 
pergi?" Sun nyeon bilang bahwa dia akan pergi berbelanja bersama ayahnya itu 
tapi Dong Hong bilang bahwa Sun Nyeon bisa berbelanja sendiri karna hari sedang 
panas dan dia ingin pergi keluar. Dong Hong pun langsung pergi keluar 
meninggalkan Sun Nyeon yang kesal. Hye In bilang ke Sun Nyeon bahwa dia akan 
menemani Sun Nyeon pergi ke mall karna mau membeli hadiah selamat untuk Dae 
Woong. Sun Nyeon inget kejadian di dokter dan dia pun bilang bahwa Dae Woong 
sepertinya tidak akan mengikuti shooting karna kondisi tubuhnya. Hye In pun 
kaget mendengar hal itu karna Dae Woong belum mengatakan apapun padanya.



Dae Woong pergi ke sebuah toko cincin dan meminta untuk di pilihkan sebuah 
cincin untuk pasangan. Penjual bilang bahwa Dae Woong bisa memilihnya namun Dae 
Woong berkata bahwa dia sedang buru-buru untuk menangkap hati seseorang. Penjual 
itu pun terlihat kagum melihat sosok Dae Woong yang ingin membelikan cincin 
untuk pacarnya.

Dae Woong ternyata membeli cincin itu untuk Hye In agar Hye In tidak salah paham 
lagi padanya dan mengetahui hatinya yang sebenarnya. Ketika berjalan, Dae Woong 
melihat ada boneka daging ayam dan pun teringat akan Mi Ho makanya dia pun 
langsung membelikan boneka itu untuk Mi Ho. Lalu ada telfon dari Hye In yang 
meminta segera ketemuan dengan Dae Woong.



Dae Woong bertemu dengan Hye In di sebuah cafe dan dia sudah bersiap-siap akan 
memberikan cincin kepada Hye In tapi tiba-tiba saja Hye In bertanya, "Dae Woong, 
aku dengar kau tidak dapat bermain film. Aku mengetahui hal itu dari Sun Nyeon." 
Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia bisa dan Hye In tidak usah khawatir. 
Hye In marah-marah dan berkata, "Ini bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan 
hanya mengatakan bisa. Dokter menyuruhmu istirahat." Dae Woong tersenyum dan 
bilang bahwa dia sudah menemukan solusinya dan ada sesuatu yang mau dikatakan ke 
Hye In.

Dae Woong sudah mengeluarkan kotak berisi cincin dan mau memberikannya kepada 
Hye In namun Hye In langsung marah-marah kembali, "Kau seharusnya mengatakan hal 
ini pertama kali padaku. Aku tidak mengetahui masalahmu jadi aku 
merekomendasikanmu pada Agensi.Apa yang harus aku lakukan sekarang?Aku mencoba 
memberimu kesempatan meskipun pihak agensi khawatir aku dan kamu ada hubungan 
special. Apa kira-kira yang harus ku lakukan sekarang? Aku tetap saja baru dan 
aku tidak mau menjadi perhatian karna melakukan hal buruk di agensiku. Jika kau 
menandatangani kontrak dengan agensi dan kau tidak bermain film, maka aku akan 
mendapatkan kesalahpahaman dengan berbohong untuk memperkenalkanmu sebagai 'Pacaku' 
kepada Agensi." Dae Woong pun bilang bahwa dirinya akan meyakinkan Hye In tidak 
mendapat masalah di Agensinya dan Dae Woong juga akan meyakinkan Agensi agar 
tidak salah paham mengenai dirinya yang menjadi pacar Hye In atau pun masalah 
Hye In berbohong. Dae Woong pun akhirnya tidak jadi memberikan cincin itu kepada 
Hye In.



Dae Woong pulang ke rumah dengan lesu dan dia menatap kotak cincin yang tadinya 
dia mau berikan kepada Hye In dan dia pun berkata bahwa dia tidak pernah mencoba 
berbohong kepada Hye In, yang dia hanya sembunyikan adalah mengenai Mi Ho.



Dong Joo bertanya kepada Mi Ho, "Apa kau sudah mengambil keputusan? Aku pikir 
kau akan memikirkannya lebih lama..." Mi Ho dengan sangat senang hati bilang 
bahwa Dae Woong mau menjaga mutiaranya. Dong Joo kembali bertanya, "Bagaimana 
jika Dae Woong tidak menepati janjinya untuk menjaga Mutiaramu selama 100 hari 
dan dia pergi ke wanita lain atau dia membawa kabur mutiara ini?" Mi Ho 
menjawabnya, "Aku percaya Dae Woong."

Dong Joo pun berkata, "Meski Gildal yang terlihat sepertimu berbicara tentang 
itu, Bahkan jika dia percaya dan mencintai manusia... dia akan berkhianat dan 
menghilang tanpa jejak. Kau mungkin akan mati seperti itu juga... Bisakah kau 
melakukan itu?" Mi Ho terlihat ketakutan namun pada akhirnya dia bilang bahwa 
dia bisa melakukan hal seperti itu juga.

Di rumah, Dae Woong terduduk sambil memikirkan masalah kontran film, kontrak 
agensi dan juga masalah cincin untuk Hye In.

Dong Joo mengeluarkan 2 buah botol berisi cairan beda warna. Dia bilang kepada 
Mi Ho bahwa dia akan membiarkan Mi Ho pergi namun sebelumnya Mi Ho harus berhati-hati 
dan tidak boleh mengatakan kepada Dae Woong bahwa dirinya itu mencoba menjadi 
manusia karma Dae Woong akan menganggap ini gampang dan bisa saja kabur. Lalu 
jika misalnya Dae Woong tetap ragu dan takut pada Mi Ho... Mi Ho bilang bahwa 
dia tidak akan mungkin mengatakan pada Dae Woong bahwa dia sedang mencoba 
menjadi manusia.

Dong Joo menuangkan sebuah minuman berwarna merah ke gelas dan bilang jika M Ho 
meminumnya maka Mi Ho akan perlahan-lahan mati. Dong Joo lalu menuangkan minuman
berwarna Gold dan bilang bahwa mutiara Mi Ho yang akan menyerap kekuatan manusia 
selama 100 hari jika di campur dengan kekuatan Mi Ho kembali maka Gumiho akan 
bisa mejadi manusia. Mi Ho tersenyum sambil memegang botol merah berisi darah 
Dong Joo, botol biru berisi mutiaranya dan sebuah gelas berisi minuman berwarna 
gold. Sementara itu Dong Joo wajahnya terlihat sinis dan tidak senang mendengar 
keputusan Mi Ho yang tetap ingin menjadi manusia.



Dae Woong diam di rumah sambil memeluk boneka daging ayam. Dia terus menunggu Mi 
Ho yang tidak kembali juga dan dia berfikir bahwa Mi Ho mungkin kabur kembali 
namun ternyata Mi Ho ada di luar rumah. Mi Ho menunjukan botol biru berisi 
mutiaranya dan meminta Dae Woong berjanji untuk menjaga mutiaranya itu dan tidak 
boleh meninggalkannya dan juga tidak boleh pergi dengan wanita lain. Dae Woong 
pun berjanji. Mi Ho lalu berkata, "Dapatkah kau menjaga mutiara itu selama 100 
hari?" Dae Woong kaget mendengar itu dan bilang, "100 hari? Kau memintaku 
menjaga ini 100 hari dan itu artinya aku tidak boleh menemui wanita lain dan 
harus tetap disisimu? Apa kau ini pacarku hah?" Mi Ho berfikir sejenak dan 
bilang bahwa dia akan menjadi pacar Dae Woong. Dae Woong kaget dan bilang bahwa 
Gumiho berpacaran dengan manusia itu tidak masuk akal. Mi Ho mulai merajuk dan 
meminta agar Dae Woong menjadikan dirinya sebagai pacar. Namun Dae Woong 
menolaknya dan langsung masuk ke dalam rumah.

Dae Woong bilang bahwa dia memang membutuhkan mutiara Mi Ho tapi dia tidak 
mungkin menjadi pacar seorang Gumiho. Mi Ho menghampiri Dae Woong dan bilang 
kalau dia akan pergi kembali ke dunianya dan itu artinya selamanya mereka tidak 
akan bertemu kembali. Dae Woong kaget mendengarnya dan bertanya, "Jadi aku tidak 
aan bertemu denganmu lagi?" Mi Ho menjawab, "Yeah. kita tidak akan bertemu 
kembali. Aku pergi. Hati-hati Dae Woong..."



Ketika Mi Ho mau pergi, Dae Woong keluar dari rumah dan dia pun jujur kepada Mi 
Ho bahwa sebenarnya yang dia butuhkan itu adalah Mutiaranya Mi Ho. Dae Woong 
bertanya, "Apa kau marah padaku?" Mi Ho tersenyum dan berkata, "Meski akan lebih 
baik jika kau bilang kalau kau membutuhkanku, tetapi mutiara itu bagian dariku 
jadi itu tidak akan terpisah dariku. Selama kau menyukai mutiara itu, kau tidak 
akan meninggalkanku. Itu lebih baik." Dae Woong pun akhirnya setuju untuk 
menjaga Mutiara Mi Ho itu selama 100 hari. Mi Ho sangat gembira dan bertanya, "Lalu 
apakah aku sekarang pacarmu?" Dae Woong balik bertanya, "Meski kau Gumiho tapi 
tetap saja kau ini wanita, apakah kau tidak punya rasa malu?" Mi Ho hanya diam 
saja. Dae Woong langsung pergi masuk kedalam rumah dan Mi Ho kesal karna Dae 
Woong tidak menjadikan dirinya pacar.

Tiba-tiba Dae Woong keluar dari rumah, menarik Mi Ho dan berkata, "Karna aku 
manusia maka lakukan dengan cara manusia. Gumiho, jadilah pacarku. Mulai 
sekarang, Gumiho menjadi pacar Cha Dae Woong untuk 100 hari. Dae Woong lalu 
memberikan cincin yang seharusnya untuk Hye In kepada Mi Ho. Mi Ho sangat senang 
sampai-sampai 9 ekornya pun keluar.



Dong Joo berkata, "Kematian yang paling menyedihkan bagi manusia bukanlah 
kematian dirinya sendiri, melainkan kematian orang yang di cintainya. Jika 
manusia itu mengembalikan mutiara yang sudah dia jaga selama 100 hari, aku lupa 
memberi tahu Mi Ho apa yang akan terjadi pada manusia itu." Dong Joo mendorong 
gelas kaca hingga terjatuh dan pecah.



Mi Ho menunjukan 2 buah botol merah dan biru kepada Dae Woong dan bilang bahwa 
minuman itu adalah minuman yang harus dia minum. Dae Woong pun mengajak Mi Ho 
untuk meminum itu dalam satu teguk. Mi Ho meminum botol merah yang akan 
membuatnya tetap di dunia manusia dan Dae Woong meminum botol biru yang berisi 
mutiara Mi Ho. Dan ternyata Dong Joo tidak mengatakan sebuah hal kepada Mi Ho, 
Dong Joo tidak bilang bahwa nanti Mi Ho akan bertanggung jawab atas kematian 
orang yang menyimpan mutiara Mi Ho selama 100 hari.


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: