Sun Nyeon bilang bahwa dulu Dae Woong pernah berkata kalau Mi Ho itu bukan siapa-siapanya
makanya dia menyembunyikan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa selama ini dia tidak
menyembunyikan Mi Ho dan Mi Ho ini berarti untuknya karna mulai sekarang Mi Ho
adalah pacarnya. Bahkan Dae Woong langsung memperlihatkan cincin pasangannya dan
itu membuat Sun Nyeon jadi kaget. Dae Woong langsung pergi meninggalkan mereka
dan ternyata diam-diam Hye In mendengar pembicaraan itu dan Sun Nyeon langsung
menangis karna patah hati.
Kakek pergi ke sekolah aksi dan melihat Mi Ho yang sedang bekerja memebrsihkan
gedung sekolah aksi. Ketika sedang menyapu, Mi Ho menemukan ada sosis yang
terjatuh dan mau memakannya namun dia ingat pesan Dae Woong untuk tidak memakan
apapun dari lantai makanya dia pun tidak jadi memakannya. Kakek terus melihat Mi
Ho dan memuji Mi Ho yang sangat rajin dan cekatan.
Tiba-tiba saja papan yang baru di betulkan itu terjatuh dan hampir jatuh menimpa
Kakek tapi Mi Ho langsung menahan papan itu sehingga kakek pun tidak terluka.
Kakek lalu mengajak Mi Ho untuk berbicara dan mengucapkan terima kasih kepada Mi
Ho karna telah menolongnya. Mi Ho pun ingat pesan Dae Woong untuk berbicara
sopan pada yang lebih tua dan dia pun menerapkannya pada Kakek. Kakek memuji Mi
Ho yang berhati baik karna telah menyelamatkan dirinya dan juga memuji senyuman
Mi Ho yang manis. Kakek lalu memberikan Mi Ho jus organik karna cuaca panas, Mi
Ho meminumnya dan terlihat bahwa Mi Ho tidak begitu menyukainya.
Kakek bertanya, "Siapa namamu nona?" Mi Ho pun menjawab, "Mi Ho." Kakek memuji
nama Mi Ho yang sangat cantik. Lalu Kakek bertanya tentang orang tua Mi Ho dan
Mi Ho pun menjawab bahwa dia tidak punya orang tua. Kakek berfikir bahwa orang
tua Mi Ho pasti sudah meninggal. Mi Ho bilang bahwa dia akan kembali bekerja.
Kakek pun memberikan Mi Ho satu buah jus lagi dan Mi Ho bertanya, "Bolehkah aku
memebrikannya pada seseorang?" Kakek menganggukan kepalanya. Mi Ho pun
meninggalkan Kakek dan bilang bahwa dia akan memberikan jus organik itu kepada
Dae Woong.
Di perjalanan pulang, Kakek bilang bahwa Mi Ho sangat baik karna mau memberikan
jus itu pada Dae Woong. Kakek sangat menyukai Mi Ho dan dia pun berfikir bahwa
Mi Ho dan Dae Woong memiliki kesamaan yaitu tidak memiliki orang tua kembali.
Kakek pun jadi berfikir bahwa Dae Woong selama ini sangat menjaga Mi Ho karna Mi
Ho tidak memiliki orang tua lagi.
Dae Woong pulang ke rumah kakeknya dan bermain bersama anjingnya. Ketika Kakek
pulang, Kakek kaget melihat Dae Woong karna menyangka Dae Woong sedang shooting
film dan tidak akan pulang ke rumah untuk sementara waktu. Dae Woong bilang
bahwa dia pulang karna sedang merasa kesal. Kakek bertanya, "Jadi kau tidak akan
kembali kesana lagi?" Dae Woong menjawab bahwa dia ingin sekali melepaskan
semuanya dan kembali tinggal di rumah kakek karna dia sangat menyukai tinggal
dirumah. Kakek berkata pada Dae Woong agar tidak berfikir seperti itu. Dae Woong
bilang bahwa tempat tinggalnya di sekolah aksi itu sangat panas bahkan jauh dari
kampusnya sehingga dia pun pulang pergi sangat lelah.
Kakek pun berkata, "Kalau begitu.. Pakailah mobil." Dae Woong jelas sangat kaget
mendengarnya dan sangat senang tapi dia lalu bilang, "Buat apa aku membawa mobil
jika tidak memiliki uang bensin?" Kakek bertanya, "Apakah kau ingin aku
mengaktifkan kartu kreditmu?" Jelas Dae Woong sangat menginginkannya. Kakek
bilang bahwa dia akan mengaktifkan lagi kartu kredit milik Dae Woong tapi Dae
Woong tidak boleh boros dan harus menggunakannya dengan baik untuk merawat orang
disekitar Dae Woong. Dae Woong berjanji dan sangat berterima kasih pada kakek.
Kakek lalu bilang bahwa Dae Woong juga tidak boleh menyerah dari pembuatan film
dan harus terus berusaha keras.
Dae Woong langsung mengendarai mobil yang di berikan oleh kakek dan pergi ke
mall. Dia berbelanja banyak barang dan dengan gampangnya dia membayar semua itu
menggunakan kartu kreditnya. Setelah Dae Woong berbelanja banyak, Kasir bilang
bahwa Dae Woong mendapatkan hadiah gratis dan Dae Woong dapat memilih ikat
pinggang atau gantungan HP. Dae Woong memilih Ikat pinggang namun kemudian dia
menggantinya dan memilih gantungan HP. Ya Dae Woong ingin memberikan gantungan
HP itu untuk Mi Ho dan tentunya Dae Woong pun memilihkan HP untuk Mi Ho. Dae
Woong bilang bahwa Mi Ho sudah bekerja membersihkan gedung sekolak aksi makanya
dia pun akan memberikan gajih pada Mi Ho berupa HP.
Dae Woong pulang ke rumah sambil membawa banyak belanjaan. Mi Ho menyambut
kedatangan Dae Woong dengan ceria dan bilang bahwa dia sudah membersihkan
semuanya. Dae Woong memuji kerja Mi Ho dan bilang bahwa dia membelikan Mi Ho
sesuatu dan Mi Ho pasti akan sangat terkejut jika melihatnya. Ketika Dae Woong
mau mengambil HP yang di simpan di tasnya, Dae Woong melihat Mi Ho sedang
memegang buku cerita dan Dae Woong pun memuji Mi Ho karna sudah mau membaca. Mi
Ho bilang bahwa buku itu pemberian dari Dong Joo. Dae Woong jelas langsung kesal.
Mi Ho bertanya, "Apakah kau pernah membaca buku ini juga?" Dae Woong dengan
ketus menjawab bahwa dia hanya membaca buku spiderman, batman, superman dan buku
yang ada kata "man"nya saja. Mi Ho pun tertawa dan mengira Dae Woong tidak
mengetahui cerita putri duyung. Dae Woong menjelaskan bahwa buku putri duyung
bukanlah seleranya.
Lalu Mi Ho bertanya apa hadiah yang mau di berikan oleh Dae Woong dan Dae Woong
pun bilang bahwa yang ingin dia berikan adalah daging. Mi Ho langsung senang
karna di belikan daging. Dae Woong pun meninggalkan Mi Ho dan bilang bahwa tadi
dia seharusnya memilih ikat pinggang saja. Dae Woong mengeluarkan HP itu dari
tasnya dan menyimpannya begitu saja di atas tempat tidurnya.
Dong Hong dan Bibi ketemuan di sebuah restaurant dan Bibi pun mengembalikan
jubah milik Dong Hong. Dong Hong juga mengembalikan celana Bibi dan bilang bahwa
dia sudah sangat berusaha menghilangkan lem tersebut namun tidak hilang juga.
Bibi bilang bahwa masalah mereka sudah selesai jadi dia akan segera pergi. Dong
Hong tidak ada reaksi maka Bibi pun benar-benar berdiri meninggalkan Dong Hong.
Baru saja beberapa langkah meninggalkan Dong Hong, Bibi menabrak seorang pelayan
yang membawa minuman dan itu mengotori pakaian Bibi. Bibi sangat kesal dan
bilang bahwa dia selalu mendapatkan kesialan jika bertemu dengan Dong Hong. Tiba-tiba
saja Dong Hong melepaskan jubahnya dan menyelimutkannya ke Bibi.
Terlihat di sekujur tubuh Dong Hong banyak sekali koyo dan Bibi pun menyangka
bahwa Dong Hong terluka parah. Tapi ternyata Dong Hong sengaja menempelkan
banyak koyo karna dulu Bibi pernah bilang sangat menyukai bau koyo. Dong Hong
berkata bahwa dia selalu gugup jika di depan wanita dan dia pun permisi mau
pergi. Bibi menahan Dong Hong dan mengajak Dong Hong untuk mengobrol lebih lama
lagi. Dong Hong pun langsung tersenyum senang. Akhirnya mereka berdua pun
memiliki waktu berjalan-jalan di taman berdua.
Dae Woong sudah memasakan daging untuk Mi Ho dan ketika dia melihat buku cerita
milik Mi Ho, Dae Woong pun menjadikan buku cerita itu sebagai alas dari
penggorengan. Mi Ho datang menghampiri Dae Woong dan siap untuk makan. Dae Woong
bilang bahwa daging yang di belinya ini adalah daging tingkat atas dan karena
tinggal bersama Mi Ho maka sekarang Dae Woong mulai sering makan daging. Mi Ho
mencari-cari buku ceritanya dan Dae Woong pun tanpa rasa bersalah berkata, "Apakah
ini bukumu? Ah aku tadi terburu-buru sehingga menjadikannya tatakan." Buku Mi Ho
itu pun terlihat gosong di bagian covernya karna terkena panas dari penggorengan.
Mi Ho tidak marah, justru dia senang karna bagian gosong di buku itu terlihat
seperti pola yang indah dan ada harum daging yang membuat Mi Ho semakin senang.
Dae Woong pun jadi kesal sendiri dan bilang bahwa buku Mi Ho sebaiknya di
jadikan piring saja agar lebih harum daging, Mi Ho dengan polosnya bertanya "Benarkah?"
Dae Woong menjawab, "Sudah tidak usah."
Dae Woong bilang pada Mi Ho agar makan yang banyak karna dia membelikan Mi Ho
banyak sekali daging dan daging ini adalah kualitas tinggi. Mi Ho bilang bahwa
dia sudah makan siang tadi. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kau makan siang di
rumah Dong Joo?" Mi Ho menjawab, "Ya. Aku bahkan sudah makan daging seperti ini
3 kali." Dae Woong benar-benar kesal dan menyuruh Mi Ho untuk makan di tempat
Dong Hong saja lain kali karna Dong Joo adalah sahabat baik Mi Ho sementara
dirinya hanyalah teman biasa. Mi Ho bilang bahwa dia lebih dekat dengan Dae
Woong.
Dae Woong bertanya, "Kenapa? Dong Joo memberikan daging yang lebih mahal padamu."
Mi Ho pun menjawab, "Hmm bagaimana menjelaskannya ya... Jika di bandingkan, Dong
Joo adalah daging biasa sementara kamu adalah daging sapi." Dae Woong bilang
bahwa dia tidak keberatan jika di sebut daging ayam namun Mi Ho langsung bilang
bahwa Dae Woong adalah daging kualitas tertinggi. Dae Woong jelas senang dan
bilang bahwa dia juga membelikan Mi Ho sesuatu. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho
bisa mengambil hadiah itu di kamarnya.
Mi Ho dengan sangat gembira langsung berlari ke dalam rumah dan mencoba mencari
hadiah yang di maksud Dae Woong. Tiba-tiba ada sebuah ringtone My Korean Beef
dan Mi Ho pun langsung mendekat ke sumber suara yang berasal dari HP di atas
tempat tidur Dae Woong. Mi Ho mengangkat HPitu dan ternyata itu panggilan dari
Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia memberikan HP itu khusus untuk Mi Ho karna
dia pikir Mi Ho akan membutuhkannya untuk bekerja. Mi Ho sangat senang sekali.
Dae Woong lalu menyuruh Mi Ho melihat gantungan HP dan Mi Ho pun kembali senang
karna gantungan HP itu sangat bagus dan seperti mutiara. Dae Woong bilang karna
Mi Ho sudah memberikan Mutiara padanya maka Dae Woong pun akan memberikan
mutiara pada Mi Ho.
Dae Woong bertanya, "Mi Ho, kau suka tidak? Mi Ho... Mi Ho..." Tidak ada balasan
dari Mi Ho dan ketika Dae Woong mau masuk kedalam rumah melihat keadaan Mi Ho,
Mi Ho keluar dari rumah dan langsung memeluk Dae Woong. Mi Ho sangat
berterimakasih pada Dae Woong karna sudah memperlakukannya seperti manusia
bahkan memberikannya hadiah berupa HP. Mi Ho lalu meminta Dae Woong untuk
menelfonnya kembali, Dae Woong bertanya "Untuk apa? AKu ada di depanmu." Mi Ho
berkata bahwa dia akan pergi ke tempat yang jauh dan Dae Woong harus menelfonnya.
Mi Ho berlari menjauh dari Dae Woong dan melambaikan tangannya. Dae Woong balas
melambaikan tangannya dan tiba-tiba dia sadar dan berkata, "Apa yang terjadi?
Jika aku senang di sebut sebagai daging sapi yang terlezat maka itu artinya aku
tidak normal. Sadarlah!"
Manager dan Hye In sedang ada di kantor Dong Hong. Manager bilang pada Hye In
bahwa peran Dae Woong jadi besar dan itu artinya peran Hye In pun jadi besar.
Hye In bertanta, "Apakah aku harus selalu satu adegan dengannya?" Manager
menjawab, "Jika kalian bermain dengan baik maka kalian akan mendapatkan
perhatian yang lebih daripada pasangan utamanya. Karena kalian amat sangat dekat
maka aku yakin kalian akan ada chemistry dalam berakting dan itu membuatku tidak
khawatir. "
Manager lalu memberikan Hye In sebuah tiket film yang akan dibintangi oleh
seseorang dari agensi mereka dan Manager menyarankan agar Hye In pergi menonton
bersama Dae Woong karna cerita dalam film ini sedikit mirip dengan film yang
akan di perankan oleh Dae Woong dan Hye In. Hye In menerima tiket itu dan bilang
bahwa dia akan menawarkannya pada Dae Woong. Manager lalu meminta tolong Hye In
untuk membicarakan masalah Kontrak dengan Dae Woong namun Hye In menolaknya dan
bilang bahwa dia merasa malu jika menawarkan kontrak itu lagi dan sebaiknya
Manager saja yang membicarakan masalah kontrak itu langsung pada Dae Woong.
Di rumah, Dae Woong sedang berlatih membaca skenario sementara Mi Ho membaca
buku ceritanya. Mi Ho memperlihatkan gambar putri duyung dan bilang bahwa putri
duyung itu sangat cantik sekali. Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu tidak
cantik karena memiliki ekor. Dae Woong baru sadar bahwa Mi Ho juga punya ekor
makanya Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu mirip dengan Mi Ho. Mi Ho dengan
bangganya menyebutkan bahwa dia memiliki 9 ekor. Dae Woong pun langsung
menunjukan jempolnya dan bilang, "Kamu menang."
Mi Ho bilang bahwa putri duyung itu sangat menyukai pangeran tapi pangeran itu
tidak mengetahuinya sama sekali. Dae Woong bilang bahwa pangeran tidak
mengetahui perasaan putri duyung karna putri duyung itu menutupi identitas
aslinya. Mi Ho yakin bahwa putri duyung menutupi identitasnya karna ada sebuah
alasan yang tidak bisa di sebutkan. Mi Ho bertanya, "Apa yang akan terjadi jika
putri duyung berkata pada pangeran bahwa dia akan menjadi manusia? Apakah dia
akan senang?" Dae Woong menjawab, "Tidak. dia tidak akan senang. Kamu bisa
membacanya di akhi cerita." Mi Ho kesal dan berkata, "Jangan beritahu aku akhir
ceritanya karna aku ingin membacanya sendiri. Aku harap cerita ini berakhir
bahagia dan dia bisa menjadi manusia."
Malamnya Dae Woong tidak bisa tidur karna dia ingat bahwa akhir cerita putri
duyung itu penuh tragedi dan dia yakin bahwa Mi Ho pasti akan sedih jika
mengetahui akhir ceritanya yang tidak bahagia. Akhirnya Dae Woong diam-diam
mengambil buku cerita putri duyung itu dan pergi keluar rumah. Dae Woong
bertanya-tanya, "Kenapa Dong Joo memilihkan buku cerita yang penuh kisah sedih?"
Dae Woong pun merobek halaman akhir di buku cerita itu karna pada akhirnya
cerita itu berakhir sedih.
Dong Hong juga sedang membaca buku cerita putri duyung dan dia berkata, "Ketika
dia harus memilih antara membunuh dirinya sendiri atau membunuh orang yang dia
cintai... Momen itu akan menjadi sangat kejam baginya." (Hmm Dong Hong kayanya
sengaja milih buku cerita yang endingnya sedih untuk Mi Ho)
Besok paginya, Mi Ho bangun tidur dan dia langsung kesal karna halaman akhir di
buku ceritanya itu hilang. Dae Woong bilang bahwa buku itu adalah barang cacat
dan Dong Joo sepertinya ceroboh memilih buku itu. Mi Ho merengek dan bilang
bahwa dia ingin sekali membaca buku itu sampai selesai. Dae Woong bilang bahwa
dia akan menceritakan akhir buku itu pada Mi Ho, Mi Ho langsung menutup
telinganya tidak mau mendengar namun ketika Dae Woong berkata bahwa akhir
ceritanya itu berakhir bahagia, Mi Ho membuka telinganya dan mulai mendengar
cerita Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa cerita itu sangat populer bahkan ada
filmnya dan di filmnya itu putri duyung akan menjadi manusia dan menikah dengan
pangeran. Mi Ho jelas sangat senang dengan akhir cerita yang bahagia.
Dae Woong lalu bertanya, "Apakah kamu ingin menontonnya?" Tentu saja Mi Ho
menjawab bahwa dia sangat ingin sekali menontonnya. Dae Woong pun bialng bahwa
mereka harus pergi ke bioskop untuk menonton film. Mi Ho bertanya, "Apakah aku
boleh kesana?" Dae Woong mengangguk dan bilang bahwa dia sedang sibuk tapi jika
Mi Ho sangat ingin pergi ke bioskop maka Dae Woong akan mengajaknya tapi nanti.
Mi Ho sangat senang sekali mendengarnya. Dae Woong bilang bahwa dia tidak bisa
mengajak Mi Ho sekarang karna sibuk tapi nanti malam dia akan mengajak Mi Ho
jika pekerjaan mereka sudah selesai. Mi Ho senang dan bilang bahwa Dae Woong
harus menelfonnya nanti. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa Mi Ho harus
merapihkan gedung sekolah aksi dan nanti mereka akan pergi nonton.
Mi Ho berkunjung kembali ke Dong Joo dan memperlihatkan hadiah yang di berikan
pada Dae Woong itu pada Dong Joo. Dong Joo mengirimkan kartu namanya lewat HP
dan Mi Ho benar-benar takjub melihatnya. Mi Ho memperlihatkan foto-foto putri
duyung yang di foto oleh Dae Woong dan bilang bahwa dia benar-benar ingin
seperti duyung itu. Dong Joo kebingungan dan bertanya, "Apakah kau sudah membaca
buku itu hingga selesai?" Mi Ho menjawab bahwa dia belum membaca sampai selesai
tapi Dae Woong bercerita bahwa akhir ceritanya akan bahagia. Dong Joo berkata
bahwa Dae Woong pasti sangat perhatian pada Mi Ho karna membelikan barang yang
mahal untuk Mi Ho.
Dong Joo lalu memberikan ucapan Good Luck pada Mi Ho karna Mi Ho akan kencan
dengan Dae Woong. Mi Ho berkata bahwa ini bukanlah kencan, mereka hanya akan
pergi ke bioskop saja. Dong Joo tertawa dan bilang bahwa hal itu namanya kencan,
seorang laki-laki dan perempuan pergi bersama ke bioskop biasanya di sebut
kencan. Mi Ho baru mengetahuinya dan dia pun bertanya, "Apa yang harus aku
lakukan dalam kencan?" Dong Joo bilang bahwa Mi Ho tidak boleh membayar uang
ketika kencan, tidak boleh membicarakan hal yang menarik, tidak boleh bercanda,
dan mungkin yang bisa di lakukan oleh Mi Ho untuk Dae Woong adalah berdandan
yang cantik. Mi Ho bertanya, "Apa tidak ada yang lain?" Dong Joo pun menjawab "Terlihat
gembira di depannya." Mi Ho kembali bertanya, "Terlihat gembira di depannya?
seperti apa?" Dong Joo lalu berkata, "Kau menyukai daging? Itu adalah jalan
untuk membuat seseorang gembira". Mi Ho mengerti dan mengatakan bahwa dia akan
memberikan apapun agar Dae Woong terlihat senang. Dong Joo bilang bahwa Mi Ho
harus makan daging dan dia sudah mempersiapkan banyak daging hari ini untuk Mi
Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.
Mi Ho berjalan pulang sambil memikirkan sesuatu yang dapat membuat Dae Woong
senang. Tiba-tiba Mi Ho mendengar suara tangisan perempuan tua penjual ayam.
Perempuan tua itu kesal kepada para laki-laki yang makan ayam di tempatnya
tetapi tidak mau membayar. Perempuan tua itu mencoba menyerang para lelaki itu
namun dia langsung terjatuh. Laki-laki itu melempar kotak tisu kepada perempuan
tua itu namun kotak tisu itu tidak mengenai perempuan tua itu karena Mi Ho
langsung datang dan menangkap kotak tisu itu.
Mi Ho bertanya, "Kau baik-baik saja?" Perempuan tua itu ingat kemampuan Mi Ho
yang luar biasa makanya dia bilang kepada para lelaki itu bahwa Mi Ho sangatlah
kuat. Para laki-laki itu tidak percaya dan langsung menyerang Mi Ho. Pada
akhirnya Laki-laki itu kalah dan mereka pun harus membayar uang pembelian ayam
kepada perempuan tua itu dan juga meminta maaf. Perempuan tua itu jelas sangat
senang sementara para laki-laki itu langsung kabur.
Perempuan tua itu mengajak Mi Ho untuk makan ayam di tempatnya namun Mi Ho
langsung menolak karna dia sibuk mempersiapkan kencan.Perempuan tua itu melihat
penampilan Mi Ho dan bertanya, "Kau akan pergi kencan dengan penampilan seperti
ini? Jika aku menjadi kau maka aku akan mengeriting rambutku. Ah haruskah aku
mengajakmu juga?" Mi Ho kebingungan, "Keriting?"
Dae Woong sedang bersama dengan Byung Soo dan dia pun bertanya pada Byung Soo
tentang film yang bagus. Byung Soo pun bilang ada sebuah film berjudul Pung Wul
Do yang bagus dan Byung Soo mendapatkan tiketnya. Byung Soo dengan sangat
gembira menunjukan 2 buah tiket nonton yang akan di pakai untuk mengajak Sun
Nyeon nonton. Byung Soo lalu memberikan 2 buah tiket lagi pada Dae Woong agar
Dae Woong bisa pergi menonton bersama Mi Ho. Dae Woong menatap tiket itu dan
bergumam, "Hmm Pung Wul Do.."
Di luar kantor, Hye In juga sedang menatap 2 buah tiket film Pung Wul Do dan dia
berkata, "Aku tidak bisa pergi menonton bersama Dae Woong. Apakah aku tidak usah
pergi?"
Dae Woong pergi ke bioskop duluan dan dia pun menelfon Mi Ho yang juga sudah
berada di bioskop. Dae Woong mencoba mencari-cari Mi Ho namun tidak melihatnya.
Lalu ada seorang perempuan berambut keriting yang menoleh ke arah Dae Woong dan
memanggil Dae Woong. Dae Woong benar-benar kaget karna perempuan berambut
keriting itu adalah Mi Ho. Dae Woong pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Mi
Ho menjawab, "Keriting. Bibi ayam itu yang melakukannya." Dae Woong tertawa
kecil dan berkata bahwa teman Mi Ho itu telah membantu fashion Mi Ho. Mi Ho
langsung tersenyum senang.
Mereka duduk di kursi sambil menunggu Byung Soo dan Sun Nyeon. Mi Ho bertanya, "Dae
Woong, apa yang kau suka? Apakah kamu menyukai yang aku suka seperti daging, air
berbusa, dan bir?" Dae Woong balik bertanya, "Kenapa? Apakah kamu mencoba
mencari apa yang aku suka dan mendapatkannya untukku? Jadi kau seperti Jin dari
dalam lampu yang keluar dan akan mengabulkan keinginanku?" Mi Ho kebingungan dan
bertanya, "Hmm apa itu?" Dae Woong lalu menjelaskan bahwa Mi Ho tinggal
menggosok sebuah lampu ajaib dan nanti bisa meminta apapun juga. Mi Ho langsung
berkata, "Ah seperti Club Goblin. Tapi aku tidak bisa seperti itu." Dae Woong
bilang bahwa dia harus bertemu dengan seorang penulis fantasi. Mi Ho berkata, "Meski
aku tidak bisa seperti itu tapi aku tetap ingin memberikan apa yang kau inginkan."
Byung Soo dan Sun Nyeon datang. Dae Woong bilang bahwa dia akan pergi membeli
minum dulu. Sun Nyeon masih kesal pada Mi Ho karna di anggap merebut Dae Woong
makanya dia bersikap jutek pada Mi Ho. Sun Nyeon mengomentari gaya Mi Ho, "Ternyata
kau ada upaya juga." Mi Ho dengan tulus memuji dandanan Sun Nyeon yang terlihat
cantik. Sun Nyeon jelas senang di puji seperti itu. Sun Nyeon melihat tas yang
di pakai oleh Mi Ho dan langsung berkomentar bahwa itu adalah tas milik ayahnya
dan terlihat sangat kotor namun karna itu yang memakainya adalah Mi Ho maka
terlihat baik-baik saja. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah ini kotor?"
Sun Nyeon melihat ada Gantungan bagus di tas itu dan langsung mengambilnya dan
berkomentar bahwa gantungan HP itu sangat bagus. Mi Ho bilang bahwa gantungan
itu di belikan oleh Dae Woong. Sun Nyeon melihat layar HP Mi Ho yang ada foto
putri duyung dan dia pun bertanya, "Ah ini putri duyung, apakah kau
mendownloadnya?" Mi Ho menjawab bahwa itu foto dari buku yang di ambil oleh Dae
Woong dan dia ingin seperti putri duyung itu. Sun Nyeon kebingungan dan bertanya,
"Seperti putri duyung? Kau ingin mati?" Byung Soo bilang bahwa putri duyung itu
tidak mati melainkan berubah menjadi sesuatu dan menghilang.
Dae Woong selesai membeli minum dan ketika dia kembali ke tempat Mi Ho ternyata
Mi Ho sudah tidak ada. Dae Woong pun bertanya pada Byung Soo, "Kemana Mi Ho?"
Sun Nyeon menjawab bahwa Mi Ho tadi menanyakan toko buku dan langsung pergi. Dae
Woong pun bertanya, "Buku?"
Di tempat lain, Dong Joo sedang membuka buku putri duyung itu dan berkata, "Kau
tidak membaca akhir buku ini."
Dae Woong mencoba mencari Mi Ho dan dia bertemu dengan Hye In yang datang
bersama temannya. Sementara itu Mi Ho akhirnya membeli buku putri duyung dan
memegangnya terus sambil berjalan masuk ke dalam lift. Hye In bilang bahwa
seharusnya dia dan Dae Woong menonton film bersama. Dae Woong menolak dan
berkata bahwa dia tidak ingin membuat Hye In tidak nyaman. Mi Ho mendengar suara
Dae Woong dan dia langsung diam karena Dae Woong ternyata sedang bersama Hye In.
Dae Woong menyadari kehadiran Mi Ho. Hye In pun sama menyadari kehadiran Mi Ho.
Mi Ho tetap diam di dalam lift yang membawanya naik ke atas dan munculan
gelembung busa.
Dong Joo berkata, "Putri duyung melihat pangeran bahagia dengan wanita yang dia
cintainya dan putri duyung pun berubah menjadi gelembung dan dia menghilang
menjadi udara."
Mi Ho duduk di kursi di lantai atas gedung dan dia berkata, "Karena aku akan
memberikan apa yang dia sukai dan aku ingin membuatnya bahagia maka aku harus
tetap diam disini." Mi Ho membuka halaman buku dan tiba-tiba saja ada yang
menutup buku itu yang ternyata Dae Woong. Dae Woong bertanya, "Apa yang kau
lakukan? Kenapa kamu pergi begitu melihatku?" Mi Ho menatap Dae Woong dan
bertanya, "Kau membohongi aku, benar? Dia tidak pernah hidup bahagia, benar? Dia
menghilang, benar?" Dae Woong berlutut di depan Mi Ho dan berkata, "Dia tidak
menghilang. Dia benar-benar hidup bahagia selamanya. Jangan dengarkan yang lain.
Apa yang aku katakan adalah benar, jadi kamu hanya harus percaya dengan apa yang
aku katakan." Dae Woong tersenyum dan Mi Ho pun ikut tersenyum.
credit to zoladiaries.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar