Kamis, 03 Maret 2011

Episode 6 part 1


Mi Ho dengan sangat senang bilang kepada Dae Woong bahwa mulai sekarang mereka 
ini adalah pasangan. Mi Ho dan Dae Woong menyatuhkan cincin mereka dan mereka 
tertawa. Dae Woong bilang, muskipun wajah mereka berbeda namun mereka akan 
menjadi pasangan untuk 100 hari kedepan. Mi Ho benar-benar gembira dan berkata, 
"Dae Woong. Karena kita ini pasangan... Ada sesuatu yang ingin aku lakukan. 
Apakah boleh aku melakukannya?" Dae Woong menjawab, "Karena kita pasangan, apa 
yang tidak boleh? Apa yang ingin kau lakukan?" Mi Ho pun langsung tersenyum 
senang.


Mi Ho meletakan sebuah mangkok di hadapan Dae Woong dan dia juga membawa sebuah 
handuk besar di tangannya yang menutupi wajahnya. Dae Woong kebingungan dan 
bertanya-tanya, "Mi Ho, kenapa kau membawa handuk?" Mi Ho menurunkan handuk itu 
perlahan-lahan dan Dae Woong pun kaget karna Mi Ho telah berdandan seperti 
pengantin wanita Korea. Dae Woong lalu berkata, "Stop! Kupikir aku tau apa yang 
akan kaulakukan... dan ini tidak boleh!" Mi Ho terus merengek dan bilang bahwa 
dia ingin sekali melakukan ini namun Dae Woong benar-benar melarang Mi Ho dan 
Dae Woong berkata, "Aku menjadi pacarmu karena mutiara itu. Dan kau ingin 
menjadikanku suamimu? Gumiho kau ini benar-benar tidak punya harga diri!" Dae 
Woong langsung berjalan meninggalkan Mi Ho.



Mi Ho kesal dan bilang, "Aku sudah merencanakan ini dari dulu. Huh mengecewakan 
sekali. Woong Ah! Kita kawin saja!" Dae Woong yang sedang berjalan pergi pun 
langsung berhenti melangkah dan berbalik menatap Mi Ho, "APA? Kupikir aku salah 
dengar. Tadi kau bilang apa?" Mi Ho tersenyum dan langsung menghampiri Dae Woong, 
"Kawin." Dae Woong kaget dan langsung tertawa,Mi Ho juga ikut tersenyum dan 
bertanya "Apa kau menyukai ideku?" Dae Woong masih terus tertawa dan berkata, "Ya 
ampun. Memikirkan menikah dengan Gumiho, aku akan muntahkan mutiara ini." Dae 
Woong langsung bersiap memuntahkan namun Mi Ho berkata bahwa Dae Woong tidak 
akan mudah memuntahkan mutiara itu karna Dae Woong sudah berjanji akan menjaga 
mutiara itu selama 100 hari dan kini Dae Woong benar-benar milik Mi Ho.

Dae Woong tiba-tiba menarik Mi Ho ke tembok dan dia seperti mau mencium Mi Ho 
dan bertanya, "Apa ini yang kau inginkan? Ayo lakukan!" Ketika Dae Woong mau 
menciumnya, Mi Ho langsung berkata bahwa dia tadi hanya bercanda dan meminta 
maaf. Dan ternyata ini semua adalah imajinasi Dae Woong.

Dae Woong mencoba menirukan imajinasinya itu dengan menarik Mi Ho ke tembok dan 
seperti mau mencium Mi Ho dan bertanya, "Apa ini yang kau inginkan? Ayo lakukan!" 
Mi Ho ternyata tidak meminta maaf, dia malah memeluk Dae Woong dan tersenyum 
senang. Dae Woong jadi ketakutan dan langsung berkata "Ah aku tadi hanya 
bercanda. Maaf... Lepaskan aku.. Lepaskan.." Mi Ho langsung cemberut dan 
melepaskan pelukannya ke Dae Woong. Dae Woong panik dan berlari masuk kedalam 
rumah.




Di dalam rumah, Dae Woong benar-benar tidak menyangka bahwa Mi Ho seberani itu. 
Lalu Dae Woong berfikir, "Apakah aku telah melakukan tindakan bodoh? Tidak! 
Pikirkan mutiara yang ada di dalam tubuhku. Kalau aku menyimpannya selama 100 
hari maka ini akan berakhir."


Di luar rumah, Mi Ho tersenyum dan berkata "Manusia bercanda dengan Gumiho... 
Aku senang tanpa alasan dan dalam 100 hari aku akan menjadi manusia." Mi Ho 
benar-benar gembira dan dia juga sangat senang atas cincin yang di berikan oleh 
Dae Woong karna itu adalah cincin pasangan.



Dong Joo seperti biasa ada di ruangan khususnya dan dia membawa sebuah jam pasir 
dan dia berkata, "Mulai sekarang, dalam seratus hari salah satu sisi jam pasir 
ini akan kosong... dan salah satu sisi lainnya akan menjadi penuh."



Dae Woong bilang kepada Mi Ho, "Dari pada kita pergi berkencan, sebaiknya kita 
buat kontrak. Aku membutuhkan mutiara ini dan kau akan tinggal disini. Meskipun 
kita saling membutuhkan, tetapi masih ada batasan yang tidak boleh dilewati 
antara manusia dan Gumiho. Ingatlah itu!" Mi Ho tersenyum dan dia dia bilang 
bahwa dia mengerti dan tidak akan melakukan hal yang tidak disukai oleh Dae 
Woong. Dae Woong melanjutkan kalimatnya, "Lalu... Tatapanmu seperti ingin 
memakanku... Jangan melihatku seperti itu." Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah 
aku terlihat seperti ingin memakanmu? Ini aneh... Aku tidak merasa hal itu hari 
ini." Dae Woong kaget mendengar jawaban Mi Ho, "Hari ini?" Mi Ho sadar kalau dia 
salah bicara makanya dia langsung menghindar dengan bilang mau tidur namun Dae 
Woong langsung melarangnya dan meminta Mi Ho untuk menjelaskannya lebih jelas.

Dae Woong pun bertanya dengan takut-takut, "Kamu... ingin memakanku sebelumnya, 
benarkah?" Mi Ho kaget mendapat pertanyaan seperti itu dan bilang, "Kenapa kamu 
bertanya seperti itu padaku hah?" Dae Woong lalu bilang bahwa Mi Ho pastinya 
pernah berfikir bahwa dirinya ini sangat lezat. Mi Ho tetap diam saja tidak 
berbicara. Dae Woong berkata, "Kau ini Gumiho, kau punya insting dan kau pasti 
pernah melakukan kesalahan." Mi Ho bilang bahwa dia tidak akan mengatakan apapun 
juga. Dae Woong berkata bahwa dia akan mengerti jadi sebaiknya Mi Ho berkata 
jujur saja. Akhirnya Mi Ho pun jujur bilang bahwa dia pernah sekali berfikir 
bahwa Dae Woong pasti sangatlah lezat. Dae Woong benar-benar kaget mendengar hal
itu dan langsung menjaga jarak. Mi Ho pun lalu bilang bahwa dia sebenarnya 
pernah berfikir dua kali bahwa Dae Woong sangat lezat. Dae Woong semakin kaget 
dan langsung berdiri dari duduknya.



Mi Ho lalu bertanya, "Kenapa? Kau bilang kau akan mengerti." Dae Woong kesal dan 
berkata, "Siapa yang akan mengerti? Bahkan... Aku merasa lebih baik tidak 
mendengarnya. Sebaiknya kita mulai jaga jarak." Mi Ho benar-benar merasa 
bersalah dan membujuk Dae Woong agar tidak marah tapi Dae Woong tetap bilang 
bahwa dia sekarang tidak berani menatap wajah Mi Ho. Dae Woong pun langsung naik 
ke bagian tempat tidurnya dan menutup tirai. Mi Ho benar-benar menyesal telah 
jujur. Dae Woong berfikir, "Dua kali? Bagaimana aku tau kalau ternyata dia 
erfikir seperti itu hingga tiga atau empat kali?"



Dong Hong pergi keluar kantornya dan dia menatap patung laki-laki yang tadi di 
bagian bokongnya itu ada bekas lipstik Bibi yang ditutupi oleh koyo. Dong Hong 
mengingat ajakan Bibi untuk makan sup udon namun tadi dia menolaknya karna 
berfikir bahwa bibi sudah memiliki suami, "Seharusnya aku dan dia ada di tempat 
sup udon sekarang..."

Di saat yang sama, Bibi sedang menatap koyo dan ingat mengenai Dong Hong yang 
berkata bahwa Dong Hong lebih menyukai bau koyo yang keras. Bibi mencium bau 
koyo dan berkata, "Ini pedih. Mata dan hatiku... benar-benar pedih.."



Dae Woong yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun karna mendengar suara 
tangisan seseorang. Dae Woong mencari sumber suara tersebut dan menemukan Mi Ho 
di dalam kamar mandi sambil menutup wajahnya. Dae Woong pun bertanya, "Kau 
membuatku takut. Ada apa denganmu?" Mi Ho mengangkat wajahnya dan bilang bahwa 
spidol di wajahnya tidak bisa hilang. Dae Woong juga kegt melihat itu dan 
bertanya, "Apa yang kau gunakan untuk mewarnai wajahmu itu?" Mi Ho pun 
memperlihatkan spidolnya yang ternyata spidol permanen. Dae Woong lalu berkata, 
"Kau ini benar-benar... Gumiho macam apa yang bodoh seperti ini?" Mi Ho cemberut 
dan Dae Woong pun mengajak Mi Ho untuk mencari solusinya.

Dae Woong pun mencari 'Bagaimana cara menghilangkan spidol permanen' di internet 
dan ternyata banyak sekali hasil yang keluar. Dae Woong pun berkata, "Ah banyak 
sekali. Ternyata banyak orang bodoh." Mi Ho lalu tersenyum dan berkata, "Kalau 
begitu, aku melakukan sesuatu sepeti manusia, bukan?" Dae Woong tertawa dan 
melanjutkan mencari solusi untuk menghilangkan spidol dari wajah Mi Ho. Akhirnya 
Dae Woong menemukan caranya yaitu dengan menggunakan salonpas air.



Dae Woong pun membantu Mi Ho membersihkan wajahnya dan Mi Ho pun bilang bahwa 
dia ingin sekali memakai riasan seperti para pengantin perempuan Korea. Mi Ho 
lalu bercerita tentang masa lalunya yang ingin sekali menikah namun tidak ada 
laki-laki yang mau dengannya karna beredar rumor bahwa Gumiho itu akan memakan 
hati laki-laki, Dan karena masalah itulah makanya dia terjebak di dalam lukisan.Dae 
Woong merasa kasihan juga dan bilang bahwa manusia ternyata sudah jahat dari 
dahulu. Mi Ho bilang bahwa dia itu tidak pernah memakan manusia, bahkan dia dulu 
pernah menghentikan harimau yang mau memakan manusia. Dae Woong pun kagum, "Jadi 
kau menghentikan manusia?" Mi Ho menjawab, "Iya. Aku menakut-nakuti harimau itu 
dengan mengatakan aku akan memakannya" Dae Woong pun mengerti kalau Mi Ho 
ternyata selama ini hanya menakut-nakuti saja akan memakan manusia.

Mi Ho lalu bilang kalau rumor dia memakan manusia itu sudah beredar selama 500 
tahun dan pastinya akan sangat sulit di ubah. Dae Woong lalu bilang jika nanti 
dia sudah jadi aktor terkenal maka dia akan membuat cerita yang menghilangkan 
kesalahpahaman tentang Gumiho. Mi Ho jelas sangat senang. Dae Woong bilang bahwa 
dia akan membantu Mi Ho karna mutiara Mi Ho telah membantu karir aktingnya. Dae 
Woong lalu ingat mengenai hadiah yang dia sudah siapkan untuk Mi Ho makanya dia 
pun menyuruh Mi Ho untuk menunggu sebentar dan dia akan mengambilkan hadiahnya.



Dae Woong lalu bertanya, "Mi Ho, apa yang paling kau sukai?" Mi Ho tentu saja 
menjawab, "DAGING!" Dae Woong etrsenyum dan bilang kalau hadiah ini dibuat 
khusus untuk Mi Ho dan jika Mi Ho sangat menyukai hadian ini maka ekor Mi Ho 
harus dijaga agar tidak keluar. Mi Ho pun mengerti. Dae Woong lalu berkata, "Khusus 
untuk Gumiho, aku persembahkan ukuran besar Paha ayam.." Dae Woong menunjukan 
boneka paga ayam yang tadi di belinya dan Mi Ho pun langsung senang karna 
ukurannya yang sangat besar. Dae Woong melemparkan boneka paha ayam itu ke Mi Ho
dan Mi Ho pun langsung menangkapnya dan tertunduk. Dae Woong kaget dan langsung 
menghampiri Mi Ho.

"Mi Ho kau baik-baik saja? Mi Ho? Kenapa? Apa kau tidak menyukainya? Apakah kau 
kecewa karna ini bukan daging sungguhan?" Dae Woong benar-benar panik dan takut 
jika Mi Ho menangis. Mi Ho menggelengkan kepala dan bilang bahwa dia amat sangat 
menyukai boneka itu dan dia takut air matanya akan keluar. Dae Woong pun merasa 
lega dan bilang lain kali dia akan mencoba mencari daging sapi. Mi Ho tersenyum 
dan menggigit boneka paha ayam itu. Dae Woong melarang Mi Ho untuk menggigitnya 
namun Mi Ho bilang bahwa dia harus menghargai pemberian Dae Woong dengan cara 
menggigitnya. Mi Ho lalu bilang jika paha ayamnya saja sudah besar maka pastinya 
ayam itu sangat besar sekali. Dae Woong berkata, Jika dia memiliki ayam yang 
sebesar itu maka semua masalahnya akan hilang sepertinya.




Hye In bertanya kepada Sun Nyeon, "Fakta bahwa Dae Woong terluka, apakah Dong 
Hong mengetahuinya?" Sun Nyeon menjawab bahwa ayahnya itu sepertinay belum tau. 
Sun Nyeon lalu bertanya, "Bukankah kau bilang akan membujuk dia untuk menyerah." 
Hye In bilang bahwa dia sudah membujuk Dae Woong tapi sDae Woong belum 
menanggapinya. Hye In melihat ke HPnya dan bertanya-tanya, "Apakah dia benar-benar 
terpukul?"



Sun Nyeon mengobrol dengan Byung Soo dan bilang bahwa Hye In ini sangat licik 
dan pintar membuat seseorang menyerah dan pastinya keadaan ini sangat sulit 
untuk Dae Woong. Byung Soo berfikiran sama dan bilang bahwa Dae Woong pasti 
sulit mengatakan kepada Dong Hong bahwa dirinya akan menyerah. Byung Soo lalu 
bilang bahwa dia akan mencoba mengatakan hal ini kepada Dong Hong.



Byung Soo datang ke tempat latihan dan melihat Dae Woong ada di tengah lapangan 
dan terjatuh. Dong Hong menarik kerah Dae Woong dan berkat, "Kamu! Siapa kamu? 
Bagaimana bisa kau melakukan ini? Itu tadi sempurna!" Byung Soo yang awalnya mau 
menemui Dong Hong pun langsung terdiam. Dong Hong meong langsunWoong menatap 
matanya dan Dong Hong langsung senang karna di mata Dae Woong tidak terlihat 
ketakutan sama sekali. Dong Hong terus memuji Dae Woong yang sangat berani 
berputar 360 derajat dan mendarat dengan satu kaki, biasanya orang-orang akan 
takut terluka parah namun Dae Woong sama sekali tidak merasa takut.

Dae Woong bilang bahwa dirinya ini bukan tipe laki-laki yang penakut. Dong Hong 
benar-benar senang dan bialng bahwa dia sangat terharu karna melihat aksi Dae 
Woong yang benar-benar mengangumkan.



Selesai latihan, Dae Woong berbicara dengan Byung Soo. Byung Soo bertanya, "Apakah
kamu tampil dalam keadaan kesakitan?" Dae Woong meminta Byung Soo menatap 
matanya lebih dalam dan dia bertanya "Apakah ada rasa kesakitan dalam mataku ini?" 
Byung Soo jelas kaget dan menggelengkan kepalanya. Dae Woong lalu tersenyum dan 
bilang bahwa dia sudah baik-baik saja dan semua masalahnya sudah terselesaikan 
dengan baik. Byung Soo melihat ke tangan Dae Woong dan dia kaget karna di jari 
Dae Woong ada cincin.



Byung Soo cerita kepada Sun Nyeon bahwa di jari Dae Woong ada sebuah cincin yang 
terlihat seperti cincin pasangan. Sun Nyeon jelas kesal dan bertanya, "Kira-kira 
siapa itu?" Byung Soo menjawab, "Hmm mungkin Hye In noona."



Sun Nyeon langsung mendatangi Hye In dan meminta Hye In untuk memperlihatkan 
tangannya sebentar. Hye In memperlihatkan tangannya yang ternyata ada sebuah 
cincin juga. Sun Nyeon berkomentar bahwa cincin yang ada di tangan Hye In itu 
tidak terlihat seperti cincin pasangan. Hye In kebingungan. Sun Nyeon bertanya, 
"Unni, ini bukan cincin pasanganmu dan Dae Woong?" Hye In menjawab, "Bukan." Sun 
Nyeon pun bertanya-tanya, "Lalu, cincin pasangan siapa yang di pakai oleh Dae 
Woong?" Hye In yang tidak tahu masalahnya pun bertanya apa yang sedang di 
bicarakan oleh Sun Nyeon. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong sepertinya sudah 
mempunyai pacar baru. Hye In jelas kaget mendengarnya. Sun Nyeon juga bilang 
bahwa selama ini Dae Woong selalu populer di antara perempuan apalagi Dae Woong 
baru saja tanda tangan kontrak film.

Hye In bilang bahwa dia pikirDae Woong tidak bisa bermain dalam film itu. Sun 
Nyeon bilang bahwa tubuh Dae Woong baik-baik saja dan dia sudah mulai bermain 
film. Hye In diam saja mendengar hal itu. Lalu Sun Nyeon berkata, "Hmm ternyata 
ini benar-benar bukan Unni ya."



Hye In kembali ke mobilnya dan benar-benar kesal, dia terus bertanya-tanya "Cincin 
pasangan? Dengan siapa?" Hye In mencoba menelfon Dae Woong namun Dae Woong sama 
sekali tidak bisa di hubungi.



Mi Ho pergi ke rumah sakit hewan dan bertemu dengan Dong Joo. Mi Ho dengan 
sangat senang bilang kepada Dong Joo bahwa dia kini menjadi pacarnya. Dong Joo 
berkata bahwa Dae Woong pasti sangat memerlukan mutiara itu. Mi Ho menunjukan 
cincinnya dan bilang bahwa cincin itu di berikan kepada orang yang di sukai. 
Dong Joo tersenyum dan kembali berkata bahwa Dae Woong itu sebenarnya tidak 
menyukai Mi Ho dan Mi Ho bukanlah seorang manusia. Mi Ho bilang bahwa dia akan 
menjadi manusia dan Dae Woong pasti akan menyukainya kelak.

Dong Joo bertanya, "Kau sepertinya berharap Dae Woong akan menyukaimu. Kenapa 
kau bisa yakin?" Mi Ho menjawab, "Dia bilang bahwa aku ini special. Aku bisa 
lari cepat dan melompat tinggi. dia bilang aku ini hebat." Dong Joo membalas 
omongan Mi Ho, "Ada mobil yang lebih cepat dan ada pesawat yang dapat terbang 
tinggi. Kemampuanmu memang special tapi tidak berguna." Mi Ho tidak mau kalah 
dan terus berkata bahwa dia juga bisa mendengar dan melihat dari jauh. Dong Joo 
kembali tersenyum dan memperlihatkan HPnya lalu berkata, "Aku yakin bahwa ini 
dapat melakukannya lebih baik dari padamu." Mi Ho bilang bahwa Dae Woong memuji 
dirinya yang banyak makan. Dong Joo kembali berkata, "Itu artinya kau 
menghabiskan banyak uangnya dan mungkin dia menyukai gadis yang menghasilkan 
uang banyak.Dia mungkin tidak menerima itu."

Mi Ho kesal dan langsung berdiri dari duduknya dan berkata "Aku cantik sekali." 
Dong Joo tersenyum dan menjawab, "Ya aku akui itu. Tapi hanya percaya kecantikan 
dan menyerahkan dirimu pada seseorang akan ada akibatnya dari tindakan itu. Aku 
berikan nasihat padamu, Nanti jangan kawin dengan Dae Woong." Mi Ho kebingungan 
dan bertanya "Lalu apa yang harus aku lakukan?" Dong Joo pun memberikan saran, "Kau
jangan terlalu terus terang meminta apa yang kau inginkan seperti sekarang ini, 
kau harus mencoba mempelajari apa yang manusia inginkan." Mi Ho bertanya-tanya, 
"Apa yang Dae Woong inginkan?" Dong Joo memberikan 2 tulang anjing kepada Mi Ho 
dan berkata, "Kau menyukainya bukan? Cobalah berfikir sambil memakannya." Mi Ho 
langsung menolak dan marah, "Kau pikir aku ini anjing?" Dong Joo tertawa dan 
meminta maaf namun pada akhirnya Mi Ho mengambil tulang anjing itu dan pergi 
dari ruangan Dong Joo. Dong Joo pun berkata, "Jangan makan itu di tempat umum."



Dae Woong sedang berlatih membaca skenario dan Mi Ho mulai mengganggunya dengan
bertanya, "Dae Woong ketika kau memberikan boneka ini sebagai hadiah kepadaku, 
aku juga ingin memberimu hadiah. Apa yang kau inginkan dan akan membuatmu senang?" 
Dae Woong menjawabnya dengan singkat, "Aku ingin kau tenang." Mi Ho kesal dan 
kembali berkata, "Aku bilang, aku ingin melakukan sesuatu untukmu. Katakan apa 
yang kau inginkan. Wooooooooong-ah!" Dae Woong kesal dan meminta Mi Ho untuk 
diam.

Mi Ho bilang bahwa dia akan memenuhi apapun yang diinginkan oleh Dae Woong. Dae 
Woong pun langsung tertarik dan bertanya, "Benarkah? Lalu jika aku memintamu 
berhenti dari kecanduan memakan daging, apakah kamu akan memenuhinya?" Mi Ho 
langsung terdiam. Dae Woong pun berkata, "Aku tidak akan meminta yang macam-macam, 
jadi jangan khawatir. Tolong jangan ribut." Mi Ho mengerti dan berkata, "Aku 
akan tenang. Tapi lain kali pastikan apa yang kau inginkan dan aku akan 
melakukannya dengan segera." Dae Woong pun bilang bahwa dia akan memikirkannya. 
Mi Ho tersenyum dan bilang, "Ah ada seseorang yang datang kemari."



Dae Woong keluar rumah dan melihat ada 2 orang yang datang karna disuruh 
membereskan tempat Dae Woong oleh Dong Hong. Akhirnya Dae Woong langsung menemui 
Dong Hong dan meminta ijin untuk tetap di rumah kecil itu. Dong Hong bilag bahwa 
tempat itu sebenarnya di pakai sebagai gudang. Dae Woong bilang bahwa dia ingin 
fokus pada film makanya ingin tinggal di tempat itu dan dia pun berjanji akan 
memberes-bereskan barang-barang disitu bahkan akan melakukan ronda malam untuk 
menjaga keamanan gedung sekolah aksi milik Dong Hong.

Dae Woong lalu berkata, "Ah di payung itu ada debu. Aku akan segera 
membersihkannya." Dong Hong tertawa dan bilang, "Kemarin aku sudah membersihkan 
payung itu. Jika kau tinggal disini maka bibimu akan datang kemari..." Dae Woong 
pun bilang bahwa dia akan melarang bibinya untuk datang namun Dong Hong langsung 
bilang bahwa dia bukanlah tipe orang yang melarang orang lain untuk datang. Dong 
Hong pun akhirnya mengijinkan Dae Woong untuk tinggal di rumah itu.

Ketika Dong Hong mau pergi, dia kembali melihat ke Dae Woong dan bertanya "Sebentar. 
Apakah kau pernah melihat seorang gadis bergaun putih dan berambut panjang, dia 
bisa melompat dan berlari dengan sangat cepat. Apakah kau pernah bertemu 
dengannya?" Dae Woong melihat sosok Mi Ho dan dia pun langsung terdiam. Dong 
Hong meminta tolong kepadaDae Woong jika melihat sosok perempuan itu maka Dae 
Woong harus bisa mendapatkan nomor HPnya.




Dae Woong lalu bertanya kepada Mi Ho, "Mi Ho. Mungkinkah dia melihatmu ketika 
merusak tembok itu?" Mi Ho menjawab, "Aku tdak tahu. Terakhir kali, dia 
melihatku dan langsung mengejarku." Dae Woong pun meminta Mi Ho lain kali untuk 
lebih berhati-hati dan jika Dong Hong melihatnya maka Mi Ho harus langsung kabur. 
Mi Ho pun mengerti dan menganggukan kepalanya.



Dong Hong masih terus memikirkan tentang Sosok Mi Ho dan juga proyek yang ingin 
dia buat dengan tema Real Action, My Dream. Dong Hong berusaha mencari nama 
gadis itu namun sampe sekarang Dong Hong tidak tahu keberadaan gadis itu. 
Asisten Dong Hong datang dan mengajak Dong Hong untuk makan siang Sup Udon. Dong 
Hong selalu mengingat Bibi jika Sup Udon disebutkan makanya Dong Hong meminta 
asistennya itu untuk tidak membahas mengenai Sup Udon. Asisten Dong Hong 
kebingungan dan bertanya, "Lalu kau ingin makan apa?" Dong Hong pun menjawab, "Makanan 
hitam (Jajangmyeon Mie)"



Dae Woong memberikan Mi Ho sebuah tas dan bilang bahwa tas itu limited edition 
dan sangat keren. Mi Ho tidak mengerti mengenai limited edition makanya Dae 
Woong menjelaskan bahwa barang yang terbatas itu sangat bagus dan itu membuat Mi 
Ho terlihat seperti seorang fashionista dan sangat keren. Mi Ho jelas senang di 
puji seperti itu.

Perempuan tua itu lewat dan Mi Ho pun langsung menyapanya. Perempuan tua itu 
kaget dan Mi Ho bertanya, "Bibi, kau lihat tasku ini? Bukankah ini keren?" 
Perempuan tua itu hanya tersenyum hambar. Mi Ho melihat bahwa perempuan tua itu 
membawa tas yang isinya peralatan mandi dan memuji bahwa tas perempuan tua itu 
juga keren dan sangat fashionista. Perempuan tua itu hanya mengucapkan terima 
kasih. Mi Ho lalu berkata bahwa nanti dia akan datang ke restaurant Perempuan 
tua itu untuk makan ayam. Perempuan tua itu mengerti dan langsung pergi.

Dae Woong bertanya kepada Mi Ho, "Ya sejak kapan kau berteman dengan ahjumma itu?" 
Mi Ho tidak mengerti makanya Dae Woong bilang bahwa Mi Ho dan Perempuan tua itu 
saling meyapa, memuji dan lain-lain, itu adalah hal yang biasa di lakukan oleh 
seorang teman. Mi Ho baru mengerti dan bilang bahwa da memang berteman dengan 
perempuan tua itu. Dae Woong lalu bilang bahwa sekarang Mi Ho sudah keren karna 
memiliki teman manusia.



Tiba-tiba HP Dae Woong berbunyi dan itu panggilan dari Dong Joo. Dong Joo 
langsung bilang ingin berbicara dengan Mi Ho dan Dae Woong pun menyerahkan HPnya 
kepada Mi Ho. Mi Ho mengangkat telfon itu dan menjaga jarak dari Dae Woong agar 
Dae Woong tidak mendengar omongannya. Dae Woong yang tidak mengenal Dong Joo pun 
penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Mi Ho. Mi Ho berkata kepada Dong Joo 
bahwa dia sudah melakukan apa yang Dong Joo minta yaitu tidak membahas mengenai 
kawin dengan Dae Woong. Dong Joo senang dan bertanya tentang keinginan Dae Woong 
dan Mi Ho pun menjawab bahwa Dae Woong sedang memikirkan keinginannya.

Mi Ho terlihat bergembira ketika mengobrol dengan Dong Joo dan itu membuat Dae 
Woong sedikit kesal. Ketika Dae Woong mendekati Mi Ho, Mi Ho langsung menutup 
telfonnya dengan Dong Joo dan berkata pada Dong Joo bahwa dia nanti akan 
mengunjungi Dong Joo. Dae Woong bertanya, "Siapa itu?" Mi Ho pun menjelaskan, "Park
Dong Joo. Dokter Dong Joo itu juga temanku."




Dong Joo kebingungan dengan Mi Ho yang buru-buru menutup telfonnya. Dong Joo 
tersenyum dan berkata, "Mungkin dia berfikir bahwa aku ini adalah temannya karna 
dia benar-benar tidak tahu apa yang aku telah katakan padanya."

Dae Woong mulai mengintrogasi Mi Ho dan bertanya banyak hal mengenai teman-teman 
Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa dia cukup dekat dengan Dong Joo karna Dong Joo sangat 
baik padanya. Dae Woong bilang bahwa Dong Joo itu baik kepada Mi Ho pasti karna 
tidak tahu bahwa Mi Ho itu seorang Gumiho dan Mi Ho tidak boleh menyembunyikan 
identitasnya dan bermain-main seperti ini. Dae Woong lalu bertanya banyak hal, "Seperti
apa orang itu? Bagaimana bisa kau bertemu dengannya?" Mi Ho kesal dan meminta 
Dae Woong untuk tidak membahas tentang Dong Joo lagi. Dae Woong bilang bahwa dia 
itu bukan ingin tahu tapi hanya khawatir pada orang itu. Mi Ho bilang bahwa Dae 
Woong tidak usah khawatir karna dia tidak akan melakukan hal buruk pada Dong Joo.

Mi Ho berjalan duluan di depan Dae Woong sementara Dae Woong mengomel, "Kau 
tidak akan melakukan hal buruk padanya? Sementara kau selalu mengancam akan 
memakanku jika aku tidak membelikanmu daging. Dan kini kau berakting baik di 
hadapan temanmu itu?" Dae Woong mempercepat jalannya dan berkata pada Mi Ho, "Lain 
kali, aku merasa tidak nyaman, sesuatu bisa saja terjadi padanya dan katakan 
pada dia agar tidak menelfon ke HPku lagi." Mi Ho bilang bahwa dia mengerti dan 
akan langsung pergi menemui Dong Joo saja. Dae Woong benar-benar kesal dan 
berkata, "Dia ini pasti seorang laki-laki muda yang tertarik bergitu melihat 
wajah Mi Ho. Dasar bodoh!"


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: