Kamis, 03 Maret 2011

Episode 7 part 2

Sun Nyeon bilang bahwa dulu Dae Woong pernah berkata kalau Mi Ho itu bukan siapa-siapanya 
makanya dia menyembunyikan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa selama ini dia tidak 
menyembunyikan Mi Ho dan Mi Ho ini berarti untuknya karna mulai sekarang Mi Ho 
adalah pacarnya. Bahkan Dae Woong langsung memperlihatkan cincin pasangannya dan
itu membuat Sun Nyeon jadi kaget. Dae Woong langsung pergi meninggalkan mereka 
dan ternyata diam-diam Hye In mendengar pembicaraan itu dan Sun Nyeon langsung 
menangis karna patah hati.



Kakek pergi ke sekolah aksi dan melihat Mi Ho yang sedang bekerja memebrsihkan 
gedung sekolah aksi. Ketika sedang menyapu, Mi Ho menemukan ada sosis yang 
terjatuh dan mau memakannya namun dia ingat pesan Dae Woong untuk tidak memakan
apapun dari lantai makanya dia pun tidak jadi memakannya. Kakek terus melihat Mi 
Ho dan memuji Mi Ho yang sangat rajin dan cekatan.

Tiba-tiba saja papan yang baru di betulkan itu terjatuh dan hampir jatuh menimpa 
Kakek tapi Mi Ho langsung menahan papan itu sehingga kakek pun tidak terluka. 
Kakek lalu mengajak Mi Ho untuk berbicara dan mengucapkan terima kasih kepada Mi 
Ho karna telah menolongnya. Mi Ho pun ingat pesan Dae Woong untuk berbicara 
sopan pada yang lebih tua dan dia pun menerapkannya pada Kakek. Kakek memuji Mi 
Ho yang berhati baik karna telah menyelamatkan dirinya dan juga memuji senyuman 
Mi Ho yang manis. Kakek lalu memberikan Mi Ho jus organik karna cuaca panas, Mi 
Ho meminumnya dan terlihat bahwa Mi Ho tidak begitu menyukainya.

Kakek bertanya, "Siapa namamu nona?" Mi Ho pun menjawab, "Mi Ho." Kakek memuji 
nama Mi Ho yang sangat cantik. Lalu Kakek bertanya tentang orang tua Mi Ho dan 
Mi Ho pun menjawab bahwa dia tidak punya orang tua. Kakek berfikir bahwa orang 
tua Mi Ho pasti sudah meninggal. Mi Ho bilang bahwa dia akan kembali bekerja. 
Kakek pun memberikan Mi Ho satu buah jus lagi dan Mi Ho bertanya, "Bolehkah aku 
memebrikannya pada seseorang?" Kakek menganggukan kepalanya. Mi Ho pun 
meninggalkan Kakek dan bilang bahwa dia akan memberikan jus organik itu kepada 
Dae Woong.

Di perjalanan pulang, Kakek bilang bahwa Mi Ho sangat baik karna mau memberikan 
jus itu pada Dae Woong. Kakek sangat menyukai Mi Ho dan dia pun berfikir bahwa 
Mi Ho dan Dae Woong memiliki kesamaan yaitu tidak memiliki orang tua kembali. 
Kakek pun jadi berfikir bahwa Dae Woong selama ini sangat menjaga Mi Ho karna Mi 
Ho tidak memiliki orang tua lagi.




Dae Woong pulang ke rumah kakeknya dan bermain bersama anjingnya. Ketika Kakek 
pulang, Kakek kaget melihat Dae Woong karna menyangka Dae Woong sedang shooting 
film dan tidak akan pulang ke rumah untuk sementara waktu. Dae Woong bilang 
bahwa dia pulang karna sedang merasa kesal. Kakek bertanya, "Jadi kau tidak akan 
kembali kesana lagi?" Dae Woong menjawab bahwa dia ingin sekali melepaskan 
semuanya dan kembali tinggal di rumah kakek karna dia sangat menyukai tinggal 
dirumah. Kakek berkata pada Dae Woong agar tidak berfikir seperti itu. Dae Woong 
bilang bahwa tempat tinggalnya di sekolah aksi itu sangat panas bahkan jauh dari 
kampusnya sehingga dia pun pulang pergi sangat lelah.

Kakek pun berkata, "Kalau begitu.. Pakailah mobil." Dae Woong jelas sangat kaget 
mendengarnya dan sangat senang tapi dia lalu bilang, "Buat apa aku membawa mobil 
jika tidak memiliki uang bensin?" Kakek bertanya, "Apakah kau ingin aku 
mengaktifkan kartu kreditmu?" Jelas Dae Woong sangat menginginkannya. Kakek 
bilang bahwa dia akan mengaktifkan lagi kartu kredit milik Dae Woong tapi Dae 
Woong tidak boleh boros dan harus menggunakannya dengan baik untuk merawat orang
disekitar Dae Woong. Dae Woong berjanji dan sangat berterima kasih pada kakek. 
Kakek lalu bilang bahwa Dae Woong juga tidak boleh menyerah dari pembuatan film 
dan harus terus berusaha keras.



Dae Woong langsung mengendarai mobil yang di berikan oleh kakek dan pergi ke 
mall. Dia berbelanja banyak barang dan dengan gampangnya dia membayar semua itu 
menggunakan kartu kreditnya. Setelah Dae Woong berbelanja banyak, Kasir bilang 
bahwa Dae Woong mendapatkan hadiah gratis dan Dae Woong dapat memilih ikat 
pinggang atau gantungan HP. Dae Woong memilih Ikat pinggang namun kemudian dia 
menggantinya dan memilih gantungan HP. Ya Dae Woong ingin memberikan gantungan 
HP itu untuk Mi Ho dan tentunya Dae Woong pun memilihkan HP untuk Mi Ho. Dae 
Woong bilang bahwa Mi Ho sudah bekerja membersihkan gedung sekolak aksi makanya 
dia pun akan memberikan gajih pada Mi Ho berupa HP.



Dae Woong pulang ke rumah sambil membawa banyak belanjaan. Mi Ho menyambut 
kedatangan Dae Woong dengan ceria dan bilang bahwa dia sudah membersihkan 
semuanya. Dae Woong memuji kerja Mi Ho dan bilang bahwa dia membelikan Mi Ho 
sesuatu dan Mi Ho pasti akan sangat terkejut jika melihatnya. Ketika Dae Woong 
mau mengambil HP yang di simpan di tasnya, Dae Woong melihat Mi Ho sedang 
memegang buku cerita dan Dae Woong pun memuji Mi Ho karna sudah mau membaca. Mi
Ho bilang bahwa buku itu pemberian dari Dong Joo. Dae Woong jelas langsung kesal. 
Mi Ho bertanya, "Apakah kau pernah membaca buku ini juga?" Dae Woong dengan 
ketus menjawab bahwa dia hanya membaca buku spiderman, batman, superman dan buku 
yang ada kata "man"nya saja. Mi Ho pun tertawa dan mengira Dae Woong tidak 
mengetahui cerita putri duyung. Dae Woong menjelaskan bahwa buku putri duyung 
bukanlah seleranya.

Lalu Mi Ho bertanya apa hadiah yang mau di berikan oleh Dae Woong dan Dae Woong 
pun bilang bahwa yang ingin dia berikan adalah daging. Mi Ho langsung senang 
karna di belikan daging. Dae Woong pun meninggalkan Mi Ho dan bilang bahwa tadi 
dia seharusnya memilih ikat pinggang saja. Dae Woong mengeluarkan HP itu dari 
tasnya dan menyimpannya begitu saja di atas tempat tidurnya.



Dong Hong dan Bibi ketemuan di sebuah restaurant dan Bibi pun mengembalikan 
jubah milik Dong Hong. Dong Hong juga mengembalikan celana Bibi dan bilang bahwa 
dia sudah sangat berusaha menghilangkan lem tersebut namun tidak hilang juga. 
Bibi bilang bahwa masalah mereka sudah selesai jadi dia akan segera pergi. Dong 
Hong tidak ada reaksi maka Bibi pun benar-benar berdiri meninggalkan Dong Hong. 
Baru saja beberapa langkah meninggalkan Dong Hong, Bibi menabrak seorang pelayan 
yang membawa minuman dan itu mengotori pakaian Bibi. Bibi sangat kesal dan 
bilang bahwa dia selalu mendapatkan kesialan jika bertemu dengan Dong Hong. Tiba-tiba
saja Dong Hong melepaskan jubahnya dan menyelimutkannya ke Bibi.

Terlihat di sekujur tubuh Dong Hong banyak sekali koyo dan Bibi pun menyangka 
bahwa Dong Hong terluka parah. Tapi ternyata Dong Hong sengaja menempelkan 
banyak koyo karna dulu Bibi pernah bilang sangat menyukai bau koyo. Dong Hong 
berkata bahwa dia selalu gugup jika di depan wanita dan dia pun permisi mau 
pergi. Bibi menahan Dong Hong dan mengajak Dong Hong untuk mengobrol lebih lama 
lagi. Dong Hong pun langsung tersenyum senang. Akhirnya mereka berdua pun 
memiliki waktu berjalan-jalan di taman berdua.



Dae Woong sudah memasakan daging untuk Mi Ho dan ketika dia melihat buku cerita 
milik Mi Ho, Dae Woong pun menjadikan buku cerita itu sebagai alas dari 
penggorengan. Mi Ho datang menghampiri Dae Woong dan siap untuk makan. Dae Woong 
bilang bahwa daging yang di belinya ini adalah daging tingkat atas dan karena 
tinggal bersama Mi Ho maka sekarang Dae Woong mulai sering makan daging. Mi Ho 
mencari-cari buku ceritanya dan Dae Woong pun tanpa rasa bersalah berkata, "Apakah 
ini bukumu? Ah aku tadi terburu-buru sehingga menjadikannya tatakan." Buku Mi Ho 
itu pun terlihat gosong di bagian covernya karna terkena panas dari penggorengan. 
Mi Ho tidak marah, justru dia senang karna bagian gosong di buku itu terlihat 
seperti pola yang indah dan ada harum daging yang membuat Mi Ho semakin senang. 
Dae Woong pun jadi kesal sendiri dan bilang bahwa buku Mi Ho sebaiknya di 
jadikan piring saja agar lebih harum daging, Mi Ho dengan polosnya bertanya "Benarkah?" 
Dae Woong menjawab, "Sudah tidak usah."

Dae Woong bilang pada Mi Ho agar makan yang banyak karna dia membelikan Mi Ho 
banyak sekali daging dan daging ini adalah kualitas tinggi. Mi Ho bilang bahwa 
dia sudah makan siang tadi. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kau makan siang di 
rumah Dong Joo?" Mi Ho menjawab, "Ya. Aku bahkan sudah makan daging seperti ini 
3 kali." Dae Woong benar-benar kesal dan menyuruh Mi Ho untuk makan di tempat 
Dong Hong saja lain kali karna Dong Joo adalah sahabat baik Mi Ho sementara 
dirinya hanyalah teman biasa. Mi Ho bilang bahwa dia lebih dekat dengan Dae 
Woong.



Dae Woong bertanya, "Kenapa? Dong Joo memberikan daging yang lebih mahal padamu." 
Mi Ho pun menjawab, "Hmm bagaimana menjelaskannya ya... Jika di bandingkan, Dong 
Joo adalah daging biasa sementara kamu adalah daging sapi." Dae Woong bilang 
bahwa dia tidak keberatan jika di sebut daging ayam namun Mi Ho langsung bilang 
bahwa Dae Woong adalah daging kualitas tertinggi. Dae Woong jelas senang dan 
bilang bahwa dia juga membelikan Mi Ho sesuatu. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho 
bisa mengambil hadiah itu di kamarnya.

Mi Ho dengan sangat gembira langsung berlari ke dalam rumah dan mencoba mencari 
hadiah yang di maksud Dae Woong. Tiba-tiba ada sebuah ringtone My Korean Beef 
dan Mi Ho pun langsung mendekat ke sumber suara yang berasal dari HP di atas 
tempat tidur Dae Woong. Mi Ho mengangkat HPitu dan ternyata itu panggilan dari 
Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia memberikan HP itu khusus untuk Mi Ho karna 
dia pikir Mi Ho akan membutuhkannya untuk bekerja. Mi Ho sangat senang sekali. 
Dae Woong lalu menyuruh Mi Ho melihat gantungan HP dan Mi Ho pun kembali senang 
karna gantungan HP itu sangat bagus dan seperti mutiara. Dae Woong bilang karna 
Mi Ho sudah memberikan Mutiara padanya maka Dae Woong pun akan memberikan 
mutiara pada Mi Ho.

Dae Woong bertanya, "Mi Ho, kau suka tidak? Mi Ho... Mi Ho..." Tidak ada balasan 
dari Mi Ho dan ketika Dae Woong mau masuk kedalam rumah melihat keadaan Mi Ho, 
Mi Ho keluar dari rumah dan langsung memeluk Dae Woong. Mi Ho sangat 
berterimakasih pada Dae Woong karna sudah memperlakukannya seperti manusia 
bahkan memberikannya hadiah berupa HP. Mi Ho lalu meminta Dae Woong untuk 
menelfonnya kembali, Dae Woong bertanya "Untuk apa? AKu ada di depanmu." Mi Ho 
berkata bahwa dia akan pergi ke tempat yang jauh dan Dae Woong harus menelfonnya.

Mi Ho berlari menjauh dari Dae Woong dan melambaikan tangannya. Dae Woong balas 
melambaikan tangannya dan tiba-tiba dia sadar dan berkata, "Apa yang terjadi? 
Jika aku senang di sebut sebagai daging sapi yang terlezat maka itu artinya aku 
tidak normal. Sadarlah!"



Manager dan Hye In sedang ada di kantor Dong Hong. Manager bilang pada Hye In 
bahwa peran Dae Woong jadi besar dan itu artinya peran Hye In pun jadi besar. 
Hye In bertanta, "Apakah aku harus selalu satu adegan dengannya?" Manager 
menjawab, "Jika kalian bermain dengan baik maka kalian akan mendapatkan 
perhatian yang lebih daripada pasangan utamanya. Karena kalian amat sangat dekat 
maka aku yakin kalian akan ada chemistry dalam berakting dan itu membuatku tidak 
khawatir. "

Manager lalu memberikan Hye In sebuah tiket film yang akan dibintangi oleh 
seseorang dari agensi mereka dan Manager menyarankan agar Hye In pergi menonton 
bersama Dae Woong karna cerita dalam film ini sedikit mirip dengan film yang 
akan di perankan oleh Dae Woong dan Hye In. Hye In menerima tiket itu dan bilang 
bahwa dia akan menawarkannya pada Dae Woong. Manager lalu meminta tolong Hye In 
untuk membicarakan masalah Kontrak dengan Dae Woong namun Hye In menolaknya dan 
bilang bahwa dia merasa malu jika menawarkan kontrak itu lagi dan sebaiknya 
Manager saja yang membicarakan masalah kontrak itu langsung pada Dae Woong.



Di rumah, Dae Woong sedang berlatih membaca skenario sementara Mi Ho membaca 
buku ceritanya. Mi Ho memperlihatkan gambar putri duyung dan bilang bahwa putri 
duyung itu sangat cantik sekali. Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu tidak 
cantik karena memiliki ekor. Dae Woong baru sadar bahwa Mi Ho juga punya ekor 
makanya Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu mirip dengan Mi Ho. Mi Ho dengan 
bangganya menyebutkan bahwa dia memiliki 9 ekor. Dae Woong pun langsung 
menunjukan jempolnya dan bilang, "Kamu menang."

Mi Ho bilang bahwa putri duyung itu sangat menyukai pangeran tapi pangeran itu 
tidak mengetahuinya sama sekali. Dae Woong bilang bahwa pangeran tidak 
mengetahui perasaan putri duyung karna putri duyung itu menutupi identitas 
aslinya. Mi Ho yakin bahwa putri duyung menutupi identitasnya karna ada sebuah 
alasan yang tidak bisa di sebutkan. Mi Ho bertanya, "Apa yang akan terjadi jika 
putri duyung berkata pada pangeran bahwa dia akan menjadi manusia? Apakah dia 
akan senang?" Dae Woong menjawab, "Tidak. dia tidak akan senang. Kamu bisa 
membacanya di akhi cerita." Mi Ho kesal dan berkata, "Jangan beritahu aku akhir 
ceritanya karna aku ingin membacanya sendiri. Aku harap cerita ini berakhir 
bahagia dan dia bisa menjadi manusia."



Malamnya Dae Woong tidak bisa tidur karna dia ingat bahwa akhir cerita putri 
duyung itu penuh tragedi dan dia yakin bahwa Mi Ho pasti akan sedih jika 
mengetahui akhir ceritanya yang tidak bahagia. Akhirnya Dae Woong diam-diam 
mengambil buku cerita putri duyung itu dan pergi keluar rumah. Dae Woong 
bertanya-tanya, "Kenapa Dong Joo memilihkan buku cerita yang penuh kisah sedih?" 
Dae Woong pun merobek halaman akhir di buku cerita itu karna pada akhirnya 
cerita itu berakhir sedih.

Dong Hong juga sedang membaca buku cerita putri duyung dan dia berkata, "Ketika 
dia harus memilih antara membunuh dirinya sendiri atau membunuh orang yang dia 
cintai... Momen itu akan menjadi sangat kejam baginya." (Hmm Dong Hong kayanya 
sengaja milih buku cerita yang endingnya sedih untuk Mi Ho)



Besok paginya, Mi Ho bangun tidur dan dia langsung kesal karna halaman akhir di 
buku ceritanya itu hilang. Dae Woong bilang bahwa buku itu adalah barang cacat 
dan Dong Joo sepertinya ceroboh memilih buku itu. Mi Ho merengek dan bilang 
bahwa dia ingin sekali membaca buku itu sampai selesai. Dae Woong bilang bahwa 
dia akan menceritakan akhir buku itu pada Mi Ho, Mi Ho langsung menutup 
telinganya tidak mau mendengar namun ketika Dae Woong berkata bahwa akhir 
ceritanya itu berakhir bahagia, Mi Ho membuka telinganya dan mulai mendengar 
cerita Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa cerita itu sangat populer bahkan ada 
filmnya dan di filmnya itu putri duyung akan menjadi manusia dan menikah dengan 
pangeran. Mi Ho jelas sangat senang dengan akhir cerita yang bahagia.

Dae Woong lalu bertanya, "Apakah kamu ingin menontonnya?" Tentu saja Mi Ho 
menjawab bahwa dia sangat ingin sekali menontonnya. Dae Woong pun bialng bahwa 
mereka harus pergi ke bioskop untuk menonton film. Mi Ho bertanya, "Apakah aku 
boleh kesana?" Dae Woong mengangguk dan bilang bahwa dia sedang sibuk tapi jika 
Mi Ho sangat ingin pergi ke bioskop maka Dae Woong akan mengajaknya tapi nanti. 
Mi Ho sangat senang sekali mendengarnya. Dae Woong bilang bahwa dia tidak bisa 
mengajak Mi Ho sekarang karna sibuk tapi nanti malam dia akan mengajak Mi Ho 
jika pekerjaan mereka sudah selesai. Mi Ho senang dan bilang bahwa Dae Woong 
harus menelfonnya nanti. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa Mi Ho harus 
merapihkan gedung sekolah aksi dan nanti mereka akan pergi nonton.



Mi Ho berkunjung kembali ke Dong Joo dan memperlihatkan hadiah yang di berikan 
pada Dae Woong itu pada Dong Joo. Dong Joo mengirimkan kartu namanya lewat HP 
dan Mi Ho benar-benar takjub melihatnya. Mi Ho memperlihatkan foto-foto putri 
duyung yang di foto oleh Dae Woong dan bilang bahwa dia benar-benar ingin 
seperti duyung itu. Dong Joo kebingungan dan bertanya, "Apakah kau sudah membaca 
buku itu hingga selesai?" Mi Ho menjawab bahwa dia belum membaca sampai selesai 
tapi Dae Woong bercerita bahwa akhir ceritanya akan bahagia. Dong Joo berkata 
bahwa Dae Woong pasti sangat perhatian pada Mi Ho karna membelikan barang yang 
mahal untuk Mi Ho.

Dong Joo lalu memberikan ucapan Good Luck pada Mi Ho karna Mi Ho akan kencan 
dengan Dae Woong. Mi Ho berkata bahwa ini bukanlah kencan, mereka hanya akan 
pergi ke bioskop saja. Dong Joo tertawa dan bilang bahwa hal itu namanya kencan, 
seorang laki-laki dan perempuan pergi bersama ke bioskop biasanya di sebut 
kencan. Mi Ho baru mengetahuinya dan dia pun bertanya, "Apa yang harus aku 
lakukan dalam kencan?" Dong Joo bilang bahwa Mi Ho tidak boleh membayar uang 
ketika kencan, tidak boleh membicarakan hal yang menarik, tidak boleh bercanda, 
dan mungkin yang bisa di lakukan oleh Mi Ho untuk Dae Woong adalah berdandan 
yang cantik. Mi Ho bertanya, "Apa tidak ada yang lain?" Dong Joo pun menjawab "Terlihat 
gembira di depannya." Mi Ho kembali bertanya, "Terlihat gembira di depannya? 
seperti apa?" Dong Joo lalu berkata, "Kau menyukai daging? Itu adalah jalan 
untuk membuat seseorang gembira". Mi Ho mengerti dan mengatakan bahwa dia akan 
memberikan apapun agar Dae Woong terlihat senang. Dong Joo bilang bahwa Mi Ho 
harus makan daging dan dia sudah mempersiapkan banyak daging hari ini untuk Mi 
Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.



Mi Ho berjalan pulang sambil memikirkan sesuatu yang dapat membuat Dae Woong 
senang. Tiba-tiba Mi Ho mendengar suara tangisan perempuan tua penjual ayam. 
Perempuan tua itu kesal kepada para laki-laki yang makan ayam di tempatnya 
tetapi tidak mau membayar. Perempuan tua itu mencoba menyerang para lelaki itu 
namun dia langsung terjatuh. Laki-laki itu melempar kotak tisu kepada perempuan 
tua itu namun kotak tisu itu tidak mengenai perempuan tua itu karena Mi Ho 
langsung datang dan menangkap kotak tisu itu.

Mi Ho bertanya, "Kau baik-baik saja?" Perempuan tua itu ingat kemampuan Mi Ho 
yang luar biasa makanya dia bilang kepada para lelaki itu bahwa Mi Ho sangatlah 
kuat. Para laki-laki itu tidak percaya dan langsung menyerang Mi Ho. Pada 
akhirnya Laki-laki itu kalah dan mereka pun harus membayar uang pembelian ayam 
kepada perempuan tua itu dan juga meminta maaf. Perempuan tua itu jelas sangat 
senang sementara para laki-laki itu langsung kabur.



Perempuan tua itu mengajak Mi Ho untuk makan ayam di tempatnya namun Mi Ho 
langsung menolak karna dia sibuk mempersiapkan kencan.Perempuan tua itu melihat 
penampilan Mi Ho dan bertanya, "Kau akan pergi kencan dengan penampilan seperti 
ini? Jika aku menjadi kau maka aku akan mengeriting rambutku. Ah haruskah aku 
mengajakmu juga?" Mi Ho kebingungan, "Keriting?"



Dae Woong sedang bersama dengan Byung Soo dan dia pun bertanya pada Byung Soo 
tentang film yang bagus. Byung Soo pun bilang ada sebuah film berjudul Pung Wul 
Do yang bagus dan Byung Soo mendapatkan tiketnya. Byung Soo dengan sangat 
gembira menunjukan 2 buah tiket nonton yang akan di pakai untuk mengajak Sun 
Nyeon nonton. Byung Soo lalu memberikan 2 buah tiket lagi pada Dae Woong agar 
Dae Woong bisa pergi menonton bersama Mi Ho. Dae Woong menatap tiket itu dan 
bergumam, "Hmm Pung Wul Do.."



Di luar kantor, Hye In juga sedang menatap 2 buah tiket film Pung Wul Do dan dia 
berkata, "Aku tidak bisa pergi menonton bersama Dae Woong. Apakah aku tidak usah 
pergi?"



Dae Woong pergi ke bioskop duluan dan dia pun menelfon Mi Ho yang juga sudah 
berada di bioskop. Dae Woong mencoba mencari-cari Mi Ho namun tidak melihatnya. 
Lalu ada seorang perempuan berambut keriting yang menoleh ke arah Dae Woong dan 
memanggil Dae Woong. Dae Woong benar-benar kaget karna perempuan berambut 
keriting itu adalah Mi Ho. Dae Woong pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Mi 
Ho menjawab, "Keriting. Bibi ayam itu yang melakukannya." Dae Woong tertawa 
kecil dan berkata bahwa teman Mi Ho itu telah membantu fashion Mi Ho. Mi Ho 
langsung tersenyum senang.



Mereka duduk di kursi sambil menunggu Byung Soo dan Sun Nyeon. Mi Ho bertanya, "Dae 
Woong, apa yang kau suka? Apakah kamu menyukai yang aku suka seperti daging, air 
berbusa, dan bir?" Dae Woong balik bertanya, "Kenapa? Apakah kamu mencoba 
mencari apa yang aku suka dan mendapatkannya untukku? Jadi kau seperti Jin dari 
dalam lampu yang keluar dan akan mengabulkan keinginanku?" Mi Ho kebingungan dan 
bertanya, "Hmm apa itu?" Dae Woong lalu menjelaskan bahwa Mi Ho tinggal 
menggosok sebuah lampu ajaib dan nanti bisa meminta apapun juga. Mi Ho langsung 
berkata, "Ah seperti Club Goblin. Tapi aku tidak bisa seperti itu." Dae Woong 
bilang bahwa dia harus bertemu dengan seorang penulis fantasi. Mi Ho berkata, "Meski 
aku tidak bisa seperti itu tapi aku tetap ingin memberikan apa yang kau inginkan."

Byung Soo dan Sun Nyeon datang. Dae Woong bilang bahwa dia akan pergi membeli 
minum dulu. Sun Nyeon masih kesal pada Mi Ho karna di anggap merebut Dae Woong 
makanya dia bersikap jutek pada Mi Ho. Sun Nyeon mengomentari gaya Mi Ho, "Ternyata 
kau ada upaya juga." Mi Ho dengan tulus memuji dandanan Sun Nyeon yang terlihat 
cantik. Sun Nyeon jelas senang di puji seperti itu. Sun Nyeon melihat tas yang 
di pakai oleh Mi Ho dan langsung berkomentar bahwa itu adalah tas milik ayahnya 
dan terlihat sangat kotor namun karna itu yang memakainya adalah Mi Ho maka 
terlihat baik-baik saja. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah ini kotor?"

Sun Nyeon melihat ada Gantungan bagus di tas itu dan langsung mengambilnya dan 
berkomentar bahwa gantungan HP itu sangat bagus. Mi Ho bilang bahwa gantungan 
itu di belikan oleh Dae Woong. Sun Nyeon melihat layar HP Mi Ho yang ada foto 
putri duyung dan dia pun bertanya, "Ah ini putri duyung, apakah kau 
mendownloadnya?" Mi Ho menjawab bahwa itu foto dari buku yang di ambil oleh Dae 
Woong dan dia ingin seperti putri duyung itu. Sun Nyeon kebingungan dan bertanya, 
"Seperti putri duyung? Kau ingin mati?" Byung Soo bilang bahwa putri duyung itu 
tidak mati melainkan berubah menjadi sesuatu dan menghilang.



Dae Woong selesai membeli minum dan ketika dia kembali ke tempat Mi Ho ternyata 
Mi Ho sudah tidak ada. Dae Woong pun bertanya pada Byung Soo, "Kemana Mi Ho?" 
Sun Nyeon menjawab bahwa Mi Ho tadi menanyakan toko buku dan langsung pergi. Dae
Woong pun bertanya, "Buku?"

Di tempat lain, Dong Joo sedang membuka buku putri duyung itu dan berkata, "Kau 
tidak membaca akhir buku ini."



Dae Woong mencoba mencari Mi Ho dan dia bertemu dengan Hye In yang datang 
bersama temannya. Sementara itu Mi Ho akhirnya membeli buku putri duyung dan 
memegangnya terus sambil berjalan masuk ke dalam lift. Hye In bilang bahwa 
seharusnya dia dan Dae Woong menonton film bersama. Dae Woong menolak dan 
berkata bahwa dia tidak ingin membuat Hye In tidak nyaman. Mi Ho mendengar suara 
Dae Woong dan dia langsung diam karena Dae Woong ternyata sedang bersama Hye In. 
Dae Woong menyadari kehadiran Mi Ho. Hye In pun sama menyadari kehadiran Mi Ho. 
Mi Ho tetap diam di dalam lift yang membawanya naik ke atas dan munculan 
gelembung busa.



Dong Joo berkata, "Putri duyung melihat pangeran bahagia dengan wanita yang dia 
cintainya dan putri duyung pun berubah menjadi gelembung dan dia menghilang 
menjadi udara."

Mi Ho duduk di kursi di lantai atas gedung dan dia berkata, "Karena aku akan 
memberikan apa yang dia sukai dan aku ingin membuatnya bahagia maka aku harus 
tetap diam disini." Mi Ho membuka halaman buku dan tiba-tiba saja ada yang 
menutup buku itu yang ternyata Dae Woong. Dae Woong bertanya, "Apa yang kau 
lakukan? Kenapa kamu pergi begitu melihatku?" Mi Ho menatap Dae Woong dan 
bertanya, "Kau membohongi aku, benar? Dia tidak pernah hidup bahagia, benar? Dia 
menghilang, benar?" Dae Woong berlutut di depan Mi Ho dan berkata, "Dia tidak 
menghilang. Dia benar-benar hidup bahagia selamanya. Jangan dengarkan yang lain. 
Apa yang aku katakan adalah benar, jadi kamu hanya harus percaya dengan apa yang 
aku katakan." Dae Woong tersenyum dan Mi Ho pun ikut tersenyum.


credit to zoladiaries.blogspot

Tidak ada komentar: