Dae Woong kaget begitu melihat Mi Ho terjun ke bawah makanya dia langsung
mengejar Mi Ho turun dan tidak mempedulikan Hye In. Hye In benar-benar kaget
karna ternyata Dae Woong melewatinya begitu saja dan terus memanggil nama Mi Ho.
Dae Woong melihat Mi Ho dan langsung bertanya, "Mi Ho, ada apa denganmu? Mengapa
kau tiba-tiba terjun dari atas sana?" Mi Ho menjawab bahwa dia harus segera
bersembunyi karena ada Hye In. Dae Woong marah-marah dan berkata, "Hanya karna
kamu mau menghilang, manusia mana terjun dari tempat tinggi itu?" Mi ho
tersenyum dan bilang bahwa dia ini bukanlah manusia jadi semuanya baik-baik saja.
Mi Ho bertanya, "Kenapa kamu terkejut dan mengejarku?" Dae Woong sendiri
kebingungan untuk menjawab pertanyaan Mi Ho.
Dae Woong mencoba mengalihkan pembicaraan dengan membahas tentang sebuah papan
yang terjatuh. Mi Ho bilang bahwa ketika dia tadi mendarat, dia menimpa papan
itu dan sepertinya papan itu sedikit rusak. Dae Woong melihat ada luka goresan
di tangan Mi Ho dan Mi Ho langsung bilang bahwa itu adalah luka kecil dan
bukanlah masalah besar. Mi Ho mencium bau Hye In dan bersiap-siap untuk
bersembunyi lagi namun Dae Woong langsung memegang tangan Mi Ho dan meminta Mi
Ho untuk tidak bersembunyi lagi.
Hye In mencari-cari Dae Woong dan dia sangat kaget begitu melihat Dae Woong
sedang bersama Mi Ho, apalagi Dae Woong memegang tangan Mi Ho.
Hye In berbicara berdua dengan Dae Woong dan dia pun to the point bertanya, "Apakah
kamu diam disini bersama perempuan itu lagi? Tidak! Apakah kamu benar-benar
sudah mengirimnya pergi?" Dae Woong menjawab bahwa waktu itu dia pergi kembali
untuk mencari Mi Ho dan tinggal bersama Mi Ho lagi. Dae Woong juga berkata bahwa
dia akan tinggal bersama Mi Ho dimasa yang akan datang. Hye In jelas sangat
kesal mendengar kata-kata Dae Woong itu. Hye In bertanya, "Jadi... Kau memang
sama sekali tidak mendekatiku?" Dae Woong menjawab, "Aku tidak bisa pergi
bersamamu." Hye In kecewa karna Dae Woong bahkan tidak melakukan pembelaan
ataupun mengatakan bahwa semua ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.
Hye In bertanya, "Kamu... Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Dae Woong
menjawab, "Aku harus tinggal bersamanya. Kita sudah saling berjanji." Hye In
sangat kesal mendengar pengakuan Dae Woong dan dia pun memutuskan untuk pergi
meninggalkan Dae Woong.
Dae Woong terdiam menatap kepergian mobil Hye In dan diam-diam Mi Ho melihat
semua itu juga. Dae Woong membereskan semua kaleng-kaleng minum dan Mi Ho pun
memanggil dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia melakukan semua ini bukan untuk
Mi Ho, tetapi untuk dirinya sendiri karna dia sudah lelah selalu berbohong. Dae
Woong juga bilang dirinya ini akan menjadi orang jahat jika tetap disisi Mi Ho
tapi juga tetap memeluk Hye In. Dae Woong benar-benar bingung dan berkata bahwa
dirinya ini bukanlah laki-laki yang baik karna dia biasanya tidak pernah membuat
sebuah janji tapi tiba-tiba saja dia membuat janji dengan Mi Ho yang tidak
mungkin di langgar lagi. Dae Woong melihat cincinnya dan langsung pergi
meninggalkan Mi Ho. Mi Ho hanya bisa diam saja melihat kepergian Dae Woong dan
dia pun melihat cincin yang dipakainya.
Dae Woong duduk di sebuah kursi di depan sekolah aksi itu sambil terus melihat
cincinnya. Dae Woong berkata, "Awalnya, cincin ini akan digunakan sebagai janji
kita." Mi Ho berdiri jauh dan terus menatap Dae Woong. Mi Ho sadar bahwa hujan
mulai turun dan dia pun merasa kasihan pada Dae Woong yang duduk di kursi luar.
Dae Woong terus duduk di kursi walaupun hujan turun dan ternyata dia sendiri
baru sadar bahwa hujan telah turun ketika tangannya mengenai air hujan. Dae
Woong bingung karna kepalanya tidak terkena air hujan sama sekali dan ternyata
kepalanya tidak terkena hujan sama sekali karena Mi Ho mengangkat sebuah papan
untuk memayungi Dae Woong. Dae Woong jelas sangat kaget.
Dae Woong : Sejak kapan kamu seperti itu?
Mi Ho : Sejak tadi.
Dae Woong : Bukankah itu berat?
Mi Ho : Ah cuma sedi...
Dae Woong : Ini tidak apa-apa karena kau adalah Gumiho. Aku hampir lupa. Aku
akan berfikir sebentar lagi, peganglah yang benar.
Dae Woong terus berfikir lama dan Mi Ho pun mulai merasa bahwa papan itu
sangatlah berat. Dae Woong tertawa melihat Mi Ho dan akhirnya dia pun memakai
cincinnya karna dia berikir tidakada lagi yang harus dia sembunyikan. Jelas Mi
Ho sangat senang karna Dae Woong sudah kembali memakai cincin itu. Dae Woong
mengambil papan itu dan mengajak Mi Ho untuk segera pergi namun Mi Ho justru
tetap diam saja. Mi Ho akhirnya beridir di belakang Dae Woong dan memeluk
pinggangnya, Mi Ho sadar bahwa Dae Woong diam saja makanya dia melepaskan
pelukannya dan hanya memegang baju Dae Woong.
Di dalam rumah, Dae Woong dan Mi Ho memperbaiki papan yang rusak itu. Mi Ho
bilang bahwa lem itu sangat menarik karna bisa merekatkan apapun juga. Dae Woong
meminta Mi Ho berhati-hati karna lem itu akan susah di lepaskan jika sudah
menempel pada apapun juga. Dae Woong lalu berkata, "Sama sepertimu." Mi Ho pun
bertanya, "Apakah aku ini lem instan?" Dae Woong pun menjawab, "Ketika ada suatu
masalah, kamu akan selalu menempel dan tidak bisa di lepaskan. Kamu adalah lem
super." Mi Ho hanya tersenyum saja.
Mi Ho bertanya, "Jadi lem super tidak akan pernah lepas?" Dae Woong menjawab, "Tapi
kau akan lepas setelah 100 hari. Waktumu yang tersisa adalah 90 hari. Aku harus
menghitungnya dengan baik." Mi Ho menempel gambar-gambar makanan di dekat tempat
tidurnya sementara Dae Woong melihat ke kalender dan ternyata waktu dia bersama
Mi Ho itu masih ada 95 hari lagi. Dae Woong pun bergumam, "Sudah 5 hari berlalu
ternyata..."
Dae Woong melihat luka goresan di tangan Mi Ho dan bertanya, Apakah luka Mi Ho
itu benar baik-baik saja? Mi Ho menjawab bahwa lukanya itu akan baik-baik saja
setelah dijilat. Dae Woong melarang Mi Ho menjilatnya dan dia pun bilang bahwa
papan yang rusak sudah selesai dan sekarang dia akan membantu mengobati luka Mi
ho. Dae Woong mengoleskan salep ke luka Mi Ho dan meminta Mi Ho agar tidak
menjilatnya. Mi Ho bilang bahwa lukanya itu akan segara sembuh jika dekat dengan
mutiaranya (Intinya sih Mi Ho ingin meluk Dae Woong) Dae Woong bilang bahwa Mi
Ho juga akan sembuh meskipun tidak dekat dengan mutiaranya.
Mi ho lalu bilang bahwa tangannya yang satu lagi terasa sakit. Dae Woong bilang
bahwa dia akan mengobati luka itu setelah mengobati luka yang ini. Mi Ho
langsung menjilat luka di tangannya itu dan Dae Woong tertawa karna Mi Ho benar-benar
mirip dengan anjing keluarganya. Mi ho kesal karna Dae Woong kemabli menyebutnya
seperti anjing. Dae Woong bilang bahwa anjing keluarganya itu adalah sahabatnya
juga. Mi Ho langsung bergembira dan meminta Dae Woong menjadikan dirinya sebagai
sahabat baik Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia tidka bisa menjadikan Mi Ho
sahabatnya karna takut Dong Ja(Nama Anjing Dae Woong) akan cemburu. Tapi
akhirnya Dae Woong bilang akan menjadikan Mi Ho sebagai sahabatnya karna Dong Ja
tidak akan mengetahuinya. Mi Ho sangat gembira. Dae Woong membelai rambut Mi Ho
dan ikut tersenyum.
Sementara itu Dong Joo terus memperhatikan jam pasir yang terus berjalan dan
akan berhenti setelah 100 hari berlalu.
Dae Woong menggantungkan papan yang sudah di perbaiki itu di luar gedung sekolah
aksi, namun dia masih khawatir papan itu akan terjatuh makanya dia meminta Mi Ho
menendang tembok untuk memastikan dan ternyata benar saja papan itu bergoyang
karna tidak kuat. Dae Woong pun bilang akan membereskan papan itu lagi nanti. Mi
Ho mencium bau seseorang yang datang dan langsung melaporkannya kepada Dae Woong.
Akhirnya mereka berdua pun bersembunyi.
Ternyata yang datang itu adalah Bibi dan Dong Hong yang sedang mabuk. Bibi
membawa Dong Hong sendirian menuju rumah di atas gedung sekolah aksi itu karena
Dae Woong sejak tadi tidak mengangkat HPnya. Dae Woong kebingungan kenapa
Bibinya bisa bersama dengan Dong Hong. Mi Ho lalu bilang bahwa tadi Dong Hong
mengejar dirinya kembali.
Bibi membaringkan Dong Hong di lantai dan mengomel kesal karna Dae Woong sama
sekali tidak mengangkat telfonnya. Bibi melihat HP Dae Woong yang ternyata
wallpapernya ada foto Hye In dan bibi pun menyangka bahwa Hye In adalah pacar
Dae Woong. Bibi melihat ada beberapa pakaian perempuan dan Bibi yakin bahwa Dae
Woong sudah tinggal bersama lagi dengan pacarnya itu. Dong Hong mengigau dan
bilang bahwa dia merasa gerah. Bibi sendiri memang merasa gerah dan dia pun mau
melepaskan jubahnya Dong Hong namun dia tidak jadi melepaskannya karena dia
merasa harus tetap menjaga harga dirinya. Bibi duduk di karpet di samping Dong
Hong dan ketika dia mau berdiri, dia kesusahan karna ternyata bibi menduduki lem
yang susah di lepaskan. Bibi benar-benar sangat panik.
Akhirnya Bibi berhasil keluar dari gedung sekolah aksi itu dengan cara
melepaskan celananya dan memakai jubah Dong Hong untuk menutupi badannya.
Dae Woong membawa matras dan di simpan di gor tempat latihan karena mereka tidak
mungkin tidur di dalam rumah yang ada Dong Hong yang sedang tertidur. Mi Ho
berkata "Aku tidka tahu mengapa sutradara Dong Hong itu selalu mengikutiku." Mi
Ho lalu bertanay, "Woong ah, film yang kau buat bersama denan sutradara itu
apakah hanya akan ditonton oleh manusia saja?" Dae Woong menjawab, "Tidak.
Selain manusia pun bisa menontonnya. Lihatlah dalam film-film, banyak sekali
yang muncul dalam bentuk selain manusia. Seperti Alien, Monster bahkan Hantu.
Pokonya banyak sekali yang berbeda dan akan muncul."
Mi Ho : "Apa yang akan terjadi pada makhluk itu?"
Dae Woong : "Hmm tergantung pada filmnya."
Mi Ho : "Kalau begitu.. Apakah ada film mengenai manusia yang jatuh cinta pada
bukan manusia dan menikah lalu hidup selamanya?"
Dae Woong : "Menyukai seperti itu hmm cukup banyak."
Mi Ho : "Benarkah? Seperti apa?"
Dae Woong pun mulai bercerita tentang seorang hantu cantik yang menghisap
kekuatan manusia dan ada seorang laki-laki lugu yang terperangkap. Ceritanya
memang tidak masuk akan namun karena ini sebuah film maka mereka berdua pun
saling jatuh cinta. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup selamanya?" Dae
Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Hantunya menghilang." Mi Ho kesal dan
bertanya, "Kenapa begitu? Benar-benar bodoh!" Dae Woong bilang bahwa mungkin
saja hantu itu pergi karena bukanlah manusia. Mi Ho meminta Dae Woong
menceritakan kisah yang lain karna dia tidak suka tokoh yang bodoh. (Hantu
wanita ini diperankan Mi Ho dan laki-laki lugu oleh Dae Woong.)
Dae Woong pun menceritakan tentang seorang vampir seksi yang selama ini bertahan
hidup dengan cara meminum darah manusia. Dan ada seorang wanita lugu yang
tertangkap. Dae Woong menjelaskan kembali bahwa cerita ini sebenarnya tidak
masuk akal namun itulah film. Mi Ho lalu bertanya, "Apakah mereka menikah?" Dae
Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Vampirnya terkena sinar matahari dan akhirnya
mati." Mi Ho kesal dan bertanya, "Apakah tidak ada cerita yang berakhir bahagia?"
Dae Woong berfikir sebentar dan berkata, "Bahagia? Ah ada teman!" (Vampir seksi
di perangkan Dae Woong dan gadis lugu oleh Mi Ho.)
Dae Woong bercerita bahwa ada seorang anak kecil yang selalu ingin menjadi teman.
Ya anak kecil itu adalah sebuah boneka chucky. Dae Woong dan Mi Ho langsung
tertawa senang dan Dae Woong bilang bahwa Mi Ho pasti akan sangat cocok sekali
jika menjadi boneka chucky. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup bahagia?"
Dae Woong tertawa dan menjawba, "Tentu tidak. Mereka selalu bertengkar dan mati."
Mi Ho kesal dan berkata, "Bahkan mereka berdua tidak bisa akur. Tidak ada yang
berakhir bahagia." Dae Woong bilang bahwa semua ini hanyalah film sedangkan Mi
Ho dan Dae Woong adalah nyata dan mereka berteman. Mi Ho pun kembali tersenyum
setelah melakukan Ho Hoi bersama Dae Woong.
Dae Woong bilang, "Cukup banyak cerita yang berakhir bahagia. Contohnya E.T....
Ah dia ditinggalkan. King Kong... mati. Yeah King Kongnya mati." Mi Ho kesal dan
berkata bahwa dia akan menanyakan cerita yang berakhir bahagia kepada Dong Joo
karna Dong Joo sangatlah pintar. Dae Woong kesal dan bertanya, seberapa pintar
Dong Joo? Mi Ho menjawab bahwa Dong Joo sangat pintar bahkan sering membantu dan
memberikan banyak ilmu padanya. Dae Woong berkata, "Teman yang baik dan pintar
hmm kau pasti senang." Mi Ho mengangguk dan bilang bahwa besok dia akan pergi
menemui Dong Joo. Dae Woong berkata, "Baik pergilah kepada Dong Joo... Mainlah
bersamanya lebih sering, dapatkan banyak daging dan ajukan banyak pertanyaan
padanya." Mi Ho bilang bahwa dia memang sudah berjanji pada Dong Joo akan datang
lebih sering ke tempat Dong Joo. Terlihat sekali bahwa Dae Woong sangat kesal
namun di depan Mi Ho dia bilang bahwa dia merasa sangat senang sekali.
Dae Woong bilang bahwa dia akan segera tidur tapi Mi Ho meminta Dae Woong untuk
menjelaskan mengenai film yang akan di perankan oleh Dae Woong. Dae Woong sedang
kesal makanya dia menyuruh Mi Ho untuk menanyakan tentang film itu ke Dong Joo
saja. Mi Ho meminta Dae Woong menjelaskannya namun Dae Woong tidak mau
menjelaskannya dan menyuruh Mi Ho untuk tidur.
Dong Hong terbangun dan dia kebingungan karna tertidur bukan dirumahnya.Dia
merasa sakit kepala dan akget begitu melihat ada sebuah celana yang tidak bisa
di lepas dari karpet.
Dae Woong tidur di atas martras dan hampir terjatuh. Mi Ho yang tertidur di
bawah terus berharap Dae Woong terjatuh namun Dae Woong tidak terjatuh juga,
akhirnya Mi Ho menendang matras itu sehingga Dae Woong pun terjatuh. Mi Ho
langsung mendekati Dae Woong dan memeluknya. Mi Ho benar-benar senang namun
sayangnya kesenangannya itu hanya sesaat karna tiba-tiba saja terdengar ada
suara Dong Hong dan itu artinya dia harus segera bersembunyi.
Dae Woong yang tertidur pun akhirnya terbangun karena mendengar panggilan dari
Dong Hong. Dong Hong bertanya, "Apakah kau yang membawaku kemari?" Dae Woong
menjawab, "Bukan. Bibiku yang membawa anda kemari." Dong Hong bilang bahwa dia
sama sekali tidak mengingat kejadian semalam. Mi Ho kesal melihat Dong Hong yang
terus mengobrol dengan Dae Woong makanya dia menendang tembok dan papan yang
baru saja di benari pun terjatuh dan menimpa Dong Hong. Dae Woong jelas panik
tapi ternyata berkat tertimpa papan itu kini Dong Hong dapat mengingat kejadian
semalam. Dong Hong pun langsung meminta nomor telfon Bibi pada Dae Woong.
Dae Woong masuk kembali kedalam rumah dan Mi Ho yang sedang makan daging pun
bertanya, "Apakah orang itu sudah pergi?" Dae Woong menjawab, "Benar.Untung saja
kita tidak ketahuan merusak papan itu." Mi Ho tersenyum dan melanjutkan makan
daging. Dae Woong yang melihat itu pun bertanya, "Setelah minum bir semalaman,
kau masih bisa memakan daging di pagi hari?" Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa
dia merasa lebih baik jika memakan daging bahkan mencium aromanya saja sudah
dapat membuat Mi merasa lebih baik.
Dae Woong melihat penggorengan kotor yang di simpan begitu saja di tempat cuci
piring dan dia pun menyuruh Mi Ho untuk mencucinya. Mi Ho bilang bahwa dia
menyangka Dae Woong senang mencuci piring makanya dia membiarkan Dae Woong untuk
mencucinya. Dae Woong terus meminta Mi Ho untuk mencucinya dan akhirnya Mi Ho
pun bilang akan segara mencucinya setelah selesai makan. Dae Woong lalu mengajak
Mi Ho untuk membicarakan mengenai peraturan selama mereka tinggal bersama.
Dae Woong bilang bahwa dia ini sangat sibuk kuliah dan persiapan main film jadi
akan sangat susah untuk mengurus gedung sekolah aksi padahal dia sudah berjanji
akan membersihkan gedung sekolah itu kepada Dong Joo. Dae Woong pun mulai
memanfaatkan Mi Ho dengan bertanya, "Apakah kau mau menjadi penjaga sekolah aksi
ini? Itu pekerjaan manusia." Mi Ho jelas sangat ingin dianggap seperti manusia
makanya dia pun menerimanya dengan senang hati.
Dae Woong menunjukan tugas-tugas Mi Ho dan meminta Mi Ho untuk berkelakuan sopan
pada semua orang yang lebih tua. Mi Ho bilang bahwa itu melukai harga dirinya
karna sebenarnya dia ini lebih tua dari pada manusia lainnya. Dae Woong pura-pura
marah dengan mengatakan "Ah terserah kau saja asal kau tetap menjaga harga
dirimu itu Nenek Gumiho." Dae Woong mau pergi meninggalkan Mi Ho namun Mi Ho
langsung mencegahnya dan bilang bahwa dia akan melakukan semua yang diminta oleh
Dae Woong.
Dae Woong senang dan langsung mengalungkan Mi Ho sebuah identitas sebagai
penjaga sekolah aksi itu. Dae Woong meminta Mi Ho tidak memberi tahukan hal ini
pada siapapun tapi ternyata Mi Ho membicarakan hal ini pada Dong Joo. Dong Joo
hanya tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong sepertinya memperlakukan Mi Ho
seperti manusia. Mi Ho senang dan bilang bahwa memang selama ini Dae Woong
selalu mengganggapnya seperti manusia bahkan kemarin Dae Woong menceritakan
tentang film yang tokohnya itu makhluk seperti Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Ya, Dong
Joo apakah kau tahu banyak tentang film juga?" Dong Joo mengangguk dan bilang
bahwa ada film dan juga buku.
Dong Joo membawa Mi Ho ke toko buku dan Mi Ho benar-benar senang sekali.. Dong
Joo bilang bahwa buku ini sangat berguna untuk mempelajari banyak hal tentang
manusia tanpa berinteraksi langsung dengan manusia. Mi Ho melihat sebuah buku
binatang dan berkata, "Woh banyak sekali binatang yang belum pernah aku lihat."
Dong Joo menanggapinya, "Dunia ini besar dan banyak yang bisa dimakan." Mi Ho
kesal dan bilang bahwa dia tidak akan memakan binatang binatang itu, Dong Joo
hanya tersenyum melihat reaksi Mi Ho. Mi Ho meninggalkan buku mengenai binatang
dan melihat-lihat buku yang lain. Mi Ho melihat ada buku yang di tulis
menggunakan alphabet dan dia pun berkata, "Aku tidak bisa membaca satupun huruf
ini." Dong Joo bilang bahwa memang banyak orang di Korea tidak bisa membaca
alphabet. Mi Ho bertanya, "Apakah kamu bisa?" Dong Joo balik bertanya, ""Apakah
kamu mau aku bacakan?" Mi Ho menggeleng dan bilang, "Tidak usah, aku tidak akan
mengerti."
Mi Ho melihat ada sebuah buku tentang perkawinan dan dia pun sangat tertarik.
Dong Joo langsung bilang tidak ada yang perlu Mi Ho ketahui tentang itu. Mi Ho
kesal dan dia melihat ada sebuah buku tentang sapi. ketika Mi Ho mau mengambil
buku itu, tiba-tiba saja Dong Joo menariknya karna ternyata ada orang yang
membawa kereta barang. Dong Joo bilang jika Mi Ho menabrak itu maka orang itu
lah yang akan terluka dan pasti orang itu akan tahu bahwa Mi Ho bukanlah manusia
karna tidak terluka.
Dong Joo lalu membawa Mi Ho ke rak buku yang cocok untuk Mi Ho yaitu rak buku
cerita anak. Dong Joo memilihkan buku Putri Duyung dan memperlihatkannya pada Mi
Ho, Dong Joo cerita bahwa Putri Duyung ini kisah seekor ikan yang ingin menjadi
manusia. Mi Ho jelas sangat tertarik dan terus bertanya tentang kisah Putri
Duyung pada Dong Joo, Dong Joo berkata agar Mi Ho membaca buku itu sendiri saja
karna Dong Joo akan menghadiahkan buku itu pada Mi Ho. Mi Ho pun langsung
tersenyum senang.
Dong Hong berkata pada Dae Woong bahwa dia sangat menyukai akting Dae Woong
sehingga dia pun merevisi ulang naskah dan memperbanyak bagian Dae Woong. Dae
Woong jelas sangat senang dan berkata bahwa dia bisa menangani semuanya. Tiba-tiba
saja Sun Nyeon masuk ke ruangan Dong Hong dan marah-marah karena Dong Hong telah
mengurangi bagian percakapan Sun Nyeon yang awalnya ada 5 kini hanya menjadi 2.
Sun Nyeon sangat tidak terima dan bertanya, "Ayah, aku ini anakmu bukan sih?"
Dae Woong menjawab, "Lalu apa aku mengadopsimu hah? Dalam film ini kau bukan
anakku, kau adalah pelayan nomor 1."
Sun Nyeon benar-benar kesal dan berkata, "Baiklah pelayan nomor satu akan tutup
mulut. Sebagai anakmu, aku harus mengetahui sesuatu. Hey Cha Dae Woong, apakah
semalam kamu minum-minum bersama ayahku?" Dae Woong kebingungan namun dia
melihat kode yang di berikan oleh Dong Hong sehigga dia pun menjawab, "Tentu
saja. Aku bersama dengan Dong Hong semalam di sekolah." Sun Nyeon masih tidak
percaya dan ingin bertanya lagi namun Byung Soo langsung berkata pada Sun Nyeon
bahwa Dong Hong sedang berbicara mengenai pekerjaan dengan Dae Woong dan
sebaiknya mereka pergi saja. Sun Nyeon tidak mau makanya Byung Soo pun terpaksa
memaksa Sun Nyeon untuk pergi keluar.
Dong Hong benar-benar berterima kasih kepada Dae Woong dan memuji Dae Woong yang
dapat membaca matanya. Dae Woong berkata bahwa dia bukanlah tipe laki-laki yang
dapat salah membaca mata yang ingin di katakan oleh Dong Hong. Mereka berdua
langsung tertawa senang. Tiba-tiba Dong Hong tersadar ada seseorang di dekat
pintu dan seseorang itu adalah Hye In. Hye In bilang bahwa dia datang untuk
bertanya tentang beberapa adegan di naskah yang sudah di revisi. Dong Hong pun
mempersilahkan Hye In untuk duduk. Dae Woong langsung permisi pergi kepada Dong
Hong dan dia pun keluar dari ruangan Dong Hong tanpa melihat ke arah Hye In sama
sekali.
Dae Woong, Sun Nyeon dan Byung Soo mengobrol di cafe kantor Dong Hong. Sun Nyeon
bertanya, Apakah benar ayahnya itu semalam minum-minum bersama Dae Woong? Dae
Woong membenarkannya. Sun Nyeon lalu bertanya, "Jadi kamu juga minum bersama
perempuan itu? Kalian semua bersama-sama?" Dae Woong kebingungan, "Perempuan?"
Byung Soo menjelaskan bahwa mereka semua sudah tahu mengenai Dae Woong yang
bersama dengan Mi Ho kembali. Sun Nyeon bilang bahwa dia tahu semua ini dari Hye
In yang bercerita bahwa Mi Ho selalu menempel pada Dae Woong. Byung Soo bertanya
pada Sun Nyeon, "Memangnya kenapa jika mereka selalu menempel? Mereka ini sedang
saling jatuh cinta."
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar